Penggunaan fungsi SIN. pada PHP

Definisi dan Penggunaan

Fungsi sin() digunakan untuk dapat mengembalikan sinus sebuah angka.

Syntax

sin(number);

Nilai Parameter

ParameterDeskripsi
number Required. Menentukan nilai dalam radian

Detail Teknis

Return Value:Angka sinus
Return Type:Float
PHP Version:4+

Contoh
Kembalikan sinus dari angka yang berbeda:

<?php
echo(sin(3) . "<br>");
echo(sin(-3) . "<br>");
echo(sin(0) . "<br>");
echo(sin(M_PI) . "<br>");
echo(sin(M_PI_2));
?>
  /* Output :
0.14112000805987
-0.14112000805987
0
1.2246467991474E-16
1

You may also like

<PHP Matematika Referensi

Contoh

Kembali sinus dari nomor yang berbeda:

<?php
echo(sin(3) . "<br>");
echo(sin(-3) . "<br>");
echo(sin(0) . "<br>");
echo(sin(M_PI) . "<br>");
echo(sin(M_PI_2));
?>

Menjalankan contoh »


Definisi dan Penggunaan

The sin() mengembalikan fungsi sinus dari sebuah nomor.


Sintaksis

sin( number );


Parameter Deskripsi
number Wajib. Menentukan nilai dalam radian

Rincian teknis

Kembali Nilai: Sinus dari jumlah
Kembali Jenis: Mengapung
PHP Versi: 4+

<PHP Matematika Referensi

(PHP 4, PHP 5, PHP 7, PHP 8)

sinSine

Description

sin(float $num): float

sin() returns the sine of the num parameter. The num parameter is in radians.

Parameters

num

A value in radians

Return Values

The sine of num

Examples

Example #1 sin() example

<?php// Precision depends on your precision directive
echo sin(deg2rad(60));  //  0.866025403 ...
echo sin(60);           // -0.304810621 ...?>

See Also

  • asin() - Arc sine
  • sinh() - Hyperbolic sine
  • cos() - Cosine
  • tan() - Tangent
  • deg2rad() - Converts the number in degrees to the radian equivalent

There are no user contributed notes for this page.


Fungsi Trigonometri adalah fungsi dari sebuah sudut yang digunakan untuk menghubungkan antara sudut-sudut dalam suatu segitiga dengan sisi-sisi segitiga tersebut. Dalam membuat script PHP fungsi trigonometri ini dapat menggunakan syntax sebagai berikut:

Syntax:

ACOS(angka)

ASIN(angka)

ATAN(angka)

a. Fungsi ACOS
Fungsi ini berguna untuk mencari nilai Arccosinus dari suatu angka atau bilangan.
Contoh mengambil nilai COS
<?php
echo"Menentukan nilai acos<hr>";
$data=acos(0);
echo $data."<br>";
$data=acos(1);
echo $data."<br>";
$data=acos(0.5);
echo $data."<br>";
?>

Output Script Jika dijalankan:
Menentukan nilai acos
1.5707963267949
0
1.0471975511966

Baca Juga: Contoh Operasi File Pada PHP

b. Fungsi ASIN

Fungsi ini juga sama dengan fungsi ACOS yaitu mencari nilai Arcsinus dari suatu angka atau bilangan. Contoh mengambil nilai SIN

 <?php
echo"mengambil nilai asin<hr>";
$data=asin(0);
echo $data."<br>";
$data=asin(1);
echo $data."<br>";
$data=asin(0.5);
echo $data."<br>";
?>

Output Script Jika dijalankan:
mengambil nilai asin
0
1.5707963267949
0.5235987755983

c. Fungsi ATAN

Fungsi juga berguna untuk mencari nilai Arctangent dari suatu angka atau bilangan. Contoh Penggunaan fungsi atan dan atan2

<?php

echo"<hr>";
$bilangan= 34;
$bilangan1=22;
$bilangan2=19;
$atan=atan($bilangan);
$atan2=atan2($bilangan1,$bilangan2);
echo"Data \$bilangan = $bilangan.
Hasilnya dengan fungsi atan : $atan<br>";
echo"Data \$bilangan1 = $bilangan1<br>";
echo"Data \$bilangan2 = $bilangan2<br>";
echo"Hasilnya dengan fungsi atan2 : $atan2<br>";
?>

Output Script Jika dijalankan:

Penggunaan fungsi atan dan atan2
Data $bilangan = 34. Hasilnya dengan fungsi atan : 1.5413930385909
Data $bilangan1 = 22
Data $bilangan2 = 19
Hasilnya dengan fungsi atan2 : 0.85843872870057


Baca Juga: Inilah 5 Operator Yang Sering digunakan pada PHP

Contoh Penggunaan Fungsi Cos dan Atan
<?php
echo"Penggunaan fungsi atan dan cos<hr>";
$bilangan= 34;
$cos=cos($bilangan);
echo"Hasil cos dari $bilangan adalah : $cos";
?>

Output Script Jika dijalankan:
Penggunaan fungsi atan dan cos
Hasil cos dari 34 adalah : -0.84857027478461 

Semoga Bermanfaat...^_^


#PHP

Banyak fungsi build-in dari php yang sering kita gunakan, seperti print(), print_r(), unset(), dll. Selain fungsi-fungsi tersebut, kita juga dapat membuat fungsi sendiri sesuai kebutuhan.

Fungsi adalah sekumpulan intruksi yang dibungkus dalam sebuah blok. Fungsi dapat digunakan ulang tanpa harus menulis ulang instruksi di dalamnya.

Fungsi pada PHP dapat dibuat dngan kata kunci function, lalu diikuti dengan nama fungsinya.

Contoh:

function namaFungsi(){
  //...
}

Kode intruksi dapat di tulis di dalam kurung kurawal ({...}).

Contoh:

function perkenalan(){
  echo "Assalamulaikmu, ";
  echo "Perkenalkan, nama saya Ardianta<br/>";
  echo "Senang berkenalan dengan anda<br/>";
}

Fungsi yang sudah dibuat tidak akan menghasilkan apapun kalau tidak dipanggil. Kita dapat memanggil fungsi dengan menuliskan namanya.

Contoh:

Jadi, kode lengkapnya seperti ini:

<?php
// mmbuat fungsi
function perkenalan(){
  echo "Assalamulaikmu, ";
  echo "Perkenalkan, nama saya Ardianta<br/>";
  echo "Senang berkenalan dengan anda<br/>";
}

// memanggil fungsi yang sudah dibuat
perkenalan();

echo "<hr>";

// memanggilnya lagi
perkenalan();
?>

hasilnya:

Fungsi dengan Parameter

Supaya intruksi yang di dalam fungsi lebih dinamis, kita dapat menggunakan parameter untuk memasukkan sebuah nilai ke dalam fungsi. Nilai tersebut akan diolah di dalam fungsi.

Misalkan, pada contoh fungsi yang tadi, tidak mungkin nama yang dicetak adalah ardianta saja dan salam yang dipakai tidak selalu assalamualaikum. Maka, kita dapat menambahkan parameter menjadi seperti ini:

<?php
// mmbuat fungsi
function perkenalan($nama, $salam){
  echo $salam.", ";
  echo "Perkenalkan, nama saya ".$nama."<br/>";
  echo "Senang berkenalan dengan anda<br/>";
}

// memanggil fungsi yang sudah dibuat
perkenalan("Muhardian", "Hi");

  echo "<hr>";

  $saya = "Indry";
  $ucapanSalam = "Selamat pagi";
  // memanggilnya lagi
  perkenalan($saya, $ucapanSalam);
?>

Hasilnya:

Paramter dengan Nilai Default

Nilai default dapat kita berikan di parameter. Nilai default berfungsi untuk mengisi nilai sebuah parameter, kalau parameter tersebut tidak diisi nilainya.

Misalnya: saya lupa mengisi parameter salam, maka program akan error. Oleh karena itu, kita perlu memberikan nilai default supaya tidak error.

Contoh:

<?php
// mmbuat fungsi
function perkenalan($nama, $salam="Assalamualaikum"){
  echo $salam.", ";
  echo "Perkenalkan, nama saya ".$nama."<br/>";
  echo "Senang berkenalan dengan anda<br/>";
}

// memanggil fungsi yang sudah dibuat
perkenalan("Muhardian", "Hi");

echo "<hr>";

$saya = "Indry";
$ucapanSalam = "Selamat pagi";
// memanggilnya lagi tanpa mengisi parameter salam
perkenalan($saya);
?>

Hasilnya:

Fungsi yang Megembalikan Nilai

Hasil pengolahan nilai dari fungsi mungkin saja kita butuhkan untuk pemrosesan berikutnya. Oleh karena itu, kita harus membuat fungsi yang dapat mengembalikan nilai.

Pengembalian nilai dalam fungsi dapat menggunakan kata kunci return.

Contoh:

<?php
// membuat fungsi
function hitungUmur($thn_lahir, $thn_sekarang){
  $umur = $thn_sekarang - $thn_lahir;
  return $umur;
}

echo "Umur saya adalah ". hitungUmur(1994, 2015) ." tahun";
?>

Hasilnya:

Memangil Fungsi di dalam Fungsi

Fungsi yang sudah kita buat, dapat juga dipanggil di dalam fungsi lain.

Contoh:

<?php
// membuat fungsi
function hitungUmur($thn_lahir, $thn_sekarang){
  $umur = $thn_sekarang - $thn_lahir;
  return $umur;
}

function perkenalan($nama, $salam="Assalamualaikum"){
  echo $salam.", ";
  echo "Perkenalkan, nama saya ".$nama."<br/>";
  // memanggil fungsi lain
  echo "Saya berusia ". hitungUmur(1994, 2015) ." tahun<br/>";
  echo "Senang berkenalan dengan anda<br/>";
}


// memanggil fungsi perkenalan
perkenalan("Ardianta");

?>

Hasilnya:

Fungsi rekursif

Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Fungsi ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sepeti faktorial, bilangan fibbonaci, pemrograman dinamis, dll.

Contoh fungsi rekursif:

<?php

function faktorial($angka) {
  if ($angka < 2) {
    return 1;
  } else {
  // memanggil dirinya sendiri
  return ($angka * faktorial($angka-1));
  }
}

// memanggil fungsi
echo "faktorial 5 adalah " . faktorial(5);

?>

Hasilnya: