Siapakah yang sering membantu atau membimbing Anda ketika belajar di rumah

Dilihat 17,201 pengunjung

Tahukah Sobat SMP bahwa tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional? Hari Keluarga Nasional (Harganas) ditetapkan sejak tanggal 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014. Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.

Di masa pandemi COVID-19 yang berlangsung satu tahun belakangan, semua orang mengalami masa-masa sulit termasuk anak. Anak-anak diharuskan menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terasa berbeda dibandingkan belajar secara langsung di sekolah. Saat itulah, keluarga terutama orang tua berperan besar memberi dukungan pada anak dengan mendampingi mereka menjalani PJJ. Berikut panduan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar dari rumah:

1. Membuat jadwal 

Saat orang tua dan anak sama-sama harus beraktivitas dari rumah, tentu tidak mudah untuk membagi waktu. Untuk itu, buatlah jadwal dan aturan bersama. Ingatkan anak tentang aturan dan jadwal yang akan dibuat bersama merupakan tanggung jawab setiap anak dan tanggung jawab bersama untuk mengikutinya. Beri kesempatan pada anak untuk membuat jadwal mereka sendiri. Dengan begitu, anak akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari berjalan

2. Ide kegiatan

Bantu anak dengan ide kegiatan bila anak bingung menuliskan kegiatan apa yang akan dilakukan pada hari berjalan. Berikan ide dengan menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas dari sekolah, misalnya mengerjakan kegiatan rutin harian seperti mandi pagi, sarapan, dan berdoa, atau kegiatan belajar seperti mengingatkan anak mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah. Kegiatan fisik juga bisa menjadi kegiatan positif yang dapat dilakukan agar tubuh tetap aktif bergerak, atau mungkin kegiatan lain seperti membaca buku, bermain musik, menulis jurnal harian, dan bermain gim agar anak tidak merasa stress menjalani PJJ.

3. Komunikasi positif

Orangtua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu sehingga membangun hubungan positif dengan anak. Bertanya tentang apa yang bisa dibantu bukan berarti mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan anak. Bantulah anak memahami apa yang harus dikerjakan dengan membaca kembali tugas dari sekolah. Jika masih mengalami kesulitan, orangtua atau anak bisa menghubungi kembali guru melalui telepon, SMS, atau WA untuk meminta penjelasan tugas yang dimaksud.

4. Ingatkan waktu

Ingatkanlah jadwal kegiatan dan waktu yang akan, sedang, dan telah digunakan anak. Mengingatkan kegiatan yang sudah direncanakan bisa membantu mereka mencapai target. Beberapa kegiatan yang sudah direncanakan kadang tidak bisa dikerjakan karena anak mengubah jadwal yang sudah dibuat. Ingatkanlah bahwa mengubah jadwal bisa dilakukan dengan menulis kembali perubahan pada jadwal yang sudah dibuat sehingga target-target kegiatan bisa dicapai. orangtua bukan orang yang serba tahu segalanya. 

5. Introspeksi

Perlu diingat, bahwa orangtua bukan orang yang serba tahu segalanya. Jika kita tidak mengerti tentang apa yang anak tanyakan, orang tua dapat menjelaskan bahwa saat itu orang tua belum tahu jawaban dari pertanyaan tersebut dan mengajak anak untuk mencari jawabannya bersama-sama untuk didiskusikan kemudian. Pada rentang waktu tersebut dapat mencari jawaban dengan bertanya ke orang lain, mencari di internet atau buku, bahkan bertanya pada guru mata pelajaran. 

6. Refleksi

Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang apa yang sudah dikerjakan pada hari itu. Lakukanlah refleksi dengan anak dalam aktivitas santai misalnya sambil mengobrol di ruang keluarga, menjelang tidur, atau saat makan malam. Refleksi bisa dilakukan dengan mengajukan menanyakan bagaimana perasaan anak hari itu, apa yang sudah berhasil dan belum berhasil dilakukan hari itu, dan apa yang membuat anak merasa senang, sedih, atau kesal. 

7. Relasi

Terdapat beberapa hal penting dalam membangun hubungan yang positif mendampingi anak Belajar dari rumah, yaitu membuat dan menerapkan aturan bersama, mengajukan pertanyaan positif kepada anak, memberikan apresiasi kepada anak, mengkonfirmasi bukan menghakimi, dan memberikan waktu sepenuh hati. 

Panduan pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran tatap muka selama pandemi COVID-19 yang disusun oleh Ditjen PAUD DIKDASMEN juga dapat diunduh pada link berikut. Selamat Hari Keluarga Nasional!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

https://www.keluargaindonesia.id/kabar/sejarah-dan-peringatan-harganas-setiap-tahunnya

https://www.pintar.tanotofoundation.org/wp-content/uploads/2020/04/Panduan-Orangtua-Dampingi-Siswa-Belajar-dari-Rumah.pdf

https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/buku-panduan-penyelenggaraan-pembelajaran-pauddikdasmen-di-masa-pandemi-covid-19/

Orang tua merupakan sosok penting yang mesti terlibat aktif dengan tugas sekolah anak di rumah. Peran orangtua sangat diperlukan dalam membimbing sang buah hati belajar dan mengerjakan beberapa tugas sekolah. Tapi terkadang, orang tua juga memiliki kesibukan lain seperti menyelesaikan pekerjaan kantor ataupun pekerjaan lain dirumah. Lantas, bagaimana cara orang tua mendukung anak mengerjakan tugas sekolah mereka dikala ada kesibukan lain yang menanti?

Tips Membantu Tugas Sekolah Anak

Membantu pekerjaan sekolah anak memang bisa dibilang susah-susah gampang. Sebagai contoh kecil, orang tua bisa menemani anak ataupun memberikan masukan-masukan yang diketahui. Tak hanya itu, bila perlu mampu menjelaskan masalah yang rumit sekalipun. Hal-hal itulah yang perlu dipahami orang tua dalam membimbing anak di rumah. Maka untuk lebih jelas, berikut ada beberapa saran bagi orang tua dalam mendukung tugas sekolah anak.

1. Berkenalan dengan Guru

Cara mendukung pertama adalah berkenalan dengan para guru di sekolah. Hal ini bisa dimulai dengan menghadiri tiap acara yang diadakan pihak sekolah. Setidaknya, orang tua mengenal satu atau lebih guru yang mengajarkan anaknya secara langsung. Jika terkendala karena masa pandemi, Anda bisa meminta nomor telepon guru untuk menanyakan bagaimana Anda harus terlibat dalam pengerjaan tugas sekolah.

2. Atur Jadwal Belajar Anak di Rumah

Cara membimbing anak dalam mengerjakan tugas sekolah berikutnya adalah membuat jadwal belajar. Anda bisa membuat waktu khusus, misalnya saat sore atau malam hari. Pilihlah waktu yang menurut Anda saat itu anak sedang dalam kondisi nyaman, misalnya setelah makan atau sambil melakukan sesuatu yang mereka sukai.

3. Siapkan Tempat dan Peralatan Belajar

Untuk mendukung anak dalam menyelesaikan tugas sekolah, orang tua mesti mempersiapkan tempat yang nyaman. Hal ini bertujuan agar anak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cepat. Tidak lupa sediakan peralatan belajar seperti pulpen, pensil, penggaris, penghapus, dan lain-lain.

4. Hindari Anak dari Benda-Benda yang Mengganggu

Siapakah yang sering membantu atau membimbing Anda ketika belajar di rumah

Hal yang perlu diperhatikan lain adalah menjauhkan anak dari benda-benda yang mengganggu. Dalam hal ini, orang tua bisa mematikan TV atau musik serta panggilan telepon saat anak sedang menyelesaikan tugas sekolah. Dengan begini, mereka akan mendapatkan suasana belajar lebih tenang.

5. Buat Rencana Belajar

Ketika anak Anda mendapatkan tugas sekolah yang cukup berat, maka Anda harus membuatkan rencana belajar. Ajarkan anak untuk membagi pekerjaannya menjadi beberapa bagian. Hindari mengerjakan secara langsung yang bisa memakan waktu panjang sehingga anak dapat stress. Anda bisa rencanakan pengerjaan tugas sekolah tiap sore atau malam dengan diselingi waktu istirahat.

6. Pastikan Anak Selesaikan Tugasnya Sendiri

Dengan berpikir selalu ditemani saat mengerjakan tugas sekolah, anak Anda tidak akan terbiasa menyelesaikan tugasnya sendiri. Oleh karena, cobala secara bertahap membiarkannya mengerjakan tugas sekolah sendiri di awal. Setelah mereka anggap selesai, Anda bisa melihat dan memberikan masukan atau penilaian. Hal ini akan mengajarkan mereka  tanggung jawab dan tidak bergantung kepada siapapun.

7. Memberikan Contoh di Depan Anak

Saran membimbing anak menyelesaikan tugas sekolah selanjutnya adalah dengan memberi contoh. Disini, Anda bisa ikut membaca buku atau berhitung. Dengan begitu, anak Anda akan meniru apa yang anda lakukan.

8. Berikan Pujian

Tidak ada salahnya memberikan pujian meskipun yang dilakukan anak Anda kurang maksimal. Ucapkan kata-kata yang menyemangati atau mengapresiasi pekerjaan mereka. Dengan pujian dapat memotivasi anak untuk melakukan sesuatu yang lebih baik lagi.

Itulah tadi beberapa cara mendukung anak dalam menyelesaikan tugas sekolah di rumah. Orang tua tidak dapat berperan sendiri, namun juga mesti bersinergi dengan guru sebagai tenaga pendidikan yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan. Hal inilah pula yang dilakukan oleh Global Prestasi School dalam membangun hubungan dengan orang tua murid. Komunikasi guru dan orang tua terus dijalin supaya dapat membina siswa-siswi dengan baik. Seperti melalui sesi pembagian laporan perkembangan anak setiap 2 bulan sekali, para orang tua berkesempatan untuk berkonsultasi dengan guru terkait perkembangan dan apa yang bisa dilakukan oleh orang tua dirumah.

Global Prestasi School terdiri dari Montessori Pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode Montessori sendiri terdapat 5 area yaitu EPL, Sensorial, Language, Math dan Culture. Sedangkan untuk SD-SMA menerapkan kurikulum cambridge.