Sebutkan tiga cara menjaga persatuan dalam perbedaan agama

Jawaban:Penjelasan:1. mempunyai sikap saling menghargai terhadap perbedaan suku, agama dan ras

2. tidak menjelek-jelekan budaya lain dan menganggap budaya sendiri yang paling unggul

3. berteman, dan bersosialisasi dengan siapapun tanpa memandang perbedaan budaya

KOMPAS.com - Sejak dulu, rakyat Indonesia tak memandang perbedaan. Apalagi ketika hadirnya penjajah dari bangsa lain, rakyat pribumi berusaha melawannya.

Rakyat bersatu padu melawan penjajah hingga Indonesia merdeka. Bahkan bangsa ini tetap bersatu karena selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Apa itu persatuan dan kesatuan bangsa? Melansir laman emodul.kemdikbud.go.id, berikut ini penjelasannya.

Baca juga: 7 Tips Meningkatkan Motivasi Belajar bagi Siswa

Persatuan dan kesatuan bangsa mengandung makna bahwa meskipun terdiri atas bermacam-macam suku, agama, budaya, bahasa daerah, dan adat istiadat, namun merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak terpecah-pecah yaitu sebagai Bangsa Indonesia.

Tentu, persatuan dan kesatuan bangsa dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Hingga diterapkan di masyarakat dan secara luas untuk lingkungan bangsa dan negara.

Bagi siswa sekolah yang sedang belajar mengenai Persatuan dan Kesatuan Bangsa, ini contoh persatuan dan kesatuan:

Semua sudah paham bahwa manusia diciptakan sesuai kodratnya sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial.

Karena sebagai makhluk individu manusia memiliki ciri khas, watak, dan kepribadian yang berbeda satu sama lain.

Baca juga: 4 Jenis Tanaman Obat yang Harus Diketahui Siswa

Tentunya, semua akan merasa nyaman tinggal di rumah yang anggota keluarganya rukun. Bisa menjalani kehidupan dengan tenang, damai, dan nyaman merupakan manfaat persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga yaitu rumah.

Ada banyak sikap maupun tindakan yang dapat kita lakukan dalam menerapkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga atau rumah, contohnya:

Jakarta, Kominfo – Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa maka sikap moderat,  saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama menjadi penting.

“Umat Islam harus menjadi umat yang moderat (wasathy) dalam segala hal, baik cara berpikir, bersikap, maupun bertindak, baik dalam hal ibadah maupun muamalah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Peringatan Isra’ Mikraj Tingkat Kenegaraan Tahun 2021 Masehi/1442 Hijriah, melalui konferensi video, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta, Rabu malam (10/03/31).

Wapres menuturkan bahwa keberagaman masyarakat juga terjadi pada zaman Rasulullah SAW, menghadapi etnis  dan agama yang berbeda-beda.

“Kondisi umat yang dihadapi Rasulullah SAW sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu, diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap teguh dalam menyampaikan misi dakwahnya,” kata Wapres.

Selanjutnya Wapres menekankan agar sikap moderat dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia yang majemuk dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

“Dalam konteks berbangsa dan bernegara sikap moderat ini sangat relevan dan harus dijadikan pedoman karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk,” ujar Wapres.

Kemudian, Wapres mengungkapkan menyetujui penerapan prinsip menjaga persaudaraan bangsa dan persaudaraan kemanusiaan yang dilakukan oleh para ulama untuk menjaga persatuan bangsa.

Sangat tepat sekali apa yang dibuat oleh para ulama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara mengembangkan prinsip ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), di samping ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), ungkap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres juga menuturkan bahwa peristiwa Isra’ Mikraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam yang merupakan perjalanan spiritual bagi Nabi Muhammad SAW dalam membuktikan kekuasaan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin besar yang ditugasi untuk melakukan perbaikan di segala bidang bagi seluruh umat manusia dengan berbagai latar belakang, memerlukan pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan perjalanan Isra’ dan Mikraj itu Nabi Muhammad SAW memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan tentang kekuasaan Allah SWT, tutur Wapres.

Pada kesempatan tersebut, Wapres mengajak masyarakat untuk senantiasa bahu membahu dan bergotong royong guna mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera, serta  tidak lupa mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol Kesehatan sebagai wujud ikhtiar dengan seraya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

“Marilah kita tetap melakukan ikhtiar bersama untuk menghilangkan pandemi ini melalui vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Saya juga mengajak semua masyarakat untuk tetap mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan,” ajak Wapres.

Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa semangat Isra’ Mikraj yang memiliki nilai moderasi beragama, senada dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, sehingga sangat tepat apabila diterapkan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

“Beberapa spirit Isra’ Mikraj seperti keseimbangan, keberkahan, musyawarah, dan persatuan, tidak lain adalah spirit yang dibutuhkan untuk negara ini. Seyogyanya spirit tersebut dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai landasan membangun kehidupan harmonis di tengah-tengah keragaman latar belakang, suku, dan agama untuk sampai pada cita-cita luhur kita, yakni bangsa yang utuh yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,” ucap Yaqut.

Turut hadir dalam acara, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid, para pejabat di lingkungan Kementerian Agama, serta para pimpinan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri seluruh Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi oleh Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masykuri Abdillah serta Masduki Baidlowi. 

Bagaimana cara menjaga persatuan dalam keberagaman agama?

Jawaban:.
Menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain. ... .
Kerja bakti atau gotong royong untuk kepentingan bersama. ... .
Enggak membeda-bedakan perlakuan pada seseorang berdasarkan suku, asal daerah, kebudayaan, agama, ras, dan sebagainya. ... .
Mengutamakan musyarawah dan mufakat untuk mencapai keputusan bersama..

Upaya apa yang dilakukan untuk menjaga persatuan dalam keberagaman?

5 Cara Menjaga Persatuan dalam Keragaman, Salah Satunya Menerapkan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Tidak Saling Menjatuhkan. Cara ketiga dalam menjaga persatuan dalam keragaman yaitu dengan cara tidak saling menjatuhkan. ... .
4. Saling Menghargai. ... .
Menerapkan Bhinneka Tunggal Ika..

Sebutkan sikap apa saja yang harus kamu lakukan untuk menjaga kesatuan bangsa?

Berikut ini beberapa contoh sikap persatuan yang dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:.
Memiliki rasa persatuan meski berbeda agama, suku dan budaya..
Saling menghormati dan menghargai antarwarga masyarakat..
Melestarikan budaya dari daerah lain..
Memiliki rasa toleransi antarwarga..

Bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan D?

Ini Cara Menjaga Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Masyarakat.
Saling Menghargai dan Menerima Perbedaan Pendapat..
Saling Tolong Menolong..
Mau Berteman dengan Siapapun Tanpa Diskriminasi..
Bermusyawarah Dalam Mencari Keputusan..