Perekonomian kapitalis menjamin 3 kebebasan kebebasan kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan

Hei hei, muncul lagi nih setelah beberapa pekan gak posting hehehe :D Sekarang gua masih mau tetep berbagi tugas kelompok Makalah Pengantar Bisnis pas semester I kemaren. Judul makalahnya Sistem Perekonomian Kapitalis. Makalah ini gua bikin kebanyakan bahannya dari browsing, jadi kalo nanti ada materi yang salah mohon dimaafkan yatemansss.... Semoga bermanfaat ^^

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Pada dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu (Dumairy, 1996: 28).
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.
Sistem Ekonomi merupakan perpaduan dari aturanaturan atau caracara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Disebutkan juga bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan setiap Negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi.
Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem perekonomian kapitalis, yaitu sistem perekonomian dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang besar dari penggunaan kekayaan produktif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat ditarik rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Perekonomian Kapitalis?
2. Bagaimana dengan sejarah lahirnya Sistem Perekonomian Kapitalis?
3. Sebutkan prinsip-prinsip Sistem Perekonomian Kapitalis?
4. Apa saja yang termasuk kedalam Pilar Sistem Perekonomian Kapitalis?
5.Apa saja yang termasuk kedalam bagian Perspektif Sistem Perekonomian Kapitalis dan penjelasan apa saja yang termasuk didalamnya?
6. Siapa sajakah negara yang menganut Sistem Perekonomian Kapitalis?
7.Apa perbedaan antara Sistem Perekonomian Kapitalis, Sosialis dan Sistem Perkonomian Islam?
8. Apa dampak dari Sistem Perekonomian Kapitalis?
9. Bagaimana proses runtuhnya Sistem Perekonomian Kapitalis?

C. Tujuan Penyusunan
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah sebagai salah satu Tugas pada Mata Kuliah Pengantar Bisnis dari Dosen Bapak Haryanto S.Pd., S.E., M.M yang bertujuan agar kami dapat mengetahui dan memahami Sistem Perekonomian Kapitalis sesuai dengan Perumusan Masalah yang kami uraikan diatas.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Perekonomian Kapitalis
Didalam Sistem perekonomian ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang bebas dalam memilih dan membuat barang/jasa yang diinginkan. Kebebasan ini disebut dengan Leissez faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka. Maka pada hakikatnya dalam sistem ini anggota masyarakat diberikan kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukkan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi seperti itu adalah keyakinan bahwa apabila setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. Seseorang bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan perekonomian Kapitalis.

Sistem Perekonomian Kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Adam Smith menyatakan bahwa perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan perekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu.
Jadi dalam sistem perekonomian Kapitalisme ini terdapat tiga sifat pokok, yaitu :
1. Hak milik atas barang modal ada di tangan orang perseorangan;
2. Harga barang/jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran (ekonomi pasar);
3. Dijamin adanya persaingan bebas, kebebasan untuk berdagang dan mempunyai pekerjaan, kebebasan untuk mengadakan kontrak serta kebebasan untuk hak milik dan kebebasan untuk mendapatkan keuntungan.

Kapitalisme atau kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

B. Sejarah Lahirnya Sistem Perekonomian Kapitalis
Motivasi teori modernisasi untuk merubah cara produksi masyarakat berkembang sesungguhnya adalah usaha merubah cara produksi pra-kapitalis ke kapitalis, sebagaimana negara-negara maju sudah menerapkannya untuk ditiru. Selanjutnya dalam teori dependensi yang bertolak dari analisa Marxis, dapat dikatakan hanyalah mengangkat kritik terhadap kapitalisme dari skala pabrik (majikan dan buruh) ke tingkat antar negara (pusat dan pinggiran), dengan analisis utama yang sama yaitu eksploitasi. Demikian halnya dengan teori sistem dunia yang didasari teori dependensi, menganalisis persoalan kapitalisme dengan satuan analisis dunia sebagai hanya satu sistem, yaitu sistem ekonomi kapitalis.

Perkembangan kapitalisme pada negara terbelakang menjadi sebuah topik yang menarik untuk dikaji. Gejala kapitalisme dianggap sebagai sebuah solusi untuk melakukan pembangunan di negara terbelakang. Teori sistem dunia yang disampaikan oleh Wallerstein merupakan keberlanjutan pemikiran Frank dengan teori dependensinya. Pendapat Frank, Sweezy dan Wallerstein mengacu pada model yang dikenalkan oleh Adam Smith. Menurut Smith, pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat memiliki kesamaan dengan pembangunan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan sebuah fungsi yang berhubungan dengan tingkat pembagian kerja. Konsep inilah yang kemudian memunculkan pembedaan mode produksi menjadi sektor pertanian dan manufaktur. Konsep ini kemudian semakin berkembang dengan munculnya pembedaan desa dan kota sebagai sebuah mode produksi yang berbeda.

Inti pemikiran Smith adalah bahwa proses produksi dan distribusi ini harus lepas dari campur tangan pemerintah dan perdagangan bebas. Proses ekonomi hanya akan berjalan melalui tangan-tangan tak kelihatan yang mengatur bagaimana produksi dan distribusi kekayaan ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para pengusaha, tenaga kerja, pedagang bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun tak boleh mencampurinya, karena ekonomi hanya bisa muncul dari perdagangan yang adil. Karenanya, pemerintah harus menjadi penonton tak berpihak. Ia tak boleh mendukung siapapun yang sedang menumpuk kekayaan pun yang tak lagi punya kekayaan. Tangan-tangan yang tak kelihatan akan menunjukkan bagaimana semua bekerja secara adil, secara fair.

Pandangan teori sistem dunia yang menganggap dunia sebagai sebuah kesatuan sistem ekonomi kapitalis mengharuskan negara pinggiran menjadi tergantung pada negara pusat. Transfer surplus dari negara pinggiran menuju negara pusat melalui perdagangan dan ekspansi modal. Secara tidak langsung teori ini memang mendukung pernyataan Smith yang memusatkan perhatian pada tatanan kelas. Kenyataan yang terjadi dalam proses kapitalisme telah menimbulkan dampak berupa pertumbuhan ekonomi yang terjadi karena arus pertukaran barang dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja. Kerangka pertukaran barang dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja ini terwujud dalam bentuk peningkatan produktivitas yang lebih dikenal dengan konsep maksimalisasi keuntungan dan kompetisi pasar. Kapitalisme sebagai suatu sistem ekonomi yang memungkinkan beberapa individu menguasai sumberdaya vital dan menggunakannnya untuk keuntungan maksimal. Maksimimalisasi keuntungan menyebabkan eksploitasi tenaga kerja murah, karena tenaga kerja adalah faktor produksi yang paling mudah direkayasa dibandingkan modal dan tanah. Lebih jauh, dalam wacana filsafat sosial misalnya, kapitalisme dipandang secara luas tak terbatas hanya aspek ekonomi, namun juga meliputi sisi politik, etika, maupun kultural. Kapitalisme pada awalnya berkembang bukan melalui eksploitasi tenaga kerja murah, melainkan eksploitasi kepada kaum petani kecil. Negara terbelakang merupakan penghasil barang mentah terutama dalam sektor pertanian. Kapitalisme masuk melalui sistem perdagangan yang tidak adil dimana negara terbelakang menjual barang mentah dengan harga relatif murah sehingga menyebabkan eksploitasi petani. Masuknya sistem ekonomi perdagangan telah menyebabkan petani subsisten menjadi petani komersil yang ternyata merupakan bentuk eksploitasi tenaga kerja secara tidak langsung. Perkembangan selanjutnya telah melahirkan industri baru yang memerlukan spesialisasi tenaga kerja. Kapitalisme yang menitikberatkan pada spesialisasi tenaga kerja dan teknologi tinggi membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan menguasai teknologi. Keadaan ini sangat sulit terwujud pada negara pinggiran. Proses ini hanya akan melahirkan tenaga kerja kasar pada negara pinggiran, sedangkan tenaga kerja terampil dikuasai oleh negara pusat. Ketidakberdayaan tenaga kerja pada negara pinggiran merupakan keuntungan bagi negara pusat untuk melakukan eksploitasi. Ekspansi kapitalisme melalui investasi modal dan teknologi tinggi pada negara pinggiran disebabkan oleh tersedianya tenaga kerja yang murah.

Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan struktur sosial di negara terbelakang juga berubah.Kapitalisme memunculkan kelas sosial baru di negara terbelakang yaitu kelas pemilik modal. Berkembangnya ekonomi kapitalis ini didukung oleh sistem kekerabatan antara mereka. Kelas borjuis di negara terbelakang juga dapat dengan mudah memanfaatkan dukungan politik dari pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan ekonomi dunia, asumsi Wallerstein akan adanya perlawanan dari negara terbelakang sebagai kelas tertindas oleh negara pusat menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Kapitalisme telah menciptakan kelompok sosial borjuis di negara terbelakang yang juga menggunakan kapitalisme untuk meningkatkan keuntungan ekonomi mereka, sehingga sangat tidak mungkin mereka melakukan perjuangan kelas. Gagasan Marx tentang tahapan revolusi ternyata runtuh. Marx menyatakan bahwa negara terbelakang akan memerlukan dua tahap revolusi, yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis. Revolusi borjuis dilakukan oleh kelas borjuis nasional untuk melawan penindasan oleh negara maju dan kemudian baru berlanjut pada revolusi sosialis oleh kelas proletar.

Asumsi ini runtuh karena kelas borjuis nasional ternyata tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya sebagai pembebas kelas proletar dari eksploitasi kapitalisme, karena kelas borjuis nasional sendiri merupakan bentukan dan alat kapitalisme negara maju.

Dari uraian di atas terlihat bahwa kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas. Kapitalisme tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat antar individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk negara. Upaya untuk memerangi kapitalisme bukan dengan sistem ekonomi sosialis namun dengan kemandirian ekonomi atau swasembada.

C. Prinsip-prinsip Sistem Perekonomian Kapitalis
Pembahasan tentang system ekonomi kapitalis adalah terkait pada kebutuhan-kebutuhan ekonomi (needs) manusia beserta alat-alat pepemuasnya (good), dalam kata lain konsep ekonomi kapitalis hanya membahas pada aspek materi (kebendaan) dari kehidupan manusia. Maka tidak salah jika didefinisikan, bahwa sistem kapitalis ini adalah sistem sekuler, yang mengkaji alat pemuas kebutuhan manusia dari aspek materi murni, yang dalam seluruh kajianya berpedoman pada kaidah pemisahan agama dari kehidupan secara final.

Menurut Adam smith, ada tiga prinsip berkaitan dengan kebebasan alamiyah ekonomi yaitu:
1. Freedom, yaitu hak untuk produksi dan menjual produknya menggunakan tenaga kerja, dan akumulasi kapital. Kebebasan ekonomi bermakna tidak adanya tekanan dari pihak tertentu terhadap inisiatif individu untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Negara adalah institusi sosial yang akan melindungi kebebasan itu;
2. SelfInterest, yaitu hak indifidu untuk berusaha sendiri dan membantu kepentingan orang lain. Setiap manusia memiliki memiliki untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Motivasi dasar ini menjadi kerangka kegiatan produksi. Dalam interaksi social, motivasi ini melahirkan harmoni dimana masing-masing kepentingan mencapai titik temu (com-mon platform) karena manusia saling membutuhkan barang atau jasa. Dengan demikian, dalam memenuhi kepentingan diri mengandung arti membantu orang lain;
3. Competion, yaitu hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan. Persaingan menjadi kata kunci untuk menjaga kebebasan individu. Setiap individu memiliki hak untuk mengaktualalisasi dan mengakumulasi modalnya. Interaksi ini melahirkan persaingan sempurna dan mekanisme pasar menjadi koridornya. Kombinasi motif mencari untung dan kebebasan berkompentensi akan menyusun sistem harga dan hukum determinasi ekonomi.

Berikut adalah Prinsip-prinsip mengenai Sistem Perekonomian Kapitalis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya;
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan;
3. Perfect Competition;
4. Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.

D. Pilar Sistem Perekonomian Kapitalis
Jika diamati dan diteliti dengan seksama akan tanpak jelas bahwa system ekonomi Kapitalis ini dibangun berdasarkan 3 pilar utama, yaitu:
1. Problem kelangkaan relative (an-Nadrah an-Nisbiyah) atau scarcity problem, yang terjadi pada barang dan jasa (good and service) yang terkait dengan kebutuhan-kebutuhan manusia, dengan kata lain barang-barang dan jasa yang ada tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang bermunculan dan beraneka ragam. Menurut kaum kapitalis, inilah problem ekonomi yang dihadapi masyarakat;
2. Nilai (value) suatu barang yang diproduksi. Inilah yang menjadi dasar penelitian ekonomi, bahkan yang paling banyak dikaji dalam system ekonomi kapitalsi ini;
3. Harga (price) serta fungsinya yang dimainkan dalam produksi, konsumsi, dan distribusi. Bagi kaum kapitalisme, harga adalah alat pengendali dalam system ekonomi kapitalis.

E. Perspektif Sistem Perekonomian Kapitalis
E.1 Ciri-ciri Sistem Perekonomian Kapitalis
§ Setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
§ Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
§ Peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
§ Peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
§ Hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara;
§ Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
§ Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif;
§ Manusia dipandang sebagai makhluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan (keuntungan) sendiri;
§ Pasar berfungsi memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.

E.2 Kelebihan Sistem Perekonomian Kapitalis
§ Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
§ Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang ketat;
§ Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapai dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya;
§ Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga, waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil;
§ Produsen mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya.

E.3 Kekurangan Sistem Perekonomian Kapitalis
§ Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang berlaku adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
§ Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
§ Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin;
§ Sering terjadi gejolak dalam perekonomian;
§ Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain.

F. Negara Penganut Sistem Perekonomian Kapitalis
Amerika Serikat
Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital. Kapitalisme adalah metode alternative untuk mendistribusikan keuntungan dan kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar bebas dan terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu berusaha dengan inisiatif mereka sendiri untuk membangun keamanan stabilitas ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa yang akan mereka produksi dan harga untuk barang dan jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka beli dengan harga berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Karena tradisi individualism yang kuat, orang Amerika cenderung membatasi tujuan dari tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

Inggris
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya.

Beberapa Negara Eropa
Ada beberapa negara di Eropa yang menganut Sistem Perekonomian Kapitalis seperti: Perancis, Kanada, Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom.

G. Perbedaan Sistem Perekonomian Kapitalis, Sosialis dan Sistem Perekonomian Islam
G.1 Sistem Perekonomian Sosialis

Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis (Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.

Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis :
§ Pemilikan harta oleh Negara
§ Kesamaan ekonomi
§ Disiplin Politik

Ciri-ciri Ekonomi Sosialis :
§ Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
§ Peran pemerintah sangat kuat
§ Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

G.1 Sistem Perekonomian Islam

M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul Teori dan Praktik Ekonomi Islam menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Sementara itu, H. Halide berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi islam ialah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Quran dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi (dalam Daud Ali, 1988:3).
Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Quran dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa.

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:
§ Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah SWT kepada manusia.
§ Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
§ Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
§ Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
§ Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
§ Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
§ Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
§ Islam melarang riba dalam segala bentuk.

Ciri-ciri Ekonomi Islam:
§ Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi
§ Syariah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi
§ Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi

G.1 Perbedaan Sistem Perekonomian Kapitalis, Sosialis dan Islam dalam Tabel

Berikut adalah Perbedaan Sistem Perekonomian Kapitalis, Sosialis dan Islam yang dilihat dari Asumsi dasar dan Kepedulian utama.


Sistem


Asumsi dasar


Kepedulian utama

Kapitalis
Manusia Ekonomi yang telah domotifasi oleh kepentingan pribadi dan maksimisasi keuntungan, diasumsisakn sangat individualistik dan kompetitif
Imperatif imperatif ekonomi : kebutuhan-kebutuhan dan politik tersubordinasi dibawah kebutuhan ekonomi.

Sosialis
Negara yang dipandu oleh keyakinan akan kurangnya keharmonisan kepentingan, konflik kelas dan materialisme historis berada pada posisi terbaik untuk mengetahui pilihan dan kebijakan yang bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan
Impiratif-imperatif politis : Kebutuhan sosial dan ekonomi berada dibawah suberbinasi kebutuhan-kebutuhan politik

Islam
Mensyaratkan keberadaan manusia islam : evolusi kesadaran islam dan perwujudan yang konsekuen pada relasi produksi islami. Manusia islam diasumsikan sebgai pemaksimisasi ekonomi dengan kendala etik dan moral dari syariah dianggap sebagai individualis kooperatif dan bertanggung jawab secara sosial.
Etika dan moral : kebutuhan ekonomi sosial dan politik yang terpadu berada dalam suberdinasi impratif keyakinan syariah islam.



Sistem Perekonomian Kapitalis, Sosialis dan Islam apabila dilihat dalam Konsepnya masing-masing.

Konsep


Kapitalis


Islam


Sosialis

Sumber kekayaan
Sumber kekayaan sangat langka (scarcity of resources)
Sumber Kekayaan alam semesta dari ALLAH SWT
Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
Kepemilikan
Setiap pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya
Sumber kekayayan yang kita miliki adalah titipan dari ALLAH SWT
Sumber kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
Tujuan Gaya hidup perorangan
Kepuasan pribadi
Untuk mencapai ke makmuran/sucess (Al-Falah), di dunia dan akhirat
Ke setaraan penghasilan di antara kaum buruh

H. Dampak Sistem Perekonomian
Studi Kasus: Krisis Finansial Global

Interkoneksi sistem bisnis global yang saling terkait, membuat 'efek domino' krisis yang berbasis di Amerika Serikat ini, dengan cepat dan mudah menyebar ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Tak terkecualikan Indonesia. Krisis keuangan yang berawal dari krisis subprime mortgage itu merontokkan sejumlah lembaga keuangan AS. Pemain-pemain utama Wall Street berguguran, termasuk Lehman Brothers dan Washington Mutual, dua bank terbesar di AS. Para investor mulai kehilangan kepercayaan, sehingga harga-harga saham di bursa-bursa utama dunia pun rontok.

Menurut Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn di Washington, seperti dikutip AFP belum lama ini, resesi sekarang dipicu pengeringan aliran modal. Ia menaksir akan terdapat kerugian sekitar 1,4 triliun dolar AS pada sistem perbankan global akibat kredit macet di sektor perumahan AS. "Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 945 miliar dolar AS". Hal ini menyebabkan sistem perbankan dunia saling enggan mengucurkan dana, sehingga aliran dana perbankan, urat nadi perekonomian global, menjadi macet. Hasil analisis Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu mengingatkan, krisis perbankan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menyebabkan resesi. Penurunan pertumbuhan setidaknya dua kuartal berturut-turut sudah bisa disebut sebagai resesi.

Sederet bank di Eropa juga telah menjadi korban, sehingga pemerintah di Eropa harus turun tangan menolong dan mengatasi masalah perbankan mereka. Pemerintah Belgia, Luksemburg, dan Belanda menstabilkan Fortis Group dengan menyediakan modal 11,2 miliar euro atau sekitar Rp155,8 triliun untuk meningkatkan solvabilitas dan likuiditasnya. Fortis, bank terbesar kedua di Belanda dan perusahaan swasta terbesar di Belgia, memiliki 85.000 pegawai di seluruh dunia dan beroperasi di 31 negara, termasuk Indonesia.Ketiga pemerintah itu memiliki 49 persen saham Fortis. Fortis akan menjual kepemilikannya di ABN AMRO yang dibelinya tahun lalu kepada pesaingnya, ING. Pemerintah Jerman dan konsorsium perbankan, juga berupaya menyelamatkan Bank Hypo Real Estate, bank terbesar pemberi kredit kepemilikan rumah di Jerman. Pemerintah Jerman menyiapkan dana 35 miliar euro atau sekitar Rp486,4 triliun berupa garansi kredit. Inggris juga tak kalah sibuk. Kementerian Keuangan Inggris, menasionalisasi bank penyedia KPR, Bradford & Bingley, dengan menyuntikkan dana 50 miliar poundsterling atau Rp864 triliun. Pemerintah juga harus membayar 18 miliar poundsterling untuk memfasilitasi penjualan jaringan cabang Bradford & Bingley kepada Santander, bank Spanyol yang merupakan bank terbesar kedua di Eropa. Bradford & Bingley merupakan bank Inggris ketiga yang terkena dampak krisis finansial AS setelah Northern Rock dinasionalisasi Februari lalu dan HBOS yang dilego pemiliknya kepada Lloyds TSB Group.

Dengan menggunakan analisis stakeholder, kita dapat melihat bahwa krisis finansial global yang dimulai dari AS, sesungguhnya merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembangunan ekonomi yang berlebihan di SEKTOR FINANSIAL dibandingkan SEKTOR RIIL yang berakar dari system moneter buatan The Fed. Padahal secara inheren sektor finansial ini sudah bersifat inflatif, karena mengandalkan keuntungannya pada sistem riba dan bukan karena produktivitas yang riil (yang disebabkan karena kerja, kreativitas dan pemikiran).

Cara populer untuk mengatasi krisis ini, karenanya jelas dengan memberikan energi yang lebih besar pada sektor riil sebagaimana yang pernah dilakukan Presiden AS Roosevelt bersama penasihat ekonominya yang terkenal John Maynard Keynes untuk membangun secara massif infrastruktur sektor riil pasca terjadinya depresi besar di AS, di tahun 1930-an.

Secara implisit, gambaran di atas juga menunjukkan bahwa tinggi-rendahnya dampak krisis finansial yang terjadi di AS maupun di luar AS, sangat ditentukan oleh peran dari masing-masing pemangku kepentingan atau stakeholders tadi. Pemerintah di luar AS bisa saja meminimalisir dampak krisis bila melakukan imunisasi atau proteksi yang perlu serta mengantisipasinya dengan melakukan pembangunan sector riil dan peningkatan kesejahteraan publik secara massif.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Perekonomian Kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sejarah lahirnya Sistem Perekonomian Kapitalis diawali dengan perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah merabah jauh, jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi dan pasar bebas.
Menurut Adam Smith, prinsip-prinsip Sistem Perekonomian Kapitalis berkaitan dengan kebebasan alamiyah ekonomi, yaitu Freedom, Self interest dan Competition. Dan mempunyai tiga pilar utama, yaitu Problem kelangkaan relative atau Security problem, Nilai Value suatu barang yang diproduksi dan harga (price) serta fungsinya yang dimainkan dalam produksi, konsumsi dan distribusi.
Sistem Perekonomian Kapitalis atau Sistem Ekonomi Pasar mempunyai Perspektif yang terdiri dari cirri-ciri, kelebihan dan kekurangan. Negara Amerika Serikat dan Inggris merupakan Negara yang menganut Sistem Perekonomian Kapitalis. Namun Negara-negara tersebut tidak secara murni menganut Sistem Perekonomian Kapitalisme karena masih ada peran pemerintah yang mengatur dan mendorong perekonomian.
Sistem Perekonomian Kapitalis, Sosialis dan Islam memiliki perbedaan-perbedaan antara lain dilihat dari konsep sumber kekayaan, kepemilikan dan tujuan gaya hidup perorangan. Sistem Perkonomian Kapitalis membawa dampak bagi ekonomi dunia karena teorinya menimbulkan ketidak adilan ekonomi yang sangat dalam khususnya karena sistem moneter yang hanya menguntungkan barat melalui hegomoni mata uang kertas dan sistem ribawi, paradigmanya tidak memacu pada kepentingan masyarakat secara menyeluruh. Akibat dari situasi ekonomi diatas pada akhirnya Sistem Perekonomian Kapitalis mengalami keruntuhan.

B. Saran
Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan politik yang dijalankan oleh suatu negara.Kebijakan pembangunan membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun demikian pertumbuhan ekonomi semata tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan sebuah pembangunan. Pertumbuhan ekonomi pada negara terbelakang dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk ketergantungan dengan negara maju. Wujud ketergantungan tersebut kini dalam bentuk kesatuan ekonomi kapitalis dunia.Pembangunan politik negara terbelakang memiliki peran dalam menentukan pertumbuhan ekonomi.
Kapitalisme yang telah melanda seluruh dunia mau tidak mau harus dilawan dengan mewujudkan sistem ekonomi yang mandiri. Sistem ekonomi sosialis yang selama ini dianggap sebagai tandingan dari kapitalis ternyata menurut Wallerstein sama halnya dengan kapitalis. Negara dipandang sebagai sebuah badan usaha bersama yang menguasai alat produksi dan melakukan eksploitasi. Sehingga dalam hal ini penyusun sekiranya dapat memberikan saran bahwa Kemandirian ekonomi harus menjadi konsep pembangunan yang dianut negara terbelakang untuk melawan kapitalisme.

DAFTAR PUSTAKA

ü Murti Sumarni, John Soeprihanto. 1987. Penganter Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Edisi Kelima. Liberty, Yogyakarta.
ü Basu Swastha, Ibnu Sukotjo. 1988. Pengantar Bisnis Modern. Edisi Ketiga. Liberty, Yogyakarta.
ü Sadono Sukirno. 2005. Mikro Ekonomi. Edisi Ketiga. Rajawali Pers, Jakarta
ü //makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/ekonomi-kapitalis.html
ü //rifdoisme.wordpress.com/2013/03/04/perbandingan-sistem-ekonomi-bagian-iv/
ü //id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
ü //tbahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomian-inggris-free-market.html)
ü//deedde.wordpress.com//2011/03/07/amerika-serikat-liberalisme-dalam-ekonomi-politik-internasional/)
ü //cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/artikel-sistem-ekonomi-kapitalisme.html
ü//www.eramuslim.com/peradaban/ekonomi-syariah/perbedaan-mendasar-antara-sistem-ekonomi-islam-dan-sistem-ekonomi-kapitalis.html

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA