Satu angka dalam urutan angka ini dihilangkan angka berapa itu

Fungsi SEQUENCE menampilkan larik angka berurutan, seperti 1, 2, 3, 4.

Bagian-bagian dari fungsi SEQUENCE

SEQUENCE(baris; kolom; mulai; langkah)

Bagian Deskripsi
baris Wajib. Jumlah baris yang perlu ditampilkan.
kolom Opsional. Jumlah kolom yang perlu ditampilkan. Jika dihilangkan, array yang ditampilkan akan memiliki satu kolom.
mulai Opsional. Angka dimulainya urutan. Jika dihilangkan, urutan akan dimulai di 1.
langkah Opsional. Besarnya penambahan/pengurangan setiap angka dalam urutan. Jika dihilangkan, urutan akan meningkat sebesar 1.

Contoh formula

Contoh 1: SEQUENCE(2)

Contoh 2: SEQUENCE(2; 3)

Contoh 3: SEQUENCE(2; 3; 3; 2)

Contoh 4: SEQUENCE(2; 3; 10; -1)

Catatan

Jika kolom dihilangkan, array yang dihasilkan akan berupa daftar vertikal. Jika daftar horizontal diperlukan, tentukan baris sebagai 1 dan tentukan kolom, atau transposisikan hasil vertikal.

Hasil untuk A1=SEQUENCE(2)

Hasil untuk A1= SEQUENCE(2; 3)

Hasil untuk A1= SEQUENCE(2; 3; 3; 2)

  A B C
1 3 5 7
2 9 11 13
3      

Hasil untuk A1= SEQUENCE(2; 3; 10; -1)

  A B C
1 10 9 8
2 7 6 5
3 4 3 2

Fungsi terkait

  • MUNIT: Fungsi MUNIT menampilkan matriks satuan dengan ukuran dimensi x dimensi.
  • RANDARRAY: Fungsi RANDARRAY menghasilkan larik angka acak antara 0 dan 1.

Materi Deret Angka dan Huruf – Hallo sobat stanbrain, bagaimana persiapan kalian menghadapi SPMB PKN STAN 2020?

Semoga sudah dipersiapkan dengan baik ya sobat. Nah kali ini admin akan membahas salah satu materi TES CAT yaitu Seleksi Kompetensi Dasar. Di seleksi kompetensi dasar terdapat 3 materi yaitu TIU, TWK dan TKP.

Salah satu materi TIU adalah Deret angka dan huruf, yuk kita pelajari materi deret angka dan huruf.

Materi Deret Angka dan Huruf

Materi ini mengharuskan kita untuk mampu menganalisis pola urutan yang paling logis dan konsisten dari suatu barisan angka-angka atau huruf-huruf yang diberikan. Ada begitu banyak pola yang dapay terbentuk, pada umumnya pola tersebut terbentuk dari operasi hitung sederhana. Kita harus dapay memikirkan berbagai kemungkinan pada pola yang tepat.

A. Deret Angka

Deret adalah jumlah dari semua bilangan dalam suatu barisan bilangan

Berikut adalah beberapa variasi pola yang sering muncul :

1. Pola barisan Fibonacci

yaitu angka selanjutnya berasal dari penjumlahan dua bilangan sebelumnya.
Contoh : 1,2,3,5,8,13,21, …

2. Pola penjumlahan/pengurangan tetap.

Contoh : 1,4,7,10,13, …
(pola berikutnya bertambah 3 secara tetap)

3. Pola perkalian/pembagian tetap.

Contoh : 2,4,8,16,32, …
(pola berikutnya dikali 2 secara tetap)

4. Pola bilangan ganjil

Contoh : 21,23,25,27,29,31,33, …

5. Pola bilangan genap

Contoh : 22,24,26,28,30, …

6. Pola bilangan prima

Contoh : 2,3,5,7,11,13,17,19, ..

7. Pola pangkat tetap

Contoh : 1,4,9,16,25, …

8. Pola loncat bilangan

Contoh 30,1,29,2,28,3,27, …
Urutan ganjil berkurang 1, urutan genap bertambah 1)

Tips mengerjakan deret angka

  1. Rileks dan percaya diri
  2. Amati dua angka pertama dari deret tersebut, lalu lihat perubahannya
  3. Awali dengan menduga bahwa deret angka tersebut adalah salah satu larik atau satu tingkat
  4. Temukan polanya, tentukan apakah aturan operasi tersebut berlaku untuk seluruh angka di deret itu atau tidak
  5. Jangan mengabaikan dan menghilangkan angka-angka yang ada di soal.

B. Deret Huruf

Pada dasarnya deret huruf sama dengan deret angka, hanya saja dalam bentuk huruf. Pola-polanya juga demikian, misalnya pola huruf berkurang/bertambah tetap, pola huruf Fibonacci, pola huruf ganjil/genap, dan lainnya.

Tips Deret huruf

  1. Rileks dan percaya diri
  2. Amati deret huruf secara keseluruhan, lalu lihat perubahannya.
  3. Temukan polanya

Macam-macam pola:

  • Lompatan satu ke depan
  • Lompatan satu ke belakang
  • Pengelompokkan
  • Urutan dari belakang
  • Untuk lebih memudahkan dalam mengerjakan soal deret huruf, kita dapat mengubah huruf tersebut menjadi angka dan mengerjakan seperti mengerjakan deret angka. Berikut adalah daftar huruf jika di ubah dalam bentuk angka:
  • Jangan mengabaikan dan menghilangkan huruf-huruf yang ada di soal.

Bagaimana sobat stanbrain, sudah pahamkan, bagaimana cara mengerjakan soal deret angka dan huruf? Semoga dapat membantu kalian dalam belajar ya sobat. Tetap semangat dan jaga kesehatan kalian ya. Semoga sukses menjadi THE NEXT STANERS 2020.

Penulis : Ika

KOMPAS.com - Angka merupakan lambang bilangan, sedangkan bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. 

Penulisan angka dan bilangan dalam bahasa Indonesia harus diperhatikan. Penggunaan dan penulisannya juga tergantung konteks kalimatnya. 

Dalam buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik dan Benar (EYD) Ejaan Yang Disempurnakan (2015) oleh Rudiyant, angka Romawi atau Arab dalam tulisan bahasa Indonesia sebagai lambang bilangan atau nomor. 

Angka Romawi terdiri atas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1000), dan seterusnya. Sedangkan angka Arab terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.

Aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat

Ada 12 aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat. Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs PUEBI Daring:

Dinyatakan dengan satu atau dua kata

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf, kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

Contohnya:

  • Hari ini aku sudah makan nasi empat kali.
    Kata ‘empat’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa dinyatakan dengan satu kata.
  • Perpustakaan itu memiliki koleksi dua juta buku.
    Kata ‘dua juta’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa dinyatakan dengan dua kata.
  • Dari 58 orang yang hadir, 41 orang di antaranya memesan ayam goreng, dan 17 orang lainnya memesan soto sapi.
    Bilangan ‘58’ (lima puluh delapan) ditulis dalam bentuk angka karena tidak bisa ditulis dengan dua suku kata saja. Begitu pula dengan angka lainnya, yakni ‘41’ dan ‘17’.

Baca juga: Penulisan Kata Sandang Si dan Sang

Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf

Contohnya:

  • Dua orang pria itu terlihat mencurigakan.
    Kata ‘dua’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.
  • Empat siswa itu berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri.
    Kata ‘empat’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.

Angka yang menunjukkan bilangan besar, ditulis sebagian dengan huruf, supaya lebih mudah dibaca.

Contohnya:

  • Harga mobil mewah itu mencapai 780 juta rupiah.
    Kata ‘780 juta rupiah’, sebagian ditulis dengan huruf supaya mudah membacanya.
  • Dia baru saja membeli rumah seharga Rp10 miliar.
    Kata ‘Rp10 miliar’ ditulis sebagian dengan huruf. Atau juga bisa ditulis seperti contoh pertama, namun kata ‘Rp’ dihilangkan menjadi, “Dia baru saja membeli rumah seharga 10 miliar rupiah.”

Contohnya:

  • Ukuran panjang, berat, luas, isi, serta waktu
    Contohnya: 9,8 sentimeter, 20 kilogram, 5 liter, 2 jam 45 menit, 1 tahun 3 bulan, dan lainnya.
  • Nilai uang
    Contohnya: Rp 10.000,00, US$3,50, dan lainnya.

Baca juga: Penulisan Partikel –Pun dan –Per

Memberi penomoran alamat

Angka dipakai untuk memberi penomoran pada alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

Contohnya:

  1. Jalan Megah II No. 12
  2. Hotel Kenangan, Kamar 300

Menomori karangan atau ayat kitab suci

Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.

Contohnya:

  1. Bab XI, Pasal 20, halaman 100
  2. Surah Yasin: 9
  3. Markus 16: 15-16

Penulisan bilangan dengan huruf

Penulisan bilangan menggunakan huruf, dilakukan sebagai berikut:

  • Bilangan utuh
    Contohnya: enam belas (16), sepuluh ribu (10.000), tujuh puluh (70).
  • Bilangan pecahan
    Contohnya: setengah (1/2), dua pertiga (2/3), lima persen (5%).

Penulisan bilangan tingat

Untuk penulisan bilangan tingkat, bisa dilakukan seperti contoh berikut:

  1. Abad XX, bisa ditulis dengan abad ke-20, atau abad kedua puluh.
  2. Perang Dunia II, bisa ditulis dengan Perang Dunia Ke-2, atau Perang Dunia Kedua.

Angka dengan akhiran -an

Penulisan angka yang mendapat akhiran ‘-an’, dapat dilakukan dengan contoh sebagai berikut: 

  1. Dua lembar uang 5.000-an
  2. Tahun 2000-an

Baca juga: Penulisan Kata Ganti -Ku, Kau-, -Mu, dan -Nya, Dipisah atau Disambung?

Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus

Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus, dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, serta kuitansi.

Contohnya:

  • Telah diterima uang sebanyak Rp 5.500.000 (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembayaran cicilan sepeda motor.
  • Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti dengan huruf, dilakukan dengan cara berikut.

Contohnya:

  1. Berikut saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp120.000,00 (seratus dua puluh ribu rupiah).
  2. Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan.

Bilangan pada unsur geografi

Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Contohnya:

  1. Rajaampat
  2. Simpanglima
  3. Tigaraksa
  4. Kelapadua

Baca juga: Aturan Penulisan Singkatan Sesuai PUEBI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.