Pengaruh teknologi dan PENDIDIKAN terhadap PERTUMBUHAN Ekonomi di Indonesia

  • ABSTRAK Pada level negara, beberapa penelitian diantaranya oleh Mefteh dan Benhassen (2015), Mahony dan Vecchi (2002), dan Meijers (2012) telah membuktikan bahwa TIK berkontribusi positif pada peningkatan produk domestik bruto. Ding dan Haynes (2006) menyatakan bahwa perbedaan dalam infrastruktur telekomunikasi berpengaruh thd pertumbuhan ekonomi provinsi di Tiongkok. Di level industri, penelitian oleh Sikles, Kayis dan Gurel (2017) menemukan bahwa sektor manufaktur yang menggunakan TIK di Turki memiliki produktifitas yang lebih besar dibandingkan yang tidak menggunakan TIK. Penelitian ini ingin membuktikan bagaimana pengaruh teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia di Indonesia dimana tingkat penggunaan TIK-nya berbeda-beda antar provinsi. Dengan dataset yang terdiri atas 33 provinsi pada kurun waktu 2012 2015, menggunakan model fixed effect dapat dibuktikan secara ekonometrik bahwa ICT, baik dalam bentuk variabel Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IPTIK) maupun dalam bentuk jumlah rumah tangga (persentase) pengguna internet dalam 3 (tiga) bulan terakhir, merupakan salah satu variabel yang berpengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi daerah. Variabel lain yang juga berpengaruh signifikan adalah pengeluaran pemerintah provinsi, kapital (pembentukan modal tetap bruto - PMTB). Dalam konteks pembangunan manusia di provinsi-provinsi (direpresentasikan dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM), TIK melalui variabel IPTIK juga berpengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia di provinsi-provinsi di Indonesia. Variabel-variabel ekonomi lainnya yang juga turut berpengaruh signifikan adalah pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan pendidikan, pendidikan, jumlah penduduk miskin dan juga pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi TIK. Model Growth Accounting telah menunjukkan dan membuktikan bahwa input faktor yang terbesar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi regional selama periode penellitian adalah kapital (43,48%), pengeluaran pemerintah (35,40), total faktor produktifitas (9,73%), tenaga kerja (8,23%) dan TIK (3,16%).

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA