Siapa raja yang terkenal di kerajaan Banten?

Jakarta -

Persekutuan dagang Hindia Timur Belanda, Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), memiliki hak istimewa untuk melakukan monopoli perdagangan dan berkuasa di tanah jajahan. Selama berada di Banten, VOC mendapatkan pertentangan dari raja Banten yang ke-6.

VOC resmi dibentuk pada tahun 1602 dengan Pieter Both sebagai Gubernur Jenderal pertamanya. VOC bertujuan untuk melindungi perdagangan Belanda baik antar sesama pedagang Belanda maupun bangsa-bangsa Eropa dan Asia lainnya.

Baca juga: Siapa Orang Belanda yang Pertama Kali Mendarat di Banten Tahun 1596?

Selain itu, kekuasaan VOC di wilayah Hindia Timur menjadi penyokong dana pemerintah Belanda dalam perang melawan Spanyol yang saat itu masih menjajah Belanda.

Keberadaan VOC di Nusantara mendapatkan banyak pertentangan dari penduduk lokal. Banyak raja-raja yang saat itu menjalankan politik pemerintahan anti VOC, salah satunya adalah raja Kesultanan Banten.

Raja dari Banten yang gigih menentang VOC adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Dia memerintah pada tahun 1651 sampai 1683. Dia merupakan cucu dari Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir atau Sultan Agung yang terkenal gigih dalam memerangi Belanda.

Dikutip dari buku Sejarah yang disusun oleh Anwar Kurnia dan Moh Suryana, Kesultanan Banten menjalin kerja sama dengan Bengkulu, Cirebon, dan Mataram. Banten memperkuat armada lautnya di daerah Karawang untuk menghalau keluar masuknya angkatan laut VOC ke Batavia.

Pada tahun 1956, Banten dan Batavia mendapat serangan Belanda dari arah barat dan timur. Namun, pasukan Banten berhasil menggagalkan serangan Belanda dengan tenggelamnya dua kapal VOC. Keberhasilan ini membuat Kesultanan Banten cukup disegani.

VOC terus berupaya untuk menguasai Banten. Pihak VOC melakukan politik adu domba atau devide et impera di kalangan istana Banten. Mereka mengadu domba Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang dikenal dengan Sultan Haji. Alhasil, Sultan Haji termakan hasutan VOC dan memilih bergabung dengannya.

Pengkhianatan Sultan Haji terhadap Kesultanan Banten semakin menjadi-jadi ketika persekutuan VOC-Sultan Haji terlibat pertempuran dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Namun, Sultan Haji tidak bisa mengalahkan ayahnya.

Baca juga: 8 Hak Istimewa VOC, Tak Hanya Monopoli Dagang

Sultan Haji kemudian menjalankan siasat dengan cara berunding kepada Sultan Ageng Tirtayasa. Saat perundingan berlangsung, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara di Batavia.

Dalam pertentangannya dengan Belanda, pasukan Banten mendapatkan dukungan dari pasukan Makassar di bawah pimpinan Monte Marano. Mereka adalah bagian dari laskar Sultan Hasanuddin yang menolak bekerja sama dengan VOC.



Simak Video "Jokowi Apresiasi Konsep 'Smart-Green' Kampus Untirta di Serang"

(kri/lus)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA