Sebutkan akibat buruk yang terjadi ketika adanya suatu perbedaan

Di materi Sosiologi Kelas 11 ini, dampak konflik sosial di masyarakat akan kita bahas dalam aspek positif dan negatif. Yuk, kita mulai pembahasan!

Hi! Apakah elo sudah berkonflik hari ini? Tenang, gue nggak nyuruh kalian untuk berantem atau adu tinju sama orang lain, kok. Gue nanya itu, karena pembahasan ini cukup menarik, yaitu konflik sosial, yang enggak cuma berdampak negatif tapi juga ada dampak positifnya.

Sebutkan akibat buruk yang terjadi ketika adanya suatu perbedaan
Ilustrasi konflik sosial (Arsip Zenius).

Oke, sebelumnya elo udah tahu, kalau konflik sosial itu nggak melulu tentang tawuran, perang, atau berbagai kekerasan lainnya? Misalnya, lagi pengen ngajak makan temen, terus elo bilang, “Eh, makan sate, yuk!” Tapi, temen elo malah pengennya makan ayam goreng. Terus, kalian malah adu pendapat tentang mana yang sebaiknya dimakan, apakah sate atau ayam goreng.

Nah, kalau di sosiologi, kondisi itu aja udah bisa disebut sebagai konflik sosial. Jadi, selama terjadi perbedaan, ketidaksepakatan, atau perselisihan di antara dua orang atau lebih, itu namanya konflik sosial.

Untuk mengulang pembahasan tentang definisi konflik sosial, kamu bisa klik link berikut untuk membacanya: Pengertian Konflik Sosial dan Teori Kekerasan.

Kalau sumber dari konflik sosial karena adanya perbedaan, ketidaksepakatan, atau perselisihan, berarti konflik itu akan selalu terjadi, dong?

Iyaps! Karena setiap individu pasti berbeda dengan individu lainnya. Milih makanan aja beda, apalagi dengan milih pemimpin negara, makin meningkat deh, level dan kemungkinan konfliknya.

Pelajari lebih lanjut
Apa saja banyak faktor yang memungkinkan terjadinya konflik? Baca selengkapnya di artikel berikut: Faktor Penyebab Konflik Sosial.

Sekarang, karena konflik sosial bakal kita temui di kehidupan sehari-hari, penting banget untuk kita tau apa aja dampak-dampak dari konflik sosial. Oke, kita mulai, ya!

Dampak Positif Konflik Sosial

Emangnya konflik sosial itu ada dampak positifnya? Iyaps! Konflik sosial dapat berakibat positif karena ketika perbedaan atau perselisihan terjadi, ternyata hal itu ada kegunaannya buat kita dan masyarakat. Apa aja kegunaannya?

Sebutkan akibat buruk yang terjadi ketika adanya suatu perbedaan
Dampak positif konflik sosial (Arsip Zenius).

1. Memperjelas Aspek Kehidupan yang Sebelumnya Belum Jelas

Apa nih, maksudnya? Kita ambil contoh yang tadi, deh. Ketika elo pengen makan dengan menu yang berbeda dengan temen, hal ini jadi memperjelas perbedaan-perbedaan yang ada di antara kalian berdua. Semakin lama kalian saling mengenal, kemungkinan terjadi konfliknya kan, bakal semakin besar. Tapi, dengan ini, aspek kehidupan kalian berdua jadi semakin jelas satu sama lain.

Apakah dengan terjadinya konflik sosial, kita bisa semakin mengenal orang lain karena aspek kehidupannya semakin jelas? Yes!

2. Meningkatkan Solidaritas

Kita itu kalau punya musuh bersama, malah semakin bersatu, ya nggak, sih? Kayak dulu, rakyat Indonesia bersatu karena punya musuh bersama, yaitu penjajah. Nah, dengan berkonflik, solidaritas bakal meningkat di antara pihak-pihak yang punya musuh bersama. Walaupun hubungan dengan musuh semakin menjauh, tapi justru solidaritas semakin kuat di antara pihak-pihak yang punya satu tujuan atau musuh.

3. Penyesuaian Norma Sosial di Masyarakat

Kalau elo pernah tahu, ada berita bahwa ada orang yang terkena abu rokok dari orang yang lagi berkendara. Konflik sosial terjadi karena protes terhadap orang yang berkendara sambil merokok, karena merugikan orang lain yang matanya terkena abu rokok.

Dengan berkonflik begini, orang-orang lain jadi ngeh kalau berkendara sambil merokok itu berbahaya untuk orang lain. Nah, di sini, norma sosial disesuaikan, dengan menganggap bahwa perilaku ini melanggar norma sosial. 

Selanjutnya, setelah tahu dampak positifnya, ayo kita lihat apa aja dampak negatif dari konflik sosial.

Dampak Negatif Konflik Sosial

Sebutkan akibat buruk yang terjadi ketika adanya suatu perbedaan
Dampak negatif konflik sosial (Arsip Zenius).

1. Kerusakan Fisik dan Korban Jiwa

Mulai dari tawuran, sampai perang antar suku, semua konflik ini menimbulkan kerusakan fisik dan bahkan menelan korban jiwa. Semakin tinggi level konflik sosial yang terjadi, maka kerusakan fisik dan korban jiwanya juga bakal makin parah.

Materi Video Dampak Konflik

Tawuran suporter bola tak jarang berakibat kerusakan dan korban jiwa. Kenapa konflik seperti ini masih ada sampai sekarang? Buat yang sudah berlangganan paket belajar, temukan jawabannya di video materi Zenius. Jangan lupa login dulu untuk mengaksesnya!

2. Rusaknya Hubungan Pihak yang Terlibat

Kalau konflik bisa membuat solidaritas semakin kuat di antara pihak-pihak yang punya musuh bersama, konflik juga membuat hubungan rusak di antara pihak-pihak yang saling berkonflik. Hal ini membuat dampak positif dan negatif itu bakal saling mengiringi pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik sosial.

3. Mengubah Seseorang

Kalau kita liat individu-individu yang berkonflik, enggak sedikit dari mereka yang mengalami trauma. Selain itu, konflik membuat seseorang mempunyai stigma negatif terhadap pihak lawan. Contohnya, perang antar suku membuat individu yang bahkan tidak terlibat dalam perang, tetapi mempunyai pandangan buruk terhadap suku lawan.

Okay, setelah tahu dampak positif dan negatif dari konflik sosial, gimana pandangan elo sekarang? Konflik memang harus dikelola supaya dampak positif lebih dominan daripada negatifnya.

Konflik yang berdampak buruk dan berlarut-larut tentu perlu penyelesaian. Gimana sih, upayanya? Baca selengkapnya di artikel berikut: Upaya Penyelesaian Konflik Sosial.

Contoh Soal Dampak Konflik Sosial

Sekarang, gue bakal ngasih soal buat dikerjain, semoga jadi makin ngerti tentang materi ini setelah ngerjain soalnya.

1. Kasus penganiayaan yang dilakukan majikan kepada pembantu membuat sejumlah orang yang bersimpati dan turut membantu dalam menangani kasus tersebut meskipun tidak semua orang yang membantu mengenal korban. Hal ini menunjukkan dampak positif konflik berupa…

a. Penyesuaian norma sosial di masyarakat b. Meningkatkan solidaritasc. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas

d. Memunculkan norma baru di masyarakat

Secara garis besar penyebab konflik dibagi atas 3 penyebab, yaitu  :

  • Perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan konflik antar individu. Dalam konflik-konflik seperti ini terjadilah bentrokan-bentrokan pendirian, dan masing-masing pihak pun berusaha membinasakan lawannya. Membinasakan disini tidak selalu diartikan sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisa pula diartikan dalam bentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Di dalam realitas sosial tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama sehingga perbedaan pendapat, tujuan, keinginan tersebutlah yang mempengaruhi timbulnya konflik sosial.
  • Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antar individu, akan tetapi bisa juga antar kelompok. Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola prilaku yang berbeda pula dikalangan khalayak kelompok yang luas. Selain itu, perbedaan kebudayaan akan mengakibatkan adanya sikap etnosentrisme yaitu sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya adalah yang paling baik. Jika masing-masing kelompok yang ada di dalam kehidupan sosial sama-sama memiliki sikap demikian, maka sikap ini akan memicu timbulnya konflik antar penganut kebudayaan.
  • Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan kepentingan masing-masing yang berbeda-beda, kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.
Sebutkan akibat buruk yang terjadi ketika adanya suatu perbedaan