Satuan yang digunakan untuk menentukan besar kecilnya gempa disebut skala

Charles Francis Richter (26 April 1900 - 30 September 1985) Fisikawan AS yang pertama kali menggunakan satuan gempa 1935

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setiap ada pemberitaan tentang gempa pasti menggunakan istilah Skala Richter (SR) untuk mengetahui besarnya ukuran gempa dan efek yang ditimbulkannya. Sehingga terpikir bahwa makin kecil angka SR maka kerusakan juga kecil. Demikian juga besarnya angka yang ditunjukkan SR semakin banyak kerusakan yang ditimbulkan. Padahal tidak selalu begitu karena kerusakan akibat gempa juga dipengaruhi oleh kedalaman episentrum (titik pusat gempa), kedekatan dengan daratan atau permukiman penduduk dan struktur lempengan bumi di lokasi tersebut.Skala Richter pertama kali diusulkan penggunaannya oleh seorang fisikawan ahli gempa Amerika bernama Charles Francis Richter (26 April 1900 - 30 September 1985).  Pertama kali digunakan istilah Richter tahun 1935 ketika ia bekerjasama dengan Beno Gutenberg untuk penelitian di Institut Teknologi California, AS. Dan sejak itu penggunaan SR menjadi makin mendunia.Sebenarya apa Skala Richter itu dan mengapa digunakan sebagai satuan besarnya gempa? Tribunnews.com menelusuri asal usul dan relativitasnya satuan ini dengan fakta yang ada di lokasi gempa. Skala Richter (SR) didefinisikan sebagai logaritma  (basis 10) dari amplitudo maksimum. Amplitudo itu  diukur dalam satuan mikrometer dari rekaman gempa oleh instrumen (alat) pengukur gempa (seismometer) temuan ilmuwan  (Wood Anderson) pada jarak 100 km  dari pusat gempa.Misalnya begini, ada rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempa, menunjukkan amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm. Maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Sebenarnya ada gambar tabel untuk menentukan besarnya SR tanpa harus njelimet menghitung seismogram dan amplitudonya sehingga mudah menyimpulkan angka SR dengan cepat.Ada komponen untuk menentukan besarnya SR untuk mengukur gempa yaitu amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam satuan milimeter) dan beda waktu tempuh  antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Contohnya, seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 detik di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala angka 5,0 yang berarti  skala gempa tersebut sebesar 5,0 SR.Sebenarnya, SR hanya tepat digunakan untuk mengukur gempa gempa dekat dengan magnitudo di bawah 6,0. Dan bila  magnitudo lebih besar dari 6,0 angka yang ditunjukkan oleh SR tidak representatif lagi.  Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik atau satuan SR seperti ini.  Sehingga dimungkinkan beberapa instansi timbul perbedaan dalam menyimpulkan besarnya magnitudonya.Secara garis besar, SR terbagi dalam beberapa kategori untuk menandai seberapa ruang lingkup kerusakan akibat gempa yang terjadi. Kategori itu sebagai berikut:

-- Skala Richter yang menunjukkan angka kurang dari 2,0 maka hanya terjadi gempa kecil dan hampir tidak dirasakan oleh manusia.


-- Skala Richter 2,0 - 2,9  juga tidak terasa tapi tetap terekam oleh alat seismogram.
-- Skala Richter 3,0 - 3,9 sudah dirasakan oleh manusia tapi tidak menimbulkan kerusakan.
-- Skala Richter 4,0 - 4,9 sudah dirasakan dan diketahui dengan bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Dalam hal ini kerusakan tidak signifikan. Tapi bagi penduduk di gedung bertingkat tinggi akan merasakan lebih besar goncangannya.
-- Skala Richter 5,0 - 5,9 bisa mengakibtakan kerusakan besar pada bangunan namun dalam area yang tidak luas. Tembok beton dan dinding biasanya retak bahkan rusak karena gempa sebesar ini.
-- Skala Richter 6,0 - 6,9 gempa ini sudah merusak bangunan kecil dan besar hingga radius 160 kilometer dari episentrum atau pusat gempa.
-- Skala Richter 7,0 - 7,9 tergolong gempa besar dan dahsyat karena bisa mengakibatkan kerusakan yang besar dan area luas.
-- Skala Richter 8,0 - 8,9 merupakan gempa dahsyat yang bisa meluluhlantakkan semua bangunan tinggi rendah yang ada hingga berjarak ratusan mil dari apisentrum gempa.
-- Skala Richter 9,0 - 9,9 dengan gempa ini nyaris tak ada bangunan yang selamat dalam radius hingga ribuan mil dari pusat gempa. Dan angka ini merupakan jejak gempa terbesar yang pernah terjadi di bumi karena belum pernah tercatat dalam sejarah ada gempa 10,0 SR sepanjang sejarah ditemukan alat pengukur gempa ini. (berbagai sumber)

"Richter" beralih ke halaman ini. Untuk fisikawan Charles Richter, lihat Charles Richter.

Untuk kegunaan lain, lihat Richter (disambiguasi) dan SR.

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Skala Richter" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Skala ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter. Persamaan dasar yang digunakan adalah:

M L = log 10 ⁡ A − log 10 ⁡ A 0 ( δ ) = log 10 ⁡ [ A / A 0 ( δ ) ] ,   {\displaystyle M_{\mathrm {L} }=\log _{10}A-\log _{10}A_{\mathrm {0} }(\delta )=\log _{10}[A/A_{\mathrm {0} }(\delta )],\ }
Di mana A adalah ekskursi maksimum dari seismograf Wood-Anderson

Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti gambar di samping ini. Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar di samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter.

Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya.

Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi.

Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.

Skala Richter Efek gempa
< 2.0 Gempa kecil, tidak terasa
2.0-2.9 Tidak terasa, tetapi terekam oleh alat
3.0-3.9 Seringkali terasa, tetapi jarang menimbulkan kerusakan
4.0-4.9 Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
5.0-5.9 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik
6.0-6.9 Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km
7.0-7.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas
8.0-8.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil
9.0-9.9 Menghancurkan area ribuan mil
10.0-10.9 Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua
11.0-11.9 Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak.
12.0-12.9 Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub
> 13.0 Belum pernah terekam
  • Skala Mercalli
  • Magnitudo gempa
  • (Inggris) USGS: magnitude and intensity
  • (Inggris) What is Richter Magnitude?

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skala_Richter&oldid=19345575"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA