Sebutkan azab yang Allah turunkan kepada kaum Nabi Luth yang ingkar kepada Allah

Ormas yang tergabung dalam Konsolidasi Umat, menolak kehadiran komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender di Jawa Barat.

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dalam Alquran dijelaskan banyak kaum yang dzalim kemudian dihancurkan Allah SWT dengan menurunkan berbagai azab yang membinasakan mereka. Hal itu akibat mereka ingkar dengan ajaran Allah SWT.

Namun, diantara azab-azab yang dahsyat itu, ternyata azab yang diturunkan Allah untuk kaum Sodom dimasa Nabi Luth As merupakan azab yang paling dahsyat dalam sejarah manusia di bumi.

Menurut Ustad H Tajudinor kaum Sodom --yang di zaman sekarang ini juga dikenal sebagai ‘kaum LGBT’ yaitu mereka yang menyukai dan melakukan penyimpangan seksual sesama jenis—telah dimusnahkan Allah SWT dengan cara yang sangat mengerikan.

“Selain untuk Kaum Sodom, azab terdahsyat itu tidak pernah lagi diturunkan Allah SWT sebagai azab bagi kaum yang zalim terhadap Allah SWT,” ujar ulama di Banjarmasin itu ketika memberikan tausiah di hadapan ibu-ibu majelis taklim mingguan di Masjid Al Jihad Banjarmasin.

Tiga jenis azab terdahsyat itulah Allah SWT menguburkan kaum Sodom dengan cara membalikan permukaan bumi tempat tinggal mereka di mana bagian atas masuk ke dalam bumi digantikan bagian dalam bumi menjadi permukaan.

Yang kedua adalah azab dimana Allah SWT sebelum membalik permukaan negeri mereka, telah dilempari dengan batu panas yang disertai dengan suara guruh yang sangat dahsyat sehingga manusia tak mampu untuk menahannya.

“Inilah azab bagi kaum yang sangat dzalim seperti Kaum Sodom dan hendaknya sebagai peringatan pula bagi mereka yang menghikuti jejak kaum yang menyimpang dari kodrat ini,” ujarnya.

Sumber: Banjarmasin Post

Tags:

Masjid Al Jihad Banjarmasin

Jakarta -

Nabi Luth AS merupakan nabi yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT di antara para umat di masanya. Ia diutus untuk menyadarkan perbuatan kaum Sodom yang penuh kemaksiatan.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-A'raf ayat 80 sebagai berikut,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya:" Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"

Menurut tafsir al-Azhar (jilid 2), faashisyah merupakan perbuatan keji atau nista. Sebagian besar ulama tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud perbuatan keji pada ayat tersebut adalah berzina sesama jenis. Laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Dalam bahasa lain disebut dengan homoseksual.

Kehidupan Kaum Sodom

Kebiasaan buruk yang dilakukan kaum Sodom belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka adalah kaum yang pertama kali menyukai sesama jenis.

Dikisahkan dalam buku Kisah 25 Nabi dan Rasul karangan Muchtam, kaum Sodom adalah kaum yang menyimpang. Dalam kesehariannya, mereka biasa merampok, menganiaya, dan berbuat jahat.

Selain itu, mereka juga menyukai sesama jenis. Bahkan, kerapkali mereka berbuat kekerasan kepada setiap pendatang yang tidak mau diajak memuaskan nafsunya.

Kebiasaan kaum Sodom ini diceritakan dalam Q.S Al-A'raf ayat 81 yang berbunyi,

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ

Artinya: "Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas."

Laknat Allah SWT terhadap Kaum Sodom

Setiap berjumpa kepada kaumnya, Nabi Luth AS senantiasa mengingatkan dan mengajak mereka untuk meninggalkan perbuatan kejinya itu. Ia juga mengajak untuk menyembah Allah SWT.

Kaum Sodom bukan mendengarkannya melainkan mengusir Nabi Luth dan para pengikutnya. Mereka menganggap Nabi Luth AS hanya orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri saja.

Hal ini diceritakan dalam QS Al-A'raf ayat 82,

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Artinya: "Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."

Nabi Luth AS kemudian berdoa kepada Allah SWT untuk menimpakan azab atas perbuatan yang dilakukan kaum yang mendustakannya. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Ankabut ayat 30:

قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: "Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu."

Allah SWT menimpakan azab kepada penduduk di kota itu termasuk kepada istri Nabi Luth AS. Ia termasuk orang yang tertimpa azab-Nya karena mendustakan Nabi Luth AS dan tetap mengikuti kebiasaan buruk kaum Sodom.

Seperti diceritakan dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karangan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, pada tengah malam atas petunjuk dari malaikat utusan Allah SWT, Nabi Luth beserta dua putrinya dan para pengikutnya meninggalkan kota Sodom. Ia turut mengajak istrinya, namun istrinya tetap bersama kaum Sodom yang tidak mau mengikutinya.

Pada saat fajar tiba, turunnlah azab Allah SWT. Terjadilah gempa bumi dahsyat disertai angin dan hujan batu yang menghancurkan kota Sodom beserta seluruh penghuninya.

Turunnya azab Allah SWT kepada kaum yang dilaknat-Nya tercantum dalam QS Al-Ankabut ayat 33-34.

وَلَمَّآ أَن جَآءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِىٓءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُوا۟ لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۖ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَٰبِرِينَ

Artinya: "Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)." (Q.S Al-Ankabut: 33)

إِنَّا مُنزِلُونَ عَلَىٰٓ أَهْلِ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُوا۟ يَفْسُقُونَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik." (Q.S Al-Ankabut: 34)

Sahabat hikmah, hal yang dapat kita petik dari kisah Nabi Luth AS adalah betapa besar azab Allah SWT untuk orang-orang yang mendustakan Rasulnya. Untuk itu, sudah sepatutnya kita tinggalkan larangan-Nya dan mendekatkan diri pada-Nya.

Simak Video "Ikhtiar dan Tawakal, Paket Lengkap untuk Dapat Pertolongan Allah"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

Video viral dari seorang guru honorer di Lumajang, Jawa Timur, Pak Ribut membuat perbincangan mengenai kaum sodom hangat dibicarakan oleh masyarakat. Kaum sodom sendiri merupakan salah satu kaum yang sangat dibenci oleh Allah. Hal tersebut disebabkan karena kaum sodom kerap kali melakukan perbuatan maksiat yang sangat dibenci oleh Allah.

Kata Sodom sendiri berasal dari nama kota yang pada saat itu terletak di negeri Ghaur Zagar yang lebih dikenal dengan al-Madain. Kota tersebut merupakan kota perbatasan yang menggabungkan tiga benua diantaranya benua Asia, Afrika, dan Eropa. 

Diketahui, pada zaman Nabi Luth As, terdapat banyak kaum sodom yang menyimpang dari jalan Allah dan melakukan perbuatan maksiat yang tidak bisa dimaafkan oleh Allah. Hingga pada akhirnya Allah menurunkan azab kepada mereka. Perbuatan keji kaum sodom saat itu yaitu memiliki ketertarikan pada sesama jenis.

Kaum sodom dihancurkan oleh Allah SWT dengan azab yang sangat keras. Allah menghancurkan umat Nabi Luth yang membangkang dan suka sesama jenis serta melakukan perbuatan seks menyimpang dengan cara menjatuhkan batu-batu besar dari langit yang pada saat itu menjungkir balikan kota tersebut. 

Baca Juga: Kisah Nabi Luth AS dan Kaum Sodom, Jadi Perbincangan Usai Viral Pak Ribut Bagikan Kisahnya ke Anak SD

Azab diawali dengan adanya suara keras ketika matahari terbit. Setelah itu, kota tersebut dihujani batu yang terbuat dari tanah dan keras sehingga tidak satupun dari kamu tersebut yang tersisa.

Sebelum azab itu didatangkan kepada kaum sodom, mereka sudah diberi peringatan dengan diutusnya Nabi Luth as, mereka diajak oleh Nabi Luth untuk menyeru dan menyembah Allah SWT. Mereka juga diperintahkan untuk mengerjakan kebajikan, dan melarang mereka untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.

Kaum Sodom pada saat itu tenggelam dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa dan diharamkan. Pada saat itu Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya tersebut bahwa perbuatan mereka sudah melampaui batas dan merupakan tindakan bodoh yang sangat dibenci oleh Allah.

Dosa-dosa dan kerusakan moral yang dilakukan oleh kaum Sodom menjadikan mereka akhirnya dibinasakan oleh Allah dengan azab yang sangat keras. 

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

Kota Sodom di Yordania yang dihancurkan Allah SWT. (Foto: istimewa)

Kastolani Sabtu, 05 September 2020 - 05:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kaum Sodom dibinasakan oleh Allah SWT dengan azab yang sangat keras. Umat Nabi Luth yang membangkang dan suka sesama jenis serta berperilaku seks menyimpang itu diazab dengan batu-batu besar yang dijatuhkan dari langit dan menjungkir balikkan kota itu.

Azab tersebut diawali dengan suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Setelah itu, mereka dihujani dengan batu dari tanah yang keras hingga tak satu pun dari mereka yang tersisa.

Sebelum azab datang, Kaum Sodom sudah diberi peringatan oleh utusan Allah yakni Nabi Luth Alaihi salam (AS) daerah-daerah sekitarnya untuk menyeru mereka agar menyembah Allah Swt memerintahkan mengerjakan kebajikan, dan melarang mereka melakukan perbuatan mungkar.

Luth merupakan putra Ibnu Haran ibnu Azar, yaitu anak saudara lelaki Nabi Ibrahim Al-Khalil AS. Dia telah beriman bersama Nabi Ibrahim dan hijrah ke tanah Syam bersamanya.

BACA JUGA:
15 Peristiwa di Hari Asyura 10 Muharram yang Dialami Para Nabi

Saat itu, kaum Sodom tenggelam di dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa, hal-hal yang diharamkan, serta perbuatan fahisyah (kerusakan) yang mereka adakan sendiri dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan Bani Adam dan juga oleh lainnya; yaitu mendatangi jenis laki-laki, bukannya jenis perempuan (homoseks).

Perbuatan ini merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh Bani Adam, belum dikenal dan belum pernah terbetik dalam hati mereka untuk melakukannya selain penduduk Sodom; semoga laknat Allah tetap menimpa mereka.

Karena itulah maka Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya, seperti yang disitir oleh firman Allah Swt:

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْن اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

Artinya: Mengapa kalian mengerjakan perbuatan Jahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita. (Al-Araf: 80-81)

Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya jika perbuatan mereka melampaui batas dan suatu kebodohan, karena perbuatan seperti itu berarti menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Kemudian Nabi Luth berkata kepada kaumnya:

قَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ

Artinya: Inilah putri-putriku (kawinilah mereka), jika kalian hendak berbuat (secara halal). (Al-Hijr: 71)

Nabi Luth memberikan petunjuk kepada mereka untuk mengawini putri-putrinya. Tetapi mereka merasa keberatan dan beralasan tidak meng­inginkannya.

Mereka menjawab, "Sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya engkau tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”(Hud: 79)

Para ahli tafsir mengatakan bahwa kaum lelaki mereka melampias­kan nafsunya kepada lelaki lain, sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Demikian pula kaum wanitanya, sebagian dari mereka merasa puas dengan sebagian yang lainnya.

وَجَاۤءَ اَهْلُ الْمَدِيْنَةِ يَسْتَبْشِرُوْنَقَالَ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ ضَيْفِيْ فَلَا تَفْضَحُوْنِۙوَاتَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِقَالُوْٓا اَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعٰلَمِيْنَقَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ

لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ

"Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Lut berkata, "Sesung­guhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.” Mereka berkata, "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”Luth berkata, "Inilah putri-putri (negeri)ku (kawinlah dengan mereka), jika kalian hendak berbuat (secara yang halal).” (QS. Al Hijr: 67-72)

Namun, tawaran Nabi Luth ditolak oleh mereka. Kaum Nabi Luth justru ingin menggauli tamu-tamu nabinya, padahal tamu tersebut adalah malaikat yang menjelma sebagai lelaki tampan.

اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas". (QS: Al A'raf: 81)

Kebebalan hati dan kerusakan moral kaum Sodom membuat mereka akhirnya dibinasakan oleh Allah dengan azab yang sangat keras.

Dalam Alquran disebutkan : Kemudian Luth diperintahkan untuk pergi bersama keluarganya pada malam itu juga: Sebab itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam. (Hud: 81)

Karena itu, ketika Nabi Luth diperintahkan agar memberangkatkan keluarganya di malam hari. Allah memberitahukan kepadanya bahwa janganlah Luth memberitahukan keberangkatannya kepada istrinya dan janganlah membawa serta istrinya keluar dari negeri itu.

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ

"Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu". (QS. Al A'raf:84).

Ayat ini ditafsirkan oleh ayat lain melalui firman-Nya: dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah-tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhan kalian dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (Hud: 82-83) Karena itulah maka dalam firman selanjutnya dari surat ini disebutkan: maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (Al-Araf: 84)

Dengan kata lain, lihatlah hai Muhammad, bagaimana akibat yang dialami oleh orang-orang yang berani berbuat durhaka terhadap Allah Swt dan mendustakan rasul-rasul-Nya. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa orang yang melakukan homoseks hukumannya ialah dilemparkan dari ketinggian, kemudian disusul dengan lemparan-lemparan batu, seperti yang dilakukan terhadap kaum Luth as.

Ulama lainnya berpendapat bahwa pelaku homoseks dikenai hukuman rajam, baik dia telah muhsan ataupun belum. Pendapat ini merupakan salah satu qaul dari Imam Syafii. Hujahnya berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah melalui hadis Darawardi, dari Amr ibnu Abu Umar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"Barang siapa yang kalian jumpai sedang melakukan perbuatan kaum Lut, maka bunuhlah pelaku dan yang dikerjainya. Sedangkan menurut ulama yang lain, pelakunya dikenai hukuman yang sama seperti hukuman berbuat zina. Dengan kata lain, jika dia seorang yang telah muhsan, maka dikenai hukuman rajam; dan jika dia adalah orang yang belum muhsan. maka dikenai hukuman seratus kali dera".

Wallahu A'lam Bishshawab.


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Kisah nabi Luth kisah kaum sodom

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA