Penggunaan tanda seru lebih dari satu

Ada tiga tanda baca yang dapat menutup kalimat, yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Tanda titik menamatkan kalimat pernyataan (deklaratif), tanda tanya menutup kalimat tanya (interogatif), sedangkan tanda seru menuntaskan kalimat seru (eksklamatif) dan perintah (imperatif). Ketiga tanda baca penutup itu melambangkan intonasi akhir yang ada pada kalimat lisan.

Satu kalimat yang sama dapat memiliki makna yang berbeda ketika mendapat tanda baca yang berbeda. Pada contoh di bawah ini, kalimat pertama menyampaikan pernyataan, kalimat kedua mengajukan pertanyaan, sedangkan kalimat ketiga memberikan seruan.

1. Itu bola saya.

2. Itu bola saya?

3. Itu bola saya!

Tanda Titik

Selain sebagai penutup kalimat deklaratif, tanda titik juga dipakai sebagai (1) pengakhir nomor dan pemisah unsur nomor, (2) pengakhir singkatan dan pemisah unsur singkatan, serta (3) pemisah bagian waktu dan pemisah ribuan.

Sebagai pengakhir nomor pada sebuah daftar, tanda titik hanya diberikan pada nomor yang terdiri atas satu unsur. Unsur tersebut dapat berupa angka atau huruf. Contohnya sebagai berikut.

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

1. Kondisi Saat Ini

Untuk nomor yang memiliki lebih dari satu unsur, tanda titik diberikan sebagai pemisah di antara tiap unsur, tetapi tidak pada akhir nomor. Contohnya sebagai berikut.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Kondisi Saat Ini

Nomor pada judul gambar atau tabel mengikuti penomoran daftar, tetapi nomor yang hanya memiliki satu unsur tidak diakhiri tanda titik. Contohnya sebagai berikut.

  • Tabel 1 Distribusi Penduduk Indonesia
  • Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Indonesia

Sebagai pengakhir singkatan, tanda titik dipakai untuk mengakhiri (1) singkatan unsur nama orang dan gelar, (2) singkatan bukan nama yang terdiri atas tiga huruf atau lebih, serta (3) unsur singkatan dua huruf yang dipakai dalam persuratan. Contohnya sebagai berikut.

  • Dr. Gunawan P., S.T.
  • hlm. (halaman)
  • dll. (dan lain-lain)
  • u.p. (untuk perhatian)

Penggunaan tanda titik sebagai pemisah bagian waktu—jam, menit, dan detik—berbeda dengan ejaan bahasa Inggris yang memakai tanda titik dua (:) untuk keperluan itu. Demikian juga dengan penggunaan tanda titik sebagai pemisah bilangan ribuan dan tanda koma sebagai pemisah bilangan desimal. Ejaan bahasa Inggris menerapkan sebaliknya: Tanda koma memisahkan bilangan ribuan, sedangkan tanda titik memisahkan bilangan desimal. Contohnya sebagai berikut.

  • pukul 13.25 (bukan pukul 13:25)
  • 12.345,67 rupiah (bukan 12,345.67 rupiah)

Peniadaan Tanda Titik

Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul (bab, subbab, artikel, gambar, tabel, dst.) atau elemen surat (tanggal, alamat, penanda tangan, dst.). Contohnya sebagai berikut.

  • Latar Belakang
  • Raja-Raja Politik
  • Jakarta, 17 Agustus 1945
  • Yth. Direktur PT Antah-berantah
  • Jalan Sudirman 46

Tanda titik penutup kalimat juga tidak diberikan ketika kalimat sudah diakhiri singkatan yang ditutup dengan tanda titik. Contoh:

  • Acara ditutup oleh Amir Mahmud, S.H.
  • Ia membeli banyak barang, yaitu pensil, kertas, dll. 

Tanda Tanya dan Tanda Seru

Tanda tanya mutlak hadir pada kalimat tanya, sedangkan tanda seru dapat dihilangkan pada kalimat seru atau perintah. Penghilangan tanda tanya membuat tujuan untuk bertanya tidak tersampaikan. Sebaliknya, penghilangan tanda seru dapat dilakukan untuk mengurangi ketegasan, misalnya pada instruksi pengisian soal atau seruan terima kasih seperti pada contoh berikut.

1. Isilah titik-titik di bawah ini.

2. Terima kasih.

Pada kedua contoh di atas, baik tanda titik maupun tanda seru dapat dipakai untuk mengakhiri kalimat meski nada kalimat yang muncul akan berbeda.

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Penggunaan tanda baca adalah untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan, menentukan intonasi, serta jeda pada saat pembacaan.

Umumnya, tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan adalah titik (.), koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan tanda petik (").

Dilansir dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Kemdikbud, simak penggunaan tanda baca tersebut yang benar dalam penjelasan di bawah ini.

Baca juga: 5 Tujuan Pembuatan Teks Laporan Hasil Observasi

Tanda Baca Titik

Cara penggunaan tanda baca titik yang benar beserta contohnya.

1. Digunakan pada akhir kalimat pernyataan

Contoh: Ayah dan Ibu pergi ke acara pernikahan kerabatnya kemarin siang.

2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar

Contoh:
I. Kondisi Kebahasaan Indonesia
A. Bahasa Indonesia
B. Kedudukan

3. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian

Contoh:
1) Masalah sosial disebabkan oleh
a) Kesenjangan sosial
b) Kesenjangan pendidikan

4. Tanda baca titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar

Contoh: Gambar 1.1 Penggunaa Internet di Indonesia 2021

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu.

Contoh: Pukul 17.08.30 (pukul 17.00 lewat 8 menit 30 detik)

6. Dipakai dalam daftar pustaka, diletakkan di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda baca tanya atau seru), dan tempat penerbit.

Contoh: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta.

7. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 21.000 jenis flora dan fauna.

8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia merdeka pada tahun 1945.

9. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat.

Contoh:
Yth. Direktur Perusahaan XYZ
Jalan Cempaka III No.10
Jakarta Timur

Tanda Baca Koma

Ini dia penggunaan tanda baca koma yang tepat.

1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Contoh: Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

2. Dipakai sebelum kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.

Contoh: Adik ingin membeli permen, tetapi giginya sedang sakit.

Baca juga: Harakat, Tanda Baca dalam Al-Qur'an dan Cara Membacanya

3. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Namun, tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh:
Karena berlari terlalu kencang, kakinya sakit.
Kakinya sakit karena ia berlari terlalu kencang.

4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh: Mahasiswa itu malas dan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dia tidak lulus mata kuliah Statistik selama dua semester.

5. Dipakai sebelum dan atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, serta kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, Pak, atau Nak.

Contoh:
Wah, seru sekali!

Selamat pagi, Bu.

6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh: Kata Ayah saya, "Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain."

7. Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Rambutan, Jakarta 12120

8. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.

Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.

9. Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.

Contoh: B. Ratulangi, S.I.Kom.

10. Digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh: 12,9 km

11. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

12. Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.

Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

Selanjutnya Tanda Baca Titik Dua, Tanda Tanya, Titik Koma, dan Tanda Seru >>>

Halaman 1 2

Selanjutnya



Simak Video "Ini Penipu 317 Mahasiswa Bogor, Kerugian Korban Sampai Rp 2,3 Miliar"
[Gambas:Video 20detik]

tanda baca titik koma titik dua titik koma tanda petik tanda tanya tanda seru bahasa indonesia puebi ejaan detikpedia

Apakah boleh menggunakan tanda seru lebih dari satu?

Tidak akan berdampak apa-apa ketika seseorang menggunakan tanda baca lebih dari satu. Pada kalimat larangan tersebut, si pembaca tidak akan berdampak jera jika tanda seru digunakan hingga sepuluh atau bahkan seratus. Dalam KBBI, dicantumkan bahwa tanda seru merupakan tanda baca (!)

Tanda seru digunakan untuk apa saja?

Pada kaidah penulisan, tanda seru digunakan untuk ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Apakah tanda tanya dan tanda seru boleh digabung?

Interobang (bahasa Inggris: interrobang), (‽, juga sering ditulis ?!, !?, ?!?, atau !?!), adalah tanda baca tidak konvensional yang digunakan dalam berbagai bahasa dan bertujuan menggabungkan fungsi tanda tanya (tanda interogatif) dengan tanda seru (dalam istilah percetakan dan pemrograman, disebut "bang").

Kalimat apa saja yang menggunakan tanda seru?

Contoh Kalimat Tanda Seru Bahasa Indonesia pada Kalimat Perintah.
Kerjakan tugas itu sekarang!.
Tolong matikan kran airnya!.
Tolong ambilkan sepatu!.
Bawa dokumen penting itu besok!.
Jagalah kebersihan lingkungan sekolah!.
Jangan lupa cuci tangan dan pakai masker ya!.
Ganti bajumu dan mandi sekarang juga!.