Siapa Kapan dan Dimana tenis meja Ditemukan?

Halo teman teman semua, kembali lagi dan salam jumpa di ToriqaMedia, kali ini saya akan membagikan artikel lagi untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang sejarah tenis meja.

Mungkin sedikit banyak kita sudah tau tentang tenis meja mengingat olah raga ini menjadi salah satu olahraga populer di masyarakat, dan sering diperlombakan, mulai dari acara Agustusan hingga penggelaran Olimpiade.

Namun disini, kita akan membahas secara lebih spesifik tentang pengertian tenis meja, sejarah tenis meja, hingga pengetahuan umum lainnya seputar teknis dan peralatan permainan olahraga tenis meja.

Yuk! langsung saja.

Contents

  • 1 Pengertian Tenis Meja
  • 2 Sejarah Tenis Meja
  • 3 Sejarah Tenis Meja
    • 3.1 Sejarah Tenis Meja Dunia
    • 3.2 Sejarah Negara Anggota Tenis Meja Internasional
    • 3.3 Sejarah Kejuaraan Tenis Meja Internasional
    • 3.4 Sejarah Organisasi dan Kejuaraan internasional
    • 3.5 Sejarah Tenis Meja Indonesia
  • 4 Peraturan Tenis Meja
    • 4.1 Meja
    • 4.2 Net
    • 4.3 Bola
    • 4.4 Raket / Bet
  • 5 Ukuran Lapangan Tenis Meja
    • 5.1 Ukuran Lapangan atau Meja
    • 5.2 Ukuran Jaring dan Net
  • 6 Teknik Permainan Tenis Meja
    • 6.1 Teknik Memegang Bet ( Grip )
    • 6.2 Teknik Siap Sedia ( Stance )
    • 6.3 Teknik Gerakan Kaki ( Footwork ).
    • 6.4 Teknik Pukulan (Stroke)
    • 6.5 Jenis Jenis Pukulan.
  • 7 Penutup
    • 7.1 Terkait

Pengertian Tenis Meja

Pixabay

Tenis meja atau yang juga populer dengan Nama Ping Pong sebenarnya adalah alat olahraga raket dari sebuah perusahaan merek dagang.

Secara umum, cara memainkan olahraga ini yaitu dimainkan oleh dua orang ( untuk tunggal ) atau dua pasangan ( untuk ganda ) yang saling berlawanan.

Adapun di Negara Tiongkok, olahraga ini memiliki Nama resmi yaitu, bola ping pong atau dalam huruf Tionghoa: 乒乓球; Pinyin: pīngpāng qiú).

Dalam permainan ini, alat yang digunakan adalah raket yang terbuat dari papan kayu yang telah dilapisi dengan karet yang sering disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja.

Tenis meja adalah sebuah permainan atau olahraga, yang dimainkan oleh perorangan atau saling berpasangan yang saling berlawanan menggunakan raket sebagai pemukul bola.

Di Indonesia, Induk Olahraga tenis meja adalah PTMSI ( Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia ) sedangkan Nama organisasi pusat di dunia adalah ITTF ( International Table Tennis Federation ).

Hingga saat ini, olah raga tenis meja memiliki keanggotaan mencapai 217 Negara, dan PTMSI tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961.

Sejarah Tenis Meja

Toriqa.com

Di Inggris, sejarah tenis meja mulai dikenal sejak abad ke-19.

Namun saat itu tenis meja masih dikenal dengan sebutan gossima, ping pong atau whiff whoff.

Tenis meja pada masa itu hanya menjadi permainan bagi kalangan kelas atas dan sering dimainkan di dalam ruangan setelah makan malam.

Pada awalnya, peralatan yang digunakan dalam permainan ini berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola.

Hingga pada tahun 1901, seorang pecinta tenis meja bernama James W Gibb, sukses dalam menemukan bola seluloid.

Masih di tahun yang sama, E.C. Goode menciptakan bet versi modern dengan cara memasang selembar lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya sudah dihaluskan.

Kemudian di Inggris pada tahun 1921 mulai dibentuk Table Tennis Association (TTA), yang kemudian diikuti berdirinya International Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926.

Sedang di Amerika juga dibentuk Table Tennis (USAT) pada tahun 1933.

Untuk pertama kalinya kejuaraan tenis meja digelar di London, Inggris, pada tahun 1926.

S W Hancock, Ltd yang merupakan sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, memperkenalkan produk bet terbaru pada tahun 1950.

Berdasarkan banyak sumber, sejarah tenis meja berasal dari Inggris sekitar abad ke- 19, setelah perusahaan J. Jaques & Son Ltd mempopulerkannya sebagai merek dagang, Nama sebelumnya lebih populer dengan permainan bola ping pong.

Produk tersebut diciptakan dengan kayu berlapis karet yang disatukan dengan lapisan spons di bagian dasarnya, sehingga tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi lebih tinggi.

Di Indonesia, olahraga ping pong pertama kali dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo pada tahun 1948,

Sedangkan di tingkat dunia, tenis meja baru dipertandingkan secara resmi pada Olimpiade Seoul, Korea Selatan pada tahun 1988.

Sejarah Tenis Meja

Dalam pembahasan berikut kita akan mengulas secara rinci mengenai sejarah tenis meja dunia dan sejarah tenis meja Indonesia yang penting untuk kita ketahui.

Sejarah Tenis Meja Dunia

Pixabay

Hampir sama dengan kebanyakan permainan olahraga lain yang menggunakan raket, sejarah tenis meja di dunia pada awalnya hanya dikenal sebagai permainan biasa atau hiburan ringan di tengah masyarakat.

Untuk mengetahui asal usul permainan tenis meja, sejak kapan dan oleh siapa yang pertama kali menciptakannya di dunia, berikut ini beberapa sumber bacaan yang dapat menjawab secara ringkas mengenai sejarah tenis meja di dunia.

  1. Pada zaman manusia purba, tepatnya di daerah Iran sudah ada sebuah permainan mirip ping pong, yang menggunakan sebatang kayu sebagai alat pemukul bola tang yang terbuat dari usus binatang yang sudah diisi dengan angin.
  2. Kemudian bangsa Perancis yang sejak dulu sudah menyukai permainan tenis meja, disana bola yang dimainkan terbuat dari kertas yang diikat dan dipukul dengan tangan.
  3. Bangsa Indian pada zaman manusia purba telah memainkan permainan yang juga menyerupai tenis meja. Bola yang digunakannya juga mirip, karena menggunakan sayap bulu, pemukul yang digunakan adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
  4. Namun ada juga beberapa pendapat serta sumber yang menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja berasal dari Inggris. Permainan ini berasal dari permainan kuno di abad pertengahan yang disebut seperti gossima dan whiff whiff. Selanjutnya permainan ini terus berkembang, di antaranya juga dikembangkan oleh angkatan bersenjata Inggris yang berada di India.

Selain itu, para pimpinan militer di daerah koloninya yang berada di Afrika Selatan juga biasa memainkan permainan tenis meja sebagai hiburan saat waktu senggang mereka.

Saat itu, meja yang digunakan adalah meja yang tidak mempunyai ukuran tetap, menggunakan sebuah Net atau jaring pada bagian tengah-tengahnya, yang dipasang sejajar dengan ujung meja yang dipakai.

Saat itu alat yang digunakan untuk pembuatan jaring terbuat dari tali sepatu boat, atau seperti perban pembungkus yang diikat ujungnya pada dua buah kursi, yang diletakkan di kedua sisi bagian tengah meja tersebut.

Sejarah Negara Anggota Tenis Meja Internasional

BaliTribune

Sedang alat pemukul yang dipakai dalam bertanding adalah sebilah kayu yang sudah dipotong sesuai bentuknya, sehingga menyerupai raket yang biasa digunakan saat ini.

Nama alat pemukul tenis meja saat itu adalah Vellum racket, yaitu sebuah alat pemukul dalam permainan olahraga tenis meja yang bentuknya sudah mirip dengan alat pemukul pada permainan tenis modern.

Bahkan cara bermainnya juga hampir sama, yakni pukul memukul secara langsung.Pada akhir tahun 1880, terjadi sedikit inovasi, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut kemudian diganti dengan bola celluloid.

Beberapa Negara di Eropa mulai menyempurnakan permainan tenis meja pada tahun 1990.

Di tahun 1903, dibentuk sebuah ketentuan atau aturan kepada para pemain tenis meja dalam menggunakan pakaian malam bagi pria dan wanita dalam latihannya.

Selain itu, juga dijelaskan tentang beberapa teknis lebih rinci mengenai karet bintik, pegang penhold, dan taktik permainan.

Kemudian pada tahun 1905, olahraga permainan menjadi semakin terkenal sejak E. C. Goode dari London mengenalkan raket untuk umum dengan permukaan yang terbuat dari karet.

Seorang warga Jerman bernama Dr George Lehmen pada tanggal 15 januari 1926, memprakarsai terbentuknya sebuah organisasi Internasional atau Table Tenis Federation yang disingkat ITTF.

Yang menjadi presiden pertamanya adalah Hown Ivor Montagu dari Inggris.

Sedang Negara-negara yang menjadi anggotanya saat itu diantaranya adalah:

  1. Inggris.
  2. Polandia.
  3. Jerman.
  4. Swedia.
  5. Perancis.
  6. Cekoslowakia.
  7. India.

Sejarah Kejuaraan Tenis Meja Internasional

Solopos.com

Saat itu juga diadakan kejuaraan Eropa yang bertempat di Memorial hall, Farringdon Street di akhir tahun, dengan peserta yang ikut berpartisipasi diantaranya ada:

  1. Denmark.
  2. Cekoslowakia.
  3. Austria.
  4. Inggris.
  5. Hungaria.
  6. Jerman.
  7. Swedia.
  8. Wales.
  9. India.

Kemudian sejak 12 Desember 1926, besaran anggaran dasar dan peraturan permainan mulai ditentukan dan disepakati.

Sedangkan kejuaraan antar Negara Negara di Eropa dijadikan sebagai kejuaraan tenis meja pertama di tingkat dunia.

Dari tahun 1939, terdapat sekitar 28 asosiasi tenis meja dari berbagai Negara telah terdaftar sebagai anggota ITTF.

Mulai dari diadakannya kejuaraan tenis meja dunia di tahun 1926, selanjutnya untuk setiap tahunnya diadakan sekali hingga yang ke 13 pada tahun (1938).

Kemudian hingga tahun 1945, kejuaraan ini tidak dapat diselenggarakan lagi karena terganggu pecahnya perang dunia.

Kejuaraan dunia selanjutnya diadakan kembali dari tahun 1946, kali ini berlokasi di Paris (Perancis) untuk pertandingan yang ke 14.

Pertandingan pertandingan berikutnya diadakan secara berkala setiap dua tahun sekali.

Sejarah Organisasi dan Kejuaraan internasional

Olahraga.biz.id

Pada tahun 1946, diadakan pertemuan umum atau general meeting untuk pertama kalinya selama berlangsungnya kejuaraan dunia ke 14 di Paris Prancis.

Pada tahun 1967, Hon Ivor Montagu ( presiden ITTF ) mengundurkan diri dari jabatannya, kemudian digantikan oleh H. Roy Evans dari Wales.

Presiden ITTF kemudian mengangkat Sekjen Profesional yang tidak dipilih oleh general meeting yang berkantor di St Leonards On Sea di Inggris pada bulan Maret tahun 1976.

Komite Olimpiade Internasional IOC pada bulan November 1977 menyetujui adanya cabang olahraga tenis meja sebagai cabang olahraga Olimpiade dibawah naungan ITTF sebagai satu-satunya induk organisasi internasional.

Secara resmi cabang olahraga tenis meja mulai dipertandingkan pada olimipic game ke 24 tahun 1988 di Seoul Korsel.

Setelah munculnya keputusan tersebut kemudian ITTF mendapat dampaknya dengan dituntut untuk menambah dalam peraturan yang menyangkut status amatir dan profesional, yaitu pasal 26 dari Olimpic Charter, yang tidak ada pada peraturan sebelumnya.

Kepengurusan H Roys Evans berakhir pada tahun 1987 selanjutnya yang menjadi ketua terpilih yang baru adalah Ichiro Ogimura asal Jepang.

Ichiro Igimura menjadi ketua setelah mendapat banyak dukungan dari para anggota ITTF Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Dengan adanya banyak dukungan tersebut secara otomatis Ichiro Igimura dapat memenangkan pemilihan dengan angka yang sangat meyakinkan, yakni mendapat 65 suara dari 104 pemilik hak suara.

Dari sejak tahun 1991 perubahan mulai dilakukan dalam sistem pertandingan, khususnya pada sistem pertandingan beregu putra, yang pada awalnya hanya mempertandingkan 9 partai menjadi 5 partai.

Dalam perombakan sistem sendiri, rencananya sudah dilakukan dari tahun 1989 di kongres ITTF, setelah final kejuaraan dunia pada waktu itu antara China dan Swedia yang berlangsung hampir enam jam.

Sejarah Tenis Meja Indonesia

Pixabay

Dalam sejarah, tenis meja di Indonesia baru dikenal oleh masyarakat pada tahun 1930.

Permainan tenis meja pada saat itu hanya dilaksanakan di balai-balai pertemuan orang Belanda sebagai sebuah hiburan atau rekreasi.

Untuk rakyat pribumi, yang diizinkan ikut permainan itu hanya sebatas golongan golongan tertentu saja, seperti anggota keluarga pamong dari balai pertemuan tersebut.

Sebelum terjadinya perang dunia ke-II Pada tahun 1939, tokoh-tokoh tenis meja Nasional pernah mendirikan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia ( PPPSI ).

PPPSI juga pernah mengalami perubahan Nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) pada saat pelaksanaan kongres yang diadakan di Surakarta tahun 1958.

Kemudian pada tahun 1960 PTMSI bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA (Table Tenis Federation of Asia).

Sejak saat itu, tenis meja di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan sejak didirikan hingga sekarang.

Hal ini terbukti dengan munculnya beberapa perkumpulan atau organisasi tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang diperlombakan di arena olahraga tingkat Nasional, misalnya PON, POMDA, hingga Porda.

Indonesia mulai sering diundang di berbagai kejuaraan resmi di tingkat dunia, setelah terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.

Selain itu, perkembangan permainan tenis meja Nasional juga penting untuk diketahui seperti berdirinya Silatama atau Sirkuit Laga Tenis Meja Utama yang pertama, yang digelar pertama kali pada awal tahun 1983.

Setelah kejuaraan ini kemudian kejuaraan terus diadakan setiap tiga bulan sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan sekali sejak 1986.

Peraturan Tenis Meja

Umumnya, setiap permainan atau olahraga pasti ada aturan dan perangkat permainannya.

Hal demikian juga berlaku pada permainan tenis meja sebagai olahraga yang sudah sejak lama populer.

Tujuannya tidak lain agar permainan tetap berlangsung tertib dan menarik.

Dalam olahraga permainan tenis meja, terdapat beberapa alat yang dibutuhkan, dan semuanya mempunyai aturan yang jelas serta harus ditaati oleh semua pemain, seperti misalnya meja, bola, raket, dan Net.

Selain itu, juga ada perangkat pendukung lain yang tak kalah penting, yaitu pemain dan wasit.

Untuk itulah, selanjutnya kita akan membahas peraturan permainan tenis meja secara lengkap seperti berikut ini:

Meja

IMp Books
  1. Dalam olah raga tenis meja terdapat meja khusus yang digunakan, ciri cirinya permukaan meja berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2, 74 m dan lebar 1,525 m, tinggi 76 cm di atas lantai dan harus datar.
  2. Ukuran permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
  3. Pembuatan permukaan meja bebas dibuat dari bahan apa saja, yang penting harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
  4. Seluruh permukaan meja tenis harus menggunakan warna pudar atau gelap dengan garis putih, lebar dua cm pada sisi panjang meja 2, 74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.
  5. Permukaan meja tenis terbagi menjadi dua bagian yang secara vertikal ukurannya sama oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
  6. Untuk permainan beregu atau ganda, bagian bagian meja harus dibagi menjadi 2 bagian yang sama dengan garis tengah dengan warna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, yang di bagi menjadi dua bagian yaitu kiri dan kanan.

Net

Pixabay
  1. Peralatan Net harus terdiri dari Net, perpanjangannya serta kedua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan pada meja.
  2. Menggunakan tali dalam memasang Net kemudian dilekatkan pada tiap ujung tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
  3. Secara keseluruhan batas ketinggian net harus 15,25 cm di atas permukaan meja.
  4. Sepanjang lebar meja dasar Net mesti rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung Net juga harus rapat dengan tiang penyangganya.

Bola

Pixabay
  1. Bentuk bola harus bulat dan berdiameter 40 melimeter.
  2. Setandar berat bola sekitar 2,7 gram.
  3. Pembuatan bola juga harus dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan plastik yang berwarna putih atau orange, serta tidak mengkilap.

Raket / Bet

Pixabay
  1. Berat, ukuran dan bentuk bola tidak ditentukan, namun daun raket tetap harus datar dan kaku.
  2. Daun raket minimal harus memiliki ketebalan 85% dan terbuat dari kayu yang dapat dilapisi menggunakan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang telah dipadatkan, bahan bahan tersebut tidak lebih dari 7,5% dari total ketebalan 0,35 mm, yang merupakan bagian yang lebih sedikit atau tipis.
  3. Dalam memukul bola sisi daun yang ada pada sisi raket harus ditutupi oleh karet datar atau karet bintik, jika menggunakan karet bintik yang menonjol keluar, maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat hanya 2 mm saja, sedang jika dilapisi kain lunak atau spons dengan karet bintik didalamnya maka ketebalannya 4 mm saja termasuk lem perekat.
  4. Ukuran karet untuk menutup daun raket tidak boleh sampai melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian yang terdekat dari kayu yang di pegang.
  5. Daun raket dan lapisan yang menutupinya baik karet atau lem harus dipastikan sudah merata.
  6. Raket yang permukaannya tidak ditutupi raket pada tiap sisi harus di kasih warna pada sisi yang tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar merah atau hitam, sehingga warnanya tidak sama dengan warna sebelahnya.
  7. Karet raket yang digunakan tidak boleh menggunakan campuran bahan kimia, baik berupa karakteristik karet secara fisik, atau hal lainnya.

Ukuran Lapangan Tenis Meja

Olnacumli.co

Selanjutnya tentang ukuran lapangan tenis meja, berikut ini kami jelaskan terkait ukuran lapangan tenis meja standar Nasional Internasional yang perlu anda tau.

Ukuran Lapangan atau Meja

Secara umum, meja atau lapangan tenis meja terbuat dari bahan kayu, sedang ukuran lapangan tenis meja secara rinci adalah sebagai berikut:

  1. Lebar lapangan tenis meja: 152,5 cm.
  2. Panjang lapangan tenis meja: 274 cm.
  3. Tinggi meja dari lapangan tenis meja: 76 cm.
  4. Luas lapangan tenis meja: 4,1785 m²dan tebal meja: 3 cm.
  5. Panjang net tenis meja: 783 cm.

Ukuran Jaring dan Net

Dalam permainan tenis meja juga menggunakan Net atau jaring yang terpasang persis di tengah lapangan, seperti pada permainan tenis pada umumnya.

Net digunakan sebagai pemisah area masing-masing pemain atau lawan, perbedaan Net pada kedua permainan ini yaitu terdapat pada ukurannya.

Membahas soal ukuran, berikut ini adalah ukuran net atau jaring pada permainan tenis meja:

  1. Jaring atau net dibentangkan menggunakan tali yang diikat pada kedua sisinya tiap tiang penyangga dengan tinggi 15,25 cm. Sedangkan tiap sisi batas kedua tiang penyangga memiliki jarak 15,25 cm dari sisi batas permukaan meja atau lapangan.
  2. Panjang jaring atau net dari sisi kiri ke kanan setandar ukurannya harus 1,83 meter. Sedang seluruh panjang net dari ujung atas ke permukaan meja berukuran sekitar 15,22 cm.

Teknik Permainan Tenis Meja

Pixabay

Teknik dasar dalam permainan tenis meja pada dasarnya terbagi menjadi empat, diantaranya yaitu:

  1. Teknik Memegang Bet atau istilahnya Grip.
  2. Teknik Siap Sedia atau Stance.
  3. Teknik Gerakan Kaki atau Footwork.
  4. Teknik Pukulan atau Stroke.

Teknik Memegang Bet ( Grip )

Salah satu faktor penting dalam permainan tenis meja adalah teknik dalam memegang bet, secara garis besar teknik memegang bet dapat dibedakan menjadi dua macam:

  1. Teknik memegang Bet Seperti Berjabat Tangan atau Shakehand Grip.
  2. Teknik Memegang Bet Seperti Memegang Tangkai Pena atau Penhold Grip.
  3. Teknik Seemiller Grip.

Teknik Siap Sedia ( Stance )

Stance artinya adalah posisi kaki, badan dan tangan dalam posisi siap menunggu bola atau pada saat memukul bola.

Dalam permainan tenis meja terdapat dua bentuk stance utama yang biasa digunakan, yaitu:

  1. Square Stance

Square Stance adalah dimana posisi badan sedang menghadap penuh ke meja.

  1. Side Stance

Side Stance artinya adalah posisi badan menyamping, baik ke samping kiri atau ke samping kanan.

Teknik Gerakan Kaki ( Footwork ).

Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya terbagi menjadi dua yakni, Nomor tunggal dan Nomor ganda.

Sedang pada permainan tunggal (Footwork) secara otomatis digunakan dalam permainan ganda.

Berdasarkan banyaknya gerakan langkah (footwork) dalam permainan tunggal dapat dibedakan menjadi:

  1. Satu langkah.
  2. Dua langkah.
  3. Tiga langkah atau lebih.

Berdasarkan arah gerakan langkah (footwork) dibedakan menjadi:

  1. Gerakan langkah ke depan.
  2. Gerakan langkah ke belakang.
  3. Gerakan langkah ke samping kiri.
  4. Derakan langkah ke samping kanan atau diagonal.

Two-step merupakan metode gerak kaki yang sering gunakan dalam permainan bola ping pong.

Biasanya tipe ini digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang dan cara melakukannya sebagai berikut:

  1. Menekuk sedikit lutut kebawah.
  2. Membagi secara rata berat badan ke kedua kaki.
  3. Memusatkan berat badan pada ujung kaki.
  4. Jika mau melangkah ke kiri maka kaki kiri digeser ke arah kiri sedang berat badan dibebankan ke arah kaki kiri. Jika perlu lakukan langkah dua kali, dengan cara yang sama.
  5. Untuk melakukan teknik pukulan forehand, posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan mengikuti kaki kiri, jika akan melakukan pukulan maka kaki kanan ditarik ke belakang sehingga sama seperti posisi awal melakukan pukulan forehand.
  6. Arah bola juga harus diperhatikan setelah melakukan pukulan dan segera kembali ke posisi awal. Apabila mau bergerak ke arah kiri, dorong dengan kaki kanan.

Teknik Pukulan (Stroke)

Toriqa.com
  • Pukulan Forehand

Apabila bola berada disebelah kanan tubuh, maka cocok jika menggunakan pukulan forehand.

Untuk melakukan pukulan forehangd caranya adalah dengan merendahkan posisi tubuh, lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah pinggang.

Jika tidak mengandalkan tangan kiri (kidal) gerakan ke arah kanan.

  • Pukulan Backhand

Pukulan Backhand sangat cocok digunakan apabila bola berada disebelah kiri badan.

Untuk melakukan pukulan Bachand caranya adalah pertama, rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan tangan ke arah pinggang sebelah kiri.

Jenis Jenis Pukulan.

  • Drive

Jenis pukulan Drive ada dua jenis, yakni forehand drive and backhand drive, pukulan ini merupakan pukulan dengan ayunan panjang sehingga menghasilkan pukulan yang datar namun keras.

Forehand drive

Untuk melakukan pukulan forehand drive, caranya adalah pertama, gerakkan bet ke arah depan, gerakan diikuti dengan perputaran badan kearah depan kira-kira badan berputar tiga puluh derajat.

Backhand drive

Untuk melakukan pukulan jenis backhand drive, pertama siku membentuk sudut sembilan puluh derajat.

Pergerakan bet diikuti dengan gerakan badan memutar mengikuti gerakan bet, dan usahakan kontak dengan bola saat bet berada di depan badan agak kiri.

  • Push

Push merupakan pukulan model backspin pasif, gerakan ini dilakukan untuk menghadapi backspin.

Selain itu, pukulan ini berguna untuk menjaga agar bola tidak melambung terlalu tinggi dari Net.

  • Chop

Pukulan Chop adalah jenis pukulan backspin yang sifatnya bertahan, pukulan chop ada dua jenis, yaitu forehand chop dan backhand chop.

Forehand chop

Untuk melakukan pukulan forehand chop hampir sama dengan pukulan forehand, tapi posisi bet sedikit agak terbuka.

Backhand chop

Untuk melakukan pukulan backhand Chop, posisi awal sama dengan backhand, namun posisi bet terbuka atau sisi depan condong ke atas.

Usahakan ada kontak antara bola pada bet di bagian sisi bawah depan dengan sisi bawah bola.

  • Block

Untuk mengembalikan pukulan yang cukup keras maka block adalah cara sederhana yang paling pas.

Block dapat dilakukan setelah bola memantul dari arah meja.

Tujuan dari gerakan Block adalah untuk membuat lawan menjadi kesulitan dalam melakukan serangan dengan cepat, karena bola yang di block akan kembali dengan cepat.

  • Service / Servis

Servis adalah gerakan memukul bola untuk menyajikan bola pertama dalam permainan.

Teknik servis ada beberapa macam, diantaranya yaitu:

  1. Servis forehand topspin.
  2. Servis backhand topspin.
  3. Servis forehand backspin.
  4. Servis backhand backspin.

Topspin sendiri adalah arah putaran bola yang mana bola berputar searah jarum jam.

Sedangkan Backspin juga merupakan arah putaran bola yang mana bola berputar berlawanan jarum jam.

Penutup

Nah, itulah pembahasan lengkap tentang sejarah tenis meja beserta dengan pengertian tenis meja. Teknik tenis meja, peraturan tenis meja hingga cara bermain tenis meja yang benar.

Semoga artikel ini bisa memberi manfaat untuk teman teman semua, silahkan like dan bagikan artikel ini agar yang lain juga mendapatkan manfaatnya.

Terkait

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA