Pendekatan yang menggabungkan antara pendekatan spasial dan kelingkungan adalah pendekatan

Para pakar geografi dalam sebuah Seminar Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi, menyusun rumusan konsep geografi.

Adapun rumusan konsep tersebut mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan serta perbedaan suatu fenomena dengan menggunakan sudut pandang kewilayahan dalam konteks keruangan.

Konsep geografi, secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi tidak lain adalah geosfer, yakni permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer.

1. Pendekatan Geografi

Pengertian pendekatan geografi adalah suatu metode atau cara untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer (khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya).

Di dalam ilmu geografi, permukaan bumi atau yang biasa disebut dengan istilah geosfer cara mempelajarinya ditinjau dari sudut pandang kewilayahan, kemudian disitu akan menampakkan persamaan serta perbedaannya.

Persamaan dan perbedaan tersebut, tidak akan lepas dari adanya relasi ruang dari beberapa unsur geografi yang membentuknya.

Kemudian, di dalam ilmu geografi metode untuk menganalisis suatu permasalahan, digunakan 3 model pendekatan, diantaranya adalah pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan keruangan (spatial approach), dan yang terakhir pendekatan kompleks kewilayahan (regional complex approach).

1.1. Pendekatan Ekologi

Dalam kehidupan manusia, aktifitas sehari-harinya pasti akan selalu berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Kehidupan manusia dan lingkungan alam memiliki beberapa pola, diantara manusia selalu tergantung pada alam (fisis determinisme), manusia menguasai alam, dan manusia dan juga alam saling memengaruhi.

Pendekatan ekologi merupakan sebuah studi yang mempelajari tentang interaksi antara organisme yang masih hidup dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga, ketika seseorang tengah mempelajari ekologi, terlebih dahulu harus mempelajari organisme hidup.

Contoh organisme hidup adalah manusia, tumbuhan, hewan, serta lingkungan di sekitarnya seperti atmosfer, litosfer, hidrosfer.

Organisme yang hidup dapat pula melakukan aktifitas interaksi dengan organisme yang lainnya.

Seperti halnya manusia, yang merupakan salah satu komponen dalam organisme hidup yang penting dalam melakukan aktifitas interaksi.

Oleh sebab itu muncul pengertian ekologi manusia (human ecology), adalah dimana interaksi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya dipelajari dalam satu disiplin ilmu pengetahuan.

1.2. Pendekatan Keruangan

Di sini, analisa tentang pendekatan keruangan adalah mempelajari tentang perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting.

Dengan demikian, dapat kita ketahui bersama bahwa dalam analisa keruangan yang menjadi fokus perhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada.

Selain itu, fokus perhatiannya juga terletak pada penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai macam kegunaan yang tengah dirancangkan.

Analisa mengenai keruangan dapat kita ketahui dari beberapa pengumpulan data lokasi. Data lokasi tersebut biasanya terdiri dari data titik atau istilah lainnya menyebut poin data.

Yang dimaksud data titik di sini ialah seperti halnya data mengenai sampel tanah, data mengenai sampel batuan, data ketinggian suatu tempat, dan yang terakhir data mengenai bidang atau areal data, yakni seperti data luas daerah perhutanan, data luas daerah pertanian, dan juga data luas padang alang-alang.

1.3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan

Yang dimaksud dengan analisa kompleks wilayah adalah kombinasi antara analisa keruangan dan juga analisa ekologi. Di dalam analisa kompleks kewilayahan ini, terdapat beberapa wilayah tertentu yang didekati dengan menggunakan pengertian areal differentiation.

Sedangkan yang dimaksud areal differentiation yaitu suatu anggapan yang menyatakan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang.

Hal ini dikarenakan pada hakekatnya, wilayah yang akan berbeda dengan wilayah yang lainnya. Di dalam analisa kompleks wilayah ini, akan memperhatikan tentang penyebaran fenomena tertentu seperti analisa keruangan.

Selain itu, didalam analisa ini juga akan mempelajari tentang interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya dan juga kaitannya diantara keduanya.

Di dalam proses menelitinya, harus menggunakan pendekatan kompleks wilayah, karena peneliti menganalisis persebaran fasilitas pendidikan di wilayah tertentu, kemudian menganalisis kesesuaian jumlah penduduk di usia sekolah dengan fasilitas pendidikan yang ada.

Di dalam pendekatan ini, akan menekankan adanya hubungan antar wilayah yang berbeda, sebagai wujud dari adanya suatu perbedaan. Seperti halnya suatu aktifitas perdagangan akan muncul karena terdapat perbedaan komoditas dan juga kebutuhan.

2. Contoh Pendekatan Geografi

Contoh pendekatan Geografi sangat berkaitan erat dengan penjelasan tentang pendekatan geografi. Artinya, contoh pendekatan geografi di sini juga terbagi menjadi tiga, yakni contoh pendekatan ekologi, contoh pendekatan keruangan, dan contoh pendekatan kompleks wilayah.

2.1. Contoh Pendekatan Ekologi

Misalnya terjadi sebuah fenomena bencana alam seperti banjir dan longsor. Dalam menganalisa fenomena tersebut dapat diidentifikasi menggunakan beberapa tahapan. Kemudian, hasil dari identifikasi tersebut dapat dianalisa menggunakan pendekatan ekologi, untuk menemukan solusi permasalahan.

Adapun identifikasi yang harus dilakukan adalah mengenai kondisi fisik, sikap, perilaku masyarakat, dan juga analisis interaksi masyarakat.

  1. Analisis fisik, yaitu untuk mencari kondisi fisik yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor. Seperti kondisi topografi, curah hujan, jenis tanah, dan model bangunan di area tersebut.
  2. Identifikasi sikap dan juga perilaku masyarakat. Dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui perilaku aktifitas masyarakat yang menyebabkan terjadinya banjir. Seperti penebangan hutan secara liar, alih fungsi lahan, dan membuang sampah sembarangan.
  3. Menganalisa interaksi ekologi masyarakat, yakni identifikasi sikap masyarakat dan juga kondisi fisik untuk menemukan pemecahan masalahnya.

2.2. Contoh pendekatan keruangan

Misalnya terdapat tanah satu bidang, disini tanahnya dihargai mahal karena tanah tersebut sangat subur ketika ditanami sesuatu. Selain itu, tanah tersebut terletak pada daerah atau kawasan yang sangat strategis dan mudah di jangkau. Oleh sebab itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tanah tersebut berdasarkan produktifitas pertaniannya dan juga aksesnya yang sangat mudah dijangkau, yaitu disebut letak yang strategis.

2.3. Contoh Pendekatan Kompleks Wilayah

Misalnya membangun sebuah rumah atau bangunan apapun harus melihat karakteristik wilayahnya terlebih dahulu. Seperti contoh ketika ingin membangun rumah di daerah rawan banjir dan longsor, maka ketika membuat komposisi bangunan kekuatan fondasi harus ditingkatkan, agar bangunan tidak retak ketika terkena bencana.

Itulah materi pelajaran kali ini, semoga dapat membantu.

Artikel terkait Apa yang dimaksud dengan rotasi bumi?

Pendekatan geografi pada dasarnya adalah cara pandang keilmuan geografi terhadap suatu isu. Hal ini diperlukan untuk mengkontekskan lingkup pembahasan geografi yang sangat luas agar tidak terlalu menyebar kemana-mana.

Menurut Nursid Sumaatmadja, terdapat 4 jenis pendekatan geografi yang kerap digunakan oleh para geografer dalam membahas suatu permasalahan. Keempat jenis pendekatan tersebut adalah

  • Pendekatan Keruangan
  • Pendekatan Ekologi
  • Pendekatan Historis
  • Pendekatan Sistem

Keempat pendekatan ini memiliki penekanan pada konsep-konsep geografi yang berbeda-beda, sesuai dengan tujuan penelitiannya. Selain itu, keempat pendekatan ini juga memanfaatkan prinsip geografi yang berbeda-beda pula.

Pada artikel kali ini, kita akan mencoba membahas lebih dalam mengenai ketika pendekatan geografi yang kerap digunakan dalam penelitian geografi pada umumnya.

Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan atau Spatial Approach adalah salah satu pendekatan geografi yang paling sering digunakan ketika mengkaji fenomena-fenomena geografi.

Pendekatan ini umumnya menganalisis ruang bumi dengan menganalisis setiap aspek yang ada pada permukaan bumi. Konsep yang dominan digunakan disini adalah konsep keruangan dan hubungan-hubungan antar ruang.

Secara umum, terdapat 3 jenis pendekatan yang masuk kedalam pendekatan spasial. Ketiga pendekatan tersebut antara lain adalah

Pendekatan Topik

Pendekatan topik geografi mencoba untuk mendalami fenomena geografi secara topikal. Artinya, geografer akan berupaya untuk menemukan topik utama dalam kajian geografi tersebut lalu mendasari kajian dan hal-hal lainnya pada topik tersebut.

Ketika geografer sudah menjelaskan dan menganalisa topik ini dengan jelas, baru akan dicari hubungan-hubungannya dengan lingkungan disekitarnya.

Karena ini merupakan salah satu jenis pendekatan spasial, maka tentu saja akan ada peninjauan topik secara keruangan dan hubungan-hubungannya secara spasial.

 

Pendekatan Aktivitas Manusia

Pendekatan geografis ini fokus utamanya adalah pada aktivitas manusia yang terjadi di masyarakat. Pendekatan ini umumnya berguna untuk meneliti dan menjelaskan apa yang sedang terjadi di suatu kelompok masyarakat.

Dalam berkegiatan, manusia akan memiliki dampak pada lingkungan sekitar. Hubungan inilah yang akan menjadi topik bahasan dari pendekatan aktivitas manusia.

Karena pendekatan ini merupakan bagian dari pendekatan wilayah, maka tentu saja hubungan-hubungan yang terbentuk ini dikaji secara spasial pula.

 

Pendekatan Region (wilayah)

Pendekatan wilayah berfokus pada wilayah secara keseluruhan dimana gejala geografi tersebut terjadi. Artinya, disini kajiannya akan lebih komprehensif terhadap aspek kewilayahan dibandingkan dengan kepada topik khusus gejalanya.

Kajian ini cukup komprehensif karena menggabungkan seluruh aspek yang ada pada kajian topikal dengan kajian kemanusiaan dan dikontekskan kepada wilayah. Oleh karena itu, pendekatan ini kerap memerlukan lebih banyak waktu dan data dalam pelaksanaannya.

Contohnya adalah kajian mengenai gunung meletus. Pertama akan dikaji apa itu gunung meletus, mengapa terjadi disitu, lalu apa yang ada disekitarnya. Kemudian akan dikontekskan apa dampaknya terhadap aktivitas manusia dan kondisi lingkungan sekitar.

Setelah hal-hal tersebut dijelaskan dan dikontekskan, maka didapatkan sebuah sintesa mengenai gambaran regional dari fenomena letusan gunung api tersebut.

 

Pendekatan Ekologi

Pendekatan ekologi mencoba untuk meneliti suatu gejala geografi dengan mempelajari hubungannya dengan lingkungan sekitar. Karena berhubungan dengan alam sekitar, maka pendekatan ini banyak memanfaatkan ruang lingkup keilmuan geografi lingkungan.

Contohnya adalah ketika kita mengkaji suatu daerah pertanian, maka akan dibahas dinamika aktivitas tersebut kepada alam sekitar. Mungkin saja, aktivitas tersebut mengurangi keanekaragaman hayati karena memanfaatkan pertanian monokultur.

Bisa jadi, pertanian juga menyebabkan dampak pada kualitas air dan mempengaruhi siklus air. Hal ini bisa saja terjadi ketika air hasil irigasi berhasil menyerap masuk kedalam tanah dan mempengaruhi air tanah.

 

Pendekatan Historis

Pendekatan historis berupaya untuk menjelaskan dan menganalisis suatu gejala geografi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu. Pendekatan ini sangat mementingkan aspek kronologis, data masa lalu, dan prediksi untuk masa depan.

Contoh dari pendekatan historis adalah analisis mengenai pertumbuhan perekonomian suatu negara. Analisis ini mencoba menjelaskan bagaimana suatu negara meningkatkan produk domestik bruto nya dan mengentaskan kemiskinan.

Hasilnya adalah, terdapat banyak sekali teori-teori yang mencoba menjelaskan perkembangan ekonomi secara historis dan step-by-step. Salah satunya adalah teori tahapan perkembangan yang dicetuskan oleh WW. Rostow.

 

Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem atau kerap disebut sebagai Systems Thinking adalah upaya untuk menjelaskan suatu gejala geografi sebagai semesta fenomena serta sebagai bagian dari sistem tertentu.

Agar lebih mudah mengerti, mari kita coba ambil contoh perkembangan suatu kawasan perkotaan. Ambil contoh Tokyo, salah satu kawasan perkotaan terbesar di dunia.

Kota tokyo sangatlah besar, didalamnya terdapat banyak sekali kegiatan-kegiatan dan guna lahan yang saling berhubungan. Oleh karena itu, kita dapat menganggap bahwa Tokyo adalah sebuah sistem yang memiliki banyak aktor didalamnya.

Namun, kita harus menyadari pula bahwa Tokyo merupakan satu kota di sebuah negara yang lebih besar, yaitu Jepang. Terdapat banyak kota-kota di Jepang yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, Tokyo merupakan salah satu aktor dalam sistem perkotaan negara Jepang.

Contoh diatas adalah salah satu bentuk pendekatan sistem dimana sebuah gejala akan dianalisis dari skala yang lebih besar. Bisa jadi, gejala tersebut terdiri dari banyak fenomena-fenomena lainnya yang terhubung dalam suatu sistem.

Atau, bisa jadi gejala tersebut merupakan salah satu gejala dalam sistem yang jauh lebih besar. Hal inilah yang dicoba dijelaskan oleh pendekatan sistem dalam geografi.

 

Referensi

Sumaatmadja, N. (1996). Studi Geografi sebagai Suatu Pendekatan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni Bandung.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA