PENELITIAN pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja

Abstrak Penelitian ini ditujukan untuk meneliti pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Dengan tujuan agar para remaja dapat mengetahui bagaimana pengaruh itu bisa datang dan untuk mengetahui apa saja batasan-batasan yang harus dilakukan remaja terhadap media sosial. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, yang mana peneliti mencari data-data melalui pembacaan dan pencatatan pada hal-hal yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif., yaitu penelitian sebagai prosedur pemecahan masalah, diselediki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian. Lalu sumber data pada penelitian ini peneliti menggunakan sumber data berupa catatan lapangan, transkrip wawancara yang dicatat melalui catatan tertulis maupun melalui alat perekam. Hasil dari penelitian kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai pengaruh media sosial bagi remaja itu sendiri. PENDAHULUAN Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan

The Problematics Influence of Social Media on The Adolescent Behavior in Indonesia

Grace Lumban Gaol

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

ABSTRAK : Teknologi terus mengalami perkembangan sejak revolusi industri pecah di Prancis pada tahun 1760- an. Perkembangan teknologi yang awalnya sederhana semakin berkembang dan menjadi praktis. Teknologi yang awalnya dari mesin besar menjadi alat komunikasi yang mudah digenggam. Telekomunikasi yang tergenggam menghasilkan kemudahan bagi pengguna untuk mengaksesnya terlebih ada banyak fitur yang disuguhkan. Media sosial menjadi suguhan terbaik dari perkembangan teknologi yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Media sosial dapat diakses oleh banyak orang tanpa batas waktu dan tempatnya. Media sosial sebagai kolam yang begitu bebas dan tanpa batasan dapat menghasilkan dampak langsung kepada masyarakat. Begitu banyak kalangan yang bersinggungan langsung termasuk remaja. Remaja dalam masa peralihan sangat berisiko terdampak pengaruh media sosial. Dampak positif dan negatif mempengaruhi perilaku remaja dan moral dari remaja itu sendiri. Ini menjadi satu pekerjaan rumah baik pemerintah dan negara terkait hal ini.

Kata Kunci : perkembangan teknologi, pengaruh media sosial, perilaku remaja

ABSTRACT : Technology has continued to develop since the industrial revolution broke out in France in the 1760s. Technological developments that were originally simple have grown and become practical. Technology that started from large machines became easy-to-grip communication tools. Handheld telecommunication makes it easy for users to access it, especially since many features are served. Social media is the best treatment for technological developments that are directly related to society. Social media can be accessed by many people regardless of time and place. Social media as a pool that is so free and without boundaries can have an immediate impact on society. So many people come into contact directly, including teenagers. Teenagers in transition are particularly at risk of being impacted by social media. Positive and negative impacts affect adolescent behavior and the morale of the adolescents themselves. It is homework for both the government and the state in this regard.

Keywords: technological developments, the influence of social media, adolescent behavior

 BAB I

PENDAHULUAN

           A. Latar Belakang Masalah

        Perkembangan teknologi tidak hanya soal mesin-mesin dan industri. Jika ditilik lebih jauh, media sosial pun termasuk menjadi bagian dari perkembangan teknologi. Hal ini dapat terjadi oleh karena teknologi mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya, terlepas dari seberapa jauh jarak yang memisahkan mereka. Pada awalnya, telegraf harmonis, bentuk telekomunikasi sederhana, menggunakan kabel dengan jarak akses untuk berkomunikasi hanya 8 mil. Kemudian, dikembangkan oleh para penemu pada saat itu hingga yang kini kita kenal dengan nama gadget atau bisa juga disebut smartphone.


    Dewasa ini, gadget menjadi salah satu bagian vital dalam hidup masyarakat modern, khususnya kalangan remaja. Terlihat bagaimana jumlah pengguna gadget terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal tahun 2020, pengguna internet mencapai 175,4 juta jiwa. Disisi lain, jumlah smartphone yang terkoneksi internet menyentuh angka 338,2 juta unit. Jumlah pengguna dan smartphone yang digunakan tidak berbanding lurus. Melalui data tersebut dsapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia memiliki lebih dari satu smartphone yang digunakan baik untuk kebutuhan pribadi maupun kebutuhan lainnya. Penggunaan smartphone yang terkoneksi internet akan secara otomatis terhitung sebagai pengguna dari media sosial. Pada tahun yang sama, jumlah pengguna media sosial mencapai angka 160 juta users. Angka ini mengalami peningkatan 17 persen dibandingkan jumlah pengguna media sosial di tahun 2019 lalu. Perkembangan teknologi melalui media sosial memberi pengaruh pada media sosialnya bahkan kepada penggunanya. Perjalanan perkembangan di bidang teknologi memberi warna baru bagi dunia. Seperti, mudahnya berkomunikasi maupun berinteraksi, terlepas ruang dan waktu. Dunia seolah-olah tidak memiliki batasan—aktivitas, trending, gaya hidup dapat dengan mudahnya diketahui dengan sekali klik pada media sosial. Didukung dengan adanya teknologi internet memenuhi  kebutuhan manusia akan bersosialisasi, hiburan, hingga akses informasi yang diinginkan. Segala keuntungan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi— khususnya media sosial membawa banyak perubahan dalam  kehidupan manusia. Perubahan ini terlihat dimana masyarakat banyak beraktivitas dengan media sosial yang kemudian disebutlah menjadi ‘dunia maya’. Media sosial menjadi wadah yang terbuka untuk penyebaran informasi, indentitas seseorang bahkan mempengaruhi pengguna media sosial secara pribadi. Terlepas dari begitu banyak kemudahan yang diberikan, tetapi media sosial tetap memiliki sisi negative yang perlu diperhatikan.

    Problematika yang dihasilkan dari aktivitas di media sosial dapat dilihat dari sistem media sosial yang mencampuradukkan ruang privasi dan ruang publik dari penggunanya. Keadaan ini menyebabkan pengguna terbuka akan setiap kegiatan pribadi, membagikan lokasi secara umum, dan disisi lainnya kejahatan cybercrime mudah terjadi. Korban yang dihasilkan pun dari berbagai umur dan remaja menjadi korban terbanyak atas problematika ini. Hal itu disebabkan karena kalangan remaja masih dalam tahap pencarian jati diri bersama dengan teman sepergaulannya. Lingkup pergaulan remaja saat ini didominasi oleh media sosial. Mereka memiliki anggapan bahwa media sosial menjadi bagian hidupnya karena lingkup pergaulannya berada disitu. Jika tidak memiliki media sosial maka mereka akan disebut anti- sosial, hingga ketinggalan jaman. Oleh karena itulah, media sosial saat ini cukup didominasi oleh remaja.

    Melihat dari problematika pengaruh media sosial yang masih kurang diketahui oleh masyarakat dan secara khusus oleh remaja, maka masih perlu diberi pemaparan dan penelitian lebih lanjut di waktu yang akan datang. Penulisan ini ditulis untuk membahas mengenai segala problematika yang ditimbulkan media sosial beserta pengaruhnya dan bertujuan untuk memberi wawasan baru bagi remaja dalam menggunakan media sosial secara bijak dengan solusi yang dapat dengan mudah dipahami oleh remaja.

            B.  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian media sosiall

2. Apa problematika dari pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja?

            C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan memahami penegertian media sosial

2. Mengetahui dampak positif dan negatif dari media sosial terhadap perilaku remaja

3. Mengidentifikasi dan memahami pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja

4. Mengetahui problematika pengaruh media sosial

BAB II 

TELAAH TEORITIS

            A. Pengertian Pengaruh

        Mengenai pengertiannya, pengaruh merupakan hal yang dapat menjadikan seseorang condong kedalam suatu hal dan membawa perubahan pada diri orang tersebut, baik ke arah positif atau ke arah negatif.

          Perubahan yang diberikan ini membentuk watak, kepercayaan, bahkan perbuatan seseorang. Hal ini sangat vital sehingga jika perubahan yang diberikan menuju kearah positif, maka orang itu akan menjadi lebih baik. Jika ke arah negatif, orang tersebut akan semakin buruk dan menurunnya nilai dan moral dalam dirinya. Hasil dari pengaruh ini sendiri memiliki ensensi pemicu dan menjadikan sesuatu berubah. Dapat disimpulkan jika hal yang disebut pengaruh itu mengalami perubahan, maka akan ada akibat yang dihasilkan dari perubahan tersebut.

             B. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

     Menurut wikipedia, media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain dimana penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

    M.L. Kent mendefinisikan media sosial sebagai “segala bentuk media komunikasi interaktif yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah dan umpan balik.” Media sosial yang digunakan oleh seorang user dapat terhubung dengan banyak orang, kemudian berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial yang sedang digandrungi oleh masyarakat-khususnya kalangan remaja seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

       Setiap media sosial secara otomatis akan terhubung dengan internet. Lain halnya dengan media tradisional yang menggunakan media cetak dan media broadcast untuk berkomunikasi. Media sosial yang dapat diakses secara umum dapat menarik minat masyarakat dan juga dapat berkontribusi secara terbuka melalui kolom komentar, mengklik tombol like, serta membagikan postingan dalam waktu yang singkat.

2. Sejarah Media Sosial

    Sejarah media sosial berawal dari ditemukannya sistem papan buletin. Dimana setiap orang dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik ataupun mendownload dan mengupload dari telepon yang terhubung dengan modem. Perkembangan ini sangat sederhana dan tidak semua orang dapat mengaksesnya. Hanya yang memiliki telepon dan akses internet menggunakan modem sajalah yang dapat melakukannya. Lalu pada tahun 2002 muncullah media jejaring sosial bernama Friendster. Aplikasi ini dapat membangun relasi pertemanan dunia maya secara global. Friendster sempat menjadi media sosial yang fenomenal dan menjadi batu loncatan bagi media sosial di masa yang akan datang. Kemudian disusul dengan kehadiran Linked In. Sebuah situs web yang memungkinkan penggunanya untuk membagikan pengalam kerja dan dunia bisnis. Berbeda dengan Friendsters, Linked In sangat berfungsi hingga saat ini sebagai media untuk mencari lowongan pekerjaan dan menjalin relasi secara professional. Friendster dan Linked In didirikan pada tahun yang sama.

    Pada dua tahun setelahnya, muncul media sosial baru sebagai inovasi terbaru dari Friendster yaitu Facebook. Facebook memiliki fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk membagikan setiap moment, baik foto, video, hingga lokasi terkini kepada teman bahkan kepada seluruh pengguna Facebook dari berbagai negara. Saat ini pun, Facebook masih sangat eksis di dunia media sosial. Baik muda maupun tua setidaknya memiliki satu buah akun Facebook dan mengalami pertambahan pengguna setiap tahunnya.

    Twitter hadir pada tahun 2009 memberikan warna baru pada dunia maya. Berbeda dengan Facebook yang menggunakan sistem add untuk menambahkan teman, Twitter menyebutnya sebagai follow dan dapat mengikuti setiap dari tweet atau postingan yang mereka buat. Tampilan yang lebih sederhana, simple dan penyajian timeline berisi fitur kolom komentar, retweet/like, dan share menjadi daya tarik aplikasi berwarna biru muda ini. Berselang empat tahun Instagram muncul sebagai media sosial yang dapat berinteraksi dengan fitur suka (like), komentar (comment) dan bagi (share) ke media sosial lain ataupun ke pesan pribadi melalui Direct Message (DM). Setelah itu disusul dengan media sosial dengan sistem chat seperti Line dan Whatsapp. Desain yang simple dan mudah diakses menjadikan banyak pengguna menggunakannya sebagai media untuk mengirim pesan dibandingkan dengan aplikasi pesan bawaan smartphone mereka.

    Tak hanya bertukar pesan, media sosial saat ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mempengaruhi opini publik yang berkembang dan hal ini berdampak pada kalangan remaja. Setiap informasi yang beredar di media sosial mampu membentuk penggalangan dukungan atau aksi massa. Hal ini terjadi sebagai bukti bahwa media sosial mampu membentuk opini, sikap dan tindakan publik atas suatu isu.

3.  Klasifikasi Media Sosial

    Media sosial sebagai wadah bersosialisasi dan berinteraksi mengambil beragam bentuk, dimulai dari website, blog, foto atau gambar, hingga virtual reality. Klasifikasi dari media sosial ini dipengaruhi dari perkembangan dari tahun ke tahun. Seorang peneliti bernama Kaplan dan Haenlein mencetuskan ada enam jenis media sosial :a.  Proyek Kolaborasi

    Proyek ini berbasis website yang memberikan akses kepada pengguna untuk dapat mengubah, menambah, maupun me-remove konten – konten yang ada di website tersebut. Seperti, wikipedia.

    b.  Blog dan Microblog

    Media sosial ini menjadi wadah bagi pengguna untuk memposting dan mengekspresikan diri seperti kritik ataupun curhat dengan menjadikannya sebagai postingan. Contohnya, twitter.

     c.  Konten

    Setiap pengguna dapat saling membagikan konten, seperti foto, video, musik, dan yang lainnya. Contohnya, youtube.

     d.  Situs Jejaring Sosial

    Situs yang diinovasikan menjadi sebuah aplikasi dan memberi akses kepada pengguna untuk terhubung secara pribadi dengan orang lain. Pengguna dapat membagikan informasi pribadi seperti foto-foto, video dan lainnya. Seperti Facebook.

     e.   Virtual Game World

    Dunia Virtual yang menggunakan teknologi realis 3D sebagai fitur yang dapat diakses oleh pengguna. Disini pun pengguna bisa muncul dalam bentuk avatar yang dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna. Visualisasi 3D ini menjadikan interaksi dengan orang selayaknya di dunia nyata. Contohnya seperti game online.

C.  Perubahan Sosial 

1. Konsep Perubahan Sosial

    Perubahan akan dialami oleh setiap hal yang diam dibumi, terutama manusia. Perubahan yangs terjadi terhadap manusia mencakupi nilai dan norma sosial, perilaku masyarakat, interaksi sosial dan sebagainya. Setiap perubahan yang terjadi merupakan hal yang wajar terjadi. Pengaruh dari perubahan ini pun dapat menyebar dengan cepat ke belahan dunia yang lain akibat adanya komunikasi modern. (Soerjono Soekanto, 2009:259)

    Banyak dari ahli sosiologi memberikan definisi mengenai perubahan sosial ini, salah satunya menurut Selo Soemardjan. Beliau mengatakan bahwa perubahan sosial adalah “segala perubahan- perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok- kelompok dalam masyarakat”. Dari definisi yang di paparkan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang dialami struktur masyarakat. Disisi lain juga dapat mempengaruhi pola interaksi masyarakat. Hal ini dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau sebaliknya.

  2.  Karakteristik Perubahan Sosial

       Perubahan sosial yang terjadi memiliki beberapa karakteristik, menurut J. J. Macionis sebagai berikut :

 a.  Perubahan sosial selalu terjadi pada masyarakat, artinya pada suatu masyarakat akan secara otomatis mengalami perubahan, baik dari lapisan yang tertinggi hingga terendah. Macionis pun menambahkan bahwa perubahan yang terjadi pasti akan memiliki ragam yang bervariasi.

b.  Perubahan sosial akan selalu berkembang sehingga sulit dikendalikan, masyarakat yang mengalami perubahan akan terus mengalami perkembangan, sehingga masyarakat dituntut untuk bisa terus beradaptasi.

c.  Perubahan sosial dapat menimbulkan konflik, hal ini dapat terjadi di sekitar kita. Banyak perubahan yang tidak sesuai dengan keinginan beberapa golongan masyarakat sehingga menimbulkan konflik.

d.  Perubahan sosial juga memiliki manfaat bagi manusia, perubahan yang

terjadi membentuk baik mental dan ketangguhan masyarakat secara pribadi, kerja keras bagi masyarakat untuk menghasilkan perubahan inilah yang dibutuhkan masyarakat.

3.  Bentuk-bentuk Perubahan

     Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat Perubahan-perubahan yang terjadi memerlukan waktu, baik cepat maupun lambat. Perubahan yang memerlukan waktu secara lambat disebut evolusi. Perubahan secara evolusi terjadi tanpa rencana dan keinginan tertentu. Hal ini bisa terjadi karena usaha dari manusia untuk beradaptasi dengan keadaan dan kondisi baru yang akhirnya menimbulkan perubahan secara perlahan ini.

    Perubahan yang membutuhkan waktu cepat disebut revolusi. Perubahan revolusi terjadi akibat keinginan pihak tertentu untuk mengadakan perubahan, adanya sekelompok atau pemimpin yang dianggap bisa melakukan perubahan, dan terjadinya momentum tertentu yang menghasilkan pergerakan yang memulai perubahan.

     Perubahan Besar dan Perubahan Kecil Perubahan besar adalah perubahan yang memberikan efek meluas dan besar pada masyarakat. (Soerjono Soekanto, 2009:272). Disisi lain, perubahan kecil merupakan perubahan yang tidak memberikan efek secara langsung kepada masyarakat.

 Perubahan yang diinginkan (intended- change) dan perubahan yang tidak diinginkan (unitended-change). Perubahan yang diinginkan memiliki karakteristik perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu. Beberapa pihak yang menginginkan perubahan—agent of change memikirkan dan merencanakan sebuah perubahan dan akhirnya terjadilah perubahan sesuai yang dikehendaki. Berbeda dengan perubahan yang tidak direncanakan, perubahan ini dihasilkan yang terjadi diluar keinginan dan diluar jangkauan pengawasan dari masyarakat. Perubahan yang tidak direncanakan ini menghasilkan akibat-akibat sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. (Soerjono Soekanto, 2009: 272-273)

4.  Faktor Penyebab Perubahan Sosial

    Menurut Seorjono Seokanto (2009:275- 282), penyebab dari perubahan sosial ini dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu : Perubahan yang berasal dari maysarakat itu sendiri atau Internal dan Perubahan yang berasal dari luar masyarakat atau Eksternal. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

 a.  Perubahan yang Berasal dari dalam Masyarakat

 Perubahan jumlah penduduk

    Banyak atau sedikitnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Seperti, bertambahnya penduduk disuatu daerah akan mengakibatkan perubahan pada lapisan masyarakat, khususnya pada kelembagaan masyarakat. Disisi lain, daerah lain mengalami kekosongan atau kekurangan penduduk akibat urbanisasi ataupun transmigrasi penduduk.

Penemuan – penemuan baru

    Penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan sosial pada masyarakat. Penemuan diakibatkan oleh perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, globalisasi, dna juga kebutuhan masyarakat pada saat itu yang menjadikan lahirnya penemuan baru. Masyarakat perlu kembali beradaptasi dengan penemuan baru yang lahir dari tahun ke tahun dan hal itu menyebabkan perubahan sosial yang dinamis dengan lahirnya penemuan baru.

 b.  Perubahan yang Berasal dari Luar Masyarakat

Sebab yang berasal dari lingkungan di sekitar manusia

    Penyebab yang berasal dari luar ini biasanya diakibatkan dari tindakan masyarakat itu sendiri. Seperti kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di selokan, di sungai, dan lainnya dapat memungkinkan untuk terjadinya banjir, kurangnya air bersih, dan lain sebagainya.

    Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Sebagai manusia sosial, masyarakat punsaling berinteraksi antarmasyarakat baik secara pribadi maupun berkelompok. Interaksi itu akan saling memebri pengaruh dan secara tidak langsung membuat masyarakat mengalami perubahan. Selain itu pengaruh pun dapat berasal dari komunikasi menggunakan media masaa dan media sosial.

5.  Pengertian Remaja

    Remaja yang berasal dari bahasa latin adolescentia, berkembang menjadi adolescence dalam bahasa inggris memiliki arti tumbuh atau bertumbuh menjadi dewasa. Adolescence memiliki makna yang lebih luas mencakup tumbuh secara kematangan mental, emosional sosial, dan perubahan secara fisik. (Hurlock, 1992)

    Seseorang dikatakan remaja bila memiliki umur diantara 12 hingga 21 tahun. Rentang usia remaja ini biasanya dibagi menjadi 3, yaitu 12-15 tahun sebagai masa remaja awal, 15-18 tahun sebagai masa remaja pertengahan dan terakhir umur 18- 21 tahun sebagai remaja akhir. Terlihat bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Seorang remaja akan mengalami perkembangan disemua aspek dan fungsi untuk memasuki masa dewasa.

    Remaja memiliki ciri-ciri seperti masih mengalami pertumbuhan fisik. Pertumbuhan fisik akan berlangsung cepat pada masa remaja dibandingkan dengan masa anak-anak dan dewasa. Kedua, perkembangan seksual akan dialami pada remaja. Seksual yang mengalami perkembanag terkadang menimbulkan masalah dan berujung menjadi penyebab dari timbulnya konflik, bunuh diri dan permasalahan remaja lainnya. Dari segi berfikir pun remaja akan mengalami perkembangan. Baik cara berfikir kausatif yaitu menyangkut hubungan sebab-akibat. Remaja tidak akan mudah percaya akan perkataan orang tua seperti pamali, remaja akan mempertanyakan hal tersebut kenapa ia tidak boleh melakukan hal hal yang dilarang. Emosi dari remaja pun akan menjadi labil, atau susah untuk dikendalikan. Hormon remaja sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi. Disisi lain, remaja pun akan mulai tertarik dengan lawan jenis. Hal ini pun soal hormon remaja yang mengalami pertumbuhan.

    Tak hanya itu, remaja pun mengalami perubahan secara lingkungan dan keinginan untuk mencari jati diri. Remaja akan memliki kehidupan sosialnya sendiri dan berusaha mendapatkan status dan peran serta diakui oleh lingkup pergaulannya.

 BAB III

METODE PENELITIAN

 A.  Jenis Penelitian

        Penelitian ini menggunakan penelitian secara deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis peneltiian yang menyajikan gambaran lengkap atau eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena sosial. Penelitian ini dipaparkan oleh peneliti dengan definisi jelas tentang subyek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan.

B.   Subyek Penelitian

        Subyek dalam penelitian ini adalah kalangan remaja yang tinggal di indonesia.

 C.   Metode Pengumpulan Data

        Metode penelitian yang digunakan sebagai berikut:

1.  Metode Observasi, metode ini dilakukan dengan mengamati secara langsung terkait aktivitas remaja yang ada di indonesia.

2.  Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan penulis dengan mewawancarai secara langsung pihak informan terkait topik penelitian yang diangkat.

3.  Metode studi pustaka, metode berupa kajian literature yang berhubungan dengan penelitian, baik berupa buku fiisk, jurnal, hingga sumber dari internet.

 BAB IV

PEMBAHASAN

A.  Media Sosial

    Tidak hanya manusia, teknologi pun terus mengalami perkembangan setiap tahunnya. Didukung dengan era globalisasi yang emmbuat segala sesuatu dapat diakses dengan mudah tanpa melihat jarak dan waktu. Perkembangan teknologi ini snagat dibutuhkan, seperti untuk membantu kegiatan sehari hari dengan jual beli barang online, menghubungi keluarga jauh, hingga bisa melakukan promosi hingga keluar negeri.

    Teknologi yang berkembang menjadi smartphone yang memberikan penggunanya mendapatkan fasilitas media sosial dalam basis aplikasi unduh. Kemudahan dengan sekali klik menjadikan masyarakat beralih ke media sosial dan kalangan remaja pun turut bisa merasakan betapa butunya media sosial di era sekarang ini.

    Setiap pengguna memiliki kebebasan untuk mengakses media sosial ini sehingga    menyebabkan   beberapa problematika yang tidak diinginkan. Baik atau buruk efek yang diberikan tidak lepas dari seberapa baik penggunanya menggunakan media sosial ini. Hal ini semua dapat salingmempengaruhi, khususnya kalangan remaja yang masih dalam masa labil dan butuh pengawasan atas penggunaan media sosial pribadi mereka.

B.  Dampak Positif dan Dampak Negatif Media Sosial

1.  Dampak positif dari media sosial

     a.  Memudahkan masyarakat untuk melakukan interaksi dengan anggota masyarakat lainnya

     b.  Menjadi sarana untuk tetap menjalin relasi dengan lingkup pergaulan yang luas

     c.  Memberi ruang bagi pengguna untuk mengekspresikan diri

     d.  Mempermudah penyebaran informasi dari berbagai kejadian di dunia

2.  Dampak negatif dari media sosial

     a.  Interaksi dengan bertatap muka menurun

     b.  Menjadikan pengguna kecanduan internet

     c.  Menimbulkan konflik dikarenakan perbedaan pandangan terhadap isu di media sosial

    d.   Berkurangnya lingkup privasi dikarenakan media sosial yang bersifat terbuka dan dapat dilihat banyak orang

C.  Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja

    Melalui penelitian dan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa media sosial memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak ini tidak hanya mempengaruhi kalangan dewasa, tetapi juga kalangan remaja yang turut menggunakan media sosial ini.

    Media sosial yang digunakan secara langsung dapat mempengaruhi kalangan remaja, melalui konten, status, berita, video, foto dan unggahan lainnya . dampak positif secara jelas menjadi satu keuntungan bagi pengguannya tetapi sangat berbeda bila itu dampak negatif. Dampak negatif akan akan menghilangkan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat di indonesia. Masyarakat yang dalam lingkupnya pun ada remaja. Remaja yang menjadi bagian dalam masyarakat dapat merasakan dampak yang diberikan oleh media sosial.

    Remaja, yang mayoritas masih mengemban pendidikan, akan sangat membutuhkan media sosial. Sebagai media belajar, media mengekspresikan dirinya, wadah penyaluran kreativitas dan masih banyak lainnya. Namun, hal itu tidak selamanya berlangsung positif, sisi negatif pun dihasilkan dari penggunaan media sosial oleh remaja. Remaja akan mengalami kecanduan media sosial dan internet, lingkup pertemanan yang menyimpang dan juga kebiasaan buruk seperti berkata kasar dan semakin kurangnya nilai kesopanan pada remaja. Hal ini menjadi satu problematika yang butuh kerjasama khususnya kepada orang tua untuk bisa menjaga lingkup penghidupan remaja agar bisa menggunakan media sosial dengan bijak.

 BAB V

PENUTUP

 A.  Kesimpulan

    Adanya perkembangan teknologi memberikan problematika secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat sebagai pengguna teknologi itu sendiri. Problematika ini tidak hanya terjadi di masyarakat tetapi juga pada lingkup kalangan remaja.

    Remaja merupakan seseorang yang sedang mengalami peralihan menuju dewasa. Remaja pun belum dewasa secara fisik dan emosi tetapi tidak juga anak anak. Remaja memiliki risiko lebih besar terkena dampak dari perkembangan teknologi melalui emdia sosial ini. Media sosial sebagai wadah baru untuk berinteraksi secara online, menjadi dunia yang lebih menarik bagi remaja. Dimana remaja bisa berinteraksi, menjalin pertemanan, lingkup pergaulan luas dan mudah mengakses informasi dengan sekali klik.

    Kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial sangat dimanfaatkan oleh kalangan remaja. Hal itu bisa memberikan dampak baik dan dampak buruk. Disisi baiknya, remaja menjadi lebih bisa bekerjasama dna berkoordinasi dengan temannya dengan mudah, akses komunikasi yang lancar menjadikan remaja mudah untuk bisa mengontaki teman. Remaja bisa menggunakan media sosial sebagai wadah mengembangkan diri, seperti yang suka menyanyi dengan membuat video menyanyi dan mengunggah ke media sosial, menjadi wadah ilmu baru bagi remaja juga, dimana remaja dapat mengakses informais yang diingkan. Tak hanya itu, media sosial membuka jalan bagi remaja untuk bisa menambah soft-skill dengan belajar secara otodidak dengan terkoneksi internet.

    Dibalik sisi positif yang ditawarkan , media sosial bagi remaja pun memiliki dampak negatif atau dampak buruk. Remaja yang diberikan kebebasan mengakses informasi akan sulit membedakan informasi yang benar atau hoaks karena sedikitnya pendampingan orang tua saat remaja mengakses media sosial. Remaja pun dapat mudah melihat konten-konten yang amoral atau tidak sesuai dengan umur mereka, mendengar pembicaraan atau omongan yang bersifat negatif yang hasilnya memengaruhi remaja semakin berkurang memiliki nilai-nilai moral dan kesopanan.

    Pengaruh yang dihasilkan oleh penggunaan internet ini sangat sulit dihindari. Hal ini menjadi pekerjaan rumah tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi masyarakat dan pengguna internet itu sendiri.

B.  Saran

1.   Pemerintah bisa mulai untuk membatasi konten dan unggahan yang bersifat negatif dan mengandung sara khususnya yang telah menyimpang dari nilai-nilai dalam Pancasila untuk tetap bisa menjaga kalangan remaja sebagai masa depan bangsa.

2.   Orang tua perlu mengawasi anak yang berusia remaja dalam penggunaan media sosial, menasehati dengan kasih sayang dan juga memberikan arahan mengenai apa yang boleh dan tidak dalam mengakses media sosial akan sangat membantu remaja untuk mengerti mengenai batasan-batasan yang ada dalam menggunakan media sosial.

 DAFTAR PUSTAKA

Hamid, S. A. (2016). Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat. Journal of Social Sciences and Humanities, 1(1), 214–

226. Retrieved from file:///C:/Users/Asus/Downloads/15599

-43467-1-SM.pdf

Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B.

(2016). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU

REMAJA. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1). https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625

Watie, E. D. S. (2016). Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social Media). Jurnal The Messenger, 3(2), 69. https://doi.org/10.26623/themessenger

.v3i2.270

Abdul Rahin Bin Hamdan, Ahmad Johari Bin Hj Sihes, Jamaluddin Bin Ramli, Rosliza Binti Hamzah, Bernama, Ezaleila Mustafa, S., … Sonenthal, A. (2018). Media

Sosial. Www.Moe.Gov.My, 1(1), 1–8. Retrieved from https://www.cliffsnotes.com/study- guides/sociology/social-change-and- movements/models-of-social- change%250Ahttps://www.moe.gov.m y/index.php/my/dasar/falsafah- pendidikan- kebangsaan%250Ahttp://www.utusan. com.my/rencana/positif-negatifnya- media-sosial-1.1693

Fitri, S. (2017). DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SOSIAL MEDIA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL ANAK. NATURALISTIC?: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(2), 118–123. https://doi.org/10.35568/naturalistic.v1i 2.5

Anwar, F. (2017). Perubahan dan Permasalahan Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(1), 137. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v 1i1.343

Krisdyahayu, M. R. (2018). Sejarah Internet dan Perkembangan Media Sosial di Indonesia, Dari Friendster hingga Snapchat. Kompasiana.Com.

SUMARA, D. S., HUMAEDI, S., & SANTOSO, M. B. (2017). KENAKALAN REMAJA DAN PENANGANANNYA. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2). https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.143 93

https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_t elepon_di_Indonesia#:~:text=Uji%20c oba%20jarak%20jauh%20pertama,se makin%20disempurnakan%20dan%2 0jaringannya%20diperluas materi Sejarah Perkembangan Telfon diakses pukul 17.26 pada tanggal 29 November 2020

https://www.kompasiana.com/suhartini 71656/5c28bc2912ae94547b67aa25/p engaruh-kehadiran-media-sosial- terhadap-perilaku-remaja materi Pengaruh Kehadiran Media Sosial terhadap Perilaku Remaja diakses pukul 10.03 pada tanggal 30 Desember 2020

https://pakarkomunikasi.com/pengertia n-media-sosial-menurut-para-ahli materi Pengertian Media Sosial menurut Para Ahli diakses pukul 13.12 pada tanggal 1 Desember 2020

https://www.kompasiana.com/mariaros arikrisdyahayu6905/5b981cd312ae94 37ca69f295/sejarah-internet-dan- perkembangan-media-sosial-di- indonesia-dari-friendster-hingga- snapchat?page=all materi Sejarah Internet dan Perkembangan Media Sosial di Indonesia diakses pukul 14.12 pada tanggal 2 Desember 2020

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_ deskriptif pukul 11.27 materi Penelitian Deskriptif pada tanggal 2 Desember 2020

Bagaimana pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja?

Dampak negatif yang dirasakan adalah penggunaan media sosial membuat remaja menjadi malas dan jarang bersosialiasi secara langsung dengan orang lain sehingga berpotensi membuat remaja menjadi pribadi yang anti sosial.

Apa pengaruh media sosial bagi seorang pelajar?

Adanya media sosial dapat mempermudah pelajar untuk bertemu dengan siapapun yang mereka inginkan tanpa harus bertemu langsung. Dengan media sosial mereka dapat menciptakan suatu komunitas baik komunitas diskusi maupun yang lainnya, yang mana komunitas tersebut bisa bermanfaat bagi pelajar.

Masalah apa saja yang ditimbulkan dari pengaruh dampak sosmed bagi remaja?

Berikut lima dampak negatif media sosial terhadap remaja seperti diuraikan The Health Site..
Kegelisahan..
Kurang tidur. Menurut suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Youth, penggunaan media sosial dapat memengaruhi pola tidur remaja. ... .
Perundungan siber. ... .
Iri hati. ... .
Kurang komunikasi..

Apa saja pengaruh media sosial?

DAMPAK MEDIA SOSIAL Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.