Siapa saja tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional?

MENELADANI TOKOH-TOKOH KEBANGKITAN NASIONAL

Semenjak dikeluarkanya Keppres No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur, salah satu di dalamnya menyebutkan bahwa 20 Mei merupakan Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal lahir organisasi Budi Utomo atau dengan ejaan lama Boedi Oetomo pada tahun 1908 atau 37 tahun sebelum Indonesia merdeka. Hari lahir Boedi Oetomo tersebut dianggap sebagai langkah awal menuju lahirnya semangat kebangsaan Indonesia. Budi Utomo sendiri merupakan salah satu organisasi yang dianggap punya andil besar dalam rangka membangkitkan semangat pergerakan nasional. Walaupun sebelum Budi Utomo didirikan sudah ada organisasi pergerakan lainya, Namun Budi Utomo didirikan dengan tujuan sebagai suatu badan perhimpunan yang untuk pertama kalinya didirikan di tanah air kita ini secara modern dan dengan maksud tujuan yang modern pula, yaitu memperhatikan segala kepentingan hidup dan penghidupan dalam arti yang seluas-luasnya, kultural dan sosial, dan mempertinggi derajat kebangsaan kita. Demikian maksud dan tujuan berdirinya Budi Utomo yang dikemukakan oleh Mr. Van Deventer. Terdapat beberapa nama yang berperan dalam pergerakan kebangkitan nasional yaitu dr. Soetomo, dr. Wahidin Soedirohoesodo, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, RM. Soewardi Soerjaningrat, dan Dr. Douwes Dekker.

Dr Soetomo merupakan salah satu pendiri organisasi Budi Utomo yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang kedokteran. Dengan didasari semangat nasionalisme yang kuat, dr. Soetomo mengabdikan hidupnya untuk Indonesia dengan organisasi Budi Utomo. Tokoh kedua adalah Wahidin Soedirohoesodo, pemuda Yogyakarta sekaligus anak pribumi pertama yang diterima masuk ke sekolah dasar anak-anak Eropa atau Europeesche Lagere School (ELS). Sebelum bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, Wahidin menjalankan tugasnya sebagai dokter cerdas dan pandai bergaul. Seringkali ia mengobati pasien tanpa memungut biaya. Sadar bahwa penjajahan membuat rakyat menderita, Wahidin berupaya membebaskan diri dengan mengajak rakyat supaya cerdas dengan mengikuti pendidikan sekolah. Dua hal yang diperjuangkan Wahidin yaitu memperluas pendidikan dan pengajaran juga memupuk kesadaran kebangsaan, sehingga dirinya sangat antusias berada di Boedi Oetomo. Tjipto Mangoenkoesoemo merupakan salah satu tokoh pendiri Boedi Oetomo yang juga berprofesi sebagai dokter seperti Soetomo dan Wahidin. Tjipto mempunyai perhatian yang lebih untuk membantu menangani berbagai aspek tentang permasalahan kesehatan khususnya di Indonesia. Dirinya sangat berperan aktif menyebarluaskan pemikiran cerdasnya untuk membangkitkan semangat perlawanan supaya rakyat tidak mudah ditindas. RM. Soewardi Soerjaningrat, salah satu anggota Budi Utomo yang berasal dari golongan bangsawan kerajaan, mempunyai nama lain Ki Hadjar Dewantara yang banyak berkontribusi terhadap pergerakan nasional di bidang pendidikan. Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah bagi kaum pribumi yang saat itu sangat memprihatinkan kondisinya. Sejak berdirinya Boedi Oetomo, Soewardi aktif menyosialisasikan membangun kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan, kesatuan berbangsa dan bernegara. Danudirja Setiabudi atau nama lainnya Douwes Dekker merupakan pejuang kemerdekaan dari keturunan asing yang lahir dan wafat di Indonesia. Ia dikenal sebagai pionir dasar nasionalisme Indonesia sejak abad ke-20 sekaligus kelompok dari tokoh 'Tiga Serangkai' bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hajar Dewantara. Douwes yang termasuk tokoh Hari Kebangkitan Nasional ini mendirikan Indische Partij (IP) yang mengajarkan tentang partai politik, jurnalistik anti-pemerintah, dan masih banyak lagi.

(Dari berbagai sumber)

Penulis: Iswahyudi S.Sos (2021)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA