Proposal penelitinan merupakan bagian penting dalam proses penelitian. Hal ini lantaran merangkum pertanyaan wawancara yang ingin kita jawab melalui penelitian. Sehingga menunjukkan pengetahuan atas rumusan masalah riset tentang bidang subjek penelitian dan menunjukkan jenis metode penelitian yang ingin kita gunakan. Show
Bahkan ketika menulis proposal penelitian terdapat beberapa hal penting yang harus kita perhatikan diantaranya yaitu menyoroti orisinalitas atau signifikansinya, menjelaskan bagaimana mengembangkan atau bahkan menantang pengetahuan yang ada tentang subjek yang kita teliti, mengidentifikasi pentingnya penelitian yang kita usulkan. Beberapa hal tersebut penting karena tujuan dari penyusunan proposal penelitian adalah untuk menyajikan dan membenarkan kebutuhan untuk mempelajari masalah penelitian dan untuk menyajikan cara-cara praktis di mana studi yang diusulkan harus dilakukan. Proposal PenelitianProposal penelitian adalah salah satu jenis dokumen yang berisi usulan proyek penelitian yang biasanya digunakan dalam sains atau akademisi, dan umumnya merupakan permintaan untuk mensponsori penelitian yang akan dilakukan. Dalam dunia akademis, proposal penelitian biasanya ditulis sebagai bagian dari persyaratan awal penulisan tesis, skripsi, jenis makalah penelitian, atau bahkan disertasi. Elemen desain penelitian dan prosedur untuk melakukan penelitian diatur oleh standar disiplin utama di mana masalahnya berada, oleh karena itu, pedoman untuk proposal penelitian lebih tepat dan kurang formal daripada proposal proyek umum. Proposal penelitian harus memberikan bukti persuasif bahwa ada kebutuhan untuk studi yang diusulkan. Selain memberikan alasan, proposal menjelaskan contoh metodologi terperinci untuk melakukan penelitian sesuai dengan persyaratan profesional atau bidang akademik dan pernyataan tentang hasil yang diharapkan. Tujuan Proposal PenelitianTujuan penulisan dan pembuatan dalam proposal penelitian, diantaranya yaitu:
Adapun untuk tambahan dalam tujuan dari pemebuatan proposal penelitian bisnis meliputi:
Dari penjelasan yang telah diungkapkan dapat dikatakan bahwa proposal umumnya dianggap sebagai tawaran individu atau bahkan kelompok individu untuk memberikan layanan kepada sponsor potensial. Dalam hal inilah dapat mempresentasikan proposal penelitian telah dibuat melalui rancangan penelitian menjadi jelas dan sederhana. Selain itu juga penting dipahami bahwa dalam penulisan proposal penelitian harus menyajikan layanan dan kredensial melalui metode riset terbaik untuk mendorong penerimaan proposal. Sehingga atas dasar inilah proposal sering disebut sebagai rencana kerja, prospektus, garis besar, pernyataan niat, atau rancangan rencana. Itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan pada kalian tentang adanya berbagai tujuan penulisan proposal penelitian secara umum yang telah kita susun. Semoga saja bisa memberikan referensi, edukasi, serta pengetahuan yang mendalam bagi kalian semuanya, ya.
Melanjutkan Contoh Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Pilihan Ganda bagian ke-5 (soal nomor 61-75), pada PG bagian keenam tulisan ini, berisikan materi yang sama dengan Essay bagian keenam, yaitu tentang "Komunikasi", seperti menulis rangkuman isi buku nonfiksi, menulis notulen rapat dan menulis karya tulis ilmiah. Materi pilihan ganda bagian keenam, merupakan materi setelah Ujian Tengah Semester Dua B.Indonesia kelas 11. Berikut, soal dan jawaban Bahasa Indonesia, dimulai dari nomor 76 sampai dengan 85. 76. Perhatikan unsur karya tulis berikut! 1) Latar belakang 2) pendahuluan 3) kesimpulan 4) pembahasan 5) penutup Sistematika yang tepat dari unsur-unsur karya tulis di atas adalah... a. 1, 2, 3, 4, 5 b. 2, 3, 4, 5, 1 c. 3, 4, 5, 1, 2 d. 1, 3, 5, 4, 2 e. 2, 1, 4, 5, 3 Jawaban: e77. Hal-hal yang merupakan pendahuluan dalam karya ilmiah adalah sebagai berikut, kecuali... a. latar belakang permasalahan b. tujuan penulisan c. kesimpulan penulisan d. sistematika penulisan e. metode penulisan Jawaban: c 78. Perhatikan data daftar pustaka berikut! 1) judul buku 2) penerbit 3) pengarang 4) kota terbit 5) tahun terbit Penulisan daftar pustaka yang tepat yaitu denga urutan nomor.... a. 1, 2, 3, 4, 5 b. 3, 1, 2, 4, 5 c. 3, 5, 1, 4, 2 d. 1, 3, 4, 2, 5 e. 1, 3, 5, 4, 2 Jawaban: c 79. Kalimat efektif untuk pengantar penulisan tujuan karya tulis adalah.... a. Tujuan daripada penulisan ini adalah sebagai berikut..... b. Karena itu tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.... c. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut.... d. Di muka telah dikemukakan latar belakang permasalahan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.... e. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut Jawaban: e 80. Akhir-akhir ini masalah limbah menjadi topik utama di media cetak maupun media elektronik. Akibat kemajuan bidang industri dan teknologi, maka limbah pun mulai menjadi masalah. Paragraf di atas merupakan bagian pendahuluan pada karya tulis yaitu.... a. kegunaan penelitian b. manfaat penulisan c. tujuan penulisan d. latar belakang masalah e. sistematika Jawaban: d 81. Dengan membaca kartu katalog, kita dapat mengetahui dengan cepat di mana buku itu berada, karena.... a. menghemat tenaga b. menghemat waktu c. dalam kartu katalog dituliskan nomor klasifikasi buku yang dicari d. kita tidak perlu menghafal buku satu persatu e. kita tidak perlu membuka buku satu persatu Jawaban: c 82. Klasifikasi buku yang ditemukan Djhon Dewey disebut DDC, kepanjangannya adalah... a. Dewey Decimal Clasification b. Decimal Dewey Clasification c. Clasification Dewey Decimal d. Clasification Decimal Dewey e. Dewey Clasification Decimal Jawaban: a83. Pernyataaan berikut merupakan informasi yang dapat ditemukan melalui kartu katalog, kecuali.... a. nama pengarang b. judul buku c. jumlah buku d. edisi e. data publikasi Jawaban: c 84. Bagian pertama yang dicantumkan pada format ringkasan isi buku nonfiksi adalah.... a. jumlah bab b. ringkasan isi c. komentar d. identitas buku e. judul buku Jawaban: d85. Pernyataan berikut merupakan ciri karya tulis ilmiah, kecuali.... a. menggunakan pola pikir ilmiah b. disusun secara sistematis c. berdasarkan fakta hasil pengamatan d. bersifat subjektif e. menggunakan bahasa Indonesia ilmiah Jawaban: dLanjut ke Soal nomor 86-95 => contoh soal dan jawaban bahasa Indonesia kelas xi semester 2 pilihan ganda bagian ketujuh
Tujuan Proposal – Grameds, apakah kamu pernah menyusun sebuah proposal? Baik itu proposal kegiatan, proposal bantuan dana, atau lainnya. Jika kamu pernah menjadi bagian dari kepanitiaan sebuah kegiatan, pasti kamu tidak akan asing dengan keberadaan proposal. Lalu, apa tujuan dari sebuah proposal tersebut ya? Yuk kita simak penjelasan berikut! Pengertian ProposalProposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana kegiatan tersebut tentu saja harus dituliskan secara baik dan benar supaya pihak yang berkepentingan dapat memahaminya dengan baik. Proposal bersifat hanya sebagai usulan tertulis yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dalam suatu kegiatan. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan bisnis, pengajuan, dana, proyek, hingga penelitian. Tujuan Proposal
Fungsi Proposal
Sistematika ProposalDalam sebuah proposal, harus memiliki struktur atau bagian-bagiannya. Dalam beberapa aspek, sebuah proposal penelitian memiliki perbedaan dengan sebuah proposal kegiatan masyarakat. Namun, secara umum proposal memiliki sistematika yang hampir mirip satu sama lain. Dalam proposal kegiatan biasanya terdapat latar belakang, masalah dan tujuan, ruang lingkup kegiatan, kerangka teoretis dan hipotesis, metode, pelaksana kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian dari pelaksanaan kegiatan, periode waktu, anggaran dana, dan lampiran. Sementara dalam proposal penelitian akan terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan kerangka penulisan laporan. Supaya kamu lebih memahami sistematika yang terdapat dalam sebuah proposal, yuk kita simak penjelasan berikut! 1. Latar BelakangDalam bagian latar belakang yang terdapat pada sebuah proposal ini berisikan mengenai kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan atau penelitian tersebut. Misalnya pada proposal kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat desa, maka dalam latar belakang harus membahas mengenai terjadinya penyakit menular. Contoh kalimat dalam bagian latar belakang dalam proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah: “Bahasa yang digunakan dalam sebuah tulisan ilmiah memiliki karakteristik dan ragam ilmiah. Oleh karena itu, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam tulis ilmiah. Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras dari ragam bahasa resmi baku yang harus disusun secara jelas, teratur, dan tepat makna. Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam tulisan ilmiah terutama pada mading ilmiah, harus memiliki ketentuan supaya mampu mengkomunikasikan pikiran, gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna……” 2. Masalah dan TujuanDalam proposal kegiatan maupun proposal penelitian, perlu menyebutkan permasalahan dan tujuannya secara spesifik. Bagaimana caranya? Yakni dengan merumuskan tujuan-tujuan tersebut secara rasional dan menggunakan bahasa yang persuasif supaya pihak yang membaca proposal tersebut tertarik dengan tujuan dari kegiatan tersebut. Contoh perumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah: “…Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini adalah sebagai berikut,
Semetara pada tujuan proposal, biasanya mengikuti rumusan masalah yang ada. 3. Ruang Lingkup KegiatanDalam merumuskan proposal kegiatan, harus jelas mengenai batasannya.
Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. 89.000 / Bulan 4. Kerangka Teoretis dan HipotesisDalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian, harus terdapat teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah dalam proposal tersebut. Telaah tersebut dapat berupa perbandingan dari penelitian sebelumnya atau teori-teori yang selaras dengan masalah yang akan diteliti. Dari adanya teori-teori tersebut, penerima usul (pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal) dapat memahami bobot permasalahan dalam proposal tersebut. Contoh kerangka teoretis dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah: “……Supaya kerja sama dan kolaborasi efektif dan efisien, alat komunikasi yang digunakan perlu disesuaikan dengan hakikat ilmu pengetahuan serta dengan cara kerja para ilmuwan. Alat komunikasi itu adalah ragam bahasa khusus, yang oleh para bangsawan mazhab Praba disebut dengan ragam bahasa ilmiah (David, 1973: 229). Ciri utama ragam bahasa ilmiah adalah serba logis, lugas, padat, jelas atau eksplisit, objektif, dan berupa ragam baku (standar)……” 5. MetodePada bagian metode (biasanya pada proposal penelitian) harus membahas mengenai bagaimana metode penelitian tersebut akan dilaksanakan. Termasuk dengan teknik pengumpulan data, analisis data, validasi data, dan lain-lain. Metode yang digunakan juga beragam, misalnya metode historis, metode deskriptif, maupun metode eksperimental. Sementara itu, dalam teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik angket (menggunakan kuisioner), wawancara, observasi, studi pustaka, dan lainnya. Melalui penjabaran metode ini, kegiatan yang direncanakan dalam proposal dapat dinilai secara objektif oleh penerima usulan. Selain itu, penerima usulan juga dapat menilai mengenai jumlah biaya yang perlu dikeluarkan. Contoh bagian metode dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah: “Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mendeskripsikan kadar keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah, pengembangan bahasa, dan aspek mekanik tulisan para siswa SMA Neo Culture yang dipublikasikan dalam bentuk mading sekolah….” 6. Pelaksana KegiatanDalam bagian ini, perlu ditulis daftar personalia atau pelaksana kegiatan dengan dilengkapi pendidikan dan keahlian mereka. Misalnya, pada proposal kegiatan pengecatan jalan desa, maka dalam bagian ini dapat ditulis susunan panitia termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut 7. FasilitasBagian fasilitas ini dapat digunakan dalam proposal kegiatan maupun proposal penelitian. Bagi beberapa pihak, adanya fasilitas-fasilitas dalam proses kegiatannya akan dapat lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah daripada melakukan sewa. 8. Keuntungan dan KerugianKeberadaan bagian keuntungan dan kerugian dalam sebuah proposal kegiatan maupun penelitian dapat berguna untuk meyakinkan penerima usul mengenai dana yang dikeluarkan nanti tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. 9. Lama Waktu KegiatanDalam proposal kegiatan maupun penelitian, perlu adanya penjelasan mengenai lama waktu kegiatan tersebut dapat terselesaikan. Apabila kegiatan tersebut terdiri atas beberapa tahap, maka tahap-tahap itu perlu diberikan perincian waktu penyelesaian masing-masingnya. 10. Jadwal KegiatanJadwal kegiatan ini biasanya berada dalam proposal kegiatan. Jadwal kegiatan ini mengatur mengenai pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang tengah berlangsung. Jadwal kegiatan ini disusun supaya antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain tidak bertubrukan atau ngaret. Contoh bagian jadwal kegiatan dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah:
Keberadaan dana atau biaya menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam sebuah proposal kegiatan maupun proposal penelitian. Perincian anggaran dana harus benar-benar disusun secara baik dan benar supaya penerima usul dapat yakin untuk menyetujui proposal tersebut. Rincian anggaran dana biasanya berupa upah, alat perlengkapan, biaya umum, dan lain-lain. Contoh bagian anggaran dana dalam sebuah proposal penelitian kadar keilmiahan pada mading di sekolah:
12. Daftar PustakaBagian daftar pustaka dalam sebuah proposal ini tergolong opsional. Sehingga tidak semua proposal harus terdapat daftar pustaka. Kaidah Kebahasaan ProposalSementara itu, dalam sebuah proposal menggunakan kaidah kebahasaan yang menandai bahwa tulisan tersebut merupakan bentuk dari proposal kegiatan maupun proposal penelitian, yakni dengan adanya fitur-fitur berikut: 1. Pernyataan argumentatifDengan adanya penggunaan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, oleh karena itu, dan lainnya. 2. Pernyataan persuasifHal ini digunakan untuk mengajak penerima usulan supaya bersedia untuk menerima usulan tersebut. Misalnya penggunaan kalimat “Untuk itu, supaya upaya pembekalan terhadap para pengajar mengenai pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca serta menulis sangat mendesak untuk dilakukan, maka….” 3. Kata-kata teknisPenggunaan kata-kata teknis atau istilah ilmiah, berkenaan dengan bidang kegiatan tersebut. 4. Kata kerja tindakanPenggunaan kata kerja tindakan adalah untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Misalnya kata berlatih, mendokumentasikan, mengamati, dan lain-lain. 5. Kata pendefinisianPenggunaan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, misalnya merupakan, adalah, yaitu, dan yakni. 6. Kata perincianPenggunaan kata-kata yang bermakna perincian, misalnya selain itu, pertama, kedua, ketiga, dan lain-lain. 7. Kata keakananPenggunaan kata-kata yang berkaitan dengan waktu atau peristiwa yang akan datang. Misalnya kata akan, diharapkan, direncanakan, dan lain-lain. Hal tersebut karena sifat proposal yang menjadi sebuah bentuk usulan, rencana, atau rancangan dari sebuah program kegiatan. 8. Kata denotatifPenggunaan kata-kata bermakna lugas atau denotatif. Hal tersebut penting karena untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengusul proposal dengan pihak penerima usulan. Syarat Penyusunan Proposal1. Lengkap Dalam menyusun sebuah proposal, harus memperhatikan kelengkapan bagian-bagiannya, mulai dari latar belakang hingga bagian daftar pustaka. Apabila terdapat lampiran, maka harus disertakan pula dalam penyusunannya. 2. Jelas Dalam menyusun sebuah proposal kegiatan maupun penelitian, harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasan dan pemilihan kosakatanya supaya mudah dipahami oleh penerima usul. 3. Menarik Dalam menyusun sebuah proposal, harus memperhatikan teknik penyajian seperti tata letak, ilustrasi, pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan supaya penerima usulan tertarik untuk membacanya dan bersedia untuk turut andil dalam proses kegiatannya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|