Sebutkan tiga zona yang berdampak pada kemiringan sumbu bumi

Sebutkan tiga zona yang berdampak pada kemiringan sumbu bumi
ilustrasi bumi. shutterstock ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap orang pasti akan menyaksikan pergantian siang dan malam. Peristiwa ini menjadi salah satu akibat dari adanya perputaran bumi pada porosnya atau yang kerap disebut sebagai rotasi bumi. Selain itu, rotasi bumi juga mengakibatkan beragam fenomena lainnya, seperti gerak semu matahari, pembagian zona waktu, dan masih banyak lagi.

Melansir dari journal.uin-alauddin.ac.id, rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya, yang berujung pada kutub utara dan selatan. Selama 23 jam 56 menit bumi akan berputar pada porosnya dari barat ke timur. Dengan begitu, maka akan nampak gerak harian matahari dari timur ke barat.

Di samping itu, permukaan yang berotasi memiliki kecepatan hingga mencapai 1.609 kilometer per jam. Meski begitu, bumi tidak akan terlempar ke luar angkasa karena memiliki gaya gravitasi yang besar. Rotasi ini memiliki pengaruh terhadap berbagai kondisi yang terjadi di bumi.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rotasi bumi dan apa saja akibat yang ditimbulkan? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari laman Saintif berikut ini.

2 dari 4 halaman

Sebutkan tiga zona yang berdampak pada kemiringan sumbu bumi

Space.com

Sudah pasti setiap hari kita menyaksikan fenomena matahari terbit dari sebelah timur lalu bergerak dan terbenam di ufuk sebelah barat. Peristiwa ini sebagai akibat adanya perputaran bumi pada porosnya atau rotasi bumi.

Dahulu, banyak orang tidak menyadari bahwa bumi bergerak memutar atau berotasi. Mereka mengira benda-benda langit yang bergerak mengelilingi bumi. Anggapan ini bisa terjadi karena mereka tidak bisa merasakan gerakan akibat rotasi bumi.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, para ilmuwan semakin menyadari adanya perputaran bumi. Seorang ilmuwan asal Prancis bernama Leon Foucault yang akhirnya menemukan bukti untuk pertama kalinya bahwa bumi berputar pada porosnya di tahun 1851.

Leon Foucault membuktikan bahwa bumi berputar pada porosnya menggunakan sebuah pendulum raksasa atau yang saat ini dikenal sebagai pendulum Faucault. Alat ini akan berayun untuk waktu lama, dan selama itu bisa diamati gerak memutar akibat perputaran bumi. Adapun arah putarnya searah jarum jam di Bumi bagian utara dan berlawanan jam di Bumi bagian selatan.

3 dari 4 halaman

Sebutkan tiga zona yang berdampak pada kemiringan sumbu bumi
shutterstock ©2020 Merdeka.com

Dalam sudut pandang fisika, penyebab rotasi Bumi adalah adanya dorongan yang berasal dari dalam dan luar Bumi. Dengan kata lain, penyebab rotasi bumi dipengaruhi oleh dua faktor, yakni penyebab internal dan eksternal, lebih jelasnya sebagai berikut:

Penyebab Internal

Penyebab rotasi yang berasal dari faktor internal dipicu adanya kekuatan redistribusi massa Bumi. Selain itu, gerakan dan aliran logam panas di dalam inti Bumi menyebabkan terjadinya perputaran.

Penyebab Eksternal

Rotasi Bumi yang berasal dari dorongan atau daya eksternal meliputi adanya tenaga perputaran gaya gravitasi planet Bumi, antara planet Bumi dengan planet lainnya, dan planet Bumi terhadap matahari. Selain itu, rotasi Bumi juga dipengaruhi oleh proses atomosferis dan pergerakan arus laut, antara massa yang terkait di dalamnya.

4 dari 4 halaman

Sebutkan tiga zona yang berdampak pada kemiringan sumbu bumi
©2017 Merdeka.com

Banyak fenomena alam terjadi akibat adanya rotasi Bumi. Salah satu peristiwa yang sering kita saksikan setiap adalah terjadinya pergantian siang dan malam. Ketika bumi terkena paparan sinar matahari, akan mengalami siang hari. Begitu sebaliknya, saat bagian bumi membelakangi arah matahari, maka akan mengalami malam.

Selain itu, ada beberapa dampak lainnya adanya rotasi bumi, antara lain sebagai berikut:

Gerak Semu Matahari

Salah satu dampak dari adanya rotasi Bumi adalah terjadinya pergerakan semu harian matahari. Meski bumi yang mengelilingi matahari, namun putaran dari barat ke timur menyebabkan fenomena pergerakan semu, sehingga terlihat terbit di timur pada pagi hari dan tenggelam di barat pada waktu malam hari.

Distribusi Zona Waktu

Dampak adanya perputaran bumi lainnya yaitu adanya distribusi zona waktu. Hal inilah yang menjadikan di berbagai belahan bumi terjadi perbedaan waktu. Adapun pusat waktu berada di Kota Greenwich, Inggris, yang mana setiap perbedaan 15̊ derajat akan mengalami perbedaan waktu satu jam.

Perbedaan Percepatan Gravitasi

Rotasi bumi menghasilkan gerakan yang tidak teratur pada logam cait di dalam inti Bumi. Hal inilah yang menjadikan massa bumi tidak terdistribusi secara merata dan memberi dampak pada percepatan gravitasi berbeda nilainya di berbagai belahan Bumi.

[jen]

Kemiringan bumi terhadap sumbunya memengaruhi kondisi cuaca dan iklim yang ada di muka bumi itu sendiri. Kondisi ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kemiringan sumbu bumi menyebabkan lama dan besarnya penyinaran matahari yang diterima oleh Bumi tidaklah sama. Saat belahan bumi utara atau selatan miring terhadap matahari, wilayah tersebut akan menerima sinar matahari secara langsung dan paling besar. Oleh sebab itu, sisi yang menghadap matahari akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibanding suhu di sisi sebaliknya. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Jakarta -

Apakah detikers pernah menanyakan, bagaimana musim bisa berganti dari hujan ke kemarau dan sebaliknya? Fenomena tersebut akibat revolusi bumi. Tak hanya musim yang berganti, ada beberapa fenomena lainnya yang terjadi akibat revolusi bumi.

Perlu diketahui ada dua macam tipe gerakan bumi, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah pergerakan bumi pada porosnya. Akibat dari rotasi bumi adalah perbedaan waktu, pergantian siang dan malam, pembelokkan arah angin, dan lain-lain.

Lalu, apa yang dimaksud dengan revolusi dan apa akibat revolusi bumi? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Revolusi bumi adalah peristiwa bumi bergerak mengelilingi matahari. Lintasan revolusi bumi berbentuk elip, dan matahari ada di salah satu titik fokusnya. Bumi membutuhkan waktu untuk melakukan satu kali revolusi atau kala revolusi selama 365¼ hari atau disebut 1 tahun.

Jadi, selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berputar pada porosnya atau berotasi. Sehingga posisi bumi berubah dalam lintasannya.

Akhirnya, akibat revolusi bumi yang terjadi adalah:

1. Perbedaan lama waktu siang dan malam

Revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23½°, menimbulkan perbedaan lama waktu siang dan malam yang dapat diamati. Misalnya pada 23 September-22 Desember panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.

Maka, bagi umat muslim yang berpuasa di daerah lintang tinggi, sering mengalami puasa lebih lama karena matahari beredar 12 jam lebih.

2. Gerak semu tahunan matahari

Seolah-olah, pada waktu tertentu matahari ada di belahan bumi utara, da waktu yang lain matahari ada di belahan bumi selatan. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika.

Bisa diperhatikan pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

3. Perubahan musim

Akibat revolusi bumi selanjutnya adalah perubahan musim. Belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Sedangkan negara yang ada di dekat garis khatulistiwa, termasuk Indonesia, hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

4. Perubahan penampakan rasi bintang

Saat bumi ada di sebelah timur matahari, detikers hanya dapat melihat bintang-bintang di sebelah timur matahari, begitupun saat bumi ada di sebelah utara, barat, atau selatan matahari.

Akibat revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang disebut tanda zodiak.

5. Tahun kabisat

Terakhir, hitungan kalender masehi dibuat berdasarkan kala revolusi bumi, yaitu satu tahun ditempuh dalam 365¼ hari. Karena tidak mungkin membuat hitungan seperempat hari, untuk memudahkan penanggalan maka setiap tahun lamanya adalah 365 hari.

Sedangkan pada tahun ke 4, sisa ¼ hari dijumlahkan menjadi 1 hari, yang dibuat pada tanggal 29 Februari. Inilah yang disebut tahun kabisat, atau disebut juga dengan istilah tahun kelipatan 4.

Tahun biasa bulan Februari berjumlah 28 hari, sedangkan pada tahun kabisat berjumlah 29 hari. Maka, ketika ada orang yang lahir pada 29 Februari, ia akan merayakan ulang tahun setiap 4 tahun sekali saja.

Bagaimana, apa detikers sudah memahami pengertian dan akibat revolusi bumi?

(pal/pal)