Sahabat yang diasingkan keluarganya ke tempat yang jauh dari keramaian setelah memeluk Islam ialah

Minggu, 22 Desember 2019 - 05:22 WIB

Merinding! Beginilah Siksaan yang Dialami Sahabat Nabi Saat Dakwah Jahriyyah

Setelah berdakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi) selama tiga tahun, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) menerima perintah dari Allah Ta'ala untuk berdakwah secara terang-terangan (jahriyyah) kepada penduduk Makkah. Dakwah Islamiyyah ini berlangsung tahun ke-4 kenabian hingga hijrah Nabi ke Madinah.

Di masa (tahapan kedua) inilah Rasulullah SAW dan para sahabat mengalami ujian yang amat berat. Para pembesar kafir Quraisy tidak menerima dakwah Islamiyah dan memutuskan untuk melakukan teror dan penyiksaan terhadap para sahabat dan kaum muslimin Makkah.

Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury menceritakan bentuk penindasan dan siksaan pedih yang dialami para sahabat dalam Sirah Nabawiyah yang bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum. Tindakan pertama yang diambil adalah menginterogasi siapa saja yang masuk Islam dari setiap kabilah suku mereka.

Berbagai macam siksaan dialami sahabat radhiallahu anhuma (RA) membuat bulu kuduk merinding dan hati tersayat-sayat. Adalah Abu Jahal, apabila mendengar seorang laki-laki masuk Islam, berketurunan bangsawan dan memiliki perlindungan (suaka), maka dia akan mencaci, menghina dan mengancamnya. Jika orang itu lemah maka dia menggebuk dan menghasutnya.

Berikut Sahabat yang Mengalami Penyiksaan:

1. Utsman bin 'Affan RA.

Beliau digulung oleh pamannya ke dalam tikar yang terbuat dari daun-daun kurma, kemudian diasapi dari bawahnya.

2. Mush'ab bin 'Umair RA.

Manakala ibundanya mengetahui keislamannya, Beliau dibiarkan kelaparan dan diusir dari rumah, padahal sebelumnya dia termasuk orang yang berkecukupan. Lantaran tindakan ibundanya itu, kulitnya menjadi bersisik layaknya kulit ular.

3. Shuhaib bin Sinan ar-Rumy RA.

Beliau disiksa hingga kehilangan ingatan dan tidak memahami apa yang dibicarakannya sendiri.

4. Bilal bin Robbah.

Budak mulia dari Ethiopia ini disiksa majikannya yang juga tokoh penting kafir Quraisy, Umayyah bin Khallaf al-Jumahi. Beliau mengalami perlakuan sangat kejam dari majikannya. Pundaknya diikat dengan tali dan diseret anak-anak kecil keliling Mekkah. Akibatnya, bekas tali itu masih nampak di pundaknya. Umayyah selalu mengikatnya kemudian menderanya dengan tongkat. Kadang Bilal dipaksa duduk di bawah teriknya sengatan matahari. Ia juga pernah dipaksa lapar. Puncak dari itu semua adalah saat dibawa keluar pada hari yang sangat panas, kemudian dibuang ke Bathha' (tanah lapang berkerikil) Mekkah. Setelah itu, Bilal ditindih dengan batu besar dan ditaruh ke atas dadanya. Ketika itu, berkata Umayyah kepadanya: "Tidak, demi Allah! engkau akan tetap mengalami seperti ini sampai engkau mati atau engkau kafir terhadap (ajaran) Muhammad dan menyembah al-Laata dan al-'Uzza". Dalam kondisi pedih itu, Bilal tetap berteriak: "Ahad, Ahad". Mereka terus menyiksanya hingga suatu hari Abu Bakar melewatinya, lalu membelinya dan memerdekakannya.

5. 'Ammar bin Yasir RA.

Beliau dan ayah ibunya tak luput dari penyiksaan begitu kaum musyrik mengetahuinya masuk Islam. Mereka diseret keluar menuju al-Abthah (suatu tempat di Mekkah) oleh kaum musyrikin yang dipimpin Abu Jahal. Saat itu cuaca sangat panas. Ketika mereka menjalani siksaan, Nabi SAW melintas di hadapan mereka sembari bersabda: "Bersabarlah wahai Ali Yasir (keluarga besar Yasir)! Sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga". Yasir, ayahnya meninggal dunia dalam siksaan itu, sedangkan ibunya, Sumayyah ditusuk oleh Abu Jahal dari arah qubulnya dengan tombak dan meninggal seketika. Dialah syahidah pertama (perempuan yang mati syahid) dalam Islam. Kaum kafir Quraisy meningkatkan frekuensi siksaan terhadap 'Ammar, Beliau dijemur dan dileletakkan batu besar yang memerah (saking panasnya) di atas dadanya. Terkadang membenamkan mukanya ke dalam air. Mereka berkata kepadanya: "Kami tidak akan terus menyiksamu hingga engkau mencaci Muhammad atau mengatakan sesuatu yang baik terhadap al-Laata dan al-'Uzza." Beliau pun terpaksa menyetujui itu. Setelah itu Ammar mendatangi Nabi SAW sambil menangis dan meminta maaf. Ketika itu, turunlah ayat: "Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan dari Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)…" (QS. An-Nahl: 106).

6. Abu Fakihah RA.

Namanya Aflah, seorang maula Bani 'Abdi ad-Daar. Mukanya dijerembabkan oleh kaum musyrikin ke tanah yang melepuh oleh terik matahari. Kemudian diletakkan batu besar di atas punggungnya hingga dia tak dapat bergerak. Beliau dibiarkan hingga hilang ingatan. Suatu kali, mereka mengikat kakinya dengan tali, lalu menyeretnya dan melemparkannya ke tanah yang melepuh oleh panas matahari. Kemudian mencekiknya hingga mereka mengira dia telah mati. Saat itu, Abu Bakar melewatinya lalu membeli dan memerdekakannya karena Allah Ta'ala.

7. Khabbab bin al-Aratt RA.

Maula Ummi Anmaar binti Siba' al-Khuza'iyyah disiksa oleh dengan aneka siksaan. Rambutnya dijambak dengan keras, lehernya mereka betot dengan kasar lalu melemparkannya ke dalam api yang membara. Kemudian jasadnya mereka tarik sehingga api itu terpadamkan oleh lemak yang meleleh dari punggungnya.


Page 2

اَلَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوۡمُوۡنَ اِلَّا كَمَا يَقُوۡمُ الَّذِىۡ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطٰنُ مِنَ الۡمَسِّ‌ؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَالُوۡۤا اِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبٰوا‌ ۘ‌ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا‌ ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ‌ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ

Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

(QS. Al-Baqarah Ayat 275)

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Jumat, 16 Apr 2021 10:50 WIB

Sahabat yang diasingkan keluarganya ke tempat yang jauh dari keramaian setelah memeluk Islam ialah

Di antara banyaknya orang di sekeliling Rasulullah, terdapat sahabat nabi yang pertama masuk Islam, atau yang disebut sebagai golongan assabiqunal awwalun. (Ilustrasi Foto: iStockphoto/Zeferli)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sahabat nabi adalah orang-orang yang memiliki kedekatan dengan Rasulullah SAW, baik yang berasal dari hubungan kerabat maupun sahabat.

Di antara banyak orang dekat di sekeliling Rasulullah, terdapat sahabat nabi yang pertama masuk Islam. Mereka disebut sebagai golongan assabiqunal awwalun, atau pemeluk Islam pertama mendahului orang-orang yang lainnya.

Para sahabat nabi ini mengenal dan memeluk Islam pada masa penyebaran Islam pertama kali di Mekkah. Saat itu, para sahabat nabi jumlahnya masih sedikit dan rata-rata berasal dari golongan miskin dan lemah.

Berikut nama-nama sahabat nabi yang pertama masuk Islam.

Sahabat yang diasingkan keluarganya ke tempat yang jauh dari keramaian setelah memeluk Islam ialah
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
Ilustrasi. Sahabat nabi yang pertama masuk Islam.

1. Abu Bakar Ash-Siddiq

Abu Bakar adalah sahabat nabi pertama yang masuk Islam. Abu Bakar juga merupakan mertua sekaligus khalifah pertama sepeninggal Rasulullah.

Nabi Muhammad SAW memberinya gelar Ash-Shiddiq yang artinya 'yang berkata benar' setelah Abu Bakar masuk Islam dan membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan Nabi kepada para pengikutnya.

Sebagai pemeluk Islam pertama, Abu Bakar memiliki peran besar dalam mengajak dan mengislamkan banyak orang yang di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam.

2. Ali bin Abi Thalib

Secara silsilah, Ali adalah sepupu dari Nabi Muhammad. Pernikahan Ali dengan Fatimah az-Zahra menjadikannya sebagai menantu Nabi Muhammad.

Sejak kecil hingga dewasa, Ali diasuh oleh Nabi Muhammad bersama istrinya, Khadijah. Didikan langsung dari Nabi mengenai Islam membuat Ali tumbuh menjadi seorang pemuda yang cerdas, bijak, dan berani.

Meski usianya terbilang muda bila dibandingkan sahabat utama Nabi yang lain, Ali banyak terlibat pada masa kenabian.

3. Sa'ad bin Abi Waqqash

Sa'ad bin Abi Waqosh masih berusia 20 tahun ketika memutuskan untuk masuk Islam. Hal tersebut menjadikannya golongan orang pertama masuk Islam dari kalangan pemuda.

Sa'ad tertarik terhadap Islam dan memutuskan menjadi seorang muslim atas ajakan Abu Bakar As-Shidiq yang dikenal sebagai sosok ramah dan sabar.

Keislaman Sa'ad sempat ditentang keras oleh keluarganya. Namun dengan kekuatan dan keteguhan iman, Sa'ad menyebut kecintaannya pada Allah dan Rasulullah jauh lebih besar.

4. Zaid bin Haritsah

Zaid bin Haritsah merupakan orang pertama yang masuk Islam dari kalangan hamba sahaya. Setelah dibebaskan, Zaid kemudian diangkat menjadi anak oleh Rasulullah.

Selama perjuangan Rasulullah, Zaid senantiasa setia mendampingi Rasulullah, baik ketika berada di Mekkah maupun ketika hijrah di Madinah. Ia turut dalam setiap pertempuran dan pada akhir hayatnya ia menjadi panglima perang dalam Pertempuran Mu'tah.

5. Ustman bin Affan

Ustman bin Affan masuk Islam pada masa awal masuknya Islam ke Mekkah. Masuknya Ustman ke agama Islam sempat membuat marah sukunya, Bani Ummayyah, yang sangat menentang ajaran Nabi Muhammad.

Sama seperti dua pendahulunya, Utsman termasuk salah satu sahabat utama Nabi Muhammad dan menjadi khalifah ketiga setelah masa kepemimpinan Umar.

6. Zubair bin Awwam

Zubair bin Awwam adalah sahabat sekaligus sepupu Nabi Muhammad SAW. Ibu Zubair, Shafiyyah binti Abdul Muthalib merupakan adik perempuan dari Abullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah.

Sementara ayah Zubair, Awwam bin Khuwailid merupakan kakak laki-laki Khadijah, istri Rasulullah.

Zubair menjadi Muslim pada usia 15 tahun dan termasuk yang dijanjikan surga. Ia adalah prajurit Muslimin pemberani yang memimpin pasukan dalam banyak peperangan.

7. Thalhah bin Ubaidillah

Sahabat Nabi yang pertama masuk Islam selanjutnya adalah Thalhah bin Ubaidillah. Ia masuk Islam di awal-awal Islam datang ke Mekkah.
Thalhah merupakan sepupu dari Abu Bakar As-Shidiq, sekaligus suami dari Hammamah binti Jahsy, sepupu Rasulullah.

Dalam pertemuannya dengan Rasulullah, Thalhah menjadi seorang muslim usai mengucapkan dua kalimat syahadat.

Thalhah dikenal atas pengorbanannya pada Perang Uhud dalam melindungi Nabi Muhammad. Ia menggunakan dirinya menjadi perisai untuk menghalau panah yang diarahkan ke diri Rasulullah.

(fef/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini: