Sensor yang berfungsi untuk mendeteksi guncangan pada mesin kendaraan adalah

Mobil tersusun atas bagian-bagian mesin juga terdapat bagian mesin yang juga didalamnya terdapat electric dimana terdapat sensor-sensor mobil sistem injection seperti mesin Ijeksi yang mempunyai peranan dan fungsinya.

Mesin injeksi tidaklah asing terutama bagi mereka yang memiliki dan berkecimpung di dunia otomotif. Electronic atau programing Fuel Injection dimana merupakan bahan bakar dengan yang didalam proses pembakarannga menggunakan komponen penting yaitu ECU, Akuator dan Sensor tidak seperti mobil konvensional yang menggunakan karbu. Komponen sensor saling bekerja dan menunjang satu sama lain, diantara sensor tersebut bisa mendeteksi dan melihat keadaan mesin mulai dari suhu mesin, vakum di intake manifold, throttle gas, dan lain sebagainya. Jika fungsin sensor mobil terganggu akan mengakibatkan terganggunya mesin kendaraan. Sensor pada mobil di proses dan diatur oleh ECU dilanjutkan ke Aktuator dan tugas aktuator adalah sebagai injector yang berperan untuk menyemprotkan bahan bakar ke semua ruang pembakaran. Salah satu jenis mesin injeksi diantaranyaa EFI sendiri merupakan nama paten brand mesin toyota dan masing-masing brand mobil memiliki nama barang dagangnya masing dari nama ciri khas mereka. Seperti Honda mungmin sahabat mengenal PGM-FI, dsb. Tetaoi pad prinsifnya sama saja mengusung sistem injeksi. Tentunya anda sebagi pemilik kendaraan atau pemilik bengkel ingin mengetahui jenis sensor pada mobil injeksi yang diantaranya

1. Air Flow Meter Senaor

Air Flow Sensor Meter Sensor mempunyai fungsi untuk deteksi dan mengatur semua aliran udara yang akan masuk ke intake manifold. Aliran udara yang masuk intak manifold akan di sssuaikan dengan potensiometer semakin besar putran potensio maka semakin besar pula keluarannya. Sinyal tegangan diterima oleh ECU.

2. Manifold Absolute Pressure Sensor

Manifold Absolute Pressure (MAP) sensor inilah yang menghitung volume udara sehingga sesuai tekanan dan kevakuman pad Intake Manifold.

3. Throttle Position Sensor

Sensor trottle potision atau TPS terdapat pada throttle body yang akan mendeteksi kisaran bukaan throttle dengan bentuk besaran nilai tahanan. Sama halnya TPS juga mempergunakan komponen potensiometer yang berputer dan nilai dari tahanan juga akan ikut berubah sehingga voltase atau tegangan yang segera dikirimkan ke ECU juga ikut mengalami perubahan.

4. Water temperature sensor

Sensor water temperatur berguna untuk mengatur suhu air dengan mempergunakan atau dilengkapi thermistor pad sensor water temperatur (WTS). Suhu semakin panas suhu air maka bahan bakar yang disemprotkan sedikit begitupun sebaliknya Jika panas maka penyemprotan bahan bakar akan semakin dikit.

5. Intake air temperature sensor

IATS atau Intake air temperatur sensor mempunyai pungsi untuk mengetahui suhu udada yang masuk ke intake manifold. Pada zensor ini terdapat thermistor untuk mengetahui suhu udara sehingga sensor mengetahuu bahan bakar yang akan disemprotkan ke injektor. Seandainya suhu udara didalam dingin, BBM yang disemprotkan pula ke injektor akan semakin banyak begitupun sebaliknya.

6. Chrankshaft Position sensor

CPS atau Crankshaft position sensor mempunyai fungsi sebagai pendeteksi perputaran mesin dan juga memperkirakan waktu pengapian. Tentunya pada setiap bran mobil sensor berikut terletak tidak jauh dari noken dan dinamakan dengan Crankshaft position sensor (CPS).

7. Oxygen sensor

Sensor oksigen mempungai pedan untuk mendeteksi emisi gas buang atau keluaran sehingga bisa memperhitungkan atau mengevaluasi campuran bbm (bahan bakar) sefepat mungkin.

8. Knock sensor 

Sensor knock berfungsi untuk mendeteksi yang berhubungan dengan knocking pada engine. Knock sensor akan menggunakan piezo electric yang mengeluarkan tegangan ketika memperkirakan ada getaran. Voltase tersebut disampaikan kepada ECU untuk memperbaiki pengapian bahan bakar. Knocking bisa terjadi karena tidak sempurna pembakaran sehingga mengakibatkan ketukkan pada block cylinder mesin.

9. Oil Pressure sensor

Sensor oil pressure mempunyai fungsi menyampaikan peringatan kepada pengemudi via Malfunction indicator lamp (MIL) saat tekanan oli drop secafa tiba-tiba sehingga mesin otomatis berhenti ketika itu.

10. Full Thank pressure sensor

Sensor Tank pressure berfungsi untuk mengetahui tekanan bbm (bahan bakar) di dalam tangki mobil. Tekanan dalam tanki bbm disebabkan oleh menguapnya bahan bakar serta bisa saja karena guncangan saat maju, dan untuk mengetahuinya dipergunakan carcoal canister.

12. Engine coolant temperature sensor

Sensor yang berfungsi untuk mengetahui dan mendeteksi shu mobil ketika panas atau dingin.

13. Vehicle speed sensor

Sensor mobil yang berfungsi dan berguna untuk mengukur kecepatan laju mobil saat sedang melaju. Demikian macam-macam sensor pada mobil mesin sistem injection atau EFI dari omevan semoga bermanfaat.

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak kendaraan keluaran terbaru yang dipasangi sensor canggih untuk menunjang performa kendaraan tersebut, contohnya pada kendaraan yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau Electronic fuel injection (EFI).

Pada kendaraan seperti ini terdapat sensor canggih yang berfungsi mengirim data ke ECU (Electronic Control Unit).

Sistem injeksi ini dinilai mampu mengontrol dan mengukur pasokan bahan bakar ke ruang bakar secara lebih efisien sehingga kendaraan akan lebih irit bahan bakar jika dibandingkan dengan mesin yang menggunkanan karburator.

advertisement

Berikut beberapa sensor yang terdapat pada system bahan bakar injeksi.

1. Air Flow Meter (AFM)

Air Flow Meter (AFM) berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk ke ruang pembakaran melalui intake manifold, sensor ini biasanya terletak sebelum throttle body.

advertisement

Di dalam AFM ini terdapat katup yang dapat terbuka dan menutup secara otomatis. Besar kecilnya bukaan katup tergantung dari jumlah udara yang masuk.

Komponen ini juga dilengkapi dengan pegas pengembali (return spring) dan measuring plate yang akan mendeteksi jumlah udara melalui putaran pada potensiometer.

Potensiometer akan berputar untuk menghasilkan tegangan output dan kemudian dikirim ke ECU melalui sinyal.

Putaran ini bisa menyebabkan tegangan output pada potensiometer dapat berubah-ubah dan kemudian diterima ECU sebagai signal jumlah udara yang masuk.

2. Intake Air Temperature (IAT)

Intake Air Temperature merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk ke dalam throttle body.

Bahan bakar yang di suplai ke ruang mesin akan dipengaruhi oleh suhu udara, semakin dingin suhu udara maka bahan bakar yang disemprotkan melalui injektor pun akan semakin banyak.

Selain itu, intake air temperature juga bertugas menyesuaikan rasio perubahan suhu pada intake.

Setelah air flow meter melakukan tugasnya, kemudian ECU akan menentukan kadar bahan bakar yang disalurkan melalui injeksi.

Kadar bahan bakar yang dikirim ke ECU itu telah disesuaikan dengan suhu ruang pembakaran.

Hal ini akan menjadikan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan akan selalu berada di tingkat optimal sehingga kendaraan akan memiliki performa yang lebih prima.

3. Manifold Absolute Pressure (MAP)

Manifold Absolute Pressure  berfungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam intake manifold.

Besanya tekanan udara pada intake manifold akan diubah menjadi nilai tahanan pada manifold absolute pressure.

Sensor inilah yang akan menggantikan komponen yang bernama ‘vacum advancer’ pada pengapian konvensional untuk mengatur timing pengapian (saat busi memercikan api ke dalam ruang bakar) melalui putaran dan beban mesin mobil.

4. Oxygen sensor (OS)

Posisinya berada pada exhaust manifold (saluran buang), sensor yang satu berfungsi  mendeteksi jumlah oksigen yang ada di dalam gas buang.

Alat ini terdiri dari elemen berbahan dasar senyawa 'zirconium dioxide'. Senyawa tersebut dibalut oleh lapisan tipis platina pada bagian dalam dan luarnya.

Oksigen yang terkandung dalam gas buang ini dapat menandakan pembakaran yang kurang sempurna.

Selain itu, alat ini juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah campuran bahan bakar sudah tepat atau belum saat terjadi proses pembakaran di dalam mesin.

Hal ini menjadikan mesin dengan sistem bahan bakar injeksi  menjadi lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem bahan bakar karburator.

5. Throttle Position sensor (TPS)

Throttle position sensor ini biasanya dipasang pada throttle body dalam bentuk nilai tahanan.

Throttle position sendiri berfungsi untuk mendeteksi sudut pembukaan katup di throttle body. Sama halnya dengan sensor Air Flow Meter, throttle position juga memanfaatkan potensiometer.

Ketika throttle berputar maka potensiometer akan ikut berputar dan nilai tahanannya berubah.

6. Fuel Tank Pressure (FTP)

Fuel Tank Pressure terletak di dalam fuel tank (tangki bahan bakar), sensor yang satu ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan bahan bakar di dalam fuel tank atau tangki bahan bakar yang terbentuk karena uap dan goncangan yang dihasilkan kendaraan saat berjalan.

Uap ini nantinya akan diolah menggunakan sistem charcoal canister.

Charcoal canister sendiri merupakan salah satu komponen mesin yang termasuk ke dalam sistem pembakaran pada mobil. 

Bentuk komponen ini menyerupai tabung dan menampung material charcoal (arang) yang masih aktif.

Charcoal canister berfungsi sebagai tempat penampungan sementara uap bahan bakar yang ada di tangki bahan bakar.

7. Turbo Boost sensor (TBS)

Sensor yang satu ini hanya terdapat pada mesin yang memiliki turbo dengan variable nozzle.

Fungsi dari Turbo Boost sensor ini yaitu untuk mendeteksi tekanan udara yang akan disemburkan oleh turbocharger.

Tekanan udara yang disemburkan ini tidak boleh lebih atau kurang sedikit pun karena nantinya akan berakibat buruk pada performa mesin kendaraan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA