Halodoc, Jakarta – Nyeri dada adalah indikasi adanya sesuatu yang salah pada tubuh. Jika terjadi nyeri dada, kamu tidak boleh menyepelekan apalagi mengabaikannya. Sebab, nyeri dada bisa disebabkan oleh penyakit tertentu. Penyebab nyeri dada yang paling umum adalah penyakit jantung koroner. Padahal, nyeri dada yang timbul bukan hanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, melainkan disebabkan oleh penyakit lain yang juga perlu diwaspadai.
Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung
Berikut ini lima penyakit yang ditandai dengan nyeri dada:
1. Pleuritis
Pleuritis merupakan radang pada pleura, yaitu lapisan tipis pembungkus paru-paru. Salah satu tanda pleuritis adalah nyeri dada, terutama saat menarik napas panjang ataupun batuk. Kebanyakan penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, kanker, tuberkulosis, atau kondisi lainnya. Gejala lain yang mungkin timbul adalah nyeri pada bahu dan punggung, batuk kering, sesak napas, demam, pusing, berkeringat, mual, serta nyeri pada sendi dan otot.
2. Pneumonia
Pneumonia juga menjadi penyakit yang ditandai dengan nyeri dada. Pneumonia adalah infeksi pada paru yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus. Gejala utama yang sering ditemui adalah batuk berdahak maupun tidak berdahak, demam, sesak napas, serta nyeri pada bagian dada atau perut.
3. Kostokondritis
Kostokondritis adalah peradangan pada persendian kostokondral, yaitu tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada. Penyakit ini sering membuat pengidapnya merasakan nyeri dada, gejalanya hampir mirip dengan serangan jantung atau gangguan jantung lainnya.
4. Otot Tegang
Olahraga berlebihan bisa menyebabkan otot dada menegang. Kondisi ini ditandai dengan nyeri saat kamu menekan dada. Otot tegang juga bisa disebabkan oleh cedera pada muskuloskeletal, yaitu sistem yang melibatkan struktur pendukung anggota badan, leher, dan punggung.
5. Asam Lambung Naik
Salah satu masalah pencernaan yang ditandai dengan nyeri dada adalah naiknya asam lambung, gejalanya menyerupai serangan jantung. Di antaranya adalah munculnya sensasi terbakar di dada disertai rasa pahit di tenggorokan atau mulut. Jika kondisi ini terjadi dua kali seminggu atau lebih, kamu perlu waspada. Sebab bisa jadi, naiknya asam lambung menjadi tanda penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan pedas atau berlemak, merokok, faktor kehamilan, serta obesitas.
6. Pankreatitis
Satu lagi masalah pencernaan yang ditandai dengan nyeri dada adalah pankreatitis akut, yaitu peradangan pada pankreas yang terjadi dalam waktu cukup singkat. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri pada perut yang muncul tiba-tiba dan bisa merambat hingga ke dada dan punggung. Gejala lain yang bisa dirasakan adalah rasa mual, muntah, demam, dan denyut nadi bergerak cepat.
Baca juga: Ini 7 Penyakit Penyebab Dada Sakit
Itulah enam penyakit yang ditandai dengan nyeri dada. Perlu diketahui, nyeri dada bukanlah penyakit, melainkan tanda adanya gangguan pada tubuh. Jika kamu mengalami nyeri dada secara terus-menerus, segeralah berbicara pada dokter. Kamu bisa bertanya pada dokter yang ada di Halodoc untuk mengetahui penyebab dan cara mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kamu bisa berbicara dengan dokter yang ada di Halodoc melalui Chat, dan Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja. Dokter yang ada di Halodoc akan memberikan solusi terbaik untuk menangani masalah kesehatan yang kamu alami. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
05 Oktober 2017
Serangan Jantung seringkali menyebabkan penderitanya mengeluh nyeri atau rasa tidak nyaman.Cermati lokasi yang ditimbulkan oleh nyeri atau rasa tidak nyamandan bedakan dengan nyeri karena penyebab lain.
#CERDIK #DukungGERMAS #CegahPTM #jantungkoroner
Gejala paling umum dari penyakit jantung coroner adalah angina atau angina pectoris yang juga dikenal sebagai nyeri dada. Angina dapat digambarkan sebagai ketidaknyamanan, berat, tertekan, sakit, terbakar, rasa penuh,
seperti diremas, atau nyeri akibat penyakit jantung coroner. Seringkali angina diduga sebagai nyeri lambung.
Angina biasanya dirasakan di dada sebelah kiri, tetapi nyeri dapat menjalar ke bahu, lengan, tenggorokan, rahang atau punggung (lihat gambar)
Jika anda mengalami gejala ini, anda harus lebih waspada. Jika anda belum pernah didiagnosa dengan penyakit jantung, anda harus segera mencari penyebab nyeri tersebut. Jika anda sudah pernah mengalami angina sebelumnya, gunakanlah obat
angina anda seperti yang dianjurkan dokter anda dan amatilah gejala angina anda apakah pola angina anda teratur atau makin memburuk.
Apa penyebab angina?
Angina terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang sehingga mempengaruhi pengiriman oksigen ke jantung yang penting untuk memberi nutrisi ke sel otot jantung. Ketika hal ini terjadi, otot jantung harus menggunakan sumber lain sebagai energi untuk menjalankan fungsinya memompa darah ke tubuh. Sumber energi ini
berupa asam laktat. Tetapi asam laktat terbukti tidak efisien karena dapat menumpuk di otot jantung dan menyebabkan rasa sakit. Beberapa obat angina bekerja dengan menghambat penggunaan asam laktat ini sebagai sumber energi.
Apakah jenis angina?
Jenis-jenis angina adalah :
• Angina stabil. Rasa sakit yang timbul dapat diprediksi dan muncul hanya pada saat beraktivitas atau dalam tekanan emosi dan menghilang saat
beristirahat
• Angina tidak stabil. Hal ini bisa merupakan gejala terjadinya serangan jantung. Nyeri yang dirasakan berbeda dengan nyeri angina biasa atau nyeri yang terjadi
Bisakah Angina Terjadi Tanpa Penyakit Koroner?
Angina dapat terjadi tanpa adanya penyakit koroner apapun. Sampai dengan 30% orang dengan angina dengan masalah katup jantung yang disebut stenosis aorta, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke arteri koroner
dari jantung. Orang dengan anemia berat mungkin memiliki angina karena darah mereka tidak membawa cukup oksigen.