Pada tahap perkembangan motorik anak dimulai pada usia berapa?

Perkembangan Bayi

Perkembangan Motorik Anak Usia Dini dan Cara Stimulasinya

Bagaimana tumbuh kembang Si Kecil, Bu? Perkembangan motorik anak usia dini selalu menjadi kejutan yang menakjubkan untuk Ibu. Kejutan tersebut merupakan bagian dari proses tumbuh kembang Si Kecil. Ada beberapa tahap perkembangan pada Si Kecil salah satunya adalah perkembangan motoriknya. Nah, apakah ibu tahu apa itu perkembangan motorik.

Mungkin masih banyak ibu yang bertanya-tanya apa pengertian perkembangan Motorik anak usia dini? Perkembanganmotorikadalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seoranganak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan ototanak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dansistemdalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung proses kematangan masing-masing anak. Hal ini menjadi penting diperhatikan, agar segala keterlambatan atau gangguan pada kemampuan motoriknya bisa segera terdeteksi dan dikoreksi. Keterlambatan yang tidak diperhatikan bisa saja akan berpengaruh ke perkembangan motorik kasar dan halus lainnya

Perkembangan motorik anak dibagi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh Si Kecil yang membutuhkan koordinasi dan keseimbangan antar anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot besar. Contoh motorik kasar adalah berjalan, duduk, menendang dan berlari. Proses perkembangan motoric anak pun dipengaruhi oleh perkembangan fisiknya, contohnya anak bisa mulai berjalan ketika sistem sarafnya sudah matang serta kakinya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya.

Sementara motorik halus adalah gerakan tubuh Si Kecil yang menggunakan otot-otot kecil dan melakukan gerakan yang tidak terlalu banyak . Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan secara rutin, seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya dan sebagainya. Perkembangan motorik halus setiap anak berbeda-beda, baik dalam hal kekuatan maupun ketepatannya.

Apabila Si Kecil belum menguasai kemampuan motorik dasar tersebut, tidak perlu cemas ya, Bu. Setiap anak memiliki kemampuan yang unik. Dalam waktu dekat, Si Kecil akan segera menguasai motorik dasar seiring pertumbuhannya.

Cara Stimulasi Motorik Anak Usia Dini

Ibu, kendati Si Kecil secara bertahap akan melalui fase demi fase perkembangan motorik, orang tua yang ikut mendampingi pasti akan menambah rasa percaya diri dan kasih sayang dalam diri Si Kecil. Ada beberapa cara yang Ibu bisa lakukan untuk menstimulasi motorik Si Kecil sebagai berikut:

Melatih Tengkurap: Perkembangan Motorik pada Anak

Salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan motorik bayiadalah dengan melatih Si Kecil untuk tengkurap.Pada usia 6 minggu hingga 1 bulan, Ibu harus menahan bagian kepala dan leher ketika menggendong Si Kecil. Sekitar usia 1-3 bulan, sesekali membalikkan badan Si Kecil atau membuatnya tengkurap, Si Kecil untuk melatih kekuatan otot leher. Si Kecil akan belajar mengangkat kepala dan dada bertumpu pada kedua tangannya. Dengan sendirinya, ia akan belajar tengkurap. Gerakan ini diperlukan untuk melatih otot-otot Si Kecil pada bagian lehernya.

Melatih Merangkak

Salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan motorik Si Kecil adalah dengan melatih Si Kecil untuk merangkak. Setelah Si Kecil mulai belajar tengkurap, di usia sekitar 6 bulan, Si Kecil akan mulai mencoba berguling-guling dan merangkak agar bisa berpindah tempat. Ibu bisa mendorong atau menstimulasi dengan memperlihatkan mainan agar ia tertarik menghampiri sambil merangkak. Tempatkan pula bantal sebagai penghalang untuk melatih ketangkasan dan rasa percaya diri Si Kecil ketika merangkak.

Melatih Duduk

Cara untuk menstimulasi perkembangan motorik bayiselanjutnya adalah dengan melatih Si Kecil untuk duduk. Tahapan melatih duduk pada Si Kecil di sekitar usia 4-7 bulan, tepatnya saat Si Kecil sudah bisa berguling-guling dan menahan kepala dengan kuat. Di usia 8 bulan, bahkan Si Kecil sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan orang tua. Untuk melatih posisi duduk, ibu bisa mencoba trik ini:

Cobalah mengajak Si Kecil bermain sehingga kepalanya bergerak ke bawah dan ke atas untuk melatih kekuatan otot leher. Misalnya, meletakkan mainan di lantai, lalu mainan diangkat sehingga Si Kecil mendongakkan kepala mengikuti gerakan tangan ibu.

Cara kedua untuk menyeimbangkan posisi duduk Si Kecil. Dudukkan Si Kecil, kemudian tempatkan mainannya di sekitar Si Kecil tetapi di luar jangkauan Si Kecil sehingga Si Kecil akan mencoba meraih mainan tersebut.

Melatih berjalan: Perkembangan motorik anak

Salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan motorik anak yang terakhir adalah dengan melatih Si Kecil untuk mulaiberjalan.Si Kecil usia 9-12 bulan akan belajar melangkah untuk pertama kali. Sebelum berjalan, pada usia 8 bulan Si Kecil akan mencoba fase berdiri dengan berpegangan pada benda-benda yang berada di sekitarnya. Ibu dapat melatih dengan cara memegang kedua tangan Si Kecil atau memberi alat bantu berjalan seperti mainan yang bisa didorong dan sejenisnya. Ajari pula Si Kecil untuk menekuk lutut agar ia bisa mencoba duduk kembali usai berdiri atau berjalan. Si Kecil akan mulai berdiri ketika kakinya sudah kuat menopang tubuhnya saat berjalan.

Itulah beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik Si Kecil. Ternyata beberapa hal sederhana yang bisa Ibu lakukan bisa membantu perkembangan motorik Si Kecil. Dukungan dan stimulasi yang tepat akan meningkatkan kemampuan motorik Si Kecil agar ia tumbuh menjadi anak hebat sesuai harapan orang tua.Happy parenting, Bu!

Baca Artikel Terkait

6 Cara Melatih Bayi Duduk, Tengkurap, Merangkak dan Berjalan

Tag
Tumbuh Kembang Bayi

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA