GURU identik dengan ungkapan pahlawan tanpa tanda jasa, namun kenyataannya gurulah yang paling banyak memberi jasa dalam kehidupan manusia. Karena jasa guru, banyak manusia menjadi orang mulia dan terhormat. Itulah kenapa Islam menempatkan guru pada posisi sangat mulia. Guru memiliki makna universal, tidak sebatas yang ada di sekolah formal tetapi guru bermakna seseorang yang mengajarkan ilmu dan menuntun kepada kebaikan seperti guru ngaji, guru les, guru silat, ustaz, dosen, kiai/ulama dan sebagainya. BACA JUGA: Seorang Guru SMK Tewas Ditikam SiswanyaDi dalam Islam, guru memiliki banyak keutamaan seperti menurut sebuah hadis yang menyebutkan, “Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR. Tirmidzi).Mengapa guru diposisikan sebagai profesi yang begitu mulia? Karena guru adalah seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah Swt dan dengan ilmunya itu dia menjadi perantara manusia yang lain untuk mendapatkan, memperoleh serta menuju kebaikan baik di dunia ataupun di akhirat. Selain itu, guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga mendidik muridnya untuk menjadi manusia beradab.Sebagai orang yang mengemban tugas mulia tentunya guru harus bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya, tidak serta merta mengajar seadanya, apalagi menjadi guru hanya untuk tujuan karier. Profesi guru bukanlah profesi main-main, artinya sekali seseorang memilih profesi guru maka ia harus bertanggung jawab untuk mendidik muridnya dengan baik. Karena itu guru harus profesional atau mengupayakan diri menjadi profesional.Profesionalisme guru telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasa pasal 1 ayat 1 dinyatakan, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Istilah profesional dalam definisi guru menunjuk pada pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan memenuhi standar mutu dan norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU No. 14 Tahun 2005, dalam Kosim, 2008). Dengan demikian, untuk menjadi seorang guru tidak mudah. Perlu keahlian, jiwa, keilmuan, ketelatenan dan yang pasti kualifikasi pendidikan profesi yang sesuai. Imam Ghazali menyebutkan beberapa syarat menjadi guru yaitu kasih sayang dan lemah lembut, tidak mengharap upah, pujian, ucapan terima kasih atau balas jasa, jujur dan terpercaya bagi murid-muridnya, membimbing dengan kasih sayang, tidak dengan kemarahan, luhur budi dan toleransi, tidak merendahkan ilmu lain di luar spesialisasinya, memperhatikan perbedaan individu (Kosim, 2008). BACA JUGA: Kanguru jadi Kanibal bahkan Makan Tisu Toilet, Pakar: Itu Pemandangan MengerikanSyarat-syarat seperti disebut di atas memang tidak mudah dipenuhi oleh setiap orang karena “mendidik” tidak hanya butuh keluasan ilmu, tetapi juga memiliki titik tekan pada jiwa. Artinya, seseorang yang akan memilih profesi guru harus berangkat dari jiwanya, bukan karena keterpaksaan apalagi pelarian karier.Islam menempatkan guru pada posisi sangat mulia karena pada sisi yang berbeda Islam juga menyuruh umatnya menuntut ilmu sejak dalam buaian sampai pada liang lahat, sehingga logikanya jika tidak ada peran guru harus ke mana umat Islam menuntut ilmu. Itulah sebabnya setiap guru harus amanah, apalagi saat ini pemerintah telah mengangkat kesejahteraan guru dengan adanya tunjangan profesi guru. Guru seharusnya mampu mencontoh metode Rasulullah Saw dalam memberikan pengajaran dan pendidikan, yaitu dengan keteladanan. Tentunya hal ini menunjukkan betapa besar dan mulianya Kedudukan Guru di Dalam Islam sebagaimana terangkum dalam 5 poin berikut ini. Sebagaimana menuntut ilmu, seorang guru atau pengajar juga akan dinaikkan derajatnya. Sebab seorang guru yang baik dan berlandaskan pada nilai pengajaran islam akan selalu mengajarkan ilmu yang bernilai kebaikan dan bermanfaat sebagaimana cara berdakwah yang baik menurut islam . Sehingga kemudian hasilnya tidak hanya bernilai kebaikan bagi yang menerima tapi juga berbuah kebaikan bagi yang mengajarkan. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT,
BACA JUGA: Berguru pada Lalat Maka tentunya hal ini jangan sampai menimbulkan keirian di hati yang lain, sebab Allah SWT menegaskan sebagaimana hadits dari Ibnu Mas’ud: “Janganlah kau dengki kecuali pada 2 orang (yaitu) seorang yang telah Allah SWT datangkan padanya sebuah hikmah lalu ia mengerjakannya dan mengajarkannya serta seorang yang telah Allah SWT datangkan padanya sebuah harta lalu ia menguasakannya atas kebinasaan dalam kebenaran.” Seorang guru dalam islam tentunya memiliki kedudukan dimana ia mengerti dan memahami secara detail mengenai bidang pengajaran yang ia ajarkan. Oleh sebab itu, maka seorang guru akan senantiasa memiliki ilmu yang bermanfaat yang akan disebarluaskan kepada para umat. Sehingga bukan gelar ahli yang mereka utamakan namun, lebih kepada dampak sosial bagaimana ilmuyang diajarkan akan dapat merubah pola dan perilaku umat menuju jalan kebaikan. Ilmu yang dimiliki oleh seorang guru merupakan benteng dalam menjaga diri. Dengan memiliki ilmu tentunya seorang guru akan mampu membedakan antara hal yang baik dan buruk. Sehingga hal ini dapat menjaga diri dan pribadi seseorang untuk berbuat kejahatan atau kemaksiatan. Islam memandang bahwa seorang guru memiliki nilai yang penting bahkan ketika dibandingkan dengan mereka yang harus pergi berjihad kemedan perang. Sebagaimana dalam hadist riwayat berikut : “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” BACA JUGA: Guru Palestina Masuk 100 Guru Terbaik di Dunia Hadits dari Sahl bin Sa’id ra, “Demi Allah, jika Allah SWT memberi petunjuk kepada satu orang melalui perantaramu maka hal itu jauh lebih baik dari pada kekayaan yang sangat berharga.” (HR Bukhori dan Muslim) Dalam Hadist tersebut dijelaskan bahwa seorang guru derajatnyanleni baik dari pada harta kekayaan yang malimpah. Tentunya hal ini semakin menegaskan bahwa kedudukan seorang guru memiliki posisi yang amat penting. Bukan hanya perkara mengenai ilmu yang diberikan. Namun, seorang guru juga memberinpesan pengajaran yang nilainya bahkan lebih baik dari harta kekayaan yang berlimpah. Sebab ilmu yang diberikan tersebut merupakan sebuah petunjuk yang akan digunakan sebagai pedoman dalam meraih dan menempuh kebaikan selama hidup di dunia. Memlihara ilmu yang nilainya lebih mulia dan lebih baik dari harta kekayaan tentunya juga memberikan nilai pahala yang berlimpah. Bahkan ilmu yang terpelihara amalan atau nilainya sama dengan pahala atau amalan dari sedekah. Ketika tidak memilili harta untuk disedekahkan, maka menyedekahkan ilmu akan sama nilainya dan pahalanya dengan bersedekah harta. Hal tersebut tertuang dalam hadits berikut, BACA JUGA: 26 Santri dan 2 Orang Guru Menjadi Korban dalam Musibah Kebakaran Sebuah Pesantren Alquran di Liberia Dari Abi Musa Al-Asy’ari ra, dari Nabi SAW bahwa beliau telah berabda: “Seorang muslim yang amanah yang dititipi harta oleh orang lain lalu dipelihara betul apa yang ditugaskan kepadanya lalu mengambalikan kepada yang berhak dengan tanpa menguranginya sedikit pun maka ia telah dicatat sebagai orang yang bersedekah.” []
Kunci jawaban : E. Ibu
Kunci jawaban : A. Q.S Al Isra/17 : 17
Kunci jawaban : C. Kalau ingin mendapat ridha Allah, hormati orang tua
Kunci jawaban : E. Memberi makan untuk pertumbuhan
Kunci jawaban : B. Meminta agar keduanya selalu membimbingnya
Kunci jawaban : C. Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak
Kunci jawaban : A. وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Kunci jawaban : D. Uwais al-Qarni
Kunci jawaban : E. Berbakti kepada orang tua
Kunci jawaban : B. Diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur
Kunci jawaban : C. Orang yang mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa
Kunci jawaban : D. Etika Menuntut Ilmu
Kunci jawaban : B. cara berbakti kepada guru
Kunci jawaban : E. Menghormati guru
Kunci jawaban : D. Janganlah berkata “ah” dan membentaknya
Kunci jawaban : A. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui
Kunci jawaban : D. sampai aku menerangkannya
Kunci jawaban : A. تَوَاضَعُوا لِمَنْ تَعَلَّمُونَ مِنْهُ
Kunci jawaban : D. Riwayat Ahmad
Kunci jawaban : E. Fardhu ‘ain
Kunci jawaban : D. orang yang durhaka kepada kedua orang tua
Kunci jawaban : D. birrul walidain
Kunci jawaban : C. uququl walidain
Kunci jawaban : C. mengunjungi sahabat orang tuannya
Kunci jawaban : D. merawatnya dengan penuh kasih sayang
Kunci jawaban : A. 3 tingkat dibanding bapak
Kunci jawaban : E. Tidak memulai berbicara dengannya kecuali dengan izinnya
Kunci jawaban : A. Memiliki sifat-sifat kesucian dan kehormatan
Kunci jawaban : D. mematuhi nasihat-nasihatnya
Kunci jawaban : D. keberkahan ilmu
Kunci jawaban : E. badan menjadi kurus dan mudah sakit
Kunci jawaban : D. Rida Allah rida orang tua
Kunci jawaban : A. Jalan kebenaran
Kunci jawaban : D. Shalat tepat pada waktunya
Kunci jawaban : A. mendengarkan dengan baik
Kunci jawaban : B. mahmudah
Kunci jawaban : E. Menolak dengan cara lemah lembut
Kunci jawaban : C. ketidakpatuhan terhadap guru
Kunci jawaban : A. Menghormatinya
Kunci jawaban : B. waktu yang singkat
Kunci jawaban : B. Q.S Al Isra : 23
Kunci jawaban : D. Alqamah
Kunci jawaban : C. menghormati dan menyayangi
Kunci jawaban : A. karakter positif
Kunci jawaban : B. sayangi keduanya
Kunci jawaban : D. Jangan menyekutukan Allah
Kunci jawaban : B. pamit terlebih dahulu dengan orang tua
Kunci jawaban : C. sedikitnya waktu bertemu dengan anak
Kunci jawaban : D. berusaha tidak menyinggung perasaan orang tua
Kunci jawaban : B. tetap berbuat baik kepada mereka
Kunci jawaban : B. Apabila Allah Swt. ridha atas apa yang kita perbuat, orang tua kita pun ridha
Kunci jawaban : E. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah Allah Swt. akan memberikan anugerahNya kepada orangorang yang dikehendaki-Nya
Kunci jawaban : B. Akan lebih mudah mendapatkan nilai di atas KKM
Kunci jawaban : E. Rela melakukan apa saja untuk orang tuanya |