Persyaratan pembelajaran yang efektif untuk menentukan keberhasilan pelatihan

Bahasa lain:

English • ‎Bahasa Indonesia

Instruktur harus menguasai faktor-faktor berikut untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan:

  • Pengelolaan waktu
  • Penggunaan alat
  • Pengetahuan atau penguasaan materi pelatihan
  • Tim pengajar

Pengelolaan waktu

Terdapat banyak hal yang akan dicakup dalam pelatihan jadi tetaplah mengacu pada alokasi waktu yang telah diberikan.

  • Mulai dan akhiri tepat waktu;umumnya peserta tidak ingin tinggal berlama-lama melebihi jadwal yang telah ditentukan.
  • Berhati-hati untuk tidak memberitahu terlalu banyak cerita atau memberikan terlalu banyak informasi tambahan.
  • Ketahui bagaimana cara merampungkan/merangkumkan diskusi.
  • Ketahui bagaimana cara menggunakan alat; Jangan membuang waktu yang mestinya digunakan untuk pelatihan hanya untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat. Pelajari cara mengunakan alat diruangan pelatihan sebelum pelatihan dimulai akan lebih menghemat waktu. Anda tidak ingin kehilangan waktu dan mengganggu jalannya pelatihan hanya karena anda masih meraba bagaimana cara menggunakan alat.

Tips untuk pengelolaan waktu yang efektif

  • Pada saat memulai sesi, buatlah aturan kelas atau kontrak belajar:
    • Terdapat banyak hal untuk dicakup. Instruktur berhak untuk merampungkan diskusi dan melanjutkan ke sesi selanjutnya. Instruktur dan peserta sebaiknya meminimalkan cerita yang bersifat “pengalaman pribadi.”
    • Setiap orang memiliki keempatan untuk berbicara tetapi tidak boleh ada yang mendominasi.
    • Catatlah hal-hal yang perlu didiskusikan kemudian yang bukan merupakan fokus utama dari sesi yang sedang berlangsung.
    • Mintalah peserta untuk tetap fokus.
  • Mintalah bantuan peserta. “Teman-teman, kita punya 10 menit tersisa untuk membahas topik ini. Kita perlu kembali fokus. bagaimana kita bisa merampungkan diskusi ini?”
  • Praktik dan praktik hingga anda bisa menggunakan alat dengan mudah dan nyaman.
  • Sebisa mungkin upayakan kegiatan selesai lebih awal.
  • Sertakan relawan non-peserta untuk membantu mengatur kegiatan tepat waktu.
  • Saat anda melakukan persiapan, praktikkan cara memberi arahan atau petunjuk kegiatan. Arahan atau petunjuk sebaiknya mudah, jelas, lengkap dan berurutan logis.

Penggunaan alat dalam pelatihan

Anda harus menyiapkan, menghubungkan dan memeriksa semua peralatan yang anda butuhkan SEBELUM pelatihan dimulai. Banyak waktu yang terbuang akibat kurangnya persiapan peralatan. Pastikan anda mengetahui siapa saja yang ada dan bisa membantu jika ada masalah. Siapkan strategi jika terjadi hal diluar rencana (termasuk masalah dengan listrik).

Banyak hal bisa saja salah dengan peralatan dan biasanya terjadi pada saat yang paling krusial. Cobalah untuk menangani masalah tersebut dengan santai sehingga tidak terlalu mengganggu jalannya pelatihan. Berikan istirahat 5 menit bagi peserta sementara anda coba untuk mencari tahu masalah dengan tenang. Siapkan 'Rencana B' atau strategi cadangan untuk alternatif penggunaan alat. Hal ini memungkinkan anda menjadi lebih kreatif dengan konten pelatihan.

Pengetahuan atau penguasaan materi pelatihan

Anda sebaiknya mengetahui apa yang dicakup dalam setiap bagian sehingga:

  • Anda dapat memberitahu peserta dimana jawaban atas pertanyaan yang akan dibahas
  • Anda bisa mengacu pada salah satu poin atau keterampilan yang telah dipelajari disesi sebelumnya yang mendukung materi yang dibahas pada sesi yang sedang berlangsung.
  • Anda bisa membuat hubungan yang menunjukkan keterpaduan pelatihan
  • Anda terlihat lebih kompeten
  • Anda dapat membantu instruktur “khusus” yang mungkin kurang mengetahui mengenai pelatihan ini.

Jika anda merasa tidak mengetahui konten dengan cukup baik atau kurang yakin bahwa anda bisa membawakan konten dengan cara yang paling terbaik maka rasa kurang percaya diri ini akan nampak dari cara anda bersikap didepan peserta. Hal lain kemudian akan menjadi lebih buruk dan akan menjadi sangat sulit untuk mendapatkan kredibilitas. Jika karena alasan tertentu anda menjadi kurang siap maka mungkin solusi yang terbaik adalah mengatakan yang sejujurnya, balikkan apa yang ada dipikiran peserta dan gunakan hal tersebut sebagai latihan dalam pembelajaran partisipatif yang nyata. Serahkan 'pelatihan' dan biarkan peserta bertanggungjawab untuk proses pembelajaran mereka dengan dukungan anda dan tanggapan balik yang tentunya bisa anda berikan. Ingatlah pula bahwa pelatihan ini bukan tentang anda. Ini mengenai pembelajaran dan kebutuhan peserta. Tarik nafas yang dalam dan fasilitasilah pembelajaran daripada hanya sekedar menyuapi peserta.

Tim Pengajar

Staf bisa bekerja bersama untuk memfasilitasi sebuah pelatihan: Rencanakan bersama sebelum pelatihan dimulai mengenai bagaimana anda akan membagi peran: a. Fasilitator b. Pelatih c. Evaluator d. manajer kelas

Anda dapat bergantian dalam membawakan beberapa sesi berbeda dalam pelatihan. Salah satu dapat memfasilitasi, yang lain bisa mencatat, menulis dipapan, membantu dengan kegiatan kelompok dan diskusi atau menangani masalah administratif. Salah satu bisa membantu membuka, menutup dan membantu kegiatan sedangkan yang lain bisa memfasilitasi penyampaian materi kepada peserta. Salah satu anggota tim bisa melakukan semua sesi fasilitasi sedangkan yang lain bisa memonitor untuk mendengar dan mengamati keseluruhan proses.

seluruh fasilitator perlu untuk dilatih, mendukung kegiatan dan mengevaluasi partisipasi peserta.

Berlatihlah kapan saja memungkinkan sehingga anda bisa mengetahui waktu yang dibutuhkan dan mengidentifikasi bagian yang mungkin bermasalah. Sepakati untuk menghargai perbedaan pendapat dan melakukan “debat secara terhormat.” Bertemu selama pelatihan dan sesudahnya untuk mengevaluasi, melakukan pengaturan perubahan dan mengusulkan perbaikan untuk masa mendatang.

Program pelatihan karyawan merupakan hal penting sebagai cara meningkatkan kinerja kerja maupun produktivitas. Untuk itu perlu sekali diperhatikan apa saja indikator pelatihan karyawan, apa saja?

Indikator-indikator pelatihan karyawan menurut Mangkunegara (2006) diantaranya:

Mengingat pelatih umumnya berorientasi pada peningkatan skill, maka para trainer yang dipilih untuk memberikan materi pelatihan karyawan harus benar-benar memiliki kualifikasi yang memadai sesuai bidangnya, personal dan kompeten, selain itu pendidikan intruktur pun harus benar-benar baik untuk melakukan pelatihan untuk karyawan.

Peserta pelatihan karyawan tentunya harus diseleksi berdasarkan persyaratan tertentu dan kualifikasi yang sesuai, selain itu peserta pelatihan juga harus memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pelatihan bagi karyawan.

Materi pelatihan karyawan SDM merupakan materi atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pelatihan karyawan SDM yang hendak dicapai oleh perusahaan dan materi pelatihan karyawan pun harus update agar si peserta dapat dapat memahami masalah yang terjadi pada kondisi yang sekarang.

Metode pelatihan karyawan akan lebih menjamin berlangsungnya kegiatan program pelatihan sumber daya manusia yang efektif apabila sesuai dengan jenis materi dan komponen peserta pelatihan.

Merupakan tujuan yang ditentukan, khususnya terkait dengan penyusunan rencana aksi (action play) dan penetapan sasaran, serta hasil yang diharapkan dari pelatihan yang akan diselenggarakan, selain itu tujuan pelatihan karyawan harus disosialisasikan sebelumnya pada para peserta agar  dapat memahami pelatihan karyawan perusahaan tersebut.

Sasaran pelatihan untuk karyawan perusahaan harus ditentukan dengan kriteria yang terinci dan terukur (measurable).

Dengan adanya indikator pelatihan karyawan tersebut diharapkan efektivitas pelatihan karyawan dapat tercapai sehingga dapat dirasakan manfaat pelatihan karyawan tidak hanya bagi karyawan namun juga dapat dirasakan manfaat training karyawan dapat memberikan dampak perubahan bagi perusahaan.

Setiap tahun banyak perusahaan yang menghabiskan banyak dana untuk pelatihan. Sangat tepat bila mereka menetapkan seberapa efektif pelatihan, apakah telah membantu dengan anggaran yang dikeluarkan tersebut.

Info dan Jadwal Pelatihan Manajemen yang kami berikan, bisa di lihat disini.

Cara menentukan atau mengukur efektivitas training menekankan pentingnya mengetahui standar training dari individu dalam kelompok sebelum hal-hal baru terjadi dan kemudian menentukan perubahan yang terjadi dengan mengukur perbedaan dalam pencapaian setelah intervensi training selesai.

Dengan kata lain tujuannya adalah untuk menentukan efektivitas pelatihan dengan cara ilmiah pada tingkat kinerja individu.

Dalam organisasi yang telah mampu mengukur hubungan antara tujuan perusahaan hal ini sering dinyatakan sebagai indikator kinerja utama dan tujuan pelatihan.

Efektivitas training umumnya dilihat dari sejauh mana pelatihan mencapai tujuan perilaku dinyatakan dan berapa biaya pelatihan untuk kembali karena efektifitas tersebut merupakan cara untuk mendapatkan keuntungan perusahaan. Hal ini penting untuk memahami bahwa kedua komponen tersebut adalah berbeda dan tidak selalu berhubungan.

Untuk menghindari kedua kegagalan untuk mendapatkan laba atas investasi serta hanya membuang-buang sumber daya perusahaan seperti waktu dan anggaran, semua itu harus ada ukuran efektivitas dari setiap program pelatihan yang diberikan.

Awalnya, training harus jelas bahwa pasti ada beberapa tujuan perilaku yang terkait dengan pelatihan di tempat tersebut, jika tidak mengapa diadakan training atau pelatihan tersebut?

Mengukur efektivitas pelatihan
Dalam rangka untuk mendapatkan efektivitas pelatihan, maka pelatihan tersebut harus diukur, sangat penting untuk memulai hal ini dengan pemahaman tentang konsep validitas pelatihan.

Program pelatihan banyak yang dilakukan untuk tujuan menanggapi atau mengoreksi masalah dalam suatu organisasi. Pelatihan mungkin efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tetapi gagal untuk menyelesaikan masalah organisasi karena masalah organisasi tidak diidentifikasi dengan benar saat training tersebut.

Untuk mendapatkan ukuran wajar efektivitas pelatihan , tujuan program pelatihan harus dipahami dengan jelas sebelum dilakukan training sehingga bisa mencapai tujuan organisasi yang akan dicapai.

Info dan Jadwal Pelatihan Manajemen yang kami berikan, bisa di lihat disini.

Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan kadang memang tidak menghasilkan apa-apa yang berarti. Apakah ini baik untuk perusahaan? Bila setiap training yang dilakukan mengeluarkan biaya yang cukup mahal, berapa banyak lagi biaya yang harus anda keluarkan untuk training.

Sebenarnya bila ingin melakukan training yang efektif, perusahaan harus memiliki tujuan yang matang dan berhubungan dengan peningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki maupun produktivitas perusahaan.

Ada hal yang seirng dilupakan diantaranya adalah mengukur efektifitas training yang telah dilaksanakan tersebut. Hal ini bisa mengurangi biaya training maupun meningkatkan kualitas dari peserta. Bila perusahaan menginginkan kualitas sumber daya yang dimiliki bagus, hal pertama yang dilakukana adalah dengan memilih topik atua materi training yang tepat.

Setelah tujuan program pelatihan telah ditetapkan, ukuran paling tepat dari efektivitas pelatihan hanyalah sebuah tes apakah peserta benar-benar memahami training tersebut dengan menampilkan pola-pola perilaku yang berbeda sebagai hasil dari mengikuti pelatihan. Jika tidak, hal itu tidak bisa dikatakan pelatihan tersebut efektif.

Jika training tersebut memiliki tujuan yang tepat, dirancang dengan baik dengan konten yang solid sehingga peserta dapat belajar bagaimana untuk mencapai tujuan dan peserta harus bertanggung jawab untuk menggunakan apa yang mereka pelajari. Hal ini nantinya akan berdampak perubahan perilaku peserta.

Cara-cara mengetahui efektivitas training: • Penilaian individu dari pelatihan melalui evaluasi tertulis

Biasanya evaluasi tertulis individu yang mengikuti program pelatihan yang dilakukan adalah kegiatan terakhir dalam periode training tersebut. Hal inni bertujuan untuk meminta evaluasi tertulis secara menyeluruh oleh para peserta beberapa waktu setelah pelatihan.

Hal ini memungkinkan untuk pertanyaan lebih bermakna dan tanggapan tentang apa dan bagaimana isi pelatihan tersebut yang bisa mereka pahami. Pertanyaan dalam sesi terakhir dari training tersebut adalah untuk mengukur aplikasi yang sebenarnya dari peserta pelatihan sehingga akan memberikan pemahaman yang lebih jelas apakah pelatihan itu benar-benar tepat dan efektif bagi para peserta.

• Pengukuran terhadap kinerja individu
Peserta training ditargetkan untuk meningkatkan kinerja di beberapa daerah, mengukur kinerja individu sebelum training dan kinerja mereka setelah training akan memberikan ukuran yang baik dari efektivitas training tersebut. Kinerja peserta yang ikut dalam training juga harus diukur, hal ini untuk mengetahui apakah kinerja tersebut benar-benar memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan. Kinerja karyawan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula bagi perusahaan.

Info dan Jadwal Pelatihan Manajemen yang kami berikan, bisa di lihat disini.

Pengukuran efektivitas training melalui kinerja masing-masing individu akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan usaha perusahaan. Dengan mengetahui kinerja karyawan setelah mengikuti training, perusahaan bisa mengetahui apakah mereka benar-benar telah berubah ataukah tidak setelah mengikuti training.

• Pengukuran spesifik ditingkatkan organisasi pada produksi
Hal ini memerlukan metodologi yang lebih canggih tetapi dapat dilakukan karena biasanya sebuah organisasi harus setidaknya bersedia untuk berkomitmen pada beberapa proses yang melibatkan penilaian sebelum dan setelah peserta mengikuti training.

Selain itu cara ini juga dapat melibatkan perbandingan sebelum dan sesudah berbagai faktor dengan peserta dilatih dibandingkan karyawan yang tidak terlatih. Produksi pada perusahaan akan menentukan seberapa besar keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut. Dengan training diharapkan perusahaan akan memiliki tingkat produksi yang lebih baik karena sumber daya manusia yang didapatkan menjadi lebih produktif dan inovatif dalam mencipkatakn produk yang akan dijual.

• Perbandingan produktivitas peserta training
Cara tersebut sebenarnya merupakan hasil yang biasanya akan dianggap sebagai hal yang telah terjadi sebagai akibat dari beberapa pelatihan yang dirancang khusus untuk mendorong inisiatif atau partisipasi dari pihak karyawan. Perbandingan produktivitas peserta, bagaimana mereka bekerja dengan baik.

• Survei Attitude
Kadang sebanyak 75 % dari semua survei terhadap efektivitas training dilakukan dalam organisasi yang dirancang dan tidak benar. Masalah-masalah yang melibatkan pembuatan pertanyaan yang jelek dan kurangnya hasil dan ketidakmampuan untuk mengembangkan respon sehingga menimbulkan training tidak efektif. Namun, survei yang dirancang dengan benar akan memberikan wawasan yang baik ke dalam efektivitas beberapa jenis training.

Beberapa cara di atas mengasumsikan aplikasi yang tepat seperti variabel luar yang dapat dikendalikan atau diminimalkan, instrumen nyata dan reliabel yang digunakan sekaligus data diinterpretasikan dengan benar, hal ini terutama berlaku ketika sebelum dan sesudah survei digunakan.

Selain itu, tidak semua metodologi yang disebutkan di atas mewakili semua kemungkinan, cara tersebut tidak selalu mewakili metode terbaik untuk digunakan dalam situasi tertentu untuk mengukur efektivitas training.

Ada empat tahap yang terpisah untuk evaluasi efektivitas program pelatihan diantaranya adalah:

• Reaksi
Tahap pertama adalah tentang reaksi dari peserta pelatihan untuk training tersebut . Hal ini merupakan pengukuran ini berkaitan dengan bagaimana para peserta pelatihan memahami tentang isi dari training tersebut.

Setelah training biasanya ada umpan balik agar bisa dilakukan evaluasi. Sebagian besar perusahaan atau organisasi tidak melakukan pengukuran efektivitas training yang diakukan, hal ini menyebabkan owner atau manager tidak benar-benar tahu apakah peserta pelatihan telah benar-benar belajar sesuatu training tersebut.

Info dan Jadwal Pelatihan Manajemen yang kami berikan, bisa di lihat disini.

• Pengetahuan • Perilaku

• Hasil

Pengukuran terhadap efektivitas dapat ditingkatkan dengan menggunakan pertanyaan dan membandingkan hasil. Pertanyaan-pertanyaan harus objektif dan erat kaitannya dengan tujuan training.

Dengan cara ini anda dapat menentukan pengetahuan jika pelatihan benar-benar disampaikan dan ini dipahami oleh peserta pada saat itu. Sebuah organisasi yang melakukan hal ini dapat yakin bahwa peserta pelatihan telah benar-benar belajar sesuatu pada saat itu.

Mengapa anda harus membuat pengukuran tersebut bahwa kita harus melakukan pengukuran dan mempertimbangkan pembelajaran pada waktu tertentu? Nah karena kita tidak tahu apakah pembelajaran memiliki waktu untuk diinternalisasikan dan menjadi solid.

Sudah banyak training yang mengalami kesulitan mengingat apa yang ada di training atau seminar tidak mampu mencerna inti training beberapa hari kemudian apalagi bulan kemudian. Ada berbagai teknik yang bisa kanda terapkan untuk meningkatkan tingkat efektivitas training tapi pada dasarnya jika anda tidak menggunakannya teknik training yang baik anda akan kehilangan banyak hal.

Hal ini berkaitan dengan perilaku yang berarti perubahan terukur dalam individu sebagai hasil dari kehadiran mereka pada training, hal ini paling tidak anda harus mengharapkan perubahan dari setiap program pelatihan. Setelah anda menghabiskan uang dan menggunakan sumber daya dalam pelatihan, apakah semua itu tidak mempengaruhi beberapa perubahan yang terukur dalam perilaku peserta pelatihan?

Dengan pelatihan untuk menentukan apakah itu semua sudah diterjemahkan ke dalam manfaat yang nyata bagi organisasi ataukah cukup hanya memiliki produktivitas dan kualitas atau diperbaiki? Apakah jumlah kesalahan dalam organisasi telah berkurang setelah training?

Apakah ketersediaan sumber daya lain telah diperbaiki dalam perusahaan atau organisasi? Apakah moral tenaga kerja berubah menjadi lebih baik setelah traning?

Hal ini sangat tepat dan benar-benar berdampak peserta training dan untuk itu alasan fitur pada neraca perusahaan dan perubahan struktur dalam perusahaan. Anda harus bertanya pada diri sendiri apakah menjadi alasan sebenarnya untuk pelatihan?

Pelatihan harus membuat perbedaan nyata dalam kinerja dan efektivitas, hal ini terkait erat dengan kompetensi pelatihan yang telah terbukti memberikan hasil dan biaya yang efektif. Hal tersebut mungkin terdengar sederhana tetapi tidak bagi kebanyakan organisasi karena sebagian besar perusahaan tidak mengukur efektivitas setelah training. Melalui pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi cara yang paling efektif untuk membantu individu untuk menjadi kompeten.

Bagaimana dengan biaya pelatihan yang efektif
Jika anda sekarang menerima bahwa sebagian besar organisasi melaksanakan pelatihan untuk mengubah perilaku tenaga kerja dan meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja anda juga harus menerima bahwa ini tidak dapat dicapai tanpa rencana dan strategi yang jelas.

Pendekatan ini rasional untuk pelatihan dan pengembangan terbaik ditunjukkan untuk pekerjaan tertentu dalam organisasi.

Jika pendekatan dalam dalam mengukur efektivitas training ini telah metodis kita akan memiliki yang anda miliki yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran tersebut.

Info dan Jadwal Pelatihan Manajemen yang kami berikan, bisa di lihat disini.

Tujuan training harus berhubungan dengan kebutuhan organisasi dan akan berisi pengetahuan yang diperlukan untuk memahami tugas atau tugas karyawan harus melakukan sebagai bagian dari tugasnya serta keterampilan praktis yang diperlukan.

Dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa pelatihan tersebut sesuai dengan individu pada saat itu dalam perkembangan mereka dan benar-benar memenuhi kedua kebutuhan mereka dan orang-orang dari organisasi . Jika kita menggunakan pengukuran training hal ini untuk mengembangkan program pelatihan tersebut, apakah hal itu adalah program berbasis kelas atau kegiatan lokakarya yang akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan selanjutnya anda akan dapat mengukur perbaikan dalam kinerja dan kontribusi terhadap perusahaan.

Tujuan training dapat dianggap organisasi sebagai suatu usaha untuk mencapai tujuan khusus melalui training tersebut. Mencapai tujuan individu dalam cara yang sistematis dan logis secara efektif untuk memetakan proses menuju pencapaian tujuan bersama dalam organisasi.

Jika anda melihat training begitu penting bagi setiap organisasi mungkin akan banyak masalah yang bisa diatasi dengan kata lain tidak ada karyawan yang malas mereka dari pekerjaan selama perusahaan bisa memberikan yang terbaik bagi mereka.

Jika sebuah perusahaan dengan banyak karyawan memiliki jam kerja tanpa mengetahui standart kerja yang baik maka jelas sistem tersebut tidak tepat bagi perusahaan. Hal ini bisa berpengaruh pada produktivitas perusahaan secara nyata dan pemborosan biaya besar bagi organisasi.

Ada banyak manfaat yang nyata dan manfaat lain yang sangat penting tetapi lebih sulit untuk diukur demikian juga dengan pelatihan training perusahaan.

Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan melakukan training diantaranya adalah:

• Produktivitas yang lebih baiK • Peningkatan moral • Reputasi ditingkatkan • Mengurangi stres

• Pergantian staf yang lebih rendah

Input, Proses dan Output yang berkaitan dengan training
Ada banyak kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dan untuk menghubungkan kompetensi ini untuk menentukan intervensi pelatihan. Dalam efek ini berarti bahwa tujuan strategis organisasi harus berkaitan dengan tujuan team yang dibentuk dalam organisasi.

Dalam kompetensi baru akan diperlukan teknologi baru dan persaingan yang mendorong atau mungkin memaksa organisasi untuk mengadopsi sistem kerja baru dan proses. Beberapa perusahaan terkemuka mengakui bahwa perubahan ini akan mempengaruhi paradigma perusahaan.

Training yang dilakukan perusahaan memberikan perhatian dengan melatih dan memberikan hasil yang diinginkan dalam organisasi tersebut. Model pengukuran efektivitas training tersebut dirancang untuk menghadapi dan memecahkan masalah. Dalam model ini perbedaan dibuat antara manfaat training jangka pendek dan manfaat yang didapatkan dalam training jangka panjang tetapi hal ini sebenarnya menentukan ketersediaan sumber daya yang potensial melalui pelatihan di masa depan.

Evaluasi intervensi training seperti halnya pengukuran efektivitas training umumnya sering diabaikan oleh perusahaan yang telah melakukan training untuk karyawan mereka. Secara umum evaluasi training tidak efektif karena banyak yang cenderung bersifat subyektif dan dipengaruhi oleh pertimbangan yang sebenarnya di luar program itu sendiri.

Sebaliknya sebelum melakukan training anda harus mengetahui dan menentukan bahwa hal penting adalah untuk mengidentifikasi kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh individu untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Kompetensi ini adalah keterampilan dan pengetahuan yang mendukung yang harus menjadi bagian yang dimiliki perusahaan dan dapat jalankan oleh manajemen perusahaan.

Pengukuran efektivitas pelatihan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan organisasi dengan memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi individu dan golongan. Dengan mencapai tujuan ini anda memiliki tujuan untuk pelatihan dan anda bisa mendapatkan manfaat pelatihan yang benar-benar memberikan hasil yang nyata untuk perusahaan.

Dalam pasar global ini adalah sangat penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif melalui tenaga kerja atau sumber daya yang anda miliki dalam perusahaan. Karena itu training perlu dilakukan untuk memberikani yang terbaik oleh sistem manajemen dan kinerja yang efektif. Untuk itu training memang dibutuhkan pada tiap perusahaan jika mereka ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang dari training tersebut.

Info dan Jadwal Pelatihan Manajemen yang kami berikan, bisa di lihat disini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA