Dalam keseharian, manusia akrab dengan sebutan agama samawi dan agama ardhi. Agama Samawi disebut juga agama langit, sedangkan agama ardhi dikenal sebagai agama bumi.
"Klasifikasi agama langit dan agama bumi diperkenalkan Ahmad Abdullah al-Masdoosi dalam bukunya yang berjudul Living Religions of The World," tulis Windi Anisa Dhiya dalam tulisan berjudul Agama Langit dan Agama Bumi Dalam Pandangan Para Penulis Muslim di Indonesia (1962-2015).
Istilah agama langit dan agama bumi kemudian dipopulerkan cendekiawan muslim Endang Saifuddin Anshari. Berikut penjelasan sekilas tentang agama samawi dan agama ardhi,
Agama samawi dan agama ardhi: pengertian, kitab suci, dan usia
1. Agama samawi
Pengertian agama samawi adalah agama yang turun dari langit berlandaskan wahyu Tuhan. Agama samawi diwahyukan pada para rasul yang mengajarkannya pada manusia.
Ada tiga agama samawi yang banyak dikenal masyarakat yaitu
a. Islam
- Kitab suci: Al Quran
- Usia: Islam sudah berumur ribuan tahun sejak Allah SWT menurunkan Al Quran secara bertahap pada Rasulullah SAW pada 610-632 M.
b. Kristen
- Kitab suci: Injil
- Usia: Kristen juga berusia ribuan tahun sejak kali pertama diturunkan pada manusia. Ajaran Kristen hingga kini masih dianut banyak orang.
c. Yahudi
- Kitab suci: Taurat
- Usia: Sejak diturunkan pada Nabi Musa AS, agama Yahudi atau Yudaisme telah berusia ribuan tahun.
2. Agama ardhi
Penggolongan agama ardhi adalah yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang yang diterima secara global, dan bukan berlandaskan wahyu. Agama ini tidak punya rasul layaknya agama samawi.
Di Indonesia sedikitnya ada dua agama ardhi yang dikenal masyarakat
a. Hindu
- Kitab suci: Weda
- Usia: Hindu tercatat sebagai salah satu agama paling tua di Indonesia yang sudah ada sejak 7.000 hingga 6.000 SM.
b. Buddha
- Kitab suci: Tripitaka
- Usia: Ajaran Buddha disampakan Sidharta Gautama yang terus diminati hingga sekarang. Agama Buddha diperkirakan sudah ada sejak 2.600 SM.
Sekilas informasi soal agama samawi dan agama ardhi ini semoga bisa menambah wawasan detikers.
Simak Video "Komunitas Yahudi di Minahasa Buka Suara soal Polemik Museum Holocaust"
[Gambas:Video 20detik]
(row/erd)