Peran guru kelas dalam PELAKSANAAN bimbingan konseling di sekolah Dasar

BOGOR - Bimbingan konseling merupakan upaya guru untuk membantu siswa dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada siswa. Bimbingan konseling disekolah sangat dibutuhkan untuk membantu permasalahan-permasalah di sekolah dan lingkungannya. Bimbingan konseling memiliki fungsi untuk mengerahkan dan membimbing siswa pada pendidikan yang baik, bertanggung jawab, dan bersedia mengambil sikap.

Layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami diri, menerima diri dengan segala kekuatan dan kelemahannya, mengenalkan lingkungan dan mengambil keputusan, serta memberi arahan terhadap perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang mengalami masalah saja tetapi berlaku untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu segi pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Bimbingan sangat penting dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan. Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yan terus menerus dan sisitematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai pengembangan diri siswa, yang meliputi kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri yang optimal.

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, melalui bidang bimbingan pribadi, sosial belajar, maupun karier dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).

Peran guru BK dalam program-program bimbingan tidak  perlu dipertanyakan kerana peranan terbesar ada padanya, saat berada dalam lingkunga sekolah. Tetapi guru BK bukanlah satu-satunya orang yang memiliki peranan dalam memberikan bimbingan dan konseling. Diperlukan kerjasama seluruh pihak dalam menciptakan bimbingan yang dapat merubah sikap dan perilaku siswa kea rah yang lebih baik.

PEMBAHASAN

1. Peran Guru Bimbingan Konseling (BK)

Guru bimbingan dan konseling merupakan seorang pendidik yang memiliki tugas membantu siswa dalam mengatasi masalah yang sedang dialami siswa dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Guru bimbingan dan konseling bertanggung jawab untuk membantu siswa menyadari kekuatan-kekuatan mereka sendiri, apa yang merintangi dari permasalahan yang mereka hadapi seperti apa yang mereka harapkan.

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkai bagai kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Banyak rumusan-rumusan yang berkenaan dengan tentang pengertian bimbingan dan konseling yang bisa ditemukan dalam berbagai literature. Akan lebih baik bila pengertian dari masing-masing kata dipaparkan sebagai berikut.

a. Pengertian Bimbingan

Istlah bimbingan dan konseling sebagaimana digunakan literature professional di Indonesia, merupakan terjemahan dari kata Guidance and Counseling dalam bahasa Inggris. Dalam kamus bahasa inggris guidance dikait dengan kata asal guide yang diartikan menunjukkan jalan (sowing a way), memimpin (leading), menuntun (conducting), memberi petunjuk (giving instruction), mengatur (regulation), mengarahkan (governing), dan memberikan nasihat (giving advice). 

Adapun dalam bahasa ini istilah guidancedigunakan untuk paengertian bimbingan. Pengertian bimbingan menurut istilah akan dijelaskan dibawah ini menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Donsmoor dan Miller

Bimingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidik, jabatan, dan pribadi yang mereka miliki atau dapat mereka kembangkan dan sebagai satu bentuk yang sistematik melalui peserta didik dibantu untuk memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan.

Menurut Rachman Natawidjaja

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang diberikan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan diri dan bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga dan masyarakat dengan demikian ia dapat memberikan sumbangan-sumbangan yang berarti.

Menurut Artur J. Jones

Bimbingan sebagai pertolonganyang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal bantuan pilihan-pilihan penyesuaian diri dan pemecahan problem-problem. Tujuan bimbingan ialah membantu orang tersebut untuk tumbuh dalam hal kaemandirian dan kemampuan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri.

Berdasarkan pemaparan yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seseorang yang mempunyai keahlian (konselor/guru bimbingan) kepada seseorang atau sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksanadan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup kemanfaatan sosial.

b. Pengertian Konseling

Secara etimologi istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu conseliumyang artinya dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Adapun dalam bahasa Anglo saxon, istilah konseling dari sellanyang berarti menyerahkan atau menyampaikan.

Secara terminology para ahli berbeda pendapat dalam mendefinisikan arti konseling, diantaranya : 

Menurut Willianson

Konseling diartikan sebagai suatu proses personalisasi dan individualisasi untuk membentu seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah, ciri-ciri perilaku sebagai warga Negara dan nilai-nilai pribadi dan sosial serta sikap, dan kepercayaan yang dapat membantu dirinya selaku makhluk yang dapat menyesuaikan diri secara normal.

Menurut Sri Mulyani Martaniah

Konseling adalah suatu proses yang menghasilkan suatu perubahan dalam kurun waktu tertentu, dalam usaha mencapai suatu tujuan.

Menurut Prayitno

Konseling yaitu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.

Dari beberapa para ahli yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa proses konseling adalah wawancara tatap muka aau suatu hubungan keterkaitan antara seorang (konselor) orang yang ahli (yang memberi bantuan). Dalam hal ini keduanya saling berinteraksi berkomunikasi secara professional berkenaan dengan masalah pribadi klien.

Dengan bantuan tersebuat individu atau sekelompok orang pada akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya, baik sekarang maupun yang akan datang, sehingga individu atau sekelompok masyarakat dapat menjadi lebih mampu dan berkembang dalam hal mengatasi masalah dan keresahan-keresahan yang dihadapinya, sehingga orang yang memberikan bantuan (konselor sekolah/guru pembimbing) eranggapan bahwa individu/sekelompok masyarakat mampu menemukan dirinya sendiri.

c. Peran Guru Bimbingan Konseling (BK)

Menurut bahasa peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa. Peranan adalah dari kata dasar peran yang ditambahkan akhiran an, peran memiliki arti seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.

Sedangkan guru pembimbing atau konselor di sekolah harus mempunyai sifat kepribadian yang baik atau berakhlak mulia untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan berbagai tugas dan aktifitas yang terkait dengan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah.

Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada Sembilan peran guru dalam kegiatan bimbingan konseling adalah sebagai berikut:

Informator 

Guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

Organisator

Guru BK mendesain kegiatan-kegiatan untuk siswa, agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan cara mendekatkan diri siswa dengan guru BK , teman sebaya, sosial sekolah, lingkungan fisik dan mata pelajaran.

Motivator

Guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta motivasi untuk menumbuhkan aktivitas dan kreativitas siswa. Peranan guru BK dalam memberikan motivasi untuk mendinamiskan potensi yang dimiliki siswa dan siswa dapat berkembang sesuai dengan harapan dan cita-cita.

Director

Guru BK mengarahkan siswa terkait manajemen diri, kebiasaan, tugas-tugas, dan perilaku yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan. Pemberian arahan oleh guru BK dilakukan pada saat konseling individu, konseling kelompok, dan bimbingan kelompok.

Inisiator

Guru mempunyai ide-ide kreatif, ide yang diaplikasikan oleh guru BK dalam proses belajar mengajar.

Transmitter

Guru bertindak sebagai penyabar, dengan memberikan perhatian kepada siswa dalam proses bimbingan. Sehingga siswa dapat merasakan kedekatan dengan guru BK.

Fasilitator

Guru memberikan kemudahan kepada siswa untuk berkonsultasi, memberikan fasilitas suasana yang menyenangkan pada saat kegiatan bimbingan berlangsung secara efektif.

Mediator

Guru sebagai penengah diantara siswa yang berselisih dan guru BK menjadi penyedia media dalam kegiatan bimbingan.

Evaluator

Guru mempunyai otoritas untuk memberikan penilaian kepada sisiwa terhadap perkembangan kepribadian prilaku siswa, baik ketika proses pembelajaran dan keseharian siswa ketika berada di lingkungan sekolah. menentuan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

Peranan guru dalam bimbingan dan konseling. perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan peranan guru menjadi meningkat dari sebagai pengajar menjadi sebagai pembimbing yaitu : 

Guru sebagai perancang  pengajaran

Guru dituntut untuk merancang kegiatan belajar secara efektif dan efisien.

Guru sebagai pengelola pengajaran

Guru dituntut memiliki kemampuan untuk mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efektif dan efisien.

Guru sebagai pembimbing

Guru dituntut untuk melakukan pendekatan, bukan saja melalui pendekatan instruksional melainkan dibarengi pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung.

Adapun peranan guru pembimbing atau konselor disekolah adalah sebagai berikut : 

a) Peran guru pembimbing dalam bimbingan dengan langkah-langkah berikut :

o Membuat catatan mengenai peserta didik untuk dipelajari.

o Guru pembimbing harus mendapat kepercayaan dari individu yang bersangkutan.

o Guru pembimbing harus menjelaskan masalah-masalah yang dihadapinya terutama kesulitan di sekolah.

o Guru pembimbing harus memimpin dan memberikan saran-saran pmecahan masalah yang positif.

o Guru pembimbing memberikan bimbingan yang diperlukan sehingga individu dapat melaksanakan berbagai kegiatan atau usaha yang sesuai dengan kemampuan dan masalah yang dihadapinya.

b) Peran guru pembimbing dalam pengawasan organisasi bimbingan dan konseling sebagai berikut : 

o Harus memiliki kemampuan untuk memahami dan mengetahui sifat-sifat seseorang

o Seorang guru pembimbing harus banyak punya pengalaman yang berliku-liku

o Seorang guru pembimbing harus mempunyai kepribadian yang seimbang dan kuat

o Seorang guru pembimbing harus simpati dan bersifat objektif, harus tajam perasaannya dan memancarkan cahaya yang dapat membuat seseorang selalu bijaksana dalam melayani orang lain.

2. Sekolah Dasar  

a. Pengertian Sekolah Dasar

Sekolah dasar adalah bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan program enam tahun. Bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan pendidikan program enam tahun. Sekolah dasar adalah tahapan pendidikan awal yang biasanya dimulai oleh anak yang berumur 6 atau 7 tahun. Sekolah dasar ditempuh dalam masa enam tahun, yaitu mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pada akhir kelas 6, murid sekolah dasar diwajibkan melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah.

Tujuan pendidikan di sekolah dasar sebagai berikut : 

o Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik 

o Sehat jasmani dan rohani

o Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang diperoleh untuk melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat, dan mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.

Jadi jelas bahwa anak-anak yang belajar di sekolah dasar dipersiapkan tidak hanya untuk menjadi warga Negara yang baik, sehat jasmani dan rohaninya saja, tetapi juga mengembangkan diri dalam kehidupan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut. Sekolah dasar memegang peranan penting, sebab pendidikan untuk tingkat sekolah dasar merupakan bekal dan fondasi yang kuat, oleh karenanya harus benar-benar berbagai landasan demi kelancaran pendidikan ditingkat selanjutnya.

b. Kinerja Mengajar di Sekolah Dasar

Dalam kaitannya dengan kinerja mengajar, Wina Sanjaya (2006:50) mengemukakan bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Pendapat lain juga menyatakan pentingnya komponen guru dalam pendidikan, seperti yang dikemukakan oleh E. Mulyasa (2007: 19), bahwa peran dan fungsi guru sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Peran dan fungsi tersebut sebagai berikut :

1. Sebagai pendidikan dan pengajar: setiap guru secara otomatis adalah sebagai pendidik dan pengajar yang harus memiliki kestabilan emosi, cita-cita, dan keinginan untuk memajukan muridnya, bersikap realitas, jujur dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua, guru harus memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis teori dan praktik pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.

2. Sebagai anggota masyarakat: bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psiologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antarmanusia, memiliki keterampilan mambina kelompok, keterampilan bekerja sama dalam kelompok, dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.

3. Sebagai pemimpin: setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antarmanusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah.

4. Sebagai administrator: setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan di sekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.

5. Sebagai pengelola pembelajaran: bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengajar di dalam maupun diluar kelas.

Demikian beberapa tugas dan fungsi guru pada umumnya, secara khusus fungsi guru sebagaimana yang dirumuskan oleh Departemen Pendidikan Nasional yaitu berfungsi sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, pengembang program, pengelola program, dan sebagai tenaga professional.

PENUTUP

Bimbingan dan konseling di sekolah sangatlah dibutuhkan untuk menunjang kepribadian siswa dalam dunia pendidikan dan lingkungannya, dengan adanya bimbingan siswa diharapkan dapat menjadi seorang pribadi yang lebih baik. Karena itu, peran guru BK pun sangatlah dibutuhkan untuk menunjang peserta didik dalam menghadapi masalah atau permasalahan yang dihadapinya.

Bimbingan juga merupakan sebagai proses pemberian bantuan terhadap peserta didik agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, yang bisa mengenal dirinya sendiri, lingkungan, bisa mengambil keputusan dan menjadi seseorang yang dewasa dalam berfikir.

Kegiatan bimbingan konseling merupakan kegiatan yang mencakup persoalan yang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikannya. Maka dari itu peran guru BK salah satunya untuk bisa berkomunikasi dan menceritakan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh siswa yang membutuhkan bimbingan untuk menyelesaikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mulyadi, S. M. (2016). Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah.Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

M.Pd, D. A. (2013). Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar.Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Marsetyaningsih, H. (2014). Kegemaran Membaca Di Perpustakaan Dan Prestasi Belajar Anak.Sonorejo, Sukaharjo, Jawa Tengah: GriyaPena Wartawan.

Rizqiyah, M. (2017). Peranan Guru BK Dalam Membantu Penyelesaian Diri Siswa Baru Di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Portal Garuda, 1-14.

Oleh : Siti Virda Handayani - Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Insitut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor