Model paling sempurna yang bisa kita teladani dalam hal takut akan Tuhan adalah pola hidup

Amsal 1 : 7a “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan” diangkat menjadi nats dalam Ibadah Pembukaan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2019 yang digelar Senin (19/8), di Lapangan Sepakbola.  Ibadah yang dikemas full band oleh Campus Ministry (CM) ini juga menampilkan nuansa keberagaman Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) lewat kostum yang dikenakan oleh singer.

Beragam pujian dilantunkan mahasiswa baru dan juga sivitas akademika UKSW termasuk pimpinan universitas dan fakultas yang mengikuti ibadah kemarin. Pujian Kami Memuji KebesaranMU membuka ibadah kemarin yang disusul beberapa pujian seperti Lebih dalam Kumenyembah, S’bab Tuhan Maha Besar dan FirmanMu Pelita bagi Kakiku. Ibadah kemarin juga diisi dengan penampilan paduan suara Ekklesia yang menyuguhkan dua lagu yang berjudul Doa Bagi Negara dan My Soul’s Been Anchored In the Lord.

Takut akan Tuhan

Dalam renungan firmanNya, Pdt. Maria Belandina Tuulima, M.Si. menyampaikan supaya dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tetap memiliki sikap takut akan Tuhan. Demikian juga bagi mahasiswa baru peserta OMB.

“Karena dengan sikap takut akan Tuhan tersebut akan memampukan kita untuk selalu bisa bertindak secara positif. Nats ini juga menjadi moto UKSW. Lewat moto itulah UKSW mau mendidik mahasiswanya untuk tetap mengembangkan pengetahuannya tetapi tetap didasari dengan sikap takut akan Tuhan. Selamat mencari pengetahuan. Pengetahuan yang takut akan Tuhan membantu kita dalam melakukan kebaikan,” imbuhnya .

Selepas Ibadah Pembukaan, peserta OMB mengikuti sesi Sejarah, Visi dan Misi UKSW diberbagai ruangan. Salah satunya adalah di Balairung Universitas dimana materi ini disampaikan langsung oleh Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D. Mahasiswa baru yang berada diruangan lainnya juga mengikuti sesi ini melalui tayangan live streaming.

Dalam paparannya, Rektor UKSW mengajak mahasiswa baru untuk memaknai kehadirannya saat ini karena tindakkan dan pilihan yang dipilih hari ini menentukan masa depan.  “Kita perlu memahami manusia adalah ciptaan yang tertinggi dan yang paling sempurna. Jadi maknai kehadiran anda, maknai diri kita sebagai manusia yang sebetulnya tidak ada apa-apa, tetapi Tuhan menciptakan kita sedemikian rupa istimewanya,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan Neil Semuel Rupidara, bahwa tugas UKSW adalah untuk melayani. Tidak hanya itu saja beliau mengatakan bahwa sebagai universitas kita adalah produsen pengetahuan dan memelihara kebudayaaan.

“Kita memulai kehidupan sebagai UKSW. Tugas kita setelah kita dididik disini yaitu memeliharakan kebudayaan, tentunya kebudayaan yang baik”, tuturnya.

Dalam kesempatan kemarin Rektor juga membagikan kabar gembira bahwa dalam pemeringkatan universitas yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, UKSW menduduki posisi ke-54 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. (siepub_omb/chis/upk_bpha/foto:siepub_omb).

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

//sg1b-broadcast.officeapps.live.com/m/Broadcast.aspx?Fi=68e1ab841291552b%5F67908989%2Dc9fd%2D4fe8%2Dbb2e%2D347c4d054f06%2Epptx

§  Salah satu indikator yang penting dari orang yang dewasa secara rohani menurut iman Kristen adalah takut akan Tuhan.

§  Ada beberapa hal yang patut kita perhatikan berkenaan dengan “Takut akan Tuhan” yaitu :

  1. Allah Layak Mendapat Hormat.
  2. Allah Memiliki Kuasa.
  3. Allah adalah Awal dari Segala Pengetahuan.

Þ    Takut akan Tuhan adalah :

1)      Kesadaran akan kekudusan, keadilan, dan kebenaran-Nya sebagai pasangan terhadap kasih dan pengampunan-Nya.

2)      Meliputi kesadaran bahwa Dialah Allah yang tidak berkenan atas segala jenis perbuatan dosa dan Ia berkuasa untuk menghukum siapa pun yang melanggar hukum Allah.

2. Allah Layak Mendapat Hormat.

Þ    Takut akan Tuhan berarti memandang Dia dengan penuh kagum, menghormati kekudusan-Nya serta mengagungkan-Nya sebagai Allah yang memiliki kemuliaan dan kuasa di atas segala-galanya.

Þ    Dalam Keluaran 19:16, 20:18-19, Ulangan 5:22-27 (peristiwa ketika banga Israel melihat kemuliaan Allah di Gunung Sinai). Peristiwa ini menjadi contoh bahwa ketika bangsa Israel merasakan dirinya kecil di hadapan Allah, tidak berarti apa-apa, dan karena itu mereka mengakui dengan penuh hormat kuasa dan kebesaran Allah. Dan itu yang dikehendaki oleh Allah dalam perintah ketiga dari Sepuluh Perintah Tuhan (Dasa Titah).

Þ    Takut akan Tuhan menjadikan orang percaya menaruh iman dan kepercayaannya untuk memperoleh selamat hanya dari Dia.

Þ    Dalam peristiwa bangsa Israel menyeberang Laut Merah di atas tanah kering dan menyaksikan tindakan Tuhan atas bala tentara Mesir, maka “takutlah bangsa itu kepada Tuhan dan mereka percaya kepadaNya” (Keluaran 14:31).

4. Allah Adalah Awal dari Segala Pengetahuan.

Þ    Kitab Amsal mengkaitkan pengetahuan dengan sikap takut akan Allah (Amsal 1:7). Yang dimaksud dengan pengetahuan adalah pemahaman manusia dalam menyikapi hidupnya di tengah-tengah dunia ini.

Þ    Dengan demikian, takut akan Allah adalah sikap mau tunduk pada ketetapan dan kehendak Allah. Hal inilah yang menjadi sumber dari segala pengetahuan manusia untuk memperoleh dirinya dan kehidupannya.

Ø  Takut akan Tuhan harus menjadi dasar dalam seluruh perilaku orang percaya. Rasul Paulus dalam Roma 12:2 memberikan petunjuk bagaimana kita tampil dan mewujudkan hidup yang takut akan Tuhan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”.

Ø  Kita lebih sering terdorong untuk melakukan hal-hal yang kita anggap baik padahal ternyata hal itu merusak diri kita dan orang-orang lainnya. Segala jenis kecanduan tergolong ke dalam hal ini. Merokok, minum minuman keras, menggunakan narkoba, berjudi, dan lain-lain. Kecaduan dimulai dengan suatu keisengan untuk dianggap modern, atau ikut mode, atau takut ditolak teman, atau melarikan diri dari rasa kesepian. Tidak ada satu pun kecanduan yang memberi kesempatan pada akal budi manusia untuk bekerja dengan baik.

Ø  Surat Rasul Paulus pada jemaat di Kolose, Kolose 3:5-9, menyebutkan bahwa : perilaku duniawi seperti percabulan, kenajisan, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dusta, sebagai hal-hal yang harus dibuang, dimatikan, ditiadakan karena mendatangkan murka Allah. Semua ini menggambarkan perbuatan orang yang tidak takut akan Tuhan. Sebaliknya, kita dituntut untuk mengenakan  belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, pengampunan dan kasih.

Ø  Bagaimana kita bisa menjadi orang yang takut akan Tuhan ? Model paling sempurna yang biasa kita ikuti atau teladani adalah Tuhan Yesus sendiri. Kolose 2:6-7 menyatakan bahwa hidup kita harus tetap berada di dalam Dia, berakar di dalam Dia, dan dibangun di atas Dia.

Ø  Alasan-alasan untuk takut pada Tuhan adalah sebagai berikut :

1)      Kita harus takut akan Tuhan karena kuasa-Nya yang besar selaku Pencipta segala sesuatu dan segala bangsa (Mazmur 33:6-9).

2)      Kuasa-Nya yang dahsyat itu terus menopang unsur-unsur ciptaan, termasuk kita (Keluaran 20:18-20; Markus 4:39-41).

3)      Kita menyadari kekudusan-Nya (Wahyu 15:4).

4)      Kesadaran akan kemuliaan-Nya (Matius 17:1-8).


5)      Berkat-berkat yang terus kita terima dari Dia, khususnya pengampunan dosa (Mazmur 130:40).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA