Partai partai apa saja yang bergabung dalam PDI dan PPP?

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yaitu partai politik di Indonesia.

Sejarah pendirian

PDI didirikan pada tanggal 10 Januari 1973 atau 6 hari setelah berdirinya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yaitu fusi atau pengabungan dari tiga partai sekular: Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.

PNI sebagai partai bermassa terbesar dalam PDI yang didirikan oleh Soekarno, mempunyai basis massa di Jawa Timur dan Jawa Tengah. IPKI yaitu partai yang sangat anti-PKI di seratus tahun Orde Lama dalam hal ini posisinya yaitu berseberangan dengan Partai Murba yang dicerai-beraikan oleh Keputusan Presiden pada tanggal 21 September 1965.

PDI mempunyai komitmen ideologi Pancasila sebagai prinsip landasan perjuangannya.

Pada awal berdirinya PDI pada tahun 1973 dipimpin oleh Mohammad Isnaeni.

Tujuan dan pokok usaha partai

Dalam perhitungan landasannya tujuan partai ini adalah:

• Tegaknya kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia yang penuh sebagai Negara Kesatuan dan Negara Hukum yang demokratis
• Terwujudnya masyarakat tidak sewenang-wenang dan makmur dengan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
• Terwujudnya ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian kekal dan keadilan sosial

Sedangkan pokok usaha partai ialah:

• Mendidik, mencerdaskan dan menyadarkan rakyat sehingga menjadi insan Pancasilais sejati
• Menyediakan konsepsi-konsepsi yang bernilai dalam segala bidang perkara kemasyarakatan, bangsa dan negara, dalam dan luar negeri
• Memperjuangkan terlaksananya konsepsi-konsepsi tersebut di atas serta berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam pelaksanaan pembangunan yang demokratis, seimbang dan progresif.

Perkembangan

Dengan berkembangya semangat rehabilitasi nama Soekarno yang yaitu "Proklamator dan juga pencetus Pancasila" maka pada masa kepemimpinan Soerjadi 1986 mulailah diadakan pendekatan terhadap keluarga Sukarno yaitu Megawati Soekarnoputri dan juga Guruh Soekarnoputra untuk bergabung dalam PDI.

Dalam pemilu 1987 PDI mendapatkan sambutan positif baik dari kaum Sukarnois (PNI) dan terutama juga golongan pemilih muda pemula.

Perpecahan

Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diadakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI. Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.

Pada tanggal 27 Juli 1996, Peristiwa 27 Juli, kumpulan Soerjadi memperagakan perebutan kantor DPP PDI dari pendukung Megawati, sehingga pada pemilu 1997 pemilih PDI menjadi kecil karena beberapa akbar massanya berpindah pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang semakin dikenal sebagai "Mega Bintang".

Pemilu 1999

Pada pemilu 1999 PDI di bawah Budi Hardjono dan PDI di bawah kepemimpinan Megawati PDI-Perjuangan (PDI-P) ikut dalam pemilihan umum dengan hasil yang belakang sekali PDI Budi Hardjono kalah telak, sementara PDI-P memenangkan cukup banyak suara, meskipun tidak cukup untuk menjadikannya pemenang mutlak pemilu itu. Karena perhitungan electoral treshold 3% dari jumlah pemilih, maka PDI di bawah Budi Hardjono mengubah nama menjadi Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) [1] di bawah pimpinan Dimmy Haryanto.

Referensi

Video