Sebelum membuat perancangan untuk proses pembuatan kerajinan langkah yang harus dilakukan sebelumnya adalah?

Salam sabahat ilmucerdasku dimanapun berada. Dalam materi kali ini kita akan mengurai sedikit tentang langkah pertama dalam pembuatan kerajinan dari bahan lunak yang semoga dapat memberikan jawaban atas petanyaan anda.

Namun sebelumnya, biasakanlah membaca hingga tuntas agar materi yang disampaikan jelas dan tidak salah faham dan atau gagal faham dalam mengurai jawabannya.

Untuk singkat dan jelasnya mari kita sama - sama menyimak uraian singkat berikut dibawah ini.

Bagaimana langkah pertama dalam pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak? berikut uraiannya.

a. Tahap melakukan Rancangan (desain)

Hal pertama dalam pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak ini dimulai dengan ide (gagasan) yang kemudian dibuat sketsa/rancangan kerajinan yang akan dibuat.

Rancangan ini biasanya dilakukan dengan membuat sketsa dengan cara digambar atau dengan cara membuat prototype (berbentuk 3 dimensi namun belum berupa kerajinan yang sebenarnya).

b. Tahap mempersiapkan alat dan bahan.

Setelah rancangan dibuat rancangan kerajinan yang akan dibuat selanjudnya mempersiapkan bahan serta alat untuk membuat kerajinan dari bahan lunak tersebut. Usahakan agar bahan yang digunakan telah di seleksi terlebih dahulu untuk menunjang kualitas dari kerajinan bahan lunak yang akan dibuat.

c. Tahap pembuatan kerajinan sesuai dengan model rancangan.

setelah bahan dan alat telah siap selanjutnya yaitu membuat benda kerajinan yang dimulai dari bagian dasar dari bentuk kerajinan tersebut agar mudah dibentuk serta mempercepat proses pembuatan.

d. Tahap Penyelesaian.

Tahapan penyelesaian sering juga dikenal atau disebut dengan finishing, pada proses ini dilakukan dengan cara merapikan, memberikan hiasan atau aksesorie pada kerajinan,atau dengan pewarnaan untuk lebih menambah nilai estetik pada produk kerajinan bahan lunak yang telah dibuat.

Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras.

Beberapa kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan - bahan alam seperti tanah liat, serta alam, kayu, bambu, kulit, rotan, logam, batu dan lainnya.

Selain itu, juga terdapat pengerajin yang memanfaatkan limbah sintetis seperti limbah kertas, plastik dan karet.

a. Pengertian kerajinan dari bahan lunak.

Kerajinan dari bahan lunak adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak.

Adapun beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak, yaitu sebagai berikut:

b. Bahan lunak alami.

Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan.

Contoh dari bahan lunak alami yang banyak dikenal adalah tanah liat, serat alam dan juga kulit.

c. Bahan lunak buatan.

Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dilah dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan.

Bahan - bahan yang digunakan dapat berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons dan lainnya.

Nah itulah sedikit penjelasan singkat tentang apa itu kerajinan dari bahan lunak, apa itu bahan lunak alami, dan apa itu bahan lunak buatan.

Nah.. sampai disini kami rasa sudah cukup jelas tentang tahapan pertama dalam pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak diatas, semoga dapat memberikan jawaban yang tepat untuk anda dan terimakasih.

Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan.

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak (tak berbenda) menjadi benda (berwujud). Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat (tak berbenda) menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis (tak berbenda), burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana (benda). Tahapan penerjemahan meliputi: pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan.

Pencarian Ide Produk

Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.

• Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? • Produk kerajinan apa yang akan dibuat? • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? • Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? • Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?

• Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan
diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap
brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.

Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

Pilih Ide Terbaik

Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.

Perencanaan Produksi

Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA