Permintaan barang dan jasa disertai kemampuan membeli disebut

Konsumen melakukan permintaan terhadap barang atau jasa setiap hari guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Foto; Pexels.com

Pengertian permintaan secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu keinginan konsumen untuk mengonsumsi barang dan jasa. Permintaan sendiri merupakan wujud dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari setiap manusia.

Biasanya, permintaan yang dilakukan oleh seorang konsumen berkaitan erat dengan pendapatannya. Semakin tinggi pendapatannya, semakin tinggi pula permintaannya, begitu pula sebaliknya.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai permintaan, simak penjelasan mengenai pengertian permintaan dan jenis-jenis permintaan berdasarkan daya beli konsumen di bawah ini.

Dikutip dari buku Analisis Permintaan dalam Teori dan Praktik yang ditulis oleh Mara Judan Rambey, dkk, permintaan adalah hasrat atau keinginan dari seseorang atau sekelompok orang untuk dapat memiliki sejumlah barang atau jasa, yang disertai dengan kemampuan untuk membeli pada tingkat harga tertentu dan kondisi tertentu.

Pengertian permintaan adalah suatu jumlah barang dan jasa yang diminta [mampu dibeli] seseorang atau individu dalam waktu tertentu pada berbagai tingkat harga. Foto: Pexels.com

Pengertian lain dari permintaan juga disebutkan Eeng Ahmad dan Yana Rohmana dalam buku Teori Ekonomi Mikro, yaitu suatu jumlah barang dan jasa yang diminta [mampu dibeli] seseorang atau individu dalam waktu tertentu pada berbagai tingkat harga.

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli seseorang atau individu pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu.

Setiap hari, manusia sebagai seorang konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan. Permintaan yang dilakukan oleh konsumen adalah cara mereka untuk memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan kemampuan atau daya beli konsumen, permintaan dibagi ke dalam beberapa jenis. Berikut jenis-jenis permintaan berdasarkan daya beli konsumen.

Jenis-jenis permintaan dibagi ke tiga kelompok berdasarkan kemampuan belinya, yaitu permintaan efektif, potensial, dan absolut. Foto: Pexels.com

Permintaan efektif adalah istilah yang digunakan untuk setiap permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang mana setiap konsumen memiliki daya beli atau mampu membayar suatu barang atau jasa tersebut.

Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.

Permintaan potensial adalah jenis permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa dan disertai dengan daya beli, akan tetapi konsumen belum melakukan pembelian terhadap barang atau jasa tersebut.

Contoh dari permintaan potensial adalah ketika Bu Ida memiliki uang yang cukup untuk membeli televisi baru, tetapi ia belum mempunyai keinginan untuk membeli televisi.

Permintaan absolut adalah salah satu jenis permintaan yang mana setiap permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak diikuti dengan daya beli atau kemampuan untuk membeli.

Pada jenis permintaan ini, konsumen tidak memiliki daya beli [uang] untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan. Contohnya, Pak Henri ingin membeli sepeda motor yang baru, akan tetapi uang yang dimiliki Pak Henri tidak cukup untuk membelinya.

Permintaan adalah keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu. Harga pasar terbentuk dari bertemunya permintan dan penawaran. Permintaan menjadi salah satu unsur penting pembentuk harga keseimbangan.

Permintaan tercipta apabila keinginan seseorang untuk membeli barang dan jasa disertai oleh kemampuan untuk membayarnya.

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dalam konsep permintaan, terdapat tiga hal terkait, yakni:

  • Kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Ini menunjukan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, dan selera.
  • Keinginan konsumen disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli.
  • Kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.

Permintaan Efektif, Potensial, dan Absolut

Berdasarkan daya beli konsumen, permintaan dibagi menjadi tiga, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

Permintaan efektif

Permintaan efektif adalah ketika seorang konsumen memang membutuhkan suatu barang dan ia mampu untuk membayarnya. Besar permintaan efektif terhadap suatu produk dapat menentukan apakah usaha untuk memproduksi barang tersebut layak dibiayai atau tidak.

Permintaan potensial

Permintaan potensial adalah permintaan terhadap suatu barang dan jasa oleh masyarakat yang sebenarnya mampu untuk membeli, namun belum memutuskan membeli. Singkatnya, permintaan merujuk pada perkiraan suatu barang atau jasa akan menjadi permintaan efektif di masa mendatang.

Advertising

Advertising

Permintaan potensial dapat berubah menjadi permintaan efektif apabila kekuatan membeli bertambah besar, harga produk turun, adanya stimulasi kebutuhan, pertambahan produk, dan sebagainya.

Permintaan absolut

Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang tidak disertai kemampuan untuk membeli.

Pada permintaan absolut, konsumen tidak mempunyai kemampuan [uang] untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya, Dewi ingin membeli buku kompilasi dongeng sebelum tidur, akan tetapi uang yang dimiliki tidak cukup. Oleh karena itu, keinginan Dewi untuk membeli buku tidak bisa terpenuhi.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi permintaan, yaitu:

  • Harga barang komplementer dan barang substitusi

Ketika harga apel naik, konsumen mungkin akan mengurangi atau bahkan menghentikan pembelian apel dan beralih ke jeruk. Oleh karena itu, kuantitas permintaan jeruk meningkat tajam, meskipun harga jeruk tidak berubah.

Jadi, pada barang subtitusi, peningkatan harga satu barang akan mengakibatkan peningkatan permintaan barang lain yang menjadi substitusinya.

Ketika pendapatan meningkat, konsumen cenderung meningkatkan konsumsi mereka terhadap barang dan jasa, begitupun sebaliknya.

Namun demikian, ada barang dan jasa tertentu yang permintaannya justru menurun di kala pendapatan meningkat dan naik ketika pendapat merosot. Seperti contoh, ketika pendapatan meningkat, keluarga A mungkin akan mengurangi konsumsi tempe dan lebih banyak membeli daging.

Barang-barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan meningkat dinamakan barang-barang inferior. Sementara, barang yang permintaannya meningkat seiring naiknya pendapatan disebut barang normal.

  • Jumlah dan karakteristik penduduk

Jumlah konsumen memengaruhi kuantitas total barang dan jasa yang akan dikonsumsi. Maka, semakin besar jumlah penduduk, besar pula permintaan terhadap barang dan jasa.

Selain itu, struktur usia penduduk dan urbanisasi dari berbagai daerah ke kora-kota besar pun akan memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa di kota tersebut.

  • Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat

Selera yang berubah dapat mengakibatkan perubahan permintaan. Contoh perubahan selera bisa dilihat ketika maraknya merek makanan fast food. Saat ini, dapat dikatakan hampir tidak ada yang tidak mengenal McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, Wendy’s, dan sebagainya.

Contoh lainnya, mode berpakaian ala Korea Selatan yang semakin menjamur seiring maraknya konsumsi konten-konten asal Negeri Ginseng tersebut di kalangan milenial.

  • Perkiraan dan harapan masyarakat

Perkiraan dan harapan masyarakat dapat memengaruhi permintaan. Sebagai contoh, pada 1997, di tengah carut-marut kondisi perekonomian tanah air, banyak masyarakat merasa khawatir akan resesi berkepanjangan. Akibatnya, terjadi antrean panjang di pasar-pasar swalayan dan beberapa orang pun berebut mie instan, susu, minyak goreng, gula pasir, dan sebagainya.

Hal tersebut terjadi sebab masyarakat khawatir harga barang akan melonjak di kemudian hari dan stok atau persediaan barang akan hilang di pasaran karena produsen tidak mampu lagi berproduksi.

Pada Hari Raya Lebaran, permintaan terhadap ketupat, kue-kue, daging sapi, mukena, dan sajadah meningkat. Begitu pula pada hari raya Naal, permintaan terhadap pohon natal, CD lagu-lagu rohani, kue-kue natal, atau berbagi barang suvenir akan meningkat tajam.

Ketika situasi keamanan suatu negara berada dalam kondisi yang kacau, permintaan akan makanan mungkin akan mengalami peningkatan. Toko, perkantoran, dan keluarga yang tinggal di perumahan elite menambah tenaga keamanan. Di samping itu, sebagian besar orang menunda aktivitas di luar ruangan, membuat permintaan akan bensin atau angkutan umum menurun.

Selain faktor-faktor di atas, permintaan juga bisa pengaruhi oleh intensitas kebutuhan, harga barang itu sendiri, tingkat pendapatan per kapita, perkiraan harga di masa mendatang, usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan, distribusi pendapatan, hingga periklanan.

Hukum Permintaan

Mengutip buku “Ekonomi” oleh Alam S, hukum permintaan berbunyi:

“Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akan meningkat, ceteris paribus.”

Hukum di atas berlaku dengan asumsi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan di luar harga harus dianggap konstan [ceteris paribus].

Ceteris paribus adalah ungkapan latin yang berarti semua variabel selain yang sedang dipelajari diasumsikan konstan. Secara harfiah, ungkapan ini berarti “hal-hal lain dianggap sama”.

Dapat dikatakan pula bahwa hukum permintaan, yaitu:

  • Jika harga barang naik, pendapatan konsumen yang tetap merupakan kendala konsumen untuk melakukan pembelian yang lebih banyak.
  • Jika harga suatu barang atau jasa naik, konsumen akan mencari barang pengganti.

Bagikan

Jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia membeli pada tingkat harga, waktu, dan pasar tertentu [demand].

Otoritas Jasa Keuangan

Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

Wikipedia

Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar. Biasanya, tinggi permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah.

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Jika harga naik, jumlah barang yang diminta akan menurun, dan jika harga rendah maka jumlah barang yang diminta akan meningkat. Hukum permintaan tidak bersifat mutlak, namun memiliki sifat mutlak dalam kondisi ceteris paribus [faktor-faktor lain yang dianggap tetap].

Permintaan Berdasarkan Daya Beli Konsumen

  • Permintaan Efektif – Permintaan yang disertai dengan daya beli dan terjadinya transaksi.
  • Permintaan Potensial – Permintaan yang disertai dengan daya beli, namun belum terjadi transaksi.
  • Permintaan Absolut – Permintaan yang tidak disertai dengan daya beli.

Permintaan Berdasarkan Jumlahnya

  • Permintaan Individu – Permintaan individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu.
  • Permintaan Pasar – Hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu pada saat bersamaan.
  1. Ketersediaan dan perubahan harga barang sejenis [barang pengganti dan pelengkap].
  2. Jumlah pendapatan masyarakat.
  3. Selera konsumen.
  4. Intensitas kebutuhan konsumen.
  5. Perkiraan harga pada masa depan.
  6. Jumlah penduduk.

Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

  1. Permintaan Menurut Daya Beli. Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
    1. Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
    2. Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
    3. Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan [uang] untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
  2. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya. Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
    1. Permintaan individu. Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.
    2. Permintaan kolektif. Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.

Jadi, jawaban yang tepat adalah permintaan efektif, permintaan potensial, permintaan absolut, permintaan kolektif dan permintaan individu. 

Video yang berhubungan

Video liên quan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA