Sebutkan tiga hal yang perlu dilakukan dalam membaca puisi

Hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi adalah faktor penting agar tidak terkesan membosankan dan bisa menggugah suasana hati bagi yang mendengarnya.

Puisi memang salah satu karya sastra nan indah serta bisa menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati yang begitu rumit untuk dijelaskan.

Beberapa orang yang menciptakan puisi biasanya menunggu momen/suasana yang pas untuk menuangkannya kedalam sebait kata yang kemudian dirangkai menjadi sebuah puisi yang utuh.

Dari hal tersebut, kita bisa belajar, bahwa suasana yang pas akan memberikan nilai positif bagi sang pencipta itu sendiri maupun bagi siapa saja yang mendengarnya.

Maka dari itu, sebagai pembaca puisi yang baik hendaknya kita bisa menciptakan suasana yang mengalir serta tidak membosankan bagi para pendengar.

Hal tersebut tentu akan mudah tercapai jika kita menerapkan teknik-teknik yang ada.

Sebaliknya, jika tidak menerapkan teknik-teknik tersebut, tentunya puisi akan terdengar kacau dan salah kaprah.

250 Kata-Kata Mutiara Untuk Status WhatsApp Paling Top & Keren

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membaca Puisi Adalah

Nah berikut 15 hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi.

1. Ekspresi/Mimik

Ekspresi merupakan pernyataan perasaan dari hasil penjiwaan puisi, sedangkan Mimik yaitu gerak air muka.

Dengan kata lain, ekspresi merupakan pengungkapan perasaan yang bisa diterapkan melalui gerakan tubuh, ucapan, maupun wajah.

Sedangkan mimik yaitu bentuk wajah/gaya yang mengungkapkan perasaan, misalnya sedih, menangis dan senang/gembira.

2. Kinesik (Gerak Anggota Tubuh)

Kinesik merupakan gerak anggota tubuh atau pola pergerakan yang dimainkan

3. Kejelasan Artikulasi

Artikulasi merupakan ketepatan pada saat melafalkan kata-kata ketika membaca puisi.

4. Timbre (Warna Suara)

Timbre dalam seni musik juga sering disebut dengan warna suara, sama halnya pada bab ini yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya

5. Irama Puisi

Irama Puisi merupakan panjang atau pendek, keras atau lembut dan tinggi atau rendahnya suara yang dihasilkan.

6. Intonasi Atau Lagu Suara

Intonasi adalah tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan di sebuah kata-kata tertentu pada sebuah kalimat/puisi.

Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi/tekanan, diantaranya adalah :

⇒ Tekanan Dinamik : Tekanan pada kata- kata yang dianggap penting

⇒ Tekanan Nada : Tekanan tinggi rendahnya suara.

Contoh : Suara tinggi menjelaskan suasana marah, riang, takjub atau yang lainnya. Sedangkan suara rendah menggambarkan suasasna ragu, sedih, putus asa, pasrah dan lain-lain.

⇒ Tekanan Tempo : Cepat lambat pengucapan suku kata maupun kata.

7. Tempo

Tempo merupakan cepat atau lambatnya pengucapan (suara). Sebagai pembaca puisi yang baik, kita harus bisa mengatur serta menyelaraskan suara dengan kekuatan nafas.

Kapan waktu yang tepat untuk memberi jeda dan kapan kita harus menyambung dan juga mencuri nafas.

8. Diksi

Diksi yaitu pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan juga rasa.

9. Dinamika

Dinamika merupakan lemah kerasnya suara. Yang mana suara tersebut setidaknya harus terdengar oleh para penonton, terutama pada saat mengikuti lomba membaca puisi.

Kita harus menciptakan suatu dinamika yang prima, yakni dengan mengatur irama, naik turunnya volume atau keras lembutnya diksi.

Dan yang terpenting, kita harus bisa menjaga harmoni pada saat naik turunnya nada suara.

10. Jeda

Jeda merupakan pemenggalan sebuah kalimat, dalam hal ini yakni puisi.

11. Penampilan

Salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam membawakan sebuah puisi yakni adalah kepribadian atau performanya pada pentas seni.

Usahakan agar tetap tenang, tidak terlihat gugup ataupun gelisah, mempunyai wibawa dan juga terlihat meyakinkan.

12. Modulasi (Perubahan)

Modulasi berarti proses mengubah suara dalam membaca puisi.

13. Konsentrasi

Konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan dibaca. Jangan sampai kita lupa sampai dimana terakhir membaca akibat memikirkan hal yang lain.

14. Komunikasi

Salah satu kunci keberhasilan yang lain pada saat membaca sebuah puisi yaitu kita bisa berkomunikasi terhadap penonton yang hadir.

Artinya, pada saat membawakan sebuah puisi, kita bisa memberikan suasana yang benar-benar nyata (seperti masuk ke dalam puisi tersebut), dan juga bisa memikat hati para penonton.

15. Pernafasan

Ada beberapa teknik pernafasan yang biasa digunakan. Namun pada umumnya dalam membaca sebuah puisi, yang digunakan adalah pernafasan perut.

Sikap Dalam Membaca Puisi

Sikap juga merupakan sebuah hal yang harus diperhatikan juga, berikut sikap yang baik saat membacakan sebuah puisi :

1. Sikap Wajar Dan Tenang

Bersikaplah yang wajar dan tenang dalam membacakan sebuah puisi, tetapi harus penuh dengan rasa percaya diri dan jangan sampai berlebihan (over acting).

2. Gerakan Mimik Dan Anggota Badan Yang Mendukung

Gunakanlah gerakan mimik, tangan dan juga anggota badan lain yang mendukung. Tujuannya yaitu agar puisi yang dibacakan tidak kaku serta bisa mewakili ekpresi jiwa si pengarang.

3. Volume Suara Yang Tepat

Aturlah suara secara teratur dan pahami tanda-tanda yang ditulis dalam puisi tersebut.

4. Kelancaran Dan Kecepatan

Ketika membaca sebuah puisi, tentu berbeda saat kita membaca teks berita. Membaca puisi membutuhkan latihan dan teknik tertentu.

Terapkanlah 15 hal dan teknik membaca puisi yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Berubah Atau Dirubah? Memahami Algoritma Sosial Media

Bacalah puisi dengan menghayati isinya, jangan terlalu cepat. Bacalah dengan perlahan namun pasti dan tentunya sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Contoh Puisi

Tuhanmu dan Diriku
(Oleh : Unknown)

Ku terlahir untuk dirimu//
Menjadi penghias matamu//
Pelengkap hidupmu//
Aku tercipta untukmu//
Mewarnai hari-harimu//

Jangan pernah merasa sendiri//
Masih ada aku disini//
Setia / untuk berbagi//
Kisahmu / yang kau tangisi//

Biarlah dia berlalu pergi//
Bersama malam yang sunyi//
Luka itu hanya sesaat//
Biarkan dia minggat//
Menjauh dan berkhianat//

Sebab itu / jangan kau ingat//
Apa yang membuatmu penat//
Sadarlah / jangan tenggelam//
Hanya karena / masa silam//

Hingga matamu terpejam//
Mati / dan hidupmu suram//
Bangkitlah / berdiri lagi//
Tiada yang perlu kau sesali//

Di depanmu / masih ada yang mencintai//
Dia / yang memberimu hal yang berarti//
Dia / yang mencintaimu sampai mati//
Dialah Tuhan / yang maha pemberi//

Keterangan :

  • Warna Pink = Nada Rendah
  • Warna Biru = Nada Sedang
  • Warna Merah = Nada Tinggi

Rasa Syukurku
(Oleh : Unknown)

Aku bersyukur atas karuniamu tuhanDua bola mata ini dapat melihat keindahanKeindahan yang Engkau ciptakan

Mampu memberikanku kenyamanan

paket-wisatabromo.com-Sebutkan Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Puisi! Jawaban yang tepat tersaji berikut ini.

 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Puisi

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi, yaitu pelafalan, intonasi dan tempo, aksentuasi, mimik dan gestur, volume suara, kelancaran dan kecepatan, dan sikap.

1. Pelafalan

Pelafalan adalah suatu proses atau usaha untuk mengucapkan bunyi bahasa, baik membaca huruf, suku kata, kata, frasa, klausa, maupun kalimat sesuai dengan jiwa puisi dan tempo puisi.

Untuk pelafalan itu sendiri merupakan bagian dari ilmu bunyi bahasa. Ilmu bunyi bahasa itu disebut dengan fonetik.

Fonetik adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang menyangkut cara kerja alat-alat ucap manusia dalam menghasilkan bunyi bahasa, serta getaran udara sebagai bunyi bahasa yang dapat diterima oleh indera pendengaran manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa.

Jadi, fonetik hanya meneliti tentang bunyi yang dihasilkan oleh organ wicara manusia.

Menurut Marsono, fonetik dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu fonetik akustis, auditoris, dan fonetik organis.

Fonetik akustis menyelidiki bunyi bahasa menurut aspek-aspek fisisnya sebagai getaran udara dan lebih berkenaan dengan bidang fisika.

Fonetik auditoris adalah penyelidikan mengenai cara penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh telinga dan berkenaan dengan bidang kedokteran.

Sedangkan fonetik organis atau fonetik artikulatoris menyelidiki bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan oleh alat-alat bicara [organ wicara].

Jadi, hubungannya dengan pelafalan dalam membaca puisi, kamu harus memperhatikan fonetik organis atau fonetik artikulatoris.

2. Intonasi dan Tempo

Intonasi adalah penyajian tinggi rendah irama puisi yang dibacakan sehingga tidak monoton. Selain itu, memperjelas penekanan pada kata tertentu yang dimaknai.

Pengertian lain dari intonasi adalah lagu kalimat. Kalimat diucapkan dengan lagu/perhentian yang berbeda, dalam bahasa tulis ditandai dengan tanda koma.

Intonasi dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam pembedaan maksud kalimat.

Bahkan, dengan dasar kajian pola-pola intonasi ini, kalimat bahasa Indonesia dibedakan menjadi kalimat berita [deklaratif], kalimat tanya [interogatif], dan kalimat perintah [imperatif]. Pola variasi nada dalam intonasi kalimat bisa dilambangkan dengan angka [1,2,3].

1. Tinggi nada tingkat 1 [satu], atau ‘rendah’.

2. Tinggi nada tingkat 2 [dua], atau ‘sedang’, atau ‘netral’.

3. Tinggi nada tingkat 3 [tiga], atau ‘tinggi’.

Selain intonasi, perhatikan pula tempo, yaitu cepat atau lambatnya pengucapan suku kata atau kalimat.

3. Aksentuasi atau tekanan

Dalam sebuah puisi ada tiga jenis akesntuasi antara lain sebagai berikut:

a] Tekanan dinamika yaitu tekanan pada kata-kata yang dianggap penting.

b] Tekanan nada yaitu tekanan tinggi redahnya suara.

c] Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.

4. Mimik dan Gestur

Untuk mimik dan gestur selalu berkaitan dengan ekspresi wajah dan gerak anggota tubuh. Mimik adalah ungkapan atau proses peryataan dengan memperhatikan maksud, gagasan dan perasaan hasil penjiwaan puisi.

Gestur atau pantomimik/penampilan fisik adalah gerak anggota tubuh dan penilaianya dilakukan terhadap kinerja, tingkah laku, atau interaksi siswa.

Pembaca puisi dituntut untuk memahami materi puisi dan mendalaminya dengan sungguh-sungguh agar mimik dan gestur yang ditunjukkan sesuai dengan emosi dan rasa dalam puisi tersebut.

5. Volume Suara

Pembaca puisi juga harus menguasai teknik penggunaan mikrofon agar suara yang dihasilkan tidak sumbang, tidak terlalu pelan, atau tidak terlalu keras.

6. Kelancaran dan Kecepatan

Kecepatan membaca juga harus diperhatikan. Jika membaca puisi terlalu cepat, pendengar akan sulit memahami isi puisi. Jika terlalu lambat, maka akan membuat pendengar jenuh.

7. Sikap

Pembaca puisi dituntut untuk menguasai puisi yang akan dibacakan secara matang. Hal ini bertujuan agar ketika tampil tidak akan gugup dan sikap yang ditunjukkan sesuai dengan keinginan.

Baca: Sebutkanlah Jenis-Jenis Puisi Modern dan Contohnya yang Tepat!

Demikian jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai Sebutkan Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Puisi! Semoga bermanfaat.

Hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi adalah faktor penting agar tidak terkesan membosankan dan bisa menggugah suasana hati bagi yang mendengarnya.

Puisi memang salah satu karya sastra nan indah serta bisa menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati yang begitu rumit untuk dijelaskan.

Beberapa orang yang menciptakan puisi biasanya menunggu momen/suasana yang pas untuk menuangkannya kedalam sebait kata yang kemudian dirangkai menjadi sebuah puisi yang utuh.

Dari hal tersebut, kita bisa belajar, bahwa suasana yang pas akan memberikan nilai positif bagi sang pencipta itu sendiri maupun bagi siapa saja yang mendengarnya.

Maka dari itu, sebagai pembaca puisi yang baik hendaknya kita bisa menciptakan suasana yang mengalir serta tidak membosankan bagi para pendengar.

Hal tersebut tentu akan mudah tercapai jika kita menerapkan teknik-teknik yang ada.

Sebaliknya, jika tidak menerapkan teknik-teknik tersebut, tentunya puisi akan terdengar kacau dan salah kaprah.

250 Kata-Kata Mutiara Untuk Status WhatsApp Paling Top & Keren

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membaca Puisi Adalah

Nah berikut 15 hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi.

1. Ekspresi/Mimik

Ekspresi merupakan pernyataan perasaan dari hasil penjiwaan puisi, sedangkan Mimik yaitu gerak air muka.

Dengan kata lain, ekspresi merupakan pengungkapan perasaan yang bisa diterapkan melalui gerakan tubuh, ucapan, maupun wajah.

Sedangkan mimik yaitu bentuk wajah/gaya yang mengungkapkan perasaan, misalnya sedih, menangis dan senang/gembira.

2. Kinesik [Gerak Anggota Tubuh]

Kinesik merupakan gerak anggota tubuh atau pola pergerakan yang dimainkan

3. Kejelasan Artikulasi

Artikulasi merupakan ketepatan pada saat melafalkan kata-kata ketika membaca puisi.

4. Timbre [Warna Suara]

Timbre dalam seni musik juga sering disebut dengan warna suara, sama halnya pada bab ini yaitu warna bunyi suara [bawaan] yang di milikinya

5. Irama Puisi

Irama Puisi merupakan panjang atau pendek, keras atau lembut dan tinggi atau rendahnya suara yang dihasilkan.

6. Intonasi Atau Lagu Suara

Intonasi adalah tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan di sebuah kata-kata tertentu pada sebuah kalimat/puisi.

Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi/tekanan, diantaranya adalah :

⇒ Tekanan Dinamik : Tekanan pada kata- kata yang dianggap penting

⇒ Tekanan Nada : Tekanan tinggi rendahnya suara.

Contoh : Suara tinggi menjelaskan suasana marah, riang, takjub atau yang lainnya. Sedangkan suara rendah menggambarkan suasasna ragu, sedih, putus asa, pasrah dan lain-lain.

⇒ Tekanan Tempo : Cepat lambat pengucapan suku kata maupun kata.

7. Tempo

Tempo merupakan cepat atau lambatnya pengucapan [suara]. Sebagai pembaca puisi yang baik, kita harus bisa mengatur serta menyelaraskan suara dengan kekuatan nafas.

Kapan waktu yang tepat untuk memberi jeda dan kapan kita harus menyambung dan juga mencuri nafas.

8. Diksi

Diksi yaitu pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan juga rasa.

9. Dinamika

Dinamika merupakan lemah kerasnya suara. Yang mana suara tersebut setidaknya harus terdengar oleh para penonton, terutama pada saat mengikuti lomba membaca puisi.

Kita harus menciptakan suatu dinamika yang prima, yakni dengan mengatur irama, naik turunnya volume atau keras lembutnya diksi.

Dan yang terpenting, kita harus bisa menjaga harmoni pada saat naik turunnya nada suara.

10. Jeda

Jeda merupakan pemenggalan sebuah kalimat, dalam hal ini yakni puisi.

11. Penampilan

Salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam membawakan sebuah puisi yakni adalah kepribadian atau performanya pada pentas seni.

Usahakan agar tetap tenang, tidak terlihat gugup ataupun gelisah, mempunyai wibawa dan juga terlihat meyakinkan.

12. Modulasi [Perubahan]

Modulasi berarti proses mengubah suara dalam membaca puisi.

13. Konsentrasi

Konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan dibaca. Jangan sampai kita lupa sampai dimana terakhir membaca akibat memikirkan hal yang lain.

14. Komunikasi

Salah satu kunci keberhasilan yang lain pada saat membaca sebuah puisi yaitu kita bisa berkomunikasi terhadap penonton yang hadir.

Artinya, pada saat membawakan sebuah puisi, kita bisa memberikan suasana yang benar-benar nyata [seperti masuk ke dalam puisi tersebut], dan juga bisa memikat hati para penonton.

15. Pernafasan

Ada beberapa teknik pernafasan yang biasa digunakan. Namun pada umumnya dalam membaca sebuah puisi, yang digunakan adalah pernafasan perut.

Sikap Dalam Membaca Puisi

Sikap juga merupakan sebuah hal yang harus diperhatikan juga, berikut sikap yang baik saat membacakan sebuah puisi :

1. Sikap Wajar Dan Tenang

Bersikaplah yang wajar dan tenang dalam membacakan sebuah puisi, tetapi harus penuh dengan rasa percaya diri dan jangan sampai berlebihan [over acting].

2. Gerakan Mimik Dan Anggota Badan Yang Mendukung

Gunakanlah gerakan mimik, tangan dan juga anggota badan lain yang mendukung. Tujuannya yaitu agar puisi yang dibacakan tidak kaku serta bisa mewakili ekpresi jiwa si pengarang.

3. Volume Suara Yang Tepat

Aturlah suara secara teratur dan pahami tanda-tanda yang ditulis dalam puisi tersebut.

4. Kelancaran Dan Kecepatan

Ketika membaca sebuah puisi, tentu berbeda saat kita membaca teks berita. Membaca puisi membutuhkan latihan dan teknik tertentu.

Terapkanlah 15 hal dan teknik membaca puisi yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Berubah Atau Dirubah? Memahami Algoritma Sosial Media

Bacalah puisi dengan menghayati isinya, jangan terlalu cepat. Bacalah dengan perlahan namun pasti dan tentunya sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Contoh Puisi

Tuhanmu dan Diriku
[Oleh : Unknown]

Ku terlahir untuk dirimu//
Menjadi penghias matamu//
Pelengkap hidupmu//
Aku tercipta untukmu//
Mewarnai hari-harimu//

Jangan pernah merasa sendiri//
Masih ada aku disini//
Setia / untuk berbagi//
Kisahmu / yang kau tangisi//

Biarlah dia berlalu pergi//
Bersama malam yang sunyi//
Luka itu hanya sesaat//
Biarkan dia minggat//
Menjauh dan berkhianat//

Sebab itu / jangan kau ingat//
Apa yang membuatmu penat//
Sadarlah / jangan tenggelam//
Hanya karena / masa silam//

Hingga matamu terpejam//
Mati / dan hidupmu suram//
Bangkitlah / berdiri lagi//
Tiada yang perlu kau sesali//

Di depanmu / masih ada yang mencintai//
Dia / yang memberimu hal yang berarti//
Dia / yang mencintaimu sampai mati//
Dialah Tuhan / yang maha pemberi//

Keterangan :

  • Warna Pink = Nada Rendah
  • Warna Biru = Nada Sedang
  • Warna Merah = Nada Tinggi

Rasa Syukurku
[Oleh : Unknown]

Aku bersyukur atas karuniamu tuhanDua bola mata ini dapat melihat keindahanKeindahan yang Engkau ciptakan

Mampu memberikanku kenyamanan

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA