Siapakah tokoh Portugis yang melakukan pelayaran ia mengambil rute yang pernah dilayari B Diaz?

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 7 are not shown in this preview.

Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l. Dipanggillah pelaut ulung Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra mencari Tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat sampai di Tanah Hindia tempat penghasil rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco da Gama mendapatkan perintah dari Raja Manuel l, sudah ada pelaut Portugis bernama Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri jalur pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan ombak besar terpaksa pelayaran Bartholomeus Diaz terhenti dan mendarat di suatu Ujung Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak kembali ke jalur negerinya.

Baca juga: Benarkah Faktor yang sangat berpengaruh dalam penyakit sistem urinaria adalah organ ginjal?

Vasco da Gama. Sumber: Indonesia Dalam Arus

Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012.

Pada Juli 1497 pelayaran Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu, Vasco da Gama juga berlayar mengambil jalur rute yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk jalur dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan pelayaran, berlayar menelusuri jalur pantai timur Afrika kemudian berbelok ke jalur kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan pelayaran Vasco da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Ada pemandangan yang menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama ini. Mereka ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintahan Portugis.

Ilustrasi kedatangan bangsa Portugis di wilayah Indonesia.
Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah, 2012.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempah- rempah. Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka. Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian kekuatan Portugis semakin mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis pun segera mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.

Nah, kapan dan bagaimana orang-orang Portugis itu akhirnya memasuki wilayah Indonesia? Kapan dan di mana Portugis berhasil menanamkan kekuasaannya di wilayah Indonesia? Tahukah kamu bagaimana hubungan antara Portugis dengan Kerajaan Ternate? Coba lakukan pelacakan kemudian buatlah uraian tentang masuknya orang-orang Portugis ke Indonesia! Untuk mengerjakan tugas ini kamu dapat membaca buku-buku sejarah yang ada di perpustakaan sekolah.

Perlu ditambahkan bahwa dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah menyebabkan perdagangan orang-orang Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan monopoli perdagangan. Akibatnya para pedagang Islam harus menyingkir ke daerah-daerah lain. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli dalam perdagangan itu telah mendapatkan protes dan perlawanan dari berbagai pihak. Sebagai contoh pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan seorang pemuka masyarakat yang bernama Pate Kadir (Katir). Pate Kadir merupakan tokoh masyarakat yang sangat pemberani. Ia melancarkan perlawanan terhadap keserakahan Portugis di Malaka. Dalam melancarkan perlawanan ini Kadir berhasil menjalin persekutuan dengan Hang Nadim. Perlawanan Pate Kadir terjadi di laut dan kemudian menyerang pusat kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata yang lebih unggul, pasukan Kadir dapat dipukul mundur. Kadir semakin terdesak dan kemudian berhasil meloloskan diri sampai ke Jepara dan selanjutnya ke Demak.

Artikel belajar lainnya: Benarkah kopi, teh dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na+ yang bisa berakibat konsentrasi ADH berkurang sehingga rebasorpsi air terhambat dan volume urin meningkat?

Tindak monopoli yang dipaksakan Portugis juga mendapatkan protes dari penguasa Kerajaan Demak. Demak telah menyiapkan pasukan untuk melancarkan perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Pasukan Demak ini dipimpin oleh putera mahkota, Pati Unus. Pasukan Demak ini semakin kuat setelah bergabungnya Pate Kadir dan pengikutnya. Tahun 1513 pasukan Demak yang berkekuatan 100 perahu dan ribuan prajurit mulai melancarkan serangan ke Malaka. Tetapi dalam kenyataannya kekuatan pasukan Demak dan pengikut Kadir belum mampu menandingi kekuatan Portugis, sehingga serangan Demak ini juga belum berhasil. Posisi Portugis menjadi semakin kuat. Portugis terus berusaha memperluas monopolinya, sampai kemudian sampai ke Indonesia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bartholomeu Dias adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai orang Eropa pertama yang mencapai ujung selatan Afrika.

Kapal Bartholomeu Dias berhasil mengelilingi Tanjung Harapan dan membuka jalur laut dari Eropa ke Asia.

Terobosan yang dicapai Bartholomeu Dias meningkatkan perdagangan Eropa dengan India dan kekuatan Asia lainnya.

Selain itu, penjelajahan Dias juga mendorong Christopher Columbus untuk mencari patron baru dalam pencarian jalur laut ke Timur Jauh.[1]

Baca: Henry Hudson (Penjelajah Inggris)

Hanya sedikit yang bisa diketahui dari kehidupan awal Bartholomeu Dias.

Dugaan bahwa dia merupakan salah satu perwira kapal Henry sang Navigator tidak terbukti.[2]

Namun, dia diperkirakan lahir tahun 1450 di dekat Lisbon, Portugal.

Karena dibesarkan dalam keluarga bangsawan, Dias mungkin mendapatkan pendidikan yang baik.[3]

Dia diketahui pernah berada di istana Raja Portugal Joao II (1455-1495) dan menjadi salah satu pengawas gudang kerajaan.

Dias kemungkinan memiliki pengalaman berlayar jauh lebih banyak daripada yang tercatat bersama kapal perang Sao Cristovao.

Pada tahun 1486, ketika ditunjuk oleh Raja Joao II untuk ekspedisi pencarian jalur ke India, Dias mungkin berumur 25-30 tahun.[4]

Baca: Dirk Hartog (Penjelajah Belanda)

Sebagian besar penjelajahan yang dilakukan Portugis dimulai dengan Pangeran Henry sang Navigator.

Meski tidak banyak berlayar, Henry mendukung penjelajahan yang dilakukan orang Portugis.

Mayoritas rute perdagangan ke India pada awal abad ke-15 dikuasai oleh para pedagang Arab yang kerap mengenakan pajak tinggi pada barang yang masuk dan keluar.

Henry mengirim beberapa ekspedisi ke pantai Afrika, tetapi gagal.

Usahanya diteruskan oleh Raja Joao II yang mengirim ekspedisi pencarian jalur laut yang mengelilingi pantai Afrika.

Pada ekspedisi kali ini, meski tidak mencapai Samudra Hindia, Portugis berhasil sampai di Cape Cross

Pada Oktober 1486 Joao II menugaskan Dias memimpin ekspedisi mencari jalur ke India.[5]

Baca: James Cook (Penjelajah Inggris)

Pada Agustus 1487 Dias dan tiga kapalnya berangkat dari Lisbon.

Di kapalnya ada enam orang Afrika yang nantinya diturunkan di berbagai pelabuhan di sepanjang pantai Afrika.

Mereka dibekali dengan emas dan perak, dan pesan berisi niat baik Portugis kepada para pribumi.

Pada awal Januari 1488 dua kapal Dias dihantam badai ketika berlabuh di pantai Afrika Selatan.

Kapal itu terhempas dari pantai, dan Dias memerintahkan agar kapal dibelokkan ke selatan sekitar 28 derajat.

Dias melakukannya mungkin karena memiliki pengetahuan tentang angin tenggara yang akan membawanya mengelilingi ujung Afrika dan menghindari garis pantai berbatu.

Keputusan Dias berisiko, tetapi membuahkan hasil. Kru kapal melihat daratan pada 3 Februari 1488, sekitar 300 mil di timur Tanjung Harapan.

Namun, pribumi Khoikhoi melempari kapal Dias dengan batu. Dias atau salah satu krunya membalas dengan melesatkan anak panak.

Dias ingin terus menjelajahi daerah tersebut, tetapi krunya mengkhawatirkan perbekalan yang menipis.

Mereka akhirnya memutuskan kembali. Dias meletakkan baru padrao pada 12 Maret 1488 di tempat yang saat ini disebut Provinsi Eastern Cape.

Namun, hanya ada tiga dari sembilan orang di kapal makanan yang selamat dari serangan berulang yang dilakukan pribumi.

Dias kembali berhasil kembali ke Lisbon setelah 15 bulan berada di laut dan menempuh pelayaran sejauh 16.000 mil.[6]

Baca: Abel Janszoon Tasman

Dias menamakan tanjung tempat dia diserang badai sebagai Tanjung Badai.

Namun, nama itu diganti menjadi Tanjung Harapan agar mendorong pelayaran dan perdagangan di sana.

Setelah ekspedisi selesai dan membuat laporan perjalanan, Dias menghabiskan waktunya dengan membantu membuat dua kapal.

Salah satu kapal itu bernama Sao Gabriel dan digunakan oleh Vasco da Gama.

Dias ikut dalam ekspedisi Gama pada tahun 1497 dalam pencarian jalur ke India.

Namun, Dias hanya sampai di Kepulauan Tanjung Verde dan berpisah dari Gama.

Tak banyak yang bisa diketahui mengenai kehidupan Dias selanjutnya.

Ada catatan mengenai dua pelayaran yang dilakukannya setelah kembali ke Portugal dari Afrika.

Pelayaran yang kedua, tahun 1500, menjadi yang terakhir baginya. Dias memimpin empat kapal dalam eskpedisi yang dipimpin Pedro Alvarez Cabral.

Pada Mei 1500, Dias diganggu badai mengerikan di Tanjung Harapan. Dia meninggal setelah kapalnya karam.[6]

(Tribunnewswiki/Tyo)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA