Siapakah penemu televisi

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber:"Televisi"berita· surat kabar· buku· cendekiawan· JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Televisi (TV) adalah sebuah media telekomunikasi yang diciptakan dari sinar elektroda ciptaan John Mc. Graham dari Saththam

TV 405 hitam putih Murphy dari Ukrania, 1951.

Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925,[5] diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda.[6] Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital.[7]

Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera").[8][9][10][11]

Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey.[12] Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup,[13] di mana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.[13][14]

1930-an: Penyebaran dan penerimaan masyarakatSunting

Braun HF 1, Jerman, 1959

Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung.[15]

Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara komersial dijual dari tahun 1928 hingga 1934 di Inggris,[16] Amerika Serikat, dan Rusia.[17] Televisi komersial pertama dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa pembesar. "Televisor" ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual pada tahun 19301933 merupakan pemasaran televisi masal yang pertama. Kira-kira 1.000 unit Televisor berhasil dijual.[18]

Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katode diproduksi oleh Telefunken di Jerman pada 1934,[19][20] diikuti oleh produsen elektronik yang lain di Prancis (1936),[21] Britania Raya (1936),[22] dan Amerika Serikat (1938).[23][24]

Pada tahun 1936, Kálmán Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel datar yang pertama.[25][26]

Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7,6cm) dijual seharga 125 USD (setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12 inci (30cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).[27]

Tahun penerimaan TV menurut negara
1939 dan sebelum
19401949
19501959
19601969
19701979
19801989
19901999
2000 dan selepas
Tidak ada televisi
Tidak ada data

Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di Amerika,[28] sebelum akhirnya War Production Board terpaksa menghentikan produksi TV pada April 1942 karena pecahnya Perang Dunia II.

Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90% pada tahun 1962.[29] Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.

Komponen kotak televisiSunting

Secara umum cara kerja kotak TV berawal dari antena yang menerima input frekuensi radio (RF) berupa frekuensi VHF dan UHF yang kerjanya diatur oleh tuner dan pencari gelombang, selanjutnya sinyal diolah dan dipisahkan antara gambar dan suara, sementara gambar diolah oleh tabung katode dan diteruskan ke layar, sinyal suara diproses untuk dipecah menjadi stereo, untuk kemudian diumpan ke penguat akhir dan speaker.

Perangkat output gambar televisi saat ini menggunakan berbagai teknologi penampil seperti CRT, LCD, Plasma, DLP, maupun OLED. Sedangkan untuk terminal input tambahan bagi peranti keras lain, unit televisi juga dilengkapi dangan terminal input untuk DVD player, konsol permainan video dan alat pendengar personal. Terminal input lain yang juga kerap dijumpai termasuk RCA, mini-DIN, HDMI, SCART, dan D-terminal. Ada juga yang dilengkapi input untuk perekaman suara dan gambar dari acara TV. Sebagian unit TV mewah dilengkapi dengan port Eternet untuk menerima data dari Internet, seperti nilai saham, cuaca, ataupun berita. Seluruh unit TV yang diproduksi sejak awal 1980-an juga dilengkapi dengan remote control inframerah untuk mengontrol saluran siaran, suara, kecerahan, kontras, warna, dll.

Komponen-komponen utama dari sebuah televisi LCD ukuran 19 inci

Penyiaran dan konten pada televisiSunting

AcaraSunting

Terdapat berbagai cara untuk menyiarkan konten TV yang dapat disiarkan untuk umum. Setelah diproduksi, langkah selanjutnya adalah memasarkan dan menjualnya kepada pasar manapun yang ingin membelinya. Hal ini secara tipikal terbagi dalam dua tingkatan:

  1. Tayangan Pertama atau Tayangan Perdana sebuah badan produksi menghasilkan acara yang terdiri dari satu atau beberapa episode yang kemudian ditayangkan dalam sebuah stasiun atau jaringan televisi yang telah membayar untuk produksi itu sendiri ataupun telah menerima lisensi acara tersebut dari produser aslinya.
  2. Sindikasi penyiaran istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan acara selanjutnya (setelah tayangan pertama). Hal ini tidak saja mengatur tayangan lanjutan di negara yang sama (dengan tayang perdananya), tetapi juga penggunaan internasional yang mungkin sudah tidak lagi diurus dan berhubungan oleh produser aslinya. Pada umumnya, organisasi lain (stasiun televisi ataupun individu) akan terikat dalam melakukan sindikasi, dalam kata lain, mereka hanya dapat menjual suatu acara ke suatu pasar secara legal dengan adanya kontrak dengan pemegang hak cipta, pada umumnya adalah produser.

PembiayaanSunting

Jumlah televisi untuk setiap 1.000 penduduk dunia
1.000+
100-200
500-1.000
50-100
300-500
0-50
200-300
Tidak ada data

Cara pembiayaan penyiaran televisi di seluruh dunia secara spesifik berbeda-beda. Namun pada dasarnya, konsep pembiayan yang digunakan adalah sama, yaitu dari pengiklanan, pelisensian (cukai), langganan, dan sebagainya. Secara global, sumber pendapatan stasiun TV berkisar antara 4550% dari pengiklanan, 4045% dari biaya langganan, dan 10% dari pembiayaan swasta.[30][31]

Bagi saluran TV berlangganan, demi melindungi pendapatan, biasanya mereka melakukan enkripsi sinyal untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berlangganan saja yang dapat melakukan dekripsi dan melihat siaran mereka. Sedangkan untuk saluran TV tanpa enkripsi disebut sebagai siaran gratis (en: free to air / FTA).

PengiklananSunting

Penyiaran yang luas membuat televisi menjadi media yang amat menarik bagi para pengiklan. Kebanyakan jaringan dan stasiun televisi menjual beberapa bagian waktu penyiaran kepada pengiklan atau sponsor untuk membiayai jaringan siaran mereka.[32] Harga pengiklanan setiap jaringan berbeda-beda untuk setiap blok waktunya, tergantung dari rating (larisnya acara) yang dimiliki oleh suatu acara yang dihitung melalui survei setiap hari.

Cukai dan lisensiSunting

Di beberapa negara, layanan televisi dibiayai dengan menggunakan sebuah lisensi televisi atau sejenis cukai yang membuat peran iklan dalam pembiayaan menjadi kecil atau bahkan tidak ada. Sebagai contoh, beberapa saluran TV yang sedikit menggunakan iklan atau bahkan tidak sama sekali adalah ABC (Australia), NHK (Jepang), BBC (Inggris), dsb.

BBC Inggris tidak menyiarkan iklan pada salurannya di Britania Raya, tetapi mereka dibiayai dari lisensi tahunan yang dibayar oleh semua pemirsa. Iuran lisensi ini ditetapkan oleh pemerintah, tetapi BBC tidak bertanggungjawab kepada pemerintah atau dikontrol oleh pemerintah.

Dua saluran utama jaringan BBC ditonton oleh lebih kurang 90% warga Inggris setiap minggu dan menguasai 27% jumlah tontonan keseluruhan,[33] meskipun 85% rumah tangga menerima berbagai saluran, dengan 42% di antaranya menerima sekitar 200 saluran gratis via satelit dan 43% lagi menerima lebih dari 30 saluran melalui layanan Freeview.[34] Lisensi yang membiayai tujuh saluran TV BBC yang bebas iklan kini seharga £139.50 per tahun (setara USD 215). Ketika suatu acara olahraga yang sama disiarkan di BBC dan saluran swasta, BBC selalu berhasil mencatat jumlah penonton terbanyak, menandakan bahwa para penonton lebih suka menonton TV tanpa gangguan dari iklan.

ABC Australia tidak menyiarkan iklan sama sekali (kecuali sebagai materi promo internal) karena telah dilarang dalam Akta ABC 1983. ABC menerima dana pembiayaan dari Pemerintah Australia setiap tiga tahun sekali. Pada Anggaran Belanja Australia 2008/09, ABC menerima $ 822,67 juta.[35] Dana tersebut digunakan untuk seluruh operasional Jaringan Televisi ABC, termasuk radio, online, dan Produksi Internasional. Jaringan ABC juga memperoleh keuntungan dari toko-toko ABC Shop di seluruh negara Australia. Meski dibiayai oleh Pemerintah Australia, kemerdekaan editorial ABC dijamin di bawah hukum.

Di Prancis dan Irlandia, saluran-saluran yang dibiayai pemerintah tetap dapat menyiarkan iklan, tetapi semua yang memiliki TV harus membayar pajak cukai tahunan (la redevance audiovisuelle).[36]

Di Jepang, Jaringan NHK dibiayai oleh cukai lisensi (dikenal di Jepang sebagai pajak resepsi (受信料, Jushinryō)). Terdapat undang-undang yang menetapkan bahwa setiap televisi yang menerima siaran NHK diharuskan membayar pajak. Besarnya pajak telah ditetapkan, dengan diskon untuk pekerja kantor dan siswa sekolah, termasuk diskon umum untuk penduduk di Daerah Administrasi Okinawa.

TV berlanggananSunting

Sebagian saluran TV dibiayai oleh pelanggan, oleh karena itu sinyal siaran akan dipancarkan dengan enkripsi untuk memastikan bahwa hanya pelanggan yang membayar yang dapat menikmati siaran Stasiun TV tersebut. Namun, kebanyakan layanan TV berlangganan juga didanai oleh iklan.

GenreSunting

Genre televisi mencangkup bermacam jenis acara yang bertujuan untuk menghibur, memberi pengetahuan, serta mendidik para penonton. Genre hiburan dengan biaya produksi paling mahal biasanya adalah drama dan mini seri.

Di antara genre-genre hiburan yang paling diminati adalah acara dengan genre action seperti yang melibatkan polisi, kriminal, detektif, horor, maupun thriller. Terdapat pula ragam genre drama non-aksi seperti opera sabun. Tontonan fiksi ilmiah dapat tergolong dalam kategori aksi maupun drama, tergantung apakan lebih menonjolkan sisi filosofikal atau sisi petualangan. Komedi juga merupakan jenis tontonan populer, termasuk Sitkom (sitkom) dan animasi acara dewasa seperti Family Guy.

Acara hiburan yang lebih murah antara lain termasuk acara kuis, wawancara, atraksi, dan realitas. Acara kuis menampilkan para peserta memperebutkan hadiah dengan menjawab beberapa soal maupun menyelesaikan teka-teki. Acara wawancara menampilkan wawancara maupun bincang-bincang bersama tokoh-tokoh terkenal seperti artis hiburan, politikus, pengusaha, dll. Acara atraksi menampilkan berbagai hiburan seperti pemain musik, pelawak, tukang sulap, dll. Ada juga acara campuran genre wawancara dan atraksi, terutama acara wawancara tersohor di mana adanya tambahan hiburan di antara segmen-segmen wawancara. Acara realitas memperlihatkan orang-orang biasa (bukan aktor) yang menghadapi tantangan atau pengalaman yang luar biasa, bersaing mendapatkan gelar juara (Akademi Fantasia), dikerjain (Just For Laughs Gags), atau merasakan kehidupan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan (Jika Aku Menjadi...). Ada juga jenis acara realitas yang mempertontonkan kehidupan sehari-hari seorang artis (Gugu Gaga Erra) atau artis yang melakukan pekerjaan seperti pada umumnya orang biasa (The Simple Life).

Dampak sosialSunting

Dampak bagi anak-anakSunting

Sejak akhir 1990-an, semakin banyak orang tua yang mengizinkan bayinya menonton televisi seiring dengan semakin banyaknya produk DVD yang diiklankan dapat membantu perkembangan bahasa dan kognitif bayi. Namun, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menonton televisi sejak usia dini dapat meningkatkan perkembangan berbahasa anak. Sebaliknya, bukti ilmiah menunjukkan bahwa bayi yang menonton DVD semacam itu memiliki kemampuan berbahasa yang lebih rendah. Selain itu, bila kemampuan anak mengenal huruf dan angka diukur pada usia sekolah, anak yang menonton televisi sebelum berusia 3 tahun memiliki skor yang lebih rendah daripada anak yang tidak menonton televisi sebelum berusia 3 tahun. Demikian pula, semakin banyak anak menonton televisi sebelum usia 3 tahun, semakin tinggi kemungkinannya mengalami masalah perhatian pada usia 7 tahun.[37]

Sebaliknya, menonton acara televisi yang berkualitas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia prasekolah. Acara televisi yang paling banyak diteliti ialah Sesame Street yang menunjukkan efek positif untuk pembelajaran bahasa bila ditonton anak usia 35 tahun. Sebagai perbandingan, penelitian menunjukkan bahwa acara televisi tanpa maksud pendidikanseperti film kartun pada umumnyatidaklah berhubungan dengan peningkatan kemampuan berbahasa. Setelah remaja, anak-anak yang pada usia prasekolah biasa menonton Sesame Street ternyata meraih nilai pelajaran yang lebih tinggi, lebih banyak membaca buku, dan lebih bermotivasi untuk meraih prestasi dibandingkan dengan remaja yang pada saat berusia prasekolah tidak menonton acara tersebut.[38]

Melalui televisi, anak-anak dan remaja juga dapat belajar mengenai perilaku antikekerasan, empati, toleransi kepada orang dari ras atau etnis lain, dan rasa hormat kepada orang yang lebih tua.[39] Informasi mendidik juga dapat diselipkan dalam program yang populer bagi remaja, misalnya pendidikan mengenai kontrasepsi yang berhasil dilakukan melalui salah satu episode serial televisi Amerika Serikat, Friends.[40]

Namun, menonton televisi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi anak-anak dan remaja, seperti perilaku agresif, penyalahgunaan zat, aktivitas seksual yang berisiko, obesitas, gangguan pola makan, dan menurunnya prestasi di sekolah. Bila di dalam kamar anak terdapat televisi, risiko anak mengalami kelebihan berat badan dan kemungkinan anak merokok meningkat, anak menjadi kurang membaca dan melakukan hobi lainnya, serta waktu tidur anak berkurang.[39]

Pada tahun 2001, Akademi Dokter Anak Amerika merekomendasikan sejumlah hal untuk mengatasi potensi dampak negatif televisi bagi anak-anak dan remaja, termasuk mengeluarkan televisi dari kamar anak, menghindarkan tontonan televisi dari anak berusia di bawah 2 tahun, serta mendorong orang tua untuk menemani anak menonton televisi dan memantau program televisi yang ditonton anak-anak agar informatif, mendidik, dan tidak berisi kekerasan.[41]

Dampak kesehatanSunting

Karena berkaitan dengan perilaku menetap (sedentary behavior) seperti duduk dan berbaring dalam waktu lama tanpa mengeluarkan energi, terlalu banyak menonton televisi ditengarai berdampak negatif bagi kesehatan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menonton televisi dalam waktu lama berasosiasi dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi, tingkat kebugaran yang lebih rendah, dan tingkat kolesterol darah yang lebih tinggi.[42] Semakin banyak seseorang menonton televisi pada saat masih anak-anak, semakin tinggi kemungkinannya untuk mengalami obesitas pada saat dewasa.[43] Menonton televisi dan perilaku menetap lainnya juga berasosiasi dengan semakin tingginya risiko kanker kolorektal, endometrial, ovarium, dan prostat[44] serta risiko penyakit kardiovaskular.[45]

Lihat pulaSunting

  • Daftar saluran televisi
  • Stasiun televisi
  • Televisi Internet

ReferensiSunting

  1. ^ Television Frequency Table, CSGNetwork.com., a Division of Computer Support Group.
  2. ^ Kowalewski, Anthony, "An Amateur's Television Transmitter" Diarsipkan 2011-09-24 di Wayback Machine., Radio News, April 1938. Early Television Museum and Foundation Website, retrieved 2009-07-19.
  3. ^ "New BBC iPlayer: Integration with Facebook and Twitter". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-23. Diakses tanggal 2011-04-24.
  4. ^ "History of the Cathode Ray Tube". About.com. Diakses tanggal 20009-10-04. Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  5. ^ "World Analogue Television Standards and Waveforms section Timeline". Histrorical television data 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-20. Diakses tanggal 2011-01-29.
  6. ^ R. W. Burns, John Logie Baird: television pioneer, IET, 2000 ISBN 0-85296-797-7 pp. 73, 88
  7. ^ Mr ali283280 says: (2009-10-08). "World's First TV Recordings". Tvdawn.com. Diakses tanggal 2010-06-18.
  8. ^ "Hungary [[Kálmán Tihanyi]]'s 1926 Patent Application 'Radioskop'". Memory of the World. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Diakses tanggal 2008-02-22. Konflik URLwikilink (bantuan)
  9. ^ United States Patent Office, Patent No. 2,133,123, 11 Okt 1938.
  10. ^ United States Patent Office, Patent No. 2,158,259, 16 Mei 1939
  11. ^ "Vladimir Kosma Zworykin, 18891982". Bairdtelevision.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-18. Diakses tanggal 2009-04-17.
  12. ^ Videophone Encyclopædia Britannica, Diakses pada tanggal 13 April 2009 dari Encyclopædia Britannica Online;
  13. ^ a b "Philo Taylor Farnsworth (19061971)", The Virtual Museum of the City of San Francisco
  14. ^ Farnsworth, Elma G., Distant Vision: Romance and Discovery on an Invisible Frontier, Salt Lake City, PemberlyKent, 1989, m/s. 108.
  15. ^ "TV History". Gadgetrepublic. 2009-05-01. Diakses tanggal 2009-05-01.
  16. ^ Early British Television: Baird; Television History: The First 75 Years.
  17. ^ Pre-1935; Television History: The First 75 Years.
  18. ^ Pre-1935 Baird Sets: UK, Television History: The First 75 Years.
  19. ^ Telefunken, Early Electronic TV Gallery, Early Television Foundation.
  20. ^ 193435 Telefunken, Television History: The First 75 Years.
  21. ^ 1936 French Television, Television History: The First 75 Years.
  22. ^ 1936 Baird T5, Television History: The First 75 Years.
  23. ^ Communicating Systems, Inc., Early Electronic TV Gallery, Early Television Foundation.
  24. ^ America's First Electronic Television Set, Television History: The First 75 Years.
  25. ^ //ewh.ieee.org/r2/johnstown/downloads/20090217_IEEE_JST_Trivia_Answers.pdf
  26. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-03-14. Diakses tanggal 2011-04-17.
  27. ^ American TV Prices, Television History: The First 75 Years.
  28. ^ Annual Television Sales in USA, Television History: The First 75 Years.
  29. ^ Number of TV Households in America, Television History: The First 75 Years.
  30. ^ iDate's Global TV Revenue Market Shares International Television Expert Group
  31. ^ OFCOM's Global TV Market Report 2009 International Television Expert Group
  32. ^ Karen Hornick Diarsipkan 2010-09-17 di Wayback Machine. "That Was the Year That Was" American Heritage, Oct. 2006.
  33. ^ "viewing statistics in UK". Barb.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-05. Diakses tanggal 2009-04-17.
  34. ^ "OFCOM quarterly survey" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-06-25. Diakses tanggal 2011-04-17.
  35. ^ //www.abc.net.au/corp/pubs/documents/budget2006-07.pdf
  36. ^ "Ministry of Finance". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-01. Diakses tanggal 2011-04-17.
  37. ^ Christakis, DA (2009). "The effects of infant media usage: what do we know and what should we learn?". Acta Paediatrica. 98: 816. doi:10.1111/j.1651-2227.2008.01027.x.
  38. ^ Fisch, SM; Truglio, RT, ed. (2001), "G" is for Growing: Thirty Years of Research on Children and Sesame Street, Mahwah, NJ: Laurence Erlbaum Associates (lihat di Penelusuran Buku Google)
  39. ^ a b Strasburger, AB; Jordan, AB; Donnerstein, E (2010). "Health Effects of Media on Children and Adolescents". Pediatrics. 125: 756767. doi:10.1542/peds.2009-2563.
  40. ^ Collins RL, Elliott MN, Berry SH, Kanouse DE, Hunter SB (2003). "Entertainment television as a healthy sex educator: the impact of condom-efficacy information in an episode of Friends". Pediatrics. 112: 11151121.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  41. ^ Committee on Public Education (2001). "Children, Adolescents, and Television". Pediatrics. 107: 423426. doi:10.1542/peds.107.2.423.
  42. ^ Swinburn B; Shelly A (2008). "Effects of TV time and other sedentary pursuits". International Journal of Obesity. 32: S132S136. doi:10.1038/ijo.2008.249.
  43. ^ Council on Communications and Media (2011). "Policy Statement: Children, Adolescents, Obesity, and the Media". Pediatrics. 128: 201208. doi:10.1542/peds.2011-1066.
  44. ^ Lynch, BM (2010). "Sedentary Behavior and Cancer: A Systematic Review of the Literature and Proposed Biological Mechanisms". Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 19: 26912709. doi:10.1158/1055-9965.EPI-10-0815.
  45. ^ Wijndaele, K; Brage, S; Besson, H; Khaw, K-T; Sharp, SJ; et al. (2011). "Television Viewing and Incident Cardiovascular Disease: Prospective Associations and Mediation Analysis in the EPIC Norfolk Study". PLoS ONE. 6: e20058. doi:10.1371/journal.pone.0020058.Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)

Pranala luarSunting

  • (Inggris) A History of Television Diarsipkan 2012-03-14 di Wayback Machine. at the Canada Science and Technology Museum
  • (Inggris) The Encyclopedia of Television Diarsipkan 2013-10-06 di Wayback Machine. at the Museum of Broadcast Communications
  • (Inggris) The Evolution of TV, A Brief History of TV Technology in Japan Diarsipkan 2013-07-18 di Wayback Machine. NHK
  • (Inggris) Television's History The First 75 Years
  • (Inggris) Worldwide Television Standards Diarsipkan 2011-08-11 di Wayback Machine.
  • (Melayu) Ensiklokamus Pengetahuan Teknologi: Televisi secara ringkas Diarsipkan 2009-03-18 di Wayback Machine.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Televisi&oldid=19661597"

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA