perbedaan short dan long posisi

Author: Elisabeth Aprilia

Trading forex melibatkan banyak proses yang dapat Anda kerjakan. Dari istilah yang paling penting, Anda harus tahu, mengambil posisi short atau long cukup penting. Seorang trader memilih posisi panjang ketika mereka mengharapkan saham untuk menghargai investasi mereka.

Demikian pula, trader akan menjual saham ketika mereka mengharapkan investasi mereka terdepresiasi. Situasi ini berlaku untuk mata uang yang mungkin naik atau turun di forex, tergantung pada status pasar saat ini. Ini mengharuskan trader untuk menguasai pasar dengan baik dan juga harus memiliki insting yang kuat.

Baca lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak tentang posisi long dan short. Anda juga akan mengetahui situasi di mana Anda mungkin menggunakannya. 

Apa yang Anda pahami dari posisi trading forex? 

Posisi dalam trading forex didefinisikan sebagai entitas yang dimiliki individu di pasar mata uang. Sesuai tren saat ini, nilai yang ditetapkan untuk posisi tersebut kemudian dapat digunakan terhadap mata uang lain yang terlibat dalam perdagangan.

Terdapat dua jenis posisi, yakni long dan short. Anda dapat menemukan tiga karakteristik utama dari posisi forex, yaitu:

  • Ukuran posisi 
  • Pasangan mata uang yang mendasari

Arah posisi bisa panjang (long) atau pendek (short) tergantung pada ketiga karakteristik ini, dan trader dapat memutuskan langkah selanjutnya. Dengan menelusuri tren pasar, mereka dapat memilih pasangan mata uang yang tampaknya paling sesuai untuk mereka. Demikian pula, mereka akan memilih arah yang panjang atau pendek.

Ukurannya akan, bagaimanapun, tergantung pada margin yang mereka butuhkan untuk mendapatkan keuntungan paling banyak. Ekuitas akun juga akan memiliki peran penting di dalamnya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang cara memilih posisi Anda, Anda juga dapat melihat ulasan perdagangan yang disediakan oleh saluran populer di seluruh internet.

Posisi panjang: Apa maksudnya 

Dengan memilih posisi long atau short dalam trading, Anda memilih stand di pasar yang akan Anda ambil tergantung pada apresiasi atau depresiasi pasangan mata uang Anda. Anda hanya akan bertaruh pada pasangan mata uang. Kerugian atau keuntungan Anda akan tergantung pada nilai yang akan diperoleh atau kalah oleh pasangan tersebut.

Seperti disebutkan di atas, ketika Anda membeli pasangan mata uang, Anda mengharapkan saldo investasi terapresiasi dan memberi Anda keuntungan. Namun, Anda memilih untuk melakukan short ketika Anda mengharapkan investasi terdepresiasi dan kehilangan tren saat ini.

Dengan melakukan short atau long, Anda memutuskan biaya aset di masa depan. Posisi short akan memungkinkan Anda membeli aset dengan harga yang jauh lebih rendah, dan posisi long akan meningkatkan harga dengan perbedaan yang sangat besar.

Untuk memahami pasar dengan lebih baik, para trader mengikuti indikator pasar. Indikator-indikator ini memberikan gambaran yang adil kepada trader apakah posisinya harus long atau short. Para trader  mencari dua jenis sinyal dari indikator, sinyal beli dan sinyal jual.

Sinyal beli menunjukkan trader melalui bagan atau grafik dan memberikan representasi yang jelas tentang level di mana mata uang yang mereka minati berada di pasar. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi apa pun, trader perlu memahami grafik dan mempelajari indikatornya dengan cermat.

Posisi short: Apa maksudnya

Posisi short dapat dilihat sebagai kebalikan yang jelas dari berapa lama posisi akan bekerja. Jika Anda mengambil pijakan atau posisi short, Anda akan mengharapkan mata uang yang Anda minati terdepresiasi, dan Anda ingin membelinya dengan jumlah kecil di masa depan.

Untuk menghadapi kerugian sekecil mungkin, Anda akan berada dalam posisi short. Dalam prosesnya, Anda berharap mata uang Anda akan terdepresiasi dalam beberapa hari mendatang; ini akan memungkinkan Anda untuk dengan mudah membeli mata uang tanpa harus memberikan banyak uang Anda.

Trader kemudian akan menghitung selisih antara harga pertama, yang merupakan harga tertinggi, dan harga terendah atau kedua. Jumlah yang dihasilkan yang akan datang akan menjadi keuntungan bagi trader. Bertentangan dengan apa yang kita lakukan dalam posisi long, posisi short mengharuskan Anda untuk mengawasi sinyal jual.

Trader menggunakan grafik untuk memahami level ketahanan dan kapan harga akan mencapainya. Jika harga mata uang tampaknya tidak naik lebih tinggi, trader akan menganggapnya sebagai level resistensi dan memutuskan untuk membeli mata uang dengan harga serendah mungkin.

Waktu terbaik untuk trading 

Karena tidak ada waktu khusus tentang kapan pasar akan berada di keadaan terbaik, berada pada waktu yang tepat bagi trader terdengar sulit. Tren pasar terus berubah, dan melakukan pemeriksaan rutin akan menjadi cukup sulit. 

Namun, setiap tahun, Anda dapat menemukan beberapa sesi trading ketika sebagian besar pedagang keluar dari sarang mereka untuk mencoba peruntungan mereka. Ini adalah saat mereka dapat mengharapkan untuk memenangkan beberapa keuntungan, meskipun tidak ada banyak jaminan apapun. Selain itu, trader juga dapat menemukan beberapa peluang ketika karena alasan pasar, nilai mata uang terapresiasi atau terdepresiasi.

Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan Anda di forex 

Jika Anda tertarik dengan trading forex, memperluas pengetahuan Anda adalah hal yang penting juga. Ada banyak sumber yang dapat membantu Anda. Misalnya, Anda dapat membuka akun di sini dan menerima panduan gratis dan email strategi tentang forex. Temukan investor forex paling sukses dan pelajari strategi mereka. Selain itu, membaca tentang trading di forex juga akan membantu Anda mendapatkan perspektif.

Bagian Akhir 

Trading di forex bukanlah hal yang mudah. Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi di situ, pastikan untuk menjaga pikiran Anda agar dapat penuh perhatian sepanjang waktu. Periksalah tren pasar dan baca sebanyak mungkin. Tetaplah berdiskusi tentang jenis pergerakan apa yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan keuntungan. Memeriksa pergerakan teman Anda juga dapat memberikan banyak keuntungan bagi Anda. 

Memahami cara mengambil posisi short atau long dalam termasuk aspek paling penting dalam forex. Saat akan mengambil posisi long atau short, trader paling tidak harus melihat apakah mata uang tersebut akan mendapat apresiasi (naik) atau mengalami depresiasi (turun).

Secara sederhana bisa dikatakan, semisal satu mata uang mendapat apresiasi maka trader bisa mengambil posisi long, dan saat trader memprediksi mata uang mengalami depresiasi maka order short bisa diberikan. Agak mudah dijelaskan, meski pada praktiknya tak demikian.

Apa Itu Posisi Dalam Trading Forex?

Posisi dalam forex bisa diartikan sebagai jumlah mata uang yang dipunyai oleh seorang trader atau suatu entitas yang terekspos oleh pergerakan mata uang lain dalam satu pasangan. Dalam hal ini, posisi yang dimaksud bisa berarti long atau short, tergantung pada keputusan trader.

Suatu posisi dalam forex paling tidak harus punya beberapa karakteristik, yaitu mata uang yang dipilih, arah yang diambil (short atau long), dan ukuran. Trader tentu saja bisa mengambil posisi berbeda untuk mata uang berbeda, atau dalam kata lain membuka trading lain bersamaan.

Semisal trader berpikir bahwa pecahan mata uang akan mendapat apresiasi, trader bisa mengambil posisi long untuk mendulang profit. Ukuran dari posisi yang diambil akan tergantung pada tingkat ekuitas akun dan batas margin yang disyaratkan broker forex.

Apa Itu Posisi Long dan Kapan Menggunakannya?

Posisi long merupakan eksekusi trading yang mana trader berharap instrumen yang dipilih mendapat apresiasi dari market. Satu contoh, saat trader mengeksekusi order buy, trader akan memberi posisi long untuk instrumen yang dipilih, misalnya untuk pecahan uang USD/JPY.

Dalam hal ini, trader berharap pecahan dolar Amerika akan mendapat apresiasi jika dibanding yen Jepang. Contoh lain, trader yang memberi dua lot pasangan uang USD/JPY berarti mempunyai dua lot posisi long untuk USD/JPY.

Jika mengacu pada karakteristik yang sudah disebut, USD/JPY merupakan instrumen mata uang yang dipilih, arah yang diambil yaitu long, dan ukurannya yaitu dua lot. Tapi untuk mendapat profit dari aktivitas ini trader harus pandai memilih sinyal beli untuk mengambil posisi long.

Sejumlah indikator harus digunakan trader untuk mencari sinyal buy dan sell untuk masuk ke market. Satu contoh sinyal beli yaitu saat harga mata uang jatuh ke level support. Chart USD/JPY di bawah mengalami depresiasi 110.274 dan menyentuh level support beberapa kali. Poin 110.274 menjadi level support dan menawarkan sinyal beli untuk trader hanya jika harga jatuh ke level tersebut.

Sumber: google.com

Satu keunggulan utama dari market forex yaitu bahwa trader bisa trading secara virtual 24 jam. Meski demikian, beberapa trader lebih memilih trading pada saat market mayor terbuka, seperti sesi New York dan London. Sebabnya, dua market ini menyediakan likuiditas terbesar.

Apa Itu Posisi Short dan Kapan Menggunakannya?

Posisi short secara umum merupakan kebalikan dari posisi long. Saat trader masuk ke posisi short, trader pasti berharap istrumen yang dipilih akan mengalami depresiasi (turun). Melakukan short pada satu mata uang berarti menjual mata uang dengan harapan harga akan turun di masa depan.

Tujuannya supaya trader bisa membeli kembali mata uang yang sama di waktu mendatang dengan harga yang lebih rendah. Perbedaan antara harga jual tertinggi dan harga beli terendah bisa disebut sebagai profit, dan seperti inilah cara trader meraup untung dari aktivitas trading.

Untuk mempermudah pemahaman, semisal trader mengambil posisi short untuk USD/JPY, bisa dimaknai kalau trader menjual USD untuk membeli JPY. Trader harus bisa mencari sinyal terbaik untuk mendapat profit maksimal dari aktivitas short, dan caranya pun beragam.

Sinyal jual paling umum yaitu saat harga instrumen yang dipilih mencapai level resistance. Suatu level resistance akan terjadi jika level harga mata uang yang dipilih kesulitan untuk naik ke atas. Chart USD/JPY di bawah menunjukkan apresiasi hingga 114.486 dan berjuang naik ke atas.

Sumber: google.com

Level ini akan menjadi resistance dan menyediakan trader sinyal jual saat harga menyentuh 114.486. meski demikian, beberapa trader hanya akan membuka posisi saat sesi trading mayor terbuka. Sedang beberapa trader lain hanya menunggu peluang datang lalu trading kapan saja.

Apa Saja yang Terlibat Saat Membuka Posisi Short?

Istilah short seringkali mengecoh para trader, dan kadang sangat membingungkan. Tapi apapun itu, bagaimana trader bisa menjual sesuatu jika tak memiliki? Semua ini berawal dari market saham, jauh sebelum istilah ini populer di dunia trading forex.

Trader yang ingin berspekulasi pada saat harga bergerak turun mungkin saja tak punya saham sendiri untuk membalikkan situasi, dan kemungkinan besar trader lain juga demikian. Broker lalu melihat ini sebagai peluang lain untuk mencari profit, lalu mencocokkan klien yang ingin menahan saham dengan klien yang ingin menjual tanpa memiliki satu saham pun.

Trader lalu dalam jangka waktu lama (long) menahan saham karena dalam posisi membeli, atau menahan dengan alasan lain. Di sisi lain, trader yang ingin menjual saham pasti karena urusan mendesak, atau karena sebab lain, sehingga harus jual cepat (short).

Dalam market forex, transaksi yang berjalan sama sekali berbeda dengan saham, yang dalam hal ini proses short suatu mata uang tak sama. Misalnya saja, pasangan mata uang melibatkan mata uang dasar (yang disebut di depan) dan mata uang kuotasi (yang disebut belakangan).

Pasangan mata uang dalam hal ini saling terkait satu sama lain. Saat trader mengambil posisi short untuk menjual pasangan mata uang, trader secara efektif berarti menjual mata uang dasar dan membeli mata uang kuotasi dengan harapan nilai dua mata uang akan jatuh.

Bagaimana Mengelola Risiko Short?

Mengambil posisi short memberi risiko tinggi karena tak ada nilai maksimal kekalahan dalam sekali trading. Dalam kata lain, kekalahan nilainya tak terbatas seiring nilai forex yang secara teoritis bisa meningkat sampai berkali lipat tak berbatas.

Pada posisi long, nilai dari suatu mata uang tak akan pernah jatuh di bawah nol yang sekaligus menjadi titik maksimal dari level kekalahan. Itu sebabnya, mengelola risiko pada akun trading merupakan sikap yang paling sering ditemukan pada trader sukses.

Beruntungnya, ada sejumlah cara yang bisa ditempuh untuk mengelola risiko posisi short. Yang paling mudah yaitu mengimplementasikan stop-loss dan mengamati level support dan resistance untuk mendapat poin masuk keluar trading secara layak.

Trader juga harus terbuka dengan segala bentuk berita ekonomi yang baru rilis karena punya potensi membuat harga menjadi anjlok. Semisal sedang posisi trading, akan lebih baik jika trader mau memanfaatkan semacam alarm notifikasi agar tak melewatkan peluang.

Mengambil posisi short lebih tepat digunakan saat market mengalami penurunan, meski tetap dibutuhkan pertimbangan sebeum benar-benar membuka trading karena bisa membawa risiko besar walaupun market menunjukkan pola bearish.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA