Obat batuk grok grok pada anak

Ada balita datang ke klinik ditemani orang tuanya dengan keluhan bunyi napas grok2 yang disertai dengan batuk dan pilek sebaiknya diberikan obat apa yang tepat ya dok? Dan waktu kapan sebaiknya anak dirujuk ke spesialis anak?

Batuk pada bayi tentu membuat orang tua cemas. Bayi jadi sulit tidur, menolak makan, dan terlihat lesu. Saat ini terjadi, tak jarang Anda langsung memberikan si Kecil obat batuk. Padahal, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, sebelum memberikan obat, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa penyebab bayi jadi batuk.

“Dengan mengetahui penyebabnya, barulah Anda bisa menentukan metode penyembuhan apa yang tepat untuk mengatasi batuk pada bayi,” tutur dr. Sepriani. 

Berbagai macam penyebab batuk pada bayi

Menurut dr. Sepriani, ada tiga faktor yang dapat menyebabkan bayi jadi batuk. Berikut penjelasannya: 

Ketika batuk pada bayi disertai dengan demam dan batuk berdahak, bisa dipastikan bahwa bayi Anda memiliki infeksi pada jalur tenggorokannya. Jika hal ini terjadi, jangan tunda untuk memeriksakan si Kecil ke dokter. 

Menurut dr. Sepriani, dahak yang menumpuk pada tenggorokan dapat mempersulit proses makan pada bayi. Alhasil, bayi jadi enggan untuk minum ASI atau bahkan menolak untuk menyusu. 

“Penyebab infeksi sebenarnya bermacam-macam, ada yang karena bakteri atau virus. Nah setelah diperiksakan ke dokter, barulah obatnya nanti akan disesuaikan dengan gejala-gejala yang dialami bayi,” ujar dr. Sepriani. 

  • Alergi atau hipersensitivitas 

Menurut dr. Sepriani, alergi dan hipersensitivitas merupakan faktor penyebab yang paling sering membuat bayi batuk. 

“Karena imun bayi belum terbentuk sempurna, sehingga badannya masih beradaptasi dengan lingkungan yang baru saja ditemuinya. Jadi tidak heran jika bayi yang kena debu sedikit jadi batuk, lalu bayi yang berada di cuaca dingin sedikit jadi batuk juga.” 

“Nah, batuk bayi yang disebabkan karena alergi atau hipersensitivitas, obat yang digunakan pun akan berbeda lagi dari obat infeksi,” tutur dr. Sepriani. 

  • Refleks menelan yang belum optimal

Bayi yang berusia di bawah tiga bulan biasanya akan lebih mudah terserang batuk ketimbang bayi berusia di atas tiga bulan. Hal ini karena refleks menelan yang dimiliki bayi belum bekerja dengan optimal, sehingga buat ludah jadi menumpuk pada tenggorokan bayi. 

“Biasanya batuk ini akan ditandai dengan napas bayi yang berbunyi ‘grok grok’ saat tidur di malam atau siang hari. Batuk jenis ini akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan bantuan obat dari dokter. Jadi, jangan panik dulu saat mendengar bayi bernapas dengan aneh,” kata dr. Sepriani.

Perlukah bayi batuk diberi obat? 

Dokter Sepriani menjelaskan, batuk bayi yang disebabkan infeksi maupun alergi memang membutuhkan bantuan obat dari dokter. Namun, pemilihan obatnya tidak boleh sembarangan. Dosisnya pun akan diukur berdasarkan umur dan berat badan bayi Anda.

Akan tetapi, sebelum membawanya ke rumah sakit, ibu bisa memberikan pertolongan pertama pada bayi batuk di rumah. Anda bisa memberikan ASI sebagai “obat” batuk dan ajak bayi berjemur di bawah matahari setiap pagi selama 10-15 menit. 

Jika bayi Anda sudah berumur enam bulan ke atas, Anda bisa memberikan ASI yang diikuti dengan air putih untuk mengatasi batuk pada bayi. 

“Air putih memang menjadi minuman paling sehat yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit pada tubuh bayi. Air putih juga bisa membuat dahak bayi jadi lebih encer sehingga tidak membuat bayi jadi batuk dan sesak napas,” dr. Sepriani menjelaskan. 

Jadi, batuk pada bayi tidak selalu perlu diatasi dengan obat. Anda harus terlebih dahulu mengetahui apa penyebabnya. Kalaupun bayi harus diberi obat, jangan sembarangan memberikan obat. Berpedomanlah pada obat yang diresepkan dokter supaya tepat sasaran dan tidak kelebihan atau kekurangan dosis. 

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bayi atau anak dengan napas terdengar grok-grok yang biasanya menjadi keluhan bagi orangtuanya. Bila ini terjadi pada bayi usia muda, tidak jarang dilontarkan tudingan bahwa pada saat kelahiran, penolong persalinan tidak bersih mengeluarkan lendir bayi. Ini tudingan yang keliru, karena jika memang dalam pertolongan terhadap bayi saluran napasnya tidak bersih, maka bayi akan sesak hebat dan mungkin tidak bisa bertahan hidup.

Apa sebenarnya yang menyebabkan suara grok-grok tersebut?

Dalam keadaan normal, dinding saluran napas kita menghasilkan cairan lendir yang banyak fungsinya. Salah satu fungsi utama adalah untuk pertahanan saluran napas yaitu untuk memerangkap zat asing yang terbawa dalam udara yang kita hirup yang berpotensi menimbulkan gangguan saluran napas. Lendir ini kemudian akan dibawa keluar oleh suatu mekanisme seperti ban berjalan yang disebut bersihan mukosilier (mucociliary clearance).Bersihan mukosilier ini dapat diibaratkan seperti petugas kebersihan (cleaning service) di saluran napas kita.

Lendir yang dibawa dari saluran napas bawah ini kemudian akan sampai di tenggorokan, dan kita telan secara tidak sadar. Bila jumlah lendir ini lebih banyak daripada biasa, maka akan merangsang refleks batuk, dan kita akan batuk yang tujuannya untuk mendorong gumpalan lendir keluar. Jadi bersihan mukosilier dan batuk merupakan pasangan mekanisme pertahanan saluran napas yang sangat efektif dan bermanfaat. Anugerah dari Tuhan untuk kita. Jika tidak ada kedua mekanisme tersebut maka kita akan tenggelam dalam lendir kita sendiri.

Pada bayi baru lahir petugas kebersihan ini belum begitu terampil dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tersisa lendir dalam saluran napasnya. Suara udara napas yang melewati cairan lendir itulah yang menimbulkan suara grok-grok. Pada pasien yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarga, ibu, ayah, atau anggota keluarga lain, keadaan ini dapat lebih nyata.

Bila pasien mempunyai kecenderungan timbul alergi di saluran napas maka produksi lendirnya akan lebih banyak. Pada pasien dengan keluhan grok-grok, untuk membersihkan lendir dalam jumlah yang normalpun masih kewalahan. Apalagi bila produksinya di atas normal, makin kewalahan bersihan mukosiliernya, dan makin keras suara grok-groknya.

Keadaan ini akan diperparah bila ada hal-hal tertentu yang merangsang produksi lendir lebih banyak lagi, misalnya asap rokok, bulu binatang, debu rumah, dan tungau debu rumah di dalamnya.

Debu dan tungaunya banyak terdapat antara lain dalam karet bulu, boneka bulu, korden yang lama tidak dicuci.

Jadi, berbahayakah suara napas grok-grok?

Seperti dijelaskan di depan, suara grok-grok timbul karena adanya lendir yang banyak di saluran napas bayi dan anak. Dengan demikian napas grok-grok tidak berbahaya. Yang perlu dilakukan adalah mencari apakah ada hal-hal yang dapat memperparah keluhan tersebut. Jika ada maka harus diusahakan semaksimal mungkin untuk menghindarinya.

Kenapa anak batuk nafas grok grok?

Dilansir dari laman situs Popmama.com, bunyi napas grok-grok yang dialami oleh Si Kecil saat tidur di malam hari umumnya terjadi akibat adanya penumpukkan lendir di saluran pernapasan (tenggorokan). Moms tak perlu khawatir karena kondisi ini wajar terjadi, apalagi jika Si Kecil sedang mengalami flu dan batuk.

Bayi batuk grok grok dikasih apa?

Anda bisa menggunakan cairan obat tetes untuk membersihkan hidungnya. Cairan saline drop ini bisa membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan penyebab suara grok grok.

Bagaimana caranya agar batuk anak cepat sembuh?

Ini 8 Cara Alami Redakan Batuk Berdahak pada Anak.
Konsumsi Madu. Madu memang menyimpan berbagai keistimewaan bagi kesehatan, salah satunya untuk mengatasi sakit tenggorokan. ... .
Istirahat yang Cukup. ... .
Manfaat Uap. ... .
Penuhi Cairan Tubuh. ... .
Lembapkan Udara. ... .
Jus Lemon Hangat..

Apa obat batuk berdahak paling ampuh untuk anak?

Berikut adalah beberapa jenis obat batuk anak yang ampuh, baik untuk batuk kering atau berdahak, yaitu:.
Obat Batuk Cap Ibu dan Anak. Rekomendasi Obat Batuk Cap Ibu dan Anak. ... .
Triaminic Syrup. ... .
Vicks Formula 44 Anak. ... .
Hufagrip BP Sirup. ... .
OBH Combi Anak. ... .
Bisolvon Kids. ... .
OBH Nellco Special Anak. ... .
Coldrexin Suspensi..