Pertanian tetap menjadi salah satu tulang punggung perekonomian kita, terutama dalam konteks membangun ketahanan dan kedauatan pangan dimana desa bisa memberikan kontribusi besar. Karena itulah upaya memajukan dan melakukan intensifikasi pertanian menjadi sangat penting.
Pada awalnya program intensifikasi pertanian dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang meliputi kegiatan: (1) Pengolahan tanah yang baik, (2) Pengairan/irigasi yang teratur, (3) Pemilihan bibit unggul, (4) Pemupukan dan (5) Pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Seiring dengan semakin meningkatnya upaya intensifikasi, Panca Usaha Tani kemudian berubah menjadi Sapta Usaha Tani dengan penambahan (6) Pasca Panen dan (7) Pemasaran.
Melalui Sapta Usaha Tani dilakukan usaha-usaha ekstensifikasi pertanian, yaitu usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
Program ekstensifikasi pertanian pada prinsipnya menyasar daerah-daerah jarang penduduk di luar Pulau Jawa seperti daerah tujuan transmigrasi di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya. Bersamaan dengan dilakukannya program ekstensifikasi pertanian, dilakukan juga program-program diversifikasi pertanian. Ini merupakan sebuah usaha untuk melakukan penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Secara umum, diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan memperbanyak jenis kegiatan pertanian. Misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan. Lalu yang kedua, diversifikasi juga bisa dilakukan dengan memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
Selain ekstenfikasi dan diversifikasi pertanian, perlu dilakukan juga mekanisasi pertanian. Ini adalah usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
Usaha mekanisasi pertanian harus dibarengi dengan rehabilitasi pertanian, yaitu usaha untuk memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif. (FRG)
Sebagai petani yang ingin menjadi petani berdasi begitulah mungkin istilahnya, hehehe, tentulah kita harus mengetahui apa itu pancausaha tani. Kalau dari katanya ya tentu saja kita sudah bisa mengetahuinya itu pasti lima usaha tani wkwkwk. cuckup, baiklah disini agan akan memberikan sedikit penjelasan tentang apa itu "pancausaha tani dan sapta usaha tani", oke langsung saja di simak ya......
Pada umumnya panca usaha tani yaitu lima usaha petani yang ditujukan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dan mampu menghasilkan pertanian yang optimal. Lebih khusus pengertian Panca usaha tani adalah suatu upaya dalam meningkatkan sebuah produktivitas lahan yang meliputi pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit, kemudian pengairan atau irigasi yang baik. Sedangkan pengertian sapta usaha tani yaitu langkah tambahan setelah dilakukan panca usaha tani seperti pasca panen dan pemasaran hasil panen.
Harapannya dengan penerapan panca usaha tani ataupun sapta usaha tani mampu merubah sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian modern yang lebih maju. Sehingga dengan diberlakukannya panca usaha tani dan sapta usaha tani mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang berlipat ganda.
Indonesia memiliki lima usaha pada panca usaha tani. Isi panca usaha tani yaitu: 1. Pemilihan Bibit Unggul
Memilih bibit tanaman tidak sembarangan dilakukan, harus dengan ekstra hati-hati, dan memperhatikan kondisi bibit yang akan dibeli. Pemilihan bibit secara selektif sangat dibutuhkan, sebab bibit tanaman merupakan cikal bakal untuk menjadikan sebuah tanaman unggul atau tidaknya. Juka pemilhan bibit dilakukan secara benar, tepat, dan terencana maka akhirnya akan menciptakan kualitas tanaman yang lebih unggul. Selain pemilihan bibit yang berkualitas, penyesuaian bibit dengan musim tanam juga perlu diperhatikan. Tahap awal panca usaha tani ini sangat menentukan namun sering terlewatkan. Khususnya penyesuaian bibit apakah sesuai pada musim tanam atau periode pertama, musim kemarau pertama atau periode kedua, ataukah musim kemarau kedua atau periode ketiga.
- Musim Tanam atau Periode Pertama : Dilakukan pada bulan november hingga desember dengan menanam bibit varietas apapun. Hal ini dikarenakan bibit mampu tumbuh dan menghasilkan dengan produktivitas yang baik. Namun perlu diingat bahwa pada rentang bulan ini merupakan musim hujan sehingga memilih bibit dengan varietas yang memiliki batang yang kokoh akan lebih baik.
- Musim Kemarau Pertama atau Periode kedua : Pada periode kedua (maret-april) adalah musim kemarau dimana biasanya padi pada periode ini sering terserang hama dan penyakit, jadi perlu juga diperhatikan bibit dengan varietas yangtahan hama dan penyakit pada periode ini walaupun produktivitasnya rendah.
- Musim Kemarau Kedua atau Periode Ketiga : Periode ketiga (juli-agustus) dapat dikatakan sebagai masa kejayaan petani karna semua bibit varietas apapun dapat ditanam pada periode ini dapat bertahan dan berproduktivitas dengan maksimal.
Diawali dengan pembajakan sedalam 30 cm secara merata. pembajakan dilakukan hingga benar-benar rata, sehingga saat penanaman tidak ada permukaan tanah yang tergenang air. 3. Pemupukan yang Tepat
SAPTA USAHA TANI
Pengertian Sapta Usaha Tani adalah langkah lanjutan dari panca usaha tani. Apabila panca usaha tani fokus pada pengolahan lahan hingga perawatan (on farm). Maka sapta usaha tani adalah langkah-langkah mengenai penanganan pasca panen dan pengolahan hasil panen. Berikut adalah langkah-langkah sapta usaha tani: 6. Pasca Panen