Orang yang merasa cukup dengan apa yang dimilikinya disebut

Kapanlagi.com - Dalam kehidupan tentu kita harus menjadi manusia yang bermanfaat dan berperilaku baik. Bahkan dalam agama Islam, Allah SWT sangat suka dengan sifat qanaah yang dimiliki oleh seorang manusia. Qanaah adalah sebuah ungkapan untuk sikap terpuji yang dimiliki oleh manusia. Bahkan dalam Islam, orang yang merasa cukup serta rela menerima apa yang Allah SWT berikan disebut dengan qanaah.

Ada banyak sekali manfaat seseorang yang memiliki sifat qanaah. Bukan hanya manfaat bagi kehidupan di dunia saja, namun juga di akhirat. Hal ini karena qanaah merupakan salah satu sifat terpuji yang sebaiknya dimiliki oleh seorang Muslim. Dengan begitu, seseorang yang memiliki sifat terpuji ini akan selalu merasa cukup dan bisa menjalani hidup dengan tenang.

Bagi kalian yang masih bingung qanaah adalah sifat yang seperti apa, maka berikut ini ada beberapa penjelasan tentang qanaah beserta dengan manfaat yang bisa dirasakan. Yuk langsung saja dicek KLovers.

Ilustrasi (credit: Pixabay)

Penjelasan pertama yaitu, ada pengertian dari qanaah. Qanaah berasal dari kata qani'a-qanu'an-qana'atan yang berarti ridho terhadap hal yang kecil ataupun sedikit. Jika diartikan secara istilah, qanaah sendiri memiliki arti merasa cukup dan rela menerima dengan apa yang diberikan dan telah menjadi ketentuan Allah SWT.

Selain itu, melansir dari NU Online, qanaah adalah sikap merasa cukup atas segala nikmat yang telah diberikan dan selalu ridho atas hasil yang telah didapatkan. Meski begitu, tidak serta merta qanaah hanya pasrah begitu saja. Seorang Muslim yang memiliki sifat qanaah juga perlu melakukan ikhtiar dan tawakal atas hasil yang dilakukan dari setiap usahanya.

Sifat qanaah juga disebutkan dalam sebuah ayat di Al-Quran yang berbunyi sebagai berikut: "Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nimat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nimat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui." (Q.S Azumar : 49)

Ilustrasi (credit: Pixabay)

Setelah mengetahui pengertian dari qanaah, kalian juga harus mengetahui arti dari kata qanaah itu sendiri. Secara bahasa, arti qanaah sendiri memiliki arti merasa cukup atau rela. Sedangkan, jika diartikan secara istilah, qanaah sendiri memiliki arti merasa cukup serta rela menerima apa yang diberikan oleh Allah SWT.

Seseorang yang telah meyakini sifat qanaah dalam hidupnya akan selalu dipenuhi oleh rasa syukur di dalam hatinya. Setiap sesuatu dan usaha yang dia lakukan, maka ia akan senantiasa menerima hasilnya dengan perasaan yang penuh syukur serta cukup.

Sifat inilah yang harusnya dimiliki oleh setiap umat muslim. Hal ini agar mereka selalu merasa cukup atas segala rezeki yang telah Allah SWT berikan, sehingga tak lagi mengeluh atas usaha apapun yang telah dilakukan. Dengan selalu bersyukur, ini pun menjadi sebuah kebaikan untuk manusia, karena akan selalu merasa tenang dan bahagia atas apapun.

Ilustrasi (credit: Pixabay)

Setelah mengetahu qanaah adalah bentuk sifat terpuji untuk manusia, tentu kalian juga harus mengetahui dan mengerti manfaat dari sifat qanaah itu sendiri. Dan berikut beberapa manfaat bagi kalian yang memiliki sifat qanaah tersebut:

1. Hidup yang penuh akan rasa syukur

Ketika kita menerapkan untuk hidup dengan sifat qanaah, maka tentu hidup kita akan penuh akan rasa syukur. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadits, Rasulullah bersabda, yang artinya:

"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR. Muslim)

2. Dijauhkan pada rasa iri dan dengki

Manusia yang buruk yaitu, ketika dalam hidupnya penuh akan rasa iri dan dengki. Mereka akan merasa selalu kurang dan merasa manusia lain serasa hidup selalu bahagia. Tentu hal ini membuat kita akan selalu merasa kurang bersyukur atas apa yang Allah SWT berikan, dan selalu berpikir suuzon pada Allah SWT.

Namun dengan menetapkan hati untuk selalu bersyukur, selalu percaya pada Allah SWT, maka sifat qanaah ini akan menjauhkan kita dari rasa iri dan dengki. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, artinya:

"Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qana'ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya." HR. Muslim)

3. Menjadi orang yang beruntung

Arti qanaah juga dapat disimpulkan sebagai sifat yang menanamkan diri bahwa kita selalu merasa beruntung. Alasannya, karena seseorang yang memiliki sifat qanaah tak akan pernah sekalipun merasa kekurangan. Dia akan selalu merasa apa yang telah diberikan telah cukup.

Hal ini pun dirawayatkan dalam sebuah hadist yang berbunyi, dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qanaah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya." (HR. Muslim)

4. Selalu hidup dalam kesederhanaan

Dan manfaat terakhir yang dirasakan seseorang bila menetapkan diri dengan sifat qanaah yaitu, akan selalu hidup dalam kesederhanaan. Meskipun, sebenarnya kita mampu untuk memperlihatkan harta kekayaannya yang telah dimilikinya, namun kita tetap menjadi seseorang yang rendah hati serta sederhana.

Karena tujuan utamanya bukanlah semata-mata mencari harta duniawi. Bahkan dalam sebuah hadist diungkapkan, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Bukannya kekayaan (orang kaya) itu karena banyaknya harta, melainkan kekayaan (orang kaya) yang sebenarnya adalah kaya hati." (HR Bukhari dan Muslim)

Ya, qanaah adalah sifat terpuji yang sangat disukai oleh Allah SWT. Dan semoga dengan penjelasan di atas, kita bisa semakin mengerti dan menerapkan sifat qanaah dengan hati yang tulus dan untuk Allah SWT.

Yuk, simak juga

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang yang merasa cukup atas apa yang ada (Qana'ah), bukanlah orang yang sudah berkecukupan secara berlebihan, tapi adalah orang yang pandai bersyukur dan selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan-Nya, sehingga tidak pernah merasa kekurangan sedikit pun. Bahkan sebaliknya, ada yang sudah lebih dari berkecukupan, tapi selalu merasa kekurangan, sehingga tidak pernah ada merasa puas terhadap apa yang sudah diberikan-Nya.

Ada digolongan yang manakah kita ? Apakah kita termasuk orang yang senantiasa bersyukur, dan selalu merasa cukup atas pemberian-Nya, atau kita merupakan bagian dari orang yang senantiasa merasa miskin sekali pun sudah berkecukupan, sehingga tidak pernah ada puasnya, senantiasa menuruti hawa nafsu untuk mencapai kesenangan semu.

Ada falsafah yang pernah diajarkan oleh H.Oemar Said Tjokroaminoto, yang berkaitan dengan pengendalian nafsu keserakahan yaitu, "Berhentilah Makan sebelum Kenyang." Falsafah ini mengajarkan agar tidak makan secara berlebihan, mampu mengendalikan keinginan keinginan dan senantiasa merasa cukup.

Ada banyak contoh lain dalam kehidupan, ada keluarga yang hidupnya sangat sederhana tidak berlebihan, merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki, sehingga dalam sehari-harinya tidak pernah memiliki ambisi yang lebih untuk meraih apa yang dia rasa tidak penting dia dapatkan. Kehidupan seperti itulah yang memang dia cita-citakan, aman, tentram dan damai.

Sebaliknya, ada keluarga yang Gerangsang (tidak pernah merasa cukup), hidupnya dikuasai berbagai hawa nafsu, termasuklah nafsu keserakahan. Yang seperti inilah yang sangat menonjol sekarang ini, hidup sudah berlebihan dengan harta kekayaan, namun selalu merasa tidak pernah cukup, sehingga berbagai cara diupayakan untuk menumpuk harta dan kekayaan, yang pada akhirnya menjerumuskannya pada perbuatan yang melanggar hukum.

Merasa cukup bukanlah berpasrah diri terhadap keadaan, sehingga tidak ada daya upaya sama sekali. Merasa cukup adalah manifestasi dari rasa syukur atas apa yang sudah dimiliki, tanpa ada keinginan untuk hidup secara berlebih-lebihan, kalau pun ditakdirkan hidup berlebih, maka kelebihan tersebut dimanfaatkannya untuk senantiasa berbagi.

ilustrasi sholat. islam-today.ru

JATENG | 16 April 2021 12:00 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Setiap Muslim dianjurkan untuk selalu merasa cukup atas segala sesuatu yang telah Allah SWT berikan. Dalam Islam, orang yang merasa cukup serta rela menerima apa yang Allah SWT berikan disebut dengan qanaah.

Melansir dari NU Online, qanaah adalah sikap merasa cukup atas segala nikmat yang telah diberikan dan selalu ridho atas hasil yang telah didapatkan. Meski begitu, tidak serta merta qanaah hanya pasrah begitu saja. Seorang Muslim yang memiliki sifat qanaah juga perlu melakukan ikhtiar dan tawakal atas hasil yang dilakukan dari setiap usahanya.

Qanaah merupakan salah satu sifat terpuji yang sebaiknya dimiliki oleh seorang Muslim. Dengan begitu, seseorang akan selalu merasa cukup dan bisa menjalani hidup dengan tenang. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Azzumar ayat 49, yang artinya:

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya ni’mat dari Kami ia berkata:”Sesungguhnya aku diberi ni’mat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui” (Q.S Azumar : 49)

Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan seorang Muslim apabila memiliki sifat qanaah. Berikut penjelasan mengenai arti qanaah dan keutamaannya yang dilansir dari NU Online:

2 dari 3 halaman

qamarislamkhan.com

Qanaah berasal dari kata qani’a-qanu’an-qana’atan yang berarti ridha terhadap hal sedikit. Jika diartikan secara istilah, qanaah sendiri memiliki arti merasa cukup dan rela menerima dengan apa yang diberikan dan telah menjadi ketentuan Allah SWT.

Seorang Muslim dianjurkan untuk memiliki sifat qanaah agar mereka selalu merasa cukup atas segala rezeki yang Allah SWT berikan. Dengan begitu, meraka akan selalu bersyukur dan tidak mengeluh atas usaha apa pun yang telah diberikan.

3 dari 3 halaman

©Pixabay/SuleymanKarakas

Sejak zaman dahulu, Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat-Nya agar senantiasa menerapkan sifat qanaah. Dengan memiiki sifat qanaah, seorang Muslim dapat hidup tenang dan dijauhkan dari segala kesulitan. Berikut beberapa keutamaan memiliki sifat qanaah, di antaranya:

Penuh Rasa Syukur

Salah satu keutamaan memiliki sifat qanaah adalah hidupnya selalu dipenuhi dengan rasa syukur. Dengan memiliki sifat qanaah, seorang hamba akan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadits, Rasulullah bersabda, yang artinya:

"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR. Muslim)

Dijauhkan dari Rasa Iri dan Dengki

Setiap orang yang memiliki sifat qanaah akan dijauhkan dari rasa iri dan dengki. Sebab, ia akan selalu merasa cukup atas segala yang dimilikinya. Untuk itu, ia akan terhindar dari rasa iri dan dengki.

Tak hanya dijauhkan dari rasa iri dan dengki, seorang Muslim yang memiliki sifat qanaah juga akan selalu merasa beruntung. Pasalnya, ia akan selalu merasa apa yang dimilikinya sudah sangat cukup. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, artinya:

"Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qana’ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya." HR. Muslim)

Memiliki Pola Hidup yang Sederhana

Keutamaan memiliki sifat qanaah selanjutnya, yaitu memiliki pola hidup yang sederhana. Meski mereka mampu untuk memperlihatkan harta kekayaan yang dimilikinya, ia tetap menjadi pribadi yang rendah hati dan sederhana. Sebab, seseorang yang memiliki sifat qanaah tujuan utamanya bukan hanya mencari harta dunia saja.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Bukannya kekayaan (orang kaya) itu karena banyaknya harta, melainkan kekayaan (orang kaya) yang sebenarnya adalah kaya hati." (HR Bukhari dan Muslim)

(mdk/jen)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA