Orang yang Kedinginan akan segera memakai pakaian yang hangat merupakan tindakan bagi orang yang

Menggigil adalah respons alami tubuh untuk menghasilkan panas saat cuaca dingin. Menggigil terjadi karena otot-otot berkontraksi dengan cepat dan berulang. Selain karena cuaca, menggigil juga dapat menjadi gejala penyakit tertentu.

Seseorang umumnya akan menggigil bila berada di ruangan dengan pendingin (AC), di laut, keluar saat cuaca dingin, atau bila pakaian tidak sengaja menjadi basah atau lembap. Kondisi tersebut direspons oleh tubuh dengan menggigil, agar suhu tubuh kembali normal.

Selain akibat suhu dingin, menggigil dapat terjadi ketika tubuh terserang penyakit atau kondisi medis lainnya.

Penyebab Menggigil

Menggigil umumnya disebabkan oleh paparan udara dingin. Namun, menggigil yang disertai gejala lain dapat menjadi tanda peradangan, atau tanda tubuh sedang melawan infeksi virus atau bakteri.

Jenis-jenis infeksi yang dapat menyebabkan tubuh menggigil antara lain:

Di samping infeksi di atas, menggigil juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti:

  • Malnutrisi
  • Serangan panik
  • Efek samping obat-obatan
  • Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
  • Suhu tubuh yang terlalu rendah (hipotermia)
  • Reaksi emosional, seperti ketakutan
  • Reaksi karena aktivitas fisik yang ekstrem
  • Kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme)

Menggigil juga bisa dialami seseorang yang baru menjalani operasi. Hal ini karena pasien umumnya tidak bergerak dalam waktu yang lama selama operasi dan suhu tubuhnya menurun. Penggunaan obat bius total dalam operasi juga memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan suhu badan.

Gejala Menggigil

Menggigil yang menjadi gejala dari suatu penyakit dapat disertai dengan keluhan lain, seperti:

  • Demam lebih dari 38oC
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas
  • Sakit perut
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Cemas
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Linglung
  • Penurunan kesadaran

Kapan harus ke dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda atau anak Anda menggigil dan tidak kunjung membaik. Anda juga dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila menggigil disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Demam yang disertai gejala mual, leher kaku, nyeri perut, sulit buang air kecil, dan sesak napas
  • Demam lebih dari 38oC yang berlangsung selama 1–2 jam setelah menjalani perawatan di rumah
  • Demam yang tidak membaik lebih dari 3 hari dan tubuh tidak merespons pengobatan yang telah dilakukan

Pemeriksaan ke dokter juga diperlukan bila:

  • Menggigil dialami oleh anak usia kurang dari 3 bulan dengan suhu tubuh 38oC atau lebih
  • Menggigil terjadi pada anak usia 3–12 bulan dan disertai demam yang berlangsung selama lebih dari 24 jam

Diagnosis Menggigil

Dokter dapat melakukan pemeriksaan bila menggigil diikuti dengan gejala lainnya. Sebagai langkah awal, dokter akan bertanya terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien, kemudian menjalankan pemeriksaan fisik.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, meliputi:

  • Tes darah, untuk mendeteksi virus, bakteri, atau jamur dalam darah
  • Pemeriksaan dahak atau kultur sputum, untuk mendeteksi gangguan pada saluran pernapasan
  • Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi pneumonia atau tuberkulosis

Pengobatan Menggigil

Pada menggigil yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter dapat meresepkan obat-obatan, antara lain:

  • Obat antibiotik, untuk mengatasi menggigil akibat infeksi bakteri
  • Obat antivirus, untuk mengatasi menggigil akibat infeksi virus
  • Paracetamol atau ibuprofen, untuk mengatasi menggigil yang disertai demam

Jika menggigil disertai demam, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakannya, yaitu:

  • Mencukupi waktu tidur malam dan istirahat
  • Meningkatkan asupan cairan dengan banyak minum air putih atau teh hangat
  • Menggunakan kompres hangat atau mandi air hangat
  • Memakai baju berbahan tipis dan tidak menggunakan selimut tebal
  • Tidak menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan (AC)
  • Mengonsumsi obat penurun demam, seperti paracetamol

Bagi penderita diabetes, mengonsumsi makanan dan obat-obatan sesuai resep dokter dapat mengatasi menggigil akibat hipoglikemia. Penderita diabetes juga dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah setelah makan dan mengonsumsi obat.

Komplikasi Menggigil

Menggigil yang tidak disertai dengan gejala lain umumnya akan membaik setelah menjalani perawatan di rumah. Namun, menggigil yang tidak kunjung membaik dan disertai gejala lain, seperti demam, dapat memicu terjadinya kejang demam. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.

Pencegahan Menggigil

Menggigil merupakan kondisi yang dapat dicegah. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:

  • Menggunakan pakaian hangat saat kedinginan, terutama ketika cuaca dingin atau sedang berada di dataran tinggi
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun untuk menghindari infeksi virus atau bakteri
  • Minum air putih yang cukup
  • Mengonsumsi obat sesuai resep dokter untuk mencegah hipoglikemia jika menderita diabetes

Terakhir diperbarui: 4 Februari 2022

Tahukah Anda bagaimana cara melakukan pertolongan pertama ketika orang mengalami sakau karena sabu-sabu atau narkoba? Tak banyak orang yang tahu bagaimana melakukannya. Padahal cara ini begitu penting diketahui.

Sebab, pengguna sabu-sabu di Indonesia tergolong memprihatinkan. Berdasarkan data BNN, jumlah pemakai narkoba di Indonesia mencapai 3,5 juta orang pada tahun 2017 lalu. Oleh karena itu, masyarakat perlu tahu apa yang harus dilakukan pertama kali ketika mengetahui ada orang yang mengalami sakau karena narkoba.

Sebelum membahas mengenai tips melakukan pertolongan pertama pada penderita yang mengalami sakau, ada baiknya mengetahui ciri-ciri orang yang mengalami sakau.

Ciri-Ciri Orang Sakau

Ada beberapa tanda atau gejala yang dialami orang sakau karena sabu. Berikut ini beberapa di antaranya

Nafsu Makan Meningkat

Ada orang yang mengalami sakau dibarengi dengan meningkatnya nafsu makan.

Mudah Marah

Orang yang mengalami sakau akan terlihat mudah mengalami perubahan mood. Tak jarang moddnya menjadi negative, seperti mudah marah.

Sulit untuk Fokus

Orang yang sedang sakau mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi . Ini juga bisa dilihat dari cara bicara yang kadang juga sering tidak nyambung.

Paranoid

Tanda orang yang mengalami sakau juga bisa dilihat dari adanya gangguan mental berupa paranoid.

Halusinisasi

Orang yang sakau juga kerap mengalami halusinasi. Penderita menganggap dirinya melihat sesuatu, sedang orang normal lainnya tidak melihat hal tersebut

Mudah Gelisah

Orang yang mengalami sakau narkoba juga bisa dilihat dari perilaku yang mudah gelisah. Tampak sekali orang ini sulit untuk bisa tenang.

Tidur Lama

Orang yang mengalami sakau juga bisa dilihat dari durasi tidurnya yang begitu lama. Melebihi waktu tidur orang normal.

Bicara Gagap

Orang yang sakau juga bisa dikenali dari cara bicaranya yang kadang gagap. Ini bisa menjadi indikasi awal dirinya mengalami sakau.

Pernafasan Tidak Teratur

Gejala lainnya orang yang tengah sakau bisa dilihat dari pola pernafasan yang tidak teratur.

Kulit Pucat

Orang yang sedang sakau juga bisa dilihat dari kulit muka yang terlihat pucat. Anda bisa mengenalinya dengan melihat wajah orang yang sedang sakau ini.

Mual atau Muntah

Kerap kali orang yang sakau juga dibarengi dengan muntah. Ini menunjukkan ada masalah pada bagian perut orang tersebut yang penyebabnya bisa karena efek dari sabu atau narkoba

Kejang

Tidak menutup kemungkinan, orang yang sakau bisa sampai mengalami kejang. Ini kondisi yang tentu saja mengkhawatirkan. Karena itu perlu dilakukan penanganan yang cepat agar kondisi tersebut tidak sampai membahayakan nyawa.

Langkah-langkah Pertolongan Pertama untuk Orang Sakau Narkoba / Sabu-Sabu

Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan ketika ada orang yang mengalami sakau karena narkoba.

1. Siapkan air panas di dalam botol

Fungsi dari air panas ini untuk menghilangkan sakit perut pada pengguna. Caranya botol berisi air panas itu bisa diletakkan pada bagian perut pengguna sehingga kondisi orang ini akan merasa lebih baik.

Baca juga:  Jadilah Pelopor, Selamatkan Korban Narkoba

2. Letakkan di ruangan yang tenang.

Ketika Anda mendapati teman, saudara atau teman sedang sakau, Anda harus cari tempat yang tenang dan kemudian tempatkan orang tersebut di dalam ruangan. Dengan ruangan yang tenang, kondisi kejiwaan penderita ini bisa menjadi lebih tenang.

3. Hubungi Dokter atau Tenaga Medis

Segera cari bantuan dari tenaga medis agar bisa melakukan penanganan terhadap orang yang sedang sakau ini. Dengan penanganan yang tepat, nantinya bernagsur-angsur orang yang sakau itu akan pulih.

4. Sediakan Media Hiburan

Misalnya televisi, majalah atau radio. Dengan media hiburan itu bisa menjadi sarana pengalih perhatian bagi penderita yang sedang sakau.

5. Hindari Memberi Obat

Sebaiknya kita tidak langsung memberikan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit. Sebaiknya kita menunggu instruksi dari dokter mengenai obat yang tepat diberikan pkepada orang yang tengah sakau ini.  

6. Temani

Jangan biarkan orang yang sakau sendirian. Pastikan ada selalu yang menemani untuk memastikan kondisinya dalam keadaan baik.

7. Coba Berkomunikasi

Coba untuk berbicara dengan pasien ini dengan cara yang tenang. Dengan begitu, kita bisa tahu seberapa jauh efek sakau yang dialami oleh pasien ini.

Jika memungkinkan, coba tanya seberapa banyak narkoba yang dikonsumsi. Dengan begitu kita bisa mengidentifikasi apa jenis narkoba atau sabu yang digunakan oleh pasien dan nantinya hal ini bisa diberitahukan kepada tenaga medis.  

8. Siapkan Ambulance

Dalam kondisi tertentu, biasanya penanganan lanjutan akan dilakukan di rumah sakit. Oleh karena itu, kita bisa mencoba mencari ambulance agar ketika dibutuhkan pasien ini bisa langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

9. Upayakan Pasien tetap tenang

Pada narkoba jenis tertentu bisa membuat orang menjadi sangat agresif. Karena itu, kita bisa coba untuk terus menenangkan pasien.

10. Lepas pakaian

Terkadang pada kasus sakau tertentu, orang tersebut akan merasa kegerahan. Untuk itu, kita bisa coba untuk melepaskan baju pasien agar kondisi tubuhnya bisa lebih dingin.

11. Pantau Terus Kondisi Pasien

Jika sampai misalnya orang yang sakau itu sampai pingsan, ini menunjukan kondisinya memburuk. Penting untuk selalu ada yang mengawasi kondisi pasien ini.

12. Percayakan pada Tenaga Media

Biarkan dokter atau tenaga medis yang membantu penanganan orang yang sedang sakau ini. Percayakan sepenuhnya pada ahlinya.

13. Hindari Mmeberi Minuman Bersodi

Hindari memberi minuman bersoda atau pun berkafein. Sebab dikhawatirkan dapat membuat kondisi pasien itu bertambah buuk.

Itulah beberapa langkah yang perlu dilakukan jika mengetahui ada orang yang sedang sakau karena sabu atau narkoba. Pastikan untuk segera menghubungi tenaga medis agar kondisi pasien ini bisa cepat tertangani.

Terkait

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA