Perpindahan posisi gerak penari dari satu tempat ketempat yang lain dinamakan

Ilustrasi Pola Lantai. (Foto: romanen by https://pixabay.com)

Seni tari merupakan unsur kebudayaan yang tidak dapat lepas dalam kehidupan masyarakat, sebab tari merupakan satu kesatuan yang utuh di dalamnya. Dikutip dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia yang ditulis oleh Muryanto (2020: 1), tari adalah perwujudan suatu bentuk karya seni yang konkret serta memerlukan proses panjang untuk mempelajari dan memahaminya. Pada seni tari, perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut dengan pola lantai.

Adanya pola lantai memungkinkan penari untuk membuat suatu bentuk atau formasi yang menari dalam tarian. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pola lantai dalam seni tari.

Mengenal Pola Lantai dalam Seni Tari

Ilustrasi Pola Lantai. (Foto: marcianofab by https://pixabay.com)

Perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut dengan pola lantai. Dikutip dari buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2 yang ditulis oleh Nidaul Jannah (2021: 128), terdapat dua jenis pola lantai, yaitu:

1. Pola lantai garis lurus

Bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.

2. Pola lantai garis lengkung

Bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

Bentuk pola lantai tarian yang satu pasti berbeda dengan tarian yang lainnya. Hal tersebut dijelaskan dalam pengertian perpindahan tempat atau formasi dalam tari disebut dengan pola lantai. Berikut adalah contoh pola lantai dalam tarian daerah:

  • Tari Saman dari Aceh, menggunakan pola lantai horizontal, yaitu penari melakukan formasi bentuk garis lurus ke samping.

  • Tari Bedhaya Ketawang, menggunakan pola lantai diagonal, yaitu penari melakukan gerakan menyudut ke kanan dan kiri. Pola lantai tarian ini menyerupai pesawat terbang.

  • Tari Rejang Dewa dari Bali, menggunakan pola lantai lengkung, yaitu penari melakukan gerakan secara melingkar, melengkung, ke luar maupun ke dalam.

  • Tari Jaran Kepang, menggunakan pola lantai gabungan, yaitu antara pola lantai lurus dan lengkung yang sederhana.

Semoga berhasil mengerjakan soal di atas! (CHL)

Perpindahan posisi gerak penari dari satu tempat ketempat yang lain dinamakan

Perpindahan Tempat Atau Formasi Dalam Tari Disebut Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai adalah pola yang diciptakan untuk tujuan memperindah pertunjukan tari.

Pola lantai adalah pergerakan penari dalam berpindah tempat di pentas tarian. Pola lantai dapat berupa lurus (vertikal), menyamping (diagonal) atau melengkung.

Pola Lantai adalah komposisi yang mengatur tata letak penari sesuai kebutuhan teknis saat membawakan tari kelompok. Saat ini pola lantai mengalami perkembangan luar biasa.

Pola lantai dibagi menjadi 4 jenis. Ada pola lantai melingkar, pola lantai vertikal, pola lantai horizontal, dan pola lantai diagonal. Berikut akan kakak jelaskan jenis-jenis pola lantai tersebut beserta contoh tariannya.

Secara umum, jenis pola lantai terbagi atas dua yakni:

  • GARIS LURUS
  • GARIS LENGKUNG

Pola lantai berupa Garis Lurus dibagi lagi menjadi dua macam yakni garis lurus horizontal dan garis lurus vertikal. Apabila dikembangkan lebih lanjut maka garis ini akan menghasilkan ola seperti zigzag, diagonal dan lain sebagainya.

POLA LANTAI MELINGKAR

Pola lantai melingkar adalah pola yang membentuk garis lingkaran ataupun setengah lingkaran.

Contoh tari yang menggunakan pola lantai melingkar, antara lain :

  • Tari Legong.
  • Tari Pendet.
  • Tari Andun.
  • Tari Kecak.
  • Tari Sekapur Sirih.

POLA LANTAI VERTIKAL

Pola lantai vertikal adalah pola yang membentuk garis lurus dari depan ke belakang maupun dari belakang ke depan.

Contoh tari yang menggunakan pola lantai vertikal, antara lain :

  • Tari Srimpi Pandhe Lori.
  • Tari Gitek Balen.
  • Tari Baris Cengkedan.
  • Tari Manuk Dadali.
  • Tari Blantek

POLA LANTAI HORIZONTAL

Pola lantai horizontal adalah pola yang membentuk garis lurus ke samping, baik dari sisi kanan ke kiri, maupun dari sisi kiri ke kanan.

Contoh tari yang menggunakan pola lantai horizontal, antara lain :

  • Tari Saman.
  • Tari Indang.
  • Tari Lengger.
  • Tari Rampak.
  • Tari Zapin.

POLA LANTAI DIAGONAL

Pola lantai diagonal adalah pola yang membentuk garis menyudut ke kanan maupun ke kiri.

Contoh tari yang menggunakan pola lantai diagonal, antara lain :

  • Tari Sinanggar Tulo.
  • Tari Persembahan.
  • Tari Remo.
  • Tari Baris Gede.
  • Tari Ksatria.

Ada beberapa tujuan dibentuknya pola lantai diantaranya:

  • Untuk membuat penari tidak bertabrakan dengan penari lainnya sehingga letaknya sinkron atau sesuai.

Dengan adanya pola lantai, penari yang akan bergeser, berpindah tempat, atau melakukan gerakan, tidak akan berbenturan atau bertabrakan tangan maupun kaki dengan penari lainnya.

  • Untuk membedakan gerakan-gerakan antara seni tari satu dengan yang lainnya.

Dengan adanya pola lantai akan ada beragam seni tari yang menampilkan keindahan keindahan dengan perbedaannya masing-masing.

  • Untuk membuat sebuah tarian menjadi lebih menarik ketika ditampilkan.

Dengan adanya pola lantai, para penari akan menampilkan tarian-tarian yang lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan hanya diam di tempat.

  • Untuk membuat penari agar terlihat secara keseluruhan di depan para penonton.

Dengan adanya pola lantai, tidak akan ada penari yang menutupi penari lainnya sehingga semua penari dapat terlihat jelas di depan penonton.

  • Untuk menguasai panggung.

Dengan adanya pola lantai, keseluruhan panggung dapat terisi oleh para penari dan tidak akan terjadi kekosongan yang membuatnya kurang selaras.

Fungsi Pola Lantai

Ada beberapa fungsi adanya pola lantai antara lain:

  • Sebagai cara untuk menata gerakan-gerakan pada penari.
  • Sebagai cara untuk membuat para penari agar kompak dan terlihat sinkron.
  • Sebagai cara untuk menciptakan struktur dalam pementasan seni tari.
  • Sebagai cara agar penampilan seni tari lebih menarik ditonton oleh masyarakat di atas panggung.

Contoh Tarian yang menggunakan Pola Lantai

Ada beberapa tarian yang menggunakan pola lantai diantaranya:

Tari Saman merupakan tari yang menggunakan pola lantai horizontal. Tari ini memiliki makna antar hubungan pada Tuhan yang berisi dakwah keagamaan, rasa kebersamaan dan kompak, serta perilaku sopan santun.

Tari Kecak merupakan tari yang menggunakan pola melingkar dengan beberapa penari laki-laki.

Tari ini memiliki makna kekompakan dan persatuan antara manusia dalam menyampaikan komunikasinya kepada Tuhan dan harapannya kepada masyarakat lainnya.

Tari Remo merupakan tari yang menggunakan pola lantai diagonal dimana memiliki makna berupa penyambutan tamu yang agung dengan segala kekuatan yang dimiliki.

Tari Sinanggar Tulo merupakan tari yang menggunakan pola lantai diagonal dan menjelaskan tentang suatu kedinamisan seorang laki-laki yang menuruti perintah ibunya.

Tari Srimpi Pandhe Lori merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai vertikal dimana memberikan gambaran tentang dua putri Arab yaitu Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtupilaeli yang bertarung merebutkan seorang pangeran dari Arab.

Tari Gitek Balen merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai vertikal dimana memberikan makna tentang kecantikan dari anak-anak perempuan yang baru saja menginjak umur dewasa.

Tari Baris Cengkedan merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai vertikal di mana menjelaskan tentang gambaran pahlawan Bali yang menampilkan kejantanan sebelum pergi ke medan perang.

Tari Manuk Dadali merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai vertikal dengan menggambarkan seekor burung garuda yang memiliki watak penuh kasih sayang dan rela berkorban untuk orang lain.

Tari Legong merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai melingkar yang memberikan makna keagamaan dan sebagai perwujudan rasa syukur serta terhadap para leluhur dan Tuhan.

Tari Pendet merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai melingkar dimana bertujuan untuk ucapan rasa syukur dan memberikan sambutan kepada dewa yang turun ke dunia.

Tari Andun merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai melingkar. tari ini memberikan makna atas ucapan rasa syukur terhadap hasil panen yang melimpah ruah.

Tari sekapur sirih merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai melingkar.

Tarian ini memberikan makna atas rasa suci yang dimiliki oleh penarinya ketika sedang kedatangan seorang tamu dan juga sebagai upacara penyambutan.

Tari blantek merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai vertikal di mana tari tarian ini menjelaskan tentang kehidupan masyarakat Betawi.