Puber ke 2 usia berapa

Jakarta - Umumnya seseorang akan mengalami puber saat ia beranjak dari fase anak ke remaja. Tapi di masyarakat juga dikenal istilah puber kedua saat usianya sudah setengah baya. Lalu mana yang lebih dahsyat, puber pertama atau kedua?

"Puber kedua hanya istilah yang ada di masyarakat saja, tidak ada dalam istilah dunia psikologi dan bukan termasuk tonggak perkembangan. Sedangkan kalau puber pertama merupakan perubahan dari fase anak ke remaja," ujar psikolog Anna Surti Ariani, Psi, MSi saat dihubungi detikHealth, Rabu (1/8/2012).

Psikolog yang akrab disapa Nina ini menuturkan ketika seseorang menjelang atau memasuki usia 40-an tahun, maka ia memasuki fase dewasa madya yang ditandai dengan adanya perilaku-perilaku tertentu.

Misalnya seseorang merasa sudah cukup mapan, sudah cukup berkontribusi dalam dunia yang ia geluti, sudah cukup punya karir yang hebat. Kondisi ini membuatnya tidak lagi menemui hal-hal baru sehingga menjadi monoton dan butuh tantangan-tantangan baru.

"Tantangan baru yang dibutuhkannya ini biasanya tergantung pada apa yang membuatnya merasa kurang di masa lampau. Misalnya ia akan menginvestasikan pada spiritual, memuaskan hobinya yang belum terpenuhi, atau kalau cenderung kurang puas dalam hubungan dengan pasangan maka ia akan mencari orang baru yang belum pernah ditemuinya," ungkapnya.

Nina menuturkan di masa madya (puber kedua) ini ada juga yang tantangannya karena ingin tahu apakah ia menarik di mata orang lain atau tidak.

Alasan ini jadi salah satu sebab orang selingkuh, tapi ada pula faktor lain misalnya ada yang menggoda, atau ia berpikir pernikahan bukan hal yang penting, tidak puas dengan penikahannya. Dalam hal ini lingkungan lebih berpengaruh.

"Agak kurang tepat kalau dibilang puber, karena kalau pada remaja ia memang tertarik pada lawan jenis. Tapi kalau pada orang dewasa madya belum tentu arahnya ke lawan jenis, bisa ke perilaku atau hal yang lain," ujar psikolog dari Klinik terpadu UI ini.

Nina menjelaskan dalam psikologi perkembangan, setiap tahapan usia memiliki perkembangan sendiri dan ada tugas-tugas perkembangan yang harus dilakukan.

Berikut ini perkembangan pada tahapan usia yaitu:

1. Pada usia remaja lebih ke arah pencarian jati diri

2. Dewasa muda usia 18 tahun sampai 35-40 tahun lebih ke menjalin keintiman dengan orang lain misalnya menikah atau terjun ke organisasi yang dia cintai.

3. Dewasa madya usia 35-40 tahun sampai 60 tahun cenderung menjadi orang yang dituakan tapi masih dianggap junior karena ia memiliki generasi bawah tapi juga masih ada yang dituakan.

4. Dewasa tua usia 60 tahun ke atas ke arah integritas dia sebagai manusia.

Istilah puber kedua lebih digunakan oleh masyarakat untuk seseorang yang tertarik dengan lawan jenisnya saat sudah berusia setengah baya, dan seringkali dihubungkan dengan kondisi saat puber pertama yang mana tertarik dengan lawan jenis.

Padahal kondisi yang ada adalah tidak ada puber kedua, yang ada seseorang masuk ke fase dewasa madya yang mana disitu ia mengalami beberapa perubahan perilaku tergantung tantangan yang ingin ia hadapi dan pengaruh lingkungan.

Mana yang lebih dahsyat puber pertama atau kedua?

1. Puber pertama terjadi lebih alami dan dialami anak yang mulai masuk remaja.
Puber pertama tidak memiliki efek buruk karena ini adalah hal normal yang dialami semua manusia

2. Puber kedua, lebih bicara pada tantangan yang dipengaruhi oleh lingkungan dan masa lampau demi mencari kepuasan yang belum tercapai.

Asalkan terkontrol dengan baik puber kedua tidak memiliki efek buruk namun jika kebablasan seperti dikutip dari Futurescopes akan berimbas pada perilaku bosan dengan pekerjaan, berpikir untuk selingkuh, boros dalam membelanjakan uang, kehidupan seks berubah atau tampak depresi.

  (ver/ir)

Pria dan wanita sama-sama bisa puber kedua

Istilah ‘puber kedua’ biasanya lebih melekat pada salah satu gender, yaitu kaum pria yang berusia 40 tahun ke atas. Namun, dalam perkembangannya, puber kedua ini pun marak terjadi di kalangan wanita.

Seperti lazim pria matang yang mengalami puber kedua, pada wanita munculnya puber kedua biasanya ditandai dengan prilaku yang khas.

Contohnya, senang berdandan dan ingin selalu terlihat cantik, senang dipuji, sering merasa gelisah dan cepat berubah pikiran.

Menurut Abyz Wigati, Pemenang Perempuan Inspiratif Nova 2013 untuk kategori Perempuan dan Pendidikan, kepada theAsianParent, “ Pada usia 40 tahun, dalam teori perkembangan Hurlock, proses kematangan berpikir dan ‘pendewasaan diri’ sudah seharusnya tuntas.

Walaupun, tidak semua orang begitu, tergantung stimulasi dari lingkungannya. Perubahan-perubahan fisik akibat hormon seksual yang aktif bekerja telah berakhir di usia ini.”

Penulis buku yang kerap menjadi narasumber bertema parenting ini pun melanjutkan, “ Nah, pada usia 40-60 tahun ini masuk pada tahap Masa Dewasa Madya, umumnya ditandai dengan mulai menurunnya kemampuan fisik dan psikologis.

Keadaan inilah yang kemudian memicu munculnya ‘penyakit psikologis’ sebagaimana memasuki usia pubertas.

Bedanya, kalau menjelang remaja, pubertas ditandai dengan mulai berfungsinya hormon seksual yang membuat kemampuan fisik dan psikologis berkembang, sedang di tahap dewasa madya, kondisi tersebut menurun.

Makanya banyak perempuan yang cepat merasa nggak Pe-De dengan penampilan fisik aslinya ketika usia menua, takut gemuk, takut berkerut, dll.”

Puber kedua bisa sebabkan hancurnya pernikahan

Hancurnya sebuah pernikahan yang telah berlangsung belasan tahun, seringkali bermula pada gejala puber yang melanda salah satu pasangan.

Misalnya, rasa kurang percaya diri yang timbul akibat menurunnya penampilan fisik, seringkali mempengaruhi psikis pria untuk tampil sebagai “Hero” yang terkadang salah langkah dengan menolong wanita lain yang berlanjut pada perselingkuhan.

Sebaliknya, sifat sensitif wanita sering mengarah pada perasaan kurang diperhatikan akibat kecantikannya yang memudar. Akibatnya ketika ada pria lain yang memberi perhatian, peluang untuk selingkuh pun terbuka.

Sekalipun demikian, kita tidak bisa mengeneralisasi bahwa wanita ataupun pria yang telah memasuki usia matang, dan selalu menjaga penampilannya agar senantiasa rapi dan menarik, mengalami masa pubertas kedua.

Sebab, pria dan wanita yang matang dalam kedewasaannya tidak akan mengalami ketidakpercayaan diri, dll, yang menjadi efek negatif dari puber kedua.

Baca juga: Laki-laki Juga Bisa Alami Menopause!

Mereka yang matang dalam kedewasaannya akan senantiasa melewati tahap perkembangan dengan sikap yang optimis, terbuka terhadap perubahan dan merasa bahagia

Agar terhindar dari dampak buruk puber kedua serta menjaga keutuhan rumah tangga yang sudah berjalan bertahun-tahun, berikut tips yang bisa kita lakukan.

Tips untuk menghindari efek negatif puber kedua :

  1. Meyakini bahwa setiap diri memiliki kelebihan/ potensi masing-masing. Baik suami maupun istri.
  2. Optimalkan semua potensi yang dimiliki dengan bekarya dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Hal ini akan membuat kita selalu berupaya menggali seluruh potensi yang kita miliki.
  3. Jangan terfokus pada kelemahan dan kekurangan diri. Fokus pada kelemahan hanya mengakibatkan suburnya rasa minder dan membuat kita rentan terhadap bujuk rayu lawan jenis.
  4. Meyakini bahwa setiap perbuatan kelak akan kembali pada diri sendiri. Baik perbuatan yang positif maupun negatif, akan mempengaruhi diri dan jalan hidup kita di kemudian hari.
  5. Menjaga pola hidup yang seimbang, baik jasmani maupun rohani.

Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Puber ke 2 wanita di usia berapa?

wanita mengalami masa puber kedua di usia 40 tahun saat menjelang perimenopause. Perimenopause adalah masa ketika seorang wanita akan mengalami perubahan signifikan dalam hidup, baik secara fisik, fisiologis, psikologis dan emosional.

Apa tanda puber kedua?

Nah, selain muncul keraguan dalam hidup, ada beberapa hal lain yang dapat menjadi tanda puber kedua atau midlife crisis, di antaranya: Penurunan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Tidak puas dan bosan akan hubungan, karier, atau kehidupan secara umum. Perubahan suasana hati, termasuk mudah marah dan sedih.

Puber ke 3 umur berapa?

Masa puber wanita ketiga terjadi ketika memasuki usia 30-40 tahunan dan mengacu pada perimenopause dan menopause.

Berapa lama orang mengalami puber ke 2?

Puber Kedua dan Perimenopause Masa ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda-beda, yaitu antara 4–10 tahun.