Mengenal 6 Motif Ukiran Tradisional Khas Indonesia, Incaran Pasar Internasional!
Indonesia memiliki banyak motif ukiran kayu yang cantik. Ukiran-ukiran asal Indonesia ini banyak diburu di mancanegara. Apa saja jenis ukiran tersebut?
Ukiran kayu tradisional merupakan salah satu produk khas Indonesia.
Selain memiliki kualitas yang bagus, ukiran yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini sangat beragam.
Pasalnya, tiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas ukirannya masing-masing.
Kenali ukiran-ukiran asal Indonesia berikut ini, yuk!
Baca Juga:
8 Jenis Kayu Anti Rayap yang Cocok untuk Bahan Bangunan dan Furnitur di Rumah
6 Motif Ukiran Tradisional Khas Indonesia
Motif Ukiran Jepara
sumber: seputarfurniture.com
Jepara dinobatkan sebagai Kota Ukir Dunia atau The World Carving Center.
Hal ini bukan tanpa alasan, Jepara memang terkenal dengan ukirannya yang khas dan mendominasi produk furnitur dan peralatan rumah tangga.
Jepara sendiri menjadi salah satu kota pengolah berbagai kayu hutan, seperti jati dan mahoni.
Salah satu desa di Jepara yang terkenal sebagai pusat ukiran dan pembuatan patung adalah Desa Mulyoharjo.
Motif yang paling khas dari ukiran Jepara adalah bentuk tumbuhan menjalar dengan tangkai kecil memanjang, daunnya lebar dan ujung daun yang runcing.
Motif Ukiran Bali
sumber: prelo
Ukiran Bali merupakan peninggalan kerajaan zaman dahulu dan telah mengalami kemajuan.
Ciri khas ukiran ini memiliki daun, bunga, dan buah yang berbentuk cembung dan cekung.
Umumnya diaplikasikan pada kayu jati, mojang gaung, dan cempaka.
Para seniman asal Bali juga menggunakan bahan batu padas sebagai media pahat untuk membangun tempat suci.
Ukiran Dayak
sumber: steller.co
Selain seni lukis tubuh, Suku Dayak juga memiliki seni pahat kayu yang disebut ukiran Dayak.
Ukiran tersebut biasanya diaplikasikan pada rumah betang, properti rumah tangga hingga perangkat kesenian.
Ukiran khas ini menggunakan motif alam, seperti tumbuhan dan satwa sebagai simbol kepercayaan.
Seni pahat Dayak ini memiliki peminatnya tersendiri baik di Indonesia maupun mancanegara, karena memiliki ciri khas dan bernilai etnik tinggi.
Motif Ukiran Asmat
sumber: dekoruma.com
Selanjutnya ada ukiran khas suku Asmat yang merupakan salah satu seni rupa ikonik.
Ukiran ini menjadi media penghubung antara kehidupan dunia dan arwah nenek moyangnya.
Karya seni ini biasanya digunakan untuk kebutuhan ritual suku Asmat.
Mereka menamai hasil ukirannya dengan nama sesuai dengan orang yang baru meninggal.
Motif yang biasa digunakan antara lain:
- Dayung
- Perisai
- Tifa
- Busur
- Dan masih banyak lagi
Ukiran Toraja
sumber: detik travel
Suku Toraja di Sulawesi kerap menggunakan ukiran pada seluruh rumah dan juga furnitur.
Motif ukirannya memiliki arti kalau setiap rakyat dari tanah Toraja harus saling membantu sesama, baik itu keluarga atau bukan.
Ciri khas ukiran ini dapat dilihat dari warna dasar yang kemerahan dan hitam yang melambangkan tanah Toraja.
Sedangkan untuk motif secara keseluruhan terdapat 67 jenis.
Salah satnya ukiran Patedong yang berbentuk seperti seekor kerbau.
Baca Juga:
6 Desain Roster Kayu Untuk Tampilan Rumah Yang Sejuk Dan Alami | Dilengkapi Kisaran Harga
Motif Ukiran Aceh
sumber: dimasseptiyanto.wordpress.com
Ukiran Aceh juga sangat terkenal dan banyak ditemukan sebagai hiasan dinding.
Baik pada tiang-tiang maupun dekorasi di rumah.
Ciri utamanya adalah menggunakan motif flora dan tidak menggunakan motif fauna.
Ada dua jenis motif ukiran yakni tembus atau berlubang dan motif tidak tembus (pada permukaannya kayu saja).
Meski demikian, tidak ada makna khusus di balik ukiran asal Aceh ini.
***
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Ingin miliki properti masa depan di Bali, Yogayakarta, Surabaya atau kota lainnya?
Temukan hunian impianmu hanya di situs properti 99.co/id.