Seorang yang tidak patuh menjalankan petuah guru disebut dengan

Seorang yang tidak patuh menjalankan petuah guru disebut dengan

Pernahkah Anda merasa anak-anak tidak patuh atau tidak mau mendengarkan Anda? Amy Morin, L.C.S.W., seorang psikoterapis dari Northeastern University, Boston, Massachusetts mengatakan bahwa salah satu alasan anak-anak tidak mau patuh adalah karena orang tua memberikan instruksi dengan cara yang tidak tepat. Pada akhirnya, alih-alih bergerak menuruti apa yang Anda katakan, mereka justru akan mengabaikan semua perkataan Anda.

  Amy menyebutkan ada lima kesalahan orang tua yang secara tidak sengaja justru melatih anak-anak untuk tidak mendengarkan dan menolak patuh. Apa saja?  

1. Terlalu Banyak Memberi Peringatan

Memberi peringatan berulang akan melatih anak untuk tidak mendengarkan saat pertama kali Anda berbicara. Ia berpikir mengapa harus segera bergerak melakukan apa yang Anda katakan pertama kali bila Anda akan mengulanginya lagi sebanyak beberapa kali.  

Oleh karenanya, sebaiknya hindari mengatakan “Ayo, berapa kali, sih, Mama harus ngasih tahu?” atau “Ini peringatan dari Mama yang terakhir, lho, ya.”

  Semua kalimat tersebut tidak akan efektif dan justru membuat anak menyadari bahwa apa yang Anda katakan adalah gertakan semata. Karena pada akhirnya, Anda mengulang perkataan Anda lagi!  

2. Membuat Ancaman Kosong


Ancaman seperti, “Mama buang, nih, mainannya kalau kamu nggak segera beresin dan pergi tidur,” atau “Ayo, bangun. Nanti Mama sama Papa tinggal kalau kamu telat bangunnya,” adalah yang paling mudah diluncurkan saat Anda frustasi. Akan tetapi, bila Anda selalu mengulang memberinya ancaman kosong, anak-anak akan belajar bahwa tidak masalah bila mereka tidak mematuhi Anda, toh, Anda tidak akan melakukan apa pun yang serius.   Tak hanya itu, orang tua juga kerap mengeluarkan ancaman yang berlebihan dan terdengar mengundang. Misalnya saja, “Ini Mama balik, lho, meja makannya kalau kamu nggak segera makan.”   Kalem, Ma. Saat Anda sudah tenang, Anda akan menyadari betapa konyolnya ancaman Anda yang membuat Anda nampak seperti superhero bertenaga ekstra tersebut. Amy mengingatkan bahwa ancaman tersebut mungkin terdengar lebih seperti hadiah, bukan hukuman bagi anak-anak. Karena bila Anda membalikkan meja, maka mereka lah yang menang: tidak akan ada lagi makanan yang harus mereka santap di meja.  

3. Ribut


Mengajarkan kedisiplinan kepada balita memang tidak mudah. Saat Anda memintanya untuk membereskan mainan yang telah ia pakai bermain, ia mungkin saja menolak dan berkata, “Mama aja yang beresin.” Dengan sigap, Anda menjawab, “Kan, Adik yang main, bukan Mama. Jadi, Adik yang

beresin

.”  

Jawaban tersebut pun memicu keributan yang lebih panjang. “Mama

aja

,” teriaknya. “Kamu, dong,” jawab Anda. Ini terjadi terus menerus hingga sekian menit.   Sadarkah Anda bila semakin lama ia ribut dengan Anda maka semakin lama anak Anda dapat menghindari instruksi Anda? Dia hanya sedang menunda melakukan permintaan Anda.   Hindari ribut dan sebaliknya bersiaplah menindaklanjuti dengan konsekuensi logis jika si kecil memilih untuk tidak mematuhinya. Misalnya saja, membiarkan mainannya tetap berantakan sehingga ia akan kesulitan menemukan mainannya bila ingin dipakai kembali, atau tidur dalam kondisi kamar yang berantakan.  

4. Tidak Melanjutkan dengan Konsekuensi

Anda mungkin merasa iba melihat wajah melasnya ketika akan memberikan konsekuensi. Akan tetapi, memberikan konsekuensi logis dapat membuat ia berlatih membuat pilihan yang lebih baik di masa depan. Hal ini akan membuat ia mulai belajar memahami apa yang Anda maksud dari perkataan Anda.  

5. Meninggikan Volume Suara

Hayo, siapa yang begini? Sangat sulit untuk tidak tergoda meninggikan volume suara saat si kecil tidak mau mendengarkan. Akan tetapi, berteriak tidak akan menghasilkan sesuatu yang positif, justru anak-anak akan belajar mengabaikan Anda. Berteriak sama berbahayanya dengan memukul karena bisa merusak hubungan Anda dengan anak, yang membuatnya semakin tidak mau mendengarkan Anda.    

Baca juga:


Trik jitu agar anak patuh
15 Cara Agar Anak Mau Mendengarkan Anda
5 Mantra Agar Anak Mau Mendengarkan Perkataan Anda
Agar Anak Mau Mendengarkan Anda    

LTF


FOTO: SHUTTERSTOCK


 



You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Seorang yang tidak patuh menjalankan petuah guru disebut dengan

Seorang anak yang tidak patuh kepada orang tua dan guru menggambarkan bahwa anak tersebut memiliki sifat tercela. Karena anak tersebut durhaka kepada kedua orang tua dan guru. Perilku seseorang yang durhaka kepada kedua orang tua disebut juga dengan perilaku 'uquuqul walidain .

Pembahasan

Perilaku seseorang yang durhaka kepada orang tua atau guru termasuk perilaku yang berdosa jika dilakukan. Kita harus patuh kepada kedua orang tua dan guru selama itu tidak bertentangan dengan apa yang telah Allah dan rasulullah perintahkan. Jika perintah kedua orang tua atau guru bertentangan dengan apa yang telah Allah dan rasulullah perintahkan maka kita harus menolaknya dengan cara yang lembut.

Pelajari lebih lanjut

==================================================

Detail jawaban

Kelas : X

Mata pelajaran : Agama

Bab : Sayang, Patuh dan Hormat Kepada Orang Tua dan Guru

Kode soal: 10.14.8

Kata kunci : Berbakti kepada kedua orang tua, durhaka, guru, patuh

Seorang yang tidak patuh menjalankan petuah guru disebut dengan

  • Seorang yang tidak patuh menjalankan petuah guru disebut dengan