“Bermain gadget sebelum tidur nyatanya dapat menyebabkan insomnia. Hal ini disebabkan pancaran blue light yang dihasilkan oleh gadget membuat produksi hormon melatonin dalam tubuh menurun sehingga mengurangi rasa ngantuk pada malam hari.”
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya hindari bermain gadget menjelang waktu istirahat pada malam hari. Nyatanya, kebiasaan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur yang dikenal sebagai insomnia. Insomnia terjadi ketika seseorang mengalami kekurangan tidur atau kesulitan tidur, meskipun memiliki waktu yang cukup untuk melakukannya.
Baca juga: Main Gadget Sebelum Tidur, Waspada Penyakit Ini
Kondisi insomnia yang tidak diatasi dengan baik dapat memicu berbagai gangguan kesehatan baik secara fisik maupun mental. Untuk itu, lakukan pencegahan terhadap insomnia dengan mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur agar kebutuhan tidur kamu dapat terpenuhi setiap harinya.
Alasan Bermain Gadget Sebelum Tidur Sebabkan Insomnia
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda sebelum tidur. Namun, sebaiknya hindari kebiasaan bermain gadget sebelum tidur karena dapat menyebabkan kamu mengalami gangguan tidur yang dikenal sebagai insomnia.
Insomnia bukan hanya disebabkan oleh kondisi stres atau adanya gangguan kesehatan pada tubuh. Faktor lingkungan dan gaya hidup kurang sehat bisa menjadi pemicu kondisi ini. Salah satu kebiasaan yang meningkatkan risiko insomnia adalah bermain gadget sebelum tidur.
Lalu, mengapa bermain gadget sebelum tidur bisa memicu insomnia? Jam biologis seseorang akan berlangsung selama 24 jam. Saat matahari terbit, tubuh secara otomatis akan memproduksi hormon kortisol yang dapat membuat kamu terjaga selama siang hingga sore hari. Menjelang malam hari, tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang dapat menyebabkan seseorang merasa lebih rileks hingga akhirnya mengantuk.
Baca juga: Main Handphone Sebelum Tidur Dapat Merusak Retina
Perangkat elektronik dengan lampu layar, seperti gadget, televisi, dan komputer memancarkan cahaya yang diperkaya dengan panjang gelombang pendek yang dikenal sebagai blue light. Pancaran blue light yang terpapar dapat menurunkan produksi hormon melatonin alami di malam hari sehingga mengurangi rasa ngantuk yang muncul.
Bukan hanya orang dewasa dan remaja, anak-anak juga sangat rentan mengalami gangguan tidur akibat penggunaan gadget sebelum tidur. Sebuah penelitian dalam jurnal Child and Adolescent Psychiatric Clinics of North America, mengatakan bahwa anak-anak yang menggunakan gadget sebelum tidur mengalami gangguan tidur pada malam hari dan tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Kondisi ini membuat anak-anak merasa kelelahan pada keesokan harinya.
Bahaya Insomnia bagi Kesehatan
Menghindari bermain gadget sebelum tidur adalah langkah utama yang bisa dilakukan. Kamu bisa mengurangi waktu tidur pada siang hari dan menghindari pengonsumsian minuman atau makanan yang mengandung kafein untuk mencegah insomnia.
Tidak hanya itu, rutin melakukan olahraga juga bisa membantu kamu untuk mengatasi insomnia yang mengganggu. Insomnia yang tidak diatasi dengan baik nyatanya dapat meningkatkan berbagai risiko gangguan kesehatan. Tidur merupakan kebutuhan yang perlu dipenuhi setiap harinya. Untuk itu, insomnia terus-menerus dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Tentunya kondisi ini akan memengaruhi berbagai hal, seperti:
- Penurunan produktivitas baik di sekolah maupun lingkungan pekerjaan.
- Meningkatkan risiko kecelakaan saat berkendara.
- Gangguan kesehatan mental, seperti depresi hingga gangguan kecemasan.
- Memicu berbagai gangguan kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi dan gangguan jantung.
Baca juga: Lakukan 7 Kebiasaan Baik Ini Sebelum Tidur
Itulah beberapa dampak negatif yang dapat dialami ketika seseorang mengalami kondisi insomnia. Jangan abaikan insomnia yang terjadi secara terus-menerus. Kamu bisa gunakan Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai gangguan tidur yang kamu alami. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
KOMPAS.com — Sering sulit tidur saat malam hari? Jika iya, bisa jadi perangkat ponsel dan tablet milik Anda adalah penyebabnya.
Menurut penelitian dari seorang profesor asal Universitas Monash, Shantha Rajaratnam, cahaya layar yang menyala dari ponsel dan tablet ternyata dapat mengganggu siklus tidur dari tubuh Anda.
Semakin dekat cahaya layar ke muka, maka pengguna akan semakin sulit untuk tidur.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rensselaer Polytechnic Institute di New York, AS. Menurut para ahli, seperti dikutip dari Phone Arena, Senin (22/7/2013), paparan cahaya dari tablet dapat menurunkan kadar hormon melatonin dalam tubuh hingga 23 persen.
Melatonin adalah zat alami dalam tubuh yang membantu seseorang untuk tidur dengan cara memberitahukan tubuh bahwa situasi di sekitarnya sudah gelap dan ini saatnya untuk tidur.
Solusi untuk terhindar dari masalah tidur ini sebenarnya sangatlah mudah, yaitu tidak melihat atau jika perlu, matikan saja gadget. Jika sedang tidak menunggu telepon yang sangat penting, lebih baik singkirkan perangkat-perangkat pintar Anda dari ruang tidur Anda.
Tidak ingin mematikan perangkat? Beberapa klinik gangguan tidur di AS memiliki beberapa saran mudah. Mayo Clinic, contohnya, menyarankan pengguna untuk memegang ponsel pintar atau tablet sejauh 14 inci dari mata. Bahkan, dengan tingkat kecerahan tertinggi, pengguna dijamin tidak akan kesulitan untuk tidur.
Menurut klinik tersebut, tingkat melatonin baru akan menurun apabila mata terpapar cahaya di atas 30 lux.
Nah, dengan jarak yang disarankan Mayo Clinic, dengan jarak 14 inci, hanya iPhone 3G saja yang bisa memaparkan cahaya hingga 30 lux. Apabila perangkat lain diturunkan tingkat keterangannya, tetap dapat mendekatkan perangkat ke arah muka tanpa terkena gangguan tidur. Perangkat iPhone yang lebih baru, seperti iPhone 4, hanya memaparkan cahaya 8 lux saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.