Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja pada waktu bekerja dengan mesin gerindra

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Gerinda merupakan alat kerja utama bagi para pekerja fabrikasi konstruksi, piping dan mekanikal. Selain itu gerinda juga dipakai di berbagai bengkel las, bengkel tralis dan sekarang di proyek bangunanpun juga memakai gerinda untuk memotong batu alam, keramik dan sebagainya.

Cara menggunakan gerinda cukup mudah tinggal tekan ON dan OFF saja, semua orang dijamin pasti cepat bisa menggunakannya. Tapi yang tidak kita sadari adalah bahaya yang ditimbulkan akibat dari penggunaan yang salah, tidak aman dan kurang hati-hati.

Cidera yang paling umum yang diderita ketika menggunakan gerinda adalah adanya percikan partikel atau biasa disebut 'gram' yang mengenai mata. Juga penyebab lain yang bisa mengakibatkan tangan lecet, tergores dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan FATAL baik cacat tetap atau bahkan menyebabkan kematian.

Tidak ada seorangpun yang mampu menghindar ketika partikel logam atau bahkan lempengan cakram (batu gerinda) terbang liar dengan kecepatan 100 km / jam dengan jarak kurang dari 50 cm. Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui hal-hal yang bisa menyebabkan cidera saat menggunakan gerinda juga langkah antisipasi untuk meminimalisir atau menghindari terjadinya kecelakaan, berikut:

Perilaku dan Kondisi Tidak Aman Saat Menggerinda

Kecelakaan kerja yang sering tejadi pada saat menggerinda kebanyakan disebabkan oleh perilaku dan kondisi yang tidak aman. Beberapa kondisi dan perilaku yang salah berikut ini yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja:

  1. Tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang benar..
  2. Tidak tepat cara menggunakan / memegang gerinda.
  3. Belum terbiasa menggunakan gerinda.
  4. Salah menggunakan tipe atau ukuran cakram / batu gerinda.
  5. Tidak seimbangnya dudukan cakram dikarenakan pemasangan yang salah atau kurang pas pada dudukan.
  6. Tidak sesuainya tipe gerinda untuk memotong material tertentu.
  7. Memotong yang terlalu keras atau menekan berlebihan.
  8. Menggerinda terlalu tinggi di atas kepala.
  9. Getaran dan kecepatan gerinda berlebihan.
  10. Gerinda dalam kondisi lembab atau basah.
  11. Batu gerinda / cakram juga dalam kondisi lembab atau basah.
  12. Tidak dilakukan pemeriksaan sebelum menggerinda baik pada mesin maupun batu gerindanya.

Lakukan Cara Aman Saat Menggunakan Menggerinda

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja sebaiknya selalu lakukan cara yang aman dengan mengikuti prosedur penggunaan mesin gerinda dengan baik dan benar. Beberapa perilaku di bawah ini bisa Anda lakukan: 

  1. Menggunakan APD dengan benar, seperti kacamata, face shield, sarung tangan dan lain-lain.
  2. Jangan melepas safety cover / bagian pelindung cakram.
  3. Selalu periksa kondisi cakram dari keretakan. Ketuk cakram dengan tangkai obeng, jika terdengar suara cempreng berarti ada tanda-tanda retak,jangan dipakai.
  4. Periksa kecepatan / rpm pada batu gerinda dengan rpm pada mesin gerinda.Rpm batu gerinda harus sama atau lebih besar dari rpm mesin gerinda.
  5. Pastikan benda kerja, dan peralatan yang lain sudah pada posisi yang benar.
  6. Gunakan cakram sesuai dengan jenis dan benda kerjanya.
  7. Pastikan colokan listrik sudah dicabut saat memasang cakram.
  8. Pemasangan cakram harus tepat pada dudukan dan dikunci rapat.
  9. Penggunaan cakram yng habis maksimal 1/3 dari diameter cakram yang baru.
  10. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda.
  11. Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin mati pada saat meninggalkan.
  12. Seluruh Gerinda harus dalam kondisi layak pakai dan sudah diinspeksi.

Rekomendasi: Ketahui 7 macam APD sebelum menggunakan gerinda

Nah itulah mengenai perilaku dan kondisi yang salah saat menggerinda yang berpotensi bisa menyebabkan cidera. Dengan melakukan cara dan perilaku yang benar Anda sudah bisa mengurangi dan menghilangkan resiko terjadinya kecelakaan. Tetap bekerja dengansemangat dan safety first.

Bagaimana solusi pengadaan tanah untuk pembangunan yang sering menimbulkan konflik antara negara dengan masyarakat

Cara untuk mengembangkan upaya berpikir inovatif dalam berwirausaha ialah…. 2 poin a. percaya pada diri sendiri b. keharusan untuk bertindak efektif c … . percaya pada sumber ide d. keharusan memperluas wawasan e. keharusan menganalisis peluang usaha

Pancasila mengandung nilai materil, nilai vital, dan nilai kerohanian. merupakan nilai-nilai pancasila menurut

Apa makna dari peristiwa kebangkitan nasional yaitu

Mengapa implementasi nilai-nilai Pancasila merupakan nilai yang sangat efektif dalam mengatasi krisis nasionalisme

pihak manakah yang paling berperan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia? Mengapa demikian jelaskan

apakah di dalam peraturan pemerintah yang salah satu fungsinya adalah berisi materi untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya, boleh mencan … tumkan sanksi pidana sedangkan dalam undang-undang nya sendiri tidak ada memuat sanksi pidana, atau pemaksa,?. tanggapan anda harus menyertakan dasar hukumnya

no. lingkugan. sikap toleransi. upaya meningkatkan 1. sekolah.2. masyarakat3. bangsa dan negara ​

tuliskan isi tek sumpah pemuda 1928 (versi aslinya)​

mengapa terjadi perbedaan gender dalam masyarakat ​

Source : Google Image

Peristiwa kecelakaan kerja adalah suatu kondisi yg tidak diinginkan oleh semua pihak. Karena hal semacam ini akan menimbulkan kerugian dan pembiayaan yang besar. Untuk hindari kecelakaan kerja, maka kita butuh mempelajari sebab-sebab kecelakaan kerja, hingga bisa meminamilis angka kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja bisa bersumber dari faktor manusia sendiri, alat, ataupun dari faktor lingkungan.

Fakor Manusia

Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kesalahan manusia diantaranya :

1Ketidaktahuan

Dalam menjalankan mesin-mesin dan peralatan otomotif diperlukan pengetahuan yang cukup oleh teknisi. Jika tidak maka bisa jadi penyebab kecelakaan kerja. Pengetahuan dari operator dalam menggerakkan peralatan kerja, memahami karakter dari masing-masing mesin dsb, jadi hal yang sangat penting, mengingat apabila hal tersebut asal-asalan, maka akan membahayakan peralatan dan manusia itu sendiri.

2Kemampuan yang kurang

Tingkat pendidikan teknisi otomotif begitu dibutuhkan untuk proses produksi dan proses maintenance atau perawatan. Orang yang memiliki kemampuan tinggi biasanya akan bekerja dengan lebih baik dan memperhatikan faktor keselamatan kerja pada pekerjannya. Oleh sebab itu, selalu untuk mengasah kemampuan akan jadi lebih baik.

3Ketrampilan yang kurang

Setelah kemampuan pengetahuan teknisi baik, maka dibutuhkan latihan secara terus-menerus. Hal semacam ini untuk lebih selalu meningkatkan ketrampilan guna semakin meminimalkan kesalahan dalam bekerja dan mengurangi angka kecelakaan kerja. Didunia keteknikan, aktivitas latihan ini kerap disebut dengan training.

4Konsentrasi yang kurang Dalam melaksanakan pekerjaan dituntut konsentrasi tinggi

Mesin-mesin yang beroperasi, berputar, atau bergerak tak memiliki toleransi jika kita salah dalam mengoperasikan atau menjalankan mesin itu. Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan hilangnya konsentrasi manusia, seperti masalah pribadi atau keluarga, tekanan ekonomi, ataupun sebagian faktor yang datangnya dari lingkungan seperti kondisi ruangan yang panas, atau terlalu dingin, nada yang berisik, mesin yang bising dan lain sebagainya. Oleh karena itu, faktor psikologis manusia dan lingkungan harus dikondisikan agar manusia nyaman dalam bekerja sehingga mengurangi angka kecelakaan kerja.

5Bermain-main

Ciri-ciri seorang yang suka bermain-main dalam bekerja, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya angka kecelakaan kerja. Demikian juga dalam bekerja sering tergesa-gesa dan sembrono juga bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, dalam setiap melakukan pekerjaan sebaiknya dilaksanakan dengan cermat, teliti, dan hati-hati supaya keselamatan kerja selalu bisa terwujud. Terlebih lagi untuk pekerjaan yang menuntut ada ketelitian, kesabaran dan kecermatan, tidak dapat dilaksanakan dengan berkerja sambil bermain.

6Bekerja tanpa peralatan keselamatan

Pekerjaan tertentu, mengharuskan pekerja menggunakan peralatan keselamatan kerja. Peralatan keselamatan kerja dirancang untuk melindungi pekerja dari bahaya yang diakibatkan dari pekerjaan yang baru dilaksanakan. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini telah di buat peralatan keselamatan yang nyaman dan aman saat digunakan. Perlatan keselamatan itu diantaranya pakaian kerja (wearpack), helm pengaman, kacamata, kacamata las, sarung tangan, sepatu kerja, masker penutup debu, penutup telinga dari kebisingan, tali pengaman untuk pekerja di ketinggian dan sebaginya.

Kadang-kadang orang yang sudah merasa mahir justru tak menggunakan peralatan keselamatan, misal dalam mengelas tidak menggunakan topeng las. Hal semacam ini sangatlah salah, pekerja yang mahir dan profesional justru selalu menggunakan peralatan keselamatan kerja untuk menjaga
kualitas pekerjaan yang paling baik dan keselamatan dan kesehatan dianya selama bekerja.

7Mengambil resiko yg tidak tepat

Karena tidak mau repot dalam bekerja, orang kadang melakukan beberapa hal yg tidak mencerminkan tindakan yang selamat. Sebagai contoh, pekerja malas mengambil topeng las di rak keselamatan kerja, langsung mengelas tanpa ada pelindung mata. Tanpa di duga, ada percikan api las yang mengenai mata.

Setelah dilakukan pengobatan, ternyata besarnya biaya penyembuhan tak sebanding dengan beberapa detik mengambil peralatan keselamatan kerja. Demikian juga dengan mesin, sudah tahu kalau oli sudah waktunya diganti, karena hanya menyisakan pekerjaan sedikit saja, oli mesin tidak diganti. Ternyata dengan kualitas oli yang jelek, justru mesin menjadi panas (overheating) dan harus turun mesin, dengan biaya yang jauh lebih tinggi, ditambah tetap harus mengganti oli.

8Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan banyak mempengaruhi aksi seseorang dalam bekerja. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi condong berpikir lebih panjang atau dalam melihat sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. Misalnya dari sisi keamanan alat atau dari sisi keamanan diri.

Lain perihal dengan orang yang berpendidikan lebih rendah, condong akan berpikir lebih pendek atau dapat dikatakan asal-asalan dalam melakukan tindakan. Misalnya Saat kita melakukan pekerjaan yang begitu memiliki resiko pada kecelakaan kerja namun kita tak menggunakan peralatan safety dengan benar. Hal semacam ini yang tentunya bisa menimbulkan kecelakaan

9Psikologis

Aspek Psikologis juga begitu memengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seorang begitu berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan satu pekerjaan. Apabila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi beberapa aksi yang akan dilakukan saat bekerja. Hingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Contoh faktor psikologis yang bisa mempengaruhi konsentrasi yaitu :

  • Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja.
  • Suasana kerja yg tidak kondusif.
  • Adanya pertengkaran dengan teman kerja.

Faktor Lingkungan

Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kesalahan manusia diantaranya :

10Tempat kerja yang tidak layak

Tempat kerja harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja, seperti ukuran ruangan tempat kerja, penerangan, ventilasi udara, suhu tempat kerja, lantai dan kebersihan luangan, kelistrikan ruang, pewarnaan, gudang dan lain sebagainya. Jika tempat kerja tak memenuhi kriteria yang sudah ditentukan, maka kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi.

11Kondisi peralatan yang berbahaya

Mesin-mesin dan peralatan kerja pada dasarnya mengandung bahaya dan jadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya karena mesin atau peralatan yang berputar, bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik, belt atau sabuk yang berjalan, roda gigi yang bergerak, transmisi dan peralatan yang lain. Oleh karena itu, mesin dan perlatan yang potensial menyebabkan kecelakaan kerja harus di beri pelindung agar tak membahayakan operator atau, manusia.

12Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak

Pemindahan barang-barang yang berat atau yang beresiko (mudah meledak, pelumas, dan yang lain) dari satu tempat ke tempat yang lain sangat memungkinkan terjadi kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan kerja itu, perlu dilakukan pemikiran dan perhitungan yang matang, baik cara memindahkannya, alat yang digunakan, jalur yang akan di lalui, siapa yang dapat memindahkan dan lain sebagainya.

Untuk bahan dan peralatan yang berat diperlukan alat bantu seperti forklift. Orang yang akan mengoperasikan alat bantu ini harus mengerti benar cara menggunakan forklift, karena jika tidak, kemungkinan akan timbul kesalahan dan mengancam keselamatan lingkungan maupun tenaga kerja lainnya.

13Transportasi

Kecelakaan kerja yang disebabkan dari pemakaian alat transportasi juga cukup banyak. Dari penggunaan alat yg tidak tepat (asal-asalan), beban yang berlebihan (overloading), jalan yg tidak baik (turunan, gelombang, licin, sempit), kecepatan kendaraan yang berlebihan, peletakan beban yg tidak baik, semua bisa berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja.

Usaha untuk menangani hal tersebut diatas, diantaranya adalah memastikan jenis transportasi yang tepat dan aman, melaksanakan operasi sesuai dengan standart operational procedure (SOP), jalan yang cukup, penambahan tanda-tanda keselamatan, pembatasan kecepatan, jalur khusus untuk transportasi (contoh dengan warna cat) dan lain sebagainya.

Faktor Alat

Kondisi satu peralatan baik itu umur ataupun kualitas sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada. Apabila alat itu sudah rusak, tentu saja bisa mengakibatkan kecelakaan. Melakukan peremajaan pada alat-alat yang sudah tua dan Melakukan kualitas kontrol pada alat-alat yang ada ditempat kerja. Itu penting untuk mencegah hal2 yg tidak kita inginkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA