PENGIRIMAN BARANG KE CABANG DINOTA DIATAS HARGA POKOK
Di dalam pengiriman barang dagangan dari kantor pusat kekantor cabang sering kali dinota (dihargai) diatas harga pokok.
Harga yang dibebankan pada kantor cabang tersebut dapat sebesar harga jual dan dapat juga sebesar harga pokok ditambah mark up tertentu. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor rcabang tersebut akan dicatat oleh masing-masing pihak sebagai berikut:1. Pencatatan oleh kantor pusat
Oleh kantor pusat kelebihan harga nota (harga yang dibebankan pada kantor cabang) diatas harga pokok akan dikredit kerekening “cadangan kelebihan harga” atau“ Laba kotor belum direalisir”. Jadi waktu ngirim barang dagangan kekantor cabang, kantor pusat akan mencatat:
a. Apabila mencatat persediaan dengan sistem fisik:
Rekening Koran kantor cabang xxx
Pengiriman barang kekantor cabang xxx
Cadangan kelebihan harga xxx
b. Apabila mencatat persediaan dengan system perpetual:
Rekening Koran kantor cabang xxx
Persediaan barang dagangan xxx
Cadangan kelebihan harga xxx
2. Pencatatan oleh kantor cabang
Kantor cabang tidak akan mengetahui kalau harga nota yang dibebankan oleh kantor pusat tersebut adalah diatas harga pokok. Jadi kantor cabang akan mencatat berdasakan harga nota yang diterima. Jadi kantor cabang akan mencatat pengiriman barang dari kantor pusat tersebut adalah:
a. Apabila mencatat persediaan dengan system fisik:
Pengiriman Barang dari kantor pusat xxx
Rekening Koran kantor pusat xxx
b. Apabila mencatat persediaan dengan system perpetual:
Persediaan barang dagangan xxx
Rekening Koran kantor pusat xxx
Pengiriman barang dagangan kekantor cabang yang di Nota diatas harga Pokok tersebut berartu saldo rekening “pengiriman barang dari kantor pusat” lebih besar daripada saldo rekening“ pengiriman barang kekantor cabang”. Selisih kedua rekening tersebut adalah sama dengan cadangan kelebihan harga atas barang yang dikirim selama periode yang bersangkutan. Saldo rekening“ cadangan kelebihan harga” pada akhir periode menunjukan jumlah cadangan kelebihan harga pada awal periode ditambah cadangan kelebihan harga atas pengiriman periode yang bersangkutan.
Agar laporan keuangan kantor pusat dan laporan konsolidasi memberikan informasi yang sesungguhnya maka perlakuan terhadap cadangan kelebihan harga tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dalam laporan keuangan kantor pusat
Agar laba/rugidarikantorcabangmenunjukanlaba yang sesungguhnya, maka cadangan kelebihan atas barang dagangan yang dijual oleh kantor cabang akan diperlukan sebagai penambah laba dari kantor cabang melalui jurnal:
Cadangankelebihanharga xxx
Rugi-labakantorcabang xxx
Saldo rekening “cadangan kelebihan harga“ yang sudah disesuaikan tersebut akan disajikan di dalam neraca kantor pusat sebagi pengurang rekening “rekening kantor cabang”.
b. Dalam laporan keuangan konsolidasi
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi seluruh saldo rekening “cadangan kelebihan harga” dan rekening timba balik yang lain harus dieliminasi. Jurnal eliminasi yang diperlukan tergantung pada saldo rekening yang harus dieliminasi, sedangkan saldo rekening yang harus dieliminasi tergantung pada system akuntansi persediaan yang dipakai dan dasar penyusunan laporan keuangan konsolidas. Jadi jurnal eliminasi yang harus dibuat juga tergantung pada system akuntansi persediaan dan dasar penyusunan neraca saldo, yaitu:
1) Sistem fisik
Apabila perusahaan menggunakan system fisik maka jurnal eliminasi yang diperlukan akan tergantung pada dasar penyusutan laporan keuangan konsolidasi, yaitu:
a) Laporan keuangan konsolidasi disusun dari neraca saldo kantor pusat dan kantor cabang. Dalam hal ini jurnal eliminasi yang diperlukan:
- Untuk mengeliminasi saldo “Rekening Kantor Pusat” dan saldo “Rekening Kantor Cabang”, yaitu :
Rekening Kantor Pusat xxx
Rekening Kantor Cabang xxx
- Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga pada awal periode, yaitu cadangan kelebihan harga atas persediaan awal yaitu:
Cadangan kelebihan harga xxx
Persadiaan awal xxx
- Untuk mengeliminasi saldo rekening pengiriman barang dari kantor pusat, saldo rekening pengirian barang ke kantor cabang dan cadangan kelebihan harga atas barang yang di kirim selama periode yang bersangkutan.
Pengiriman barang ke kantor cabang xxx
Cadangan kelebihan harga xxx
Pengiriman harga dari kantor pusat xxx
- Untuk mengeliminasi cadangan kelebihan harga atas persediaan akhir.
Persediaan akhir (rugi-laba) xxx
Persediaan akhir (neraca) xxx
b) Laporan keuangan konsolidasi disusun dari laporan keuangan kantor pusat dan kantor cabang. Dalam hal ini jurnal konsolidasi yang diperlukan adalah:
- Untuk mengeliminasi saldo “rekening kantor pusat” dan saldo “rekening kantor cabang”, yaitu:
Rekening kantor pusat xxx
Rekening kantor cabang xxx
- Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga, baik atas barang yang sudah di jual maupun atas persediaan akhir, yaitu:
Cadangan kelebihan harga xxx
Persediaan (akhir) xxx
Harga pokok penjualan xxx
2) Sistem perpectual
Apabila perusahaan menggunakan sistem perpectual maka jurnal eliminasi yang diperlukan adalah:
a) Untuk mengeliminasi saldo “rekening kantor pusat” dan saldo “rekening kantor cabang”, yaitu:
Rekening kantor pusat xxx
Rekening kantor cabang xxx
b) Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga pada awal periode, yaitu cadangan kelebihan harga atas persediaan awal yaitu:
Cadangan kelebihan harga xxx
Persediaan (akhir) xxx
Harga pokok penjualan xxx
Contoh:
PT ABC mempunyai dua lokasi usaha, yaitu kantor psat yang berkedudukan di Jakarta dan kantor cabang di Yogyakarta. Kantor cabang menyelenggarakan akuntansi secara penuh. Neraca kantor pusat dan kantor cabang per 31 Desember 1991 adalah sebagai berikut:
Rekening | Kantor pusat | Kantor Cabang |
Aktiva | ||
Kas | Rp 10,500,000.00 | Rp 7,000,000.00 |
pitang dagang | Rp 27,000,000.00 | Rp 9,000,000.00 |
persediaan | Rp 40,000,000.00 | Rp 25,000,000.00 |
rekening kantor cabang | Rp 50,000,000.00 | |
cadangn kelebihan harga | Rp 3,500,000.00 | |
aktiva tetap | Rp 60,000,000.00 | Rp 25,000,000.00 |
akumulasi penyusutan | Rp 19,000,000.00 | Rp 6,000,000.00 |
total aktiva | Rp 165,000,000.00 | Rp 60,000,000.00 |
pasiva | ||
utang | Rp 25,000,000.00 | Rp 10,000,000.00 |
modal saham | Rp 100,000,000.00 | |
laba ditahan | Rp 40,000,000.00 | |
rekening kantor pusat | Rp 50,000,000.00 | |
total pasiva | Rp 165,000,000.00 | Rp 60,000,000.00 |
Keterangan:
Persediaan kantor cabang sebesar Rp.25.000.000,- tersebut terdiri atas:
- Rp.17.500.000,-berasal dari kantor pusat yang oleh kantor pusat telah dinota 25% diatas harga pokok (harga pokok Rp.14.000.000,- dan cadangan kelebihan harga Rp. 3.500.000,-)
- Rp. 7.500.000,- berasal dari pihak luar.
Transaksi keuangan kantor pusat dan kantor cabang selama tahun 1991 adalah sebagai berikut:
1. Pembelian barang dagangan:
- Kantor pusat Rp.290.000.000,-
- Kantor cabang Rp. 80.000.000,-
2. Pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang:
- Harga pokok Rp. 80.000.000,-
- Mark up 25% Rp. 20.000.000,-
Faktur (nota) Rp.100.000.000,-
3. Penjualan barang dagangan:
- Kantor pusat Rp.250.000.000,-
- Kantor cabang Rp.200.000.000,-
4. Penagihan piutang dagang:
- Kantor pusat Rp.240.000.000,-
- Kantor cabang Rp.190.000.000,-
5. Pelunasan utang dagang:
- Kantor pusat Rp.275.000.000,-
- Kantor cabang Rp. 75.000.000,-
6. Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial:
- Kantor pusat Rp. 28.000.000,-
- Kantor cabang Rp. 15.000.000,-
7. Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp.95.000.000,-
8. Penyusutan aktiva tetap:
- Kantor pusat Rp. 7.500.000,-
- Kantor cabang Rp. 3.000.000,-
9. Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp.3.000.000,-
10. Pembagian deviden Rp.25.000.000,-
Apabila semua jurnal sudah diposting, maka dapat disusun neraca saldo PT ABC per 31 Desember 1991 sebagai berikut:
Rekening | Kantor Pusat | Kantor Cabang |
Debit | ||
Kas | Rp 17,500,000.00 | Rp 12,000,000.00 |
Piutang Dagang | Rp 37,000,000.00 | Rp 19,000,000.00 |
Persediaan | Rp 40,000,000.00 | Rp 25,000,000.00 |
Rekening Kantor Cabang | Rp 58,000,000.00 | |
Aktiva Tetap | Rp 60,000,000.00 | Rp 25,000,000.00 |
Pembelian | Rp 290,000,000.00 | Rp 80,000,000.00 |
Pengiriman Barang Dari Pusat | Rp 100,000,000.00 | |
Biaya Komersial | Rp 32,500,000.00 | Rp 21,000,000.00 |
Total Debit | Rp 535,000,000.00 | Rp 282,000,000.00 |
Kredit | ||
Cadangan Kelebihan Harga | Rp 23,500,000.00 | |
Akumulasi Penyusutan | Rp 26,500,000.00 | Rp 9,000,000.00 |
Utang | Rp 40,000,000.00 | Rp 15,000,000.00 |
Modal Saham | Rp 100,000,000.00 | |
Laba Ditahan | Rp 15,000,000.00 | |
Rekening Kantor Pusat | Rp 58,000,000.00 | |
Penjualan | Rp 250,000,000.00 | Rp 200,000,000.00 |
Pengiriman Barang Kecabang | Rp 80,000,000.00 | |
Total Kredit | Rp 535,000,000.00 | Rp 282,000,000.00 |
`Keterangan:
Pada akhir tahun1991 diketahui besarnya persediaan sebagai berikut:
1. Kantor pusat Rp.50.000.000,-
2. Kantor cabang Rp.35.000.000,- yang terdiri atas:
- Rp.25.000.000,- berasal dari kantor pusat yang oleh kantor pusat telah dinota 25% diatas harga pokok (harga pokok Rp.20.000.000,- dan cadangan kelebihan harga Rp.5.000.000,-)
- Rp.10.000.000,- berasal dari pihak luar.
Apabila laporan keuangan konsolidasi disusun dari neraca saldo maka perlu dibuat jurnal penyesuaian dan jurnal eliminasi sebagai berikut:
1. Untuk mencatat persediaan akhir, terdiri dari:
- Kantor pusat Rp.50.000.000,-
- Kantor cabang Rp.35.000.000,-
Jumlah Rp.85.000.000,-
Persediaan akhir – neraca Rp.85.000.000,-
Persediaan akhir R/L Rp.85.000.000,-
2. Untuk mengeliminasi Rekening Kantor Cabang dan Rekening Kantor Pusat:
Rekening Kantor Cabang Rp.58.000.000,-
Rekening Kantor Pusat Rp.58.000.000,-
3. Untuk mengeliminasi Cadangan kelebihan harga (laba kotor belum direalisasi) atas persediaan awal:
Cadangan kelebihan harga Rp.3.500.000,-
Persediaan awal Rp.3.500.000,-
4. Untuk mengeliminasi pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang:
Pengiriman barang kecabang Rp. 80.000.000,-
Cadangan kelebihan harga Rp. 20.000.000,-
Pengiriman barang dari pusat Rp.100.000.000,-
5. Untuk mengeliminasi Cadangan kelebihan harga (laba kotor belum direalisasi) atas persediaan akhir:
Persediaan akhir (R/L) Rp.5.000.000,-
Persediaa akhir (neraca) Rp.5.000.000,-
PENGIRIMAN BARANG KE CABANG DINOTA DIATAS HARGA POKOK
Di dalampengirimanbarangdagangandarikantorpusatkekantorcabangsering kali dinota (dihargai) diatashargapokok.
Harga yangdibebankanpadakantorcabangtersebutdapatsebesarhargajualdandapatjugasebesarhargapokokditambah mark up tertentu.Pengirimanbarangdagangandarikantorpusatke kantorrcabangtersebutakandicatatolehmasing-masingpihaksebagai berikut:
1.Pencatatanolehkantorpusat
Olehkantorpusatkelebihanharga nota (harga yang dibebankanpadakantorcabang) diatashargapokokakandikreditkerekening “cadangankelebihanharga” atau“ Labakotorbelumdirealisir”. Jadiwaktungirimbarangdagangankekantorcabang, kantorpusatakanmencatat:
- Apabila mencatat persediaan dengan sistem fisik:
Rekening Koran kantorcabangxxx
Pengirimanbarangkekantorcabangxxx
Cadangankelebihanhargaxxx
- Apabila mencatat persediaan dengan system perpetual:
Rekening Koran kantor cabangxxx
Persediaan barang daganganxxx
Cadangan kelebihan hargaxxx
2.Pencatatanolehkantorcabang
Kantorcabangtidakakanmengetahuikalauharga nota yang dibebankanolehkantorpusattersebutadalahdiatashargapokok. Jadikantorcabangakanmencatatberdasakanharga nota yang diterima. Jadikantorcabangakanmencatatpengirimanbarangdarikantorpusattersebutadalah:
- Apabila mencatat persediaan dengan system fisik:
PengirimanBarangdarikantorpusatxxx
Rekening Koran kantorpusatxxx
- Apabila mencatat persediaan dengan system perpetual:
Persediaan barang daganganxxx
Rekening Koran kantorpusatxxx
Pengirimanbarangdagangankekantorcabang yang di Nota diatashargaPokoktersebutberartusaldorekening “pengirimanbarangdarikantorpusat” lebihbesardaripadasaldorekening“ pengirimanbarangkekantorcabang”. Selisihkeduarekeningtersebutadalahsamadengancadangankelebihanhargaatasbarang yang dikirimselamaperiode yang bersangkutan. Saldorekening“ cadangankelebihanharga” padaakhirperiodemenunjukanjumlahcadangankelebihanhargapadaawalperiodeditambahcadangankelebihanhargaataspengirimanperiode yang bersangkutan.
Agar laporankeuangankantorpusatdanlaporankonsolidasimemberikaninformasi yang sesungguhnyamakaperlakuanterhadapcadangankelebihanhargatersebutadalahsebagaiberikut:
- Dalamlaporankeuangankantorpusat
Agar laba/rugidarikantorcabangmenunjukanlaba yang sesungguhnya, maka cadangan kelebihan atas barang dagangan yang dijual oleh kantor cabang akan diperlukan sebagai penambah laba dari kantor cabang melalui jurnal:
Cadangankelebihanhargaxxx
Rugi-labakantorcabangxxx
Saldo rekening “cadangan kelebihan harga“ yang sudah disesuaikan tersebut akan disajikan di dalam neraca kantor pusat sebagi pengurang rekening “rekening kantor cabang”.
- Dalam laporan keuangan konsolidasi
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi seluruh saldo rekening “cadangan kelebihan harga” dan rekening timba balik yang lain harus dieliminasi. Jurnal eliminasi yang diperlukan tergantung pada saldo rekening yang harus dieliminasi, sedangkan saldo rekening yang harus dieliminasi tergantung pada system akuntansi persediaan yang dipakai dan dasar penyusunan laporan keuangan konsolidas. Jadi jurnal eliminasi yang harus dibuat juga tergantung pada system akuntansi persediaan dan dasar penyusunan neraca saldo, yaitu:
1)Sistem fisik
Apabila perusahaan menggunakan system fisik maka jurnal eliminasi yang diperlukan akan tergantung pada dasar penyusutan laporan keuangan konsolidasi, yaitu:
- a)Laporan keuangan konsolidasi disusun dari neraca saldo kantor pusat dan kantor cabang.Dalam hal ini jurnal eliminasi yang diperlukan:
–Untuk mengeliminasi saldo “Rekening Kantor Pusat” dan saldo “Rekening Kantor Cabang”, yaitu :
Rekening Kantor Pusatxxx
Rekening Kantor Cabangxxx
–Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga pada awal periode, yaitu cadangan kelebihan harga atas persediaan awal yaitu:
Cadangan kelebihan hargaxxx
Persadiaan awalxxx
–Untuk mengeliminasi saldo rekening pengiriman barang dari kantor pusat, saldo rekening pengirian barang ke kantor cabang dan cadangan kelebihan harga atas barang yang di kirim selama periode yang bersangkutan.
Pengiriman barang ke kantor cabangxxx
Cadangan kelebihan hargaxxx
Pengiriman harga dari kantor pusatxxx
–Untuk mengeliminasi cadangan kelebihan harga atas persediaan akhir.
Persediaan akhir (rugi-laba)xxx
Persediaan akhir (neraca)xxx
- b)Laporan keuangan konsolidasi disusun dari laporan keuangan kantor pusat dan kantor cabang. Dalam hal ini jurnal konsolidasi yang diperlukan adalah:
–Untuk mengeliminasi saldo “rekening kantor pusat” dan saldo “rekening kantor cabang”, yaitu:
Rekening kantor pusatxxx
Rekening kantor cabangxxx
–Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga, baik atas barang yang sudah di jual maupun atas persediaan akhir, yaitu:
Cadangan kelebihan hargaxxx
Persediaan (akhir)xxx
Harga pokok penjualanxxx
2)Sistem perpectual
Apabila perusahaan menggunakan sistem perpectual maka jurnal eliminasi yang diperlukan adalah:
- a)Untuk mengeliminasi saldo “rekening kantor pusat” dan saldo “rekening kantor cabang”, yaitu:
Rekening kantor pusatxxx
Rekening kantor cabangxxx
- b)Untuk mengeliminasi saldo cadangan kelebihan harga pada awal periode, yaitu cadangan kelebihan harga atas persediaan awal yaitu:
Cadangan kelebihan hargaxxx
Persediaan (akhir)xxx
Harga pokok penjualanxxx
Contoh:
PT ABC mempunyai dua lokasi usaha, yaitu kantor psat yang berkedudukan di Jakarta dan kantor cabang di Yogyakarta. Kantor cabang menyelenggarakan akuntansi secara penuh. Neraca kantor pusat dan kantor cabang per 31 Desember 1991 adalah sebagai berikut:
Rekening | Kantor pusat | Kantor Cabang |
Aktiva | ||
Kas | Rp10,500,000.00 | Rp7,000,000.00 |
pitang dagang | Rp27,000,000.00 | Rp9,000,000.00 |
persediaan | Rp40,000,000.00 | Rp25,000,000.00 |
rekening kantor cabang | Rp50,000,000.00 | |
cadangn kelebihan harga | Rp3,500,000.00 | |
aktiva tetap | Rp60,000,000.00 | Rp25,000,000.00 |
akumulasi penyusutan | Rp19,000,000.00 | Rp6,000,000.00 |
total aktiva | Rp165,000,000.00 | Rp60,000,000.00 |
pasiva | ||
utang | Rp25,000,000.00 | Rp10,000,000.00 |
modal saham | Rp100,000,000.00 | |
laba ditahan | Rp40,000,000.00 | |
rekening kantor pusat | Rp50,000,000.00 | |
total pasiva | Rp165,000,000.00 | Rp60,000,000.00 |
Keterangan:
Persediaan kantor cabang sebesar Rp.25.000.000,- tersebut terdiri atas:
–Rp.17.500.000,-berasal dari kantor pusat yang oleh kantor pusat telah dinota 25% diatas harga pokok (harga pokok Rp.14.000.000,- dan cadangan kelebihan harga Rp. 3.500.000,-)
–Rp. 7.500.000,- berasal dari pihak luar.
Transaksi keuangan kantor pusat dan kantor cabang selama tahun 1991 adalah sebagai berikut:
- Pembelian barang dagangan:
–Kantor pusatRp.290.000.000,-
–Kantor cabangRp.80.000.000,-
- Pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang:
–Harga pokokRp.80.000.000,-
–Mark up 25%Rp.20.000.000,-
Faktur (nota)Rp.100.000.000,-
- Penjualan barang dagangan:
–Kantor pusatRp.250.000.000,-
–Kantor cabangRp.200.000.000,-
- Penagihan piutang dagang:
–Kantor pusatRp.240.000.000,-
–Kantor cabangRp.190.000.000,-
- Pelunasan utang dagang:
–Kantor pusatRp.275.000.000,-
–Kantor cabangRp.75.000.000,-
- Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial:
–Kantor pusatRp.28.000.000,-
–Kantor cabangRp.15.000.000,-
- Pengiriman kas dari kantor cabang ke kantor pusat Rp.95.000.000,-
- Penyusutan aktiva tetap:
–Kantor pusatRp.7.500.000,-
–Kantor cabangRp.3.000.000,-
- Pembebanan biaya kantor pusat kepada kantor cabang Rp.3.000.000,-
- Pembagian deviden Rp.25.000.000,-
Apabila semua jurnal sudah diposting, maka dapat disusun neraca saldo PT ABC per 31 Desember 1991 sebagai berikut:
Rekening | Kantor Pusat | Kantor Cabang |
Debit | ||
Kas | Rp17,500,000.00 | Rp12,000,000.00 |
Piutang Dagang | Rp37,000,000.00 | Rp19,000,000.00 |
Persediaan | Rp40,000,000.00 | Rp25,000,000.00 |
Rekening Kantor Cabang | Rp58,000,000.00 | |
Aktiva Tetap | Rp60,000,000.00 | Rp25,000,000.00 |
Pembelian | Rp290,000,000.00 | Rp80,000,000.00 |
Pengiriman Barang Dari Pusat | Rp100,000,000.00 | |
Biaya Komersial | Rp32,500,000.00 | Rp21,000,000.00 |
Total Debit | Rp535,000,000.00 | Rp282,000,000.00 |
Kredit | ||
Cadangan Kelebihan Harga | Rp23,500,000.00 | |
Akumulasi Penyusutan | Rp26,500,000.00 | Rp9,000,000.00 |
Utang | Rp40,000,000.00 | Rp15,000,000.00 |
Modal Saham | Rp100,000,000.00 | |
Laba Ditahan | Rp15,000,000.00 | |
Rekening Kantor Pusat | Rp58,000,000.00 | |
Penjualan | Rp250,000,000.00 | Rp200,000,000.00 |
Pengiriman Barang Kecabang | Rp80,000,000.00 | |
Total Kredit | Rp535,000,000.00 | Rp282,000,000.00 |
`Keterangan:
Pada akhir tahun1991 diketahui besarnya persediaan sebagai berikut:
- Kantor pusat Rp.50.000.000,-
- Kantor cabang Rp.35.000.000,- yang terdiri atas:
–Rp.25.000.000,- berasal dari kantor pusat yang oleh kantor pusat telah dinota 25% diatas harga pokok (harga pokok Rp.20.000.000,- dan cadangan kelebihan harga Rp.5.000.000,-)
–Rp.10.000.000,- berasal dari pihak luar.
Apabila laporan keuangan konsolidasi disusun dari neraca saldo maka perlu dibuat jurnal penyesuaian dan jurnal eliminasi sebagai berikut:
- Untuk mencatat persediaan akhir, terdiri dari:
–Kantor pusatRp.50.000.000,-
–Kantor cabangRp.35.000.000,-
JumlahRp.85.000.000,-
Persediaan akhir – neracaRp.85.000.000,-
Persediaan akhir R/LRp.85.000.000,-
- Untuk mengeliminasi Rekening Kantor Cabang dan Rekening Kantor Pusat:
Rekening Kantor CabangRp.58.000.000,-
Rekening Kantor PusatRp.58.000.000,-
- Untuk mengeliminasi Cadangan kelebihan harga (laba kotor belum direalisasi) atas persediaan awal:
Cadangan kelebihan hargaRp.3.500.000,-
Persediaan awalRp.3.500.000,-
- Untuk mengeliminasi pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang:
Pengiriman barang kecabangRp.80.000.000,-
Cadangan kelebihan hargaRp.20.000.000,-
Pengiriman barang dari pusatRp.100.000.000,-
- Untuk mengeliminasi Cadangan kelebihan harga (laba kotor belum direalisasi) atas persediaan akhir:
Persediaan akhir (R/L)Rp.5.000.000,-
Persediaa akhir (neraca)Rp.5.000.000,-