Menurut kamu mengapa terdapat perbedaan kandungan gizi pada kedelai dan tempe

Mengapa terdapat perbedaan kandungan gizi pada kedelai dan tempe?

INI JAWABAN TERBAIK πŸ‘‡

Karena nilai gizi kedelai masih utuh, sedangkan tempe sudah berkurang
Semoga bermanfaat karena kedelai dalam tempe telah difermentasi dari jamur Rhizopus oryzae untuk meningkatkan kandungan nutrisinya.

Oleh karena itu, kandungan gizi tempe lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai utuh.

4 menit membaca

Perbedaan gizi tempe dan tahu wajib diketahui. Sebab meskipun sama-sama terbuat dari kacang kedelai, faktanya kedua produk pangan ini memiliki perbedaan nutrisi. Kira-kira, mana yang lebih sehat untuk dikonsumsi, ya? Simak informasinya berikut ini!


Masyarakyat Indonesia tentunya sudah tak asing lagi dengan bahan makanan bernama tempe dan tahu. Keduanya adalah panganan khas tanah air yang dikenal sebagai sumber protein nabati dengan harga murah. Bahkan bagi sebagian orang, sajian tempe dan tahu goreng menjadi lauk tambahan yang wajib ada saat makan.

Seperti yang kita ketahui, tempe dan tahu terbuat dari kacang kedelai. Tempe dibuat melalui proses fermentasi dengan ragi, yang dibiarkan hingga 2 hari untuk menumbuhkan jamur ragi pada kacang kedelai yang telah dikupas kulit arinya dan sudah dikukus.

Jamur Rhizopus oligosporus ini akan membantu proses pemadatan tempe, sehingga bisa dicetak mengikuti bentuk bungkusnya. Jenis tempe yang umum ada di pasaran Indonesia adalah tempe yang dibungkus dengan plastik bening, dan tempe yang dibungkus dengan daun pisang.

Sedangkan pembuatan tahu dilakukan dengan cara menggiling halus kedelai hingga menjadi bubur, lalu digumpalkan agar dapat dipadatkan, lalu dicetak. Jenis tahu lebih bervariasi, dan bisa dipilih sesuai jenis masakan yang ingin dibuat.

Misalnya tahu kuning, tahu utih, tahu sutra, tahu cina, tahu pong, tahu sumedang, tahu susu, dan masih banyak lagi lainnya.

Ternyata, keduanya bukan hanya memiliki perbedaan proses pembuatan saja. Tetapi juga terdapat perbedaan gizi tempe dan tahu yang harus kamu ketahui. Di antaranya sebagai berikut:

1. Tahu Lebih Kaya Mineral


Perbedaan gizi tempe dan tahu yang pertama adalah soal kandungan mineral. Proses pembuatan yang berbeda membuat tahu lebih banyak mengandung mineral.

Ini karena jumlah senyawa koagulan atau senyawa yang memadatkan sari kedelai lebih banyak terkandung pada tahu.

2. Tempe Lebih Kaya Vitamin dan Serat


Sedangkan pada tempe, kandungan cenderung lebih banyak vitamin karena proses fermentasi yang mengakibatkan kandungan kalori pun lebih tinggi. Demikian halnya dengan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak.

Selain itu, karena karena tekstur tempe yang lebih padat dan tidak selembut tahu, maka kandungan seratnya pun tinggi. Juga, ada pula kandungan prebiotik yang bermanfaat merangsang pertmbuhan bakteri baik di dalam usus, yakni bakteri bifidobacterium.

Jadi, tempe terasa lebih mengenyangkan, dan memberikan efek membantu melancarkan saluran pencernaan.

(Baca Juga: 7 Jenis-Jenis Tahu Beserta Cara Buatnya yang Mudah Dilakukan)

3. Tahu Lebih Rendah Kalori


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kandungan karbihidrat, protein dan lemak pada tahu memang lebih rendah dibandingkan dengan tempe.

Maka dari itu, mengonsumsi tahu saat diet bisa membantumu menurunkan berat makan yakni dengan cara menekan nafsu makan. Tahu juga jadi bisa kamu konsumsi lebih banyak dibandingkan dengan tempe, karena kandungan rendah kalori ini.

4. Zat Gizi Tempe Lebih Mudah Diserap Tubuh


Kacang kedelai mengandung senyawa antinutrien asam fitat, yakni senyawa yang menghambat penyerapan zat gizi tertentu. Senyawa ini akan lebih banyak hilang saat proses fermentasi pada tempe, sehingga penyerapan gizi lainnya akan lebih maksimal.

Sebaliknya, senyawa antinutrien sulit dihilangkan melalui proses pemadatan pada tahu. Sehingga gizi lain pada tahu pun akan lebih sulit diserap tubuh pula.

(Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Sakit Tenggorokan di Apotik)

5. Kandungan Isoflavon pada Tempe Lebih Tinggi


Selain itu, perbedaan gizi tempe dan tahu lainnya adalah soal kandungan isoflavon. Seperti yang kita ketahui, isoflavon dibutuhkan tubuh sebagai zat penangkal radikal bebas yang merupakan penyebab munculnya berbagai penyakit berbahaya, salah satunya kanker.

Dilansi dari Hallo Sehat, tempe mengandung isoflavon sebesar 103 mg/100 gram, yang mana lebih tinggi jika dibandingkan kandungan isoflavon tahu yang hanya berkisar 4 mg – 67 mg/100 gram.

Dengan mengonsumsi tempe, maka kebutuhan tubuh akan zat isoflavon bisa terpenuhi, karena setiap harinya tubuh membutuhkan asupan isoflavon sebesar 30 mg sampai 50 mg.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan gizi tempe dan tahu berdasarkan komposisi nutrisinya, sebagaimana yang dilansir di Kompas.com.

Di dalam 85 gram tempe terkandung total 140 kalori yang terdiri dari:

  • Protein 16 gram
  • Karbohidrat 10 gram
  • Serat 7 gram
  • Lemak 5 gram
  • Sodium 10 mg
  • Kolesterol 0 mg

Sedangkan di dalam 85 gram tahu, terkandung total 80 kalori yang terdiri dari:

  • Protein 8 gram
  • Karbohidrat 2 gram
  • Serat 2 gram
  • Lemak 5 gram
  • Sodium 10 mg
  • Kolesterol 0 mg

Mana yang Lebih Sehat Antara Tempe dan Tahu?

Dari perbedaan gizi tempe dan tahu di atas, maka bisa kita simpulkan bahwa tempe memiliki kandungan yang lebih baik. Karena jumlah kalori yang lebih tinggi dan juga memiliki lebih banyak vitamin dan serat.

Di sisi lain, tahu yang rendah kalori cocok dikonsumsi oleh pelaku diet yang sedang ingin menurunkan berat badan, tanpa khawatir harus menahan lapar secara berlebihan, sebab tahu tak kalah mengenyangkan.

Meskipun tempe dan tahu sama-sama menyehatkan karena menjadi sumber protein nabati alami, namun kamu sebaiknya memperhatikan cara pengolahan terbaik.

Tempe dan tahu disarankan untuk diolah dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus untuk dijadikan sajian sup atau sayur. Hal ini penting agar nutrisinya tidak hilang oleh proses pemasakan.

Kalaupun harus digoreng, sebaiknya kamu hanya menggunakan sedikit minyak, dan tidak menggorengnya dalam waktu yang lama hingga kering.

Selain itu, tempe dan tahu juga tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Sebab konsumsi kacang kedelai dalam jumlah yang berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit kanker payudara. Hal ini tentu harus dijadikan perhatian serius, agar tubuh bisa mendapatkan nutrisi seimbang dari sumber protein lainnya.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan gizi tempe dan tahu. Dari keduanya, mana nih yang lebih kamu sukai?

Gaya hidup sehat memang perlu diterapkan dini untuk menghindari risiko penyakit berbahaya. Selain makan makanan bergizi, berolahraga, dan mengelola tingkat stres, kamu juga sebaiknya memiliki perlindungan asuransi kesehatan.

Di CekAja.com, kamu bisa memilih berbagai produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan. Premi dijamin terjangkau, dan manfaat perlindungan yang luas. Dengan begitu, kamu tak perlu lagi khawatir soal biaya kesehatan saat terjadi risiko kapan saja.

Yuk, segera cek rekomendasi asuransi kesehatan terbaik dan ajukan hanya melalui CekAja.com!

Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang merupakan sumber protein nabati dan mengandung lemak tak jenuh seperti asam linolenat serta asam lemak omega 3. Kedelai juga menjadi bahan dasar beberapa makanan seperti susu kedelai, tepung kedelai, kecap, tauco, tahu, dan tempe.

Diantara berbagai produk olahan kedelai tersebut, tempe merupakan salah satu yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Tempe merupakan makanan yang dibuat dari fermentasi biji kedelai menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus yang dikenal dengan sebutan β€œragi tempe”.

Teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahap perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, pemberian ragi, pembungkusan, dan fermentasi. Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direbus. Tahap perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai agar dapat menyerap asam pada tahap perendaman.

Setelah itu, kulit biji kedelai dikupas agar miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Lalu, biji kedelai direndam dengan tujuan untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami. Fermentasi asam laktat dicirikan dengan munculnya bau asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus. Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini yang ternyata menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi pada kacang kedelai menjadi tempe.

Kedelai yang merupakan bahan dasar pembuatan tempe, dalam 100 gram mengandung 446 kalori dan 20 gram lemak. Sementara 100 gram tempe mengandung 193 kalori dan 11 gram lemak.Terjadinya perubahannilai gizi ini karena adanya penambahan berat air dan jamur yang tumbuh sehingga tidak sepadat saat masih berbentuk biji kedelai.

Walau begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibanding dengan kacang kedelai biasa. Kapang yang tumbuh pada kedelai yang diolah akan menghidrolisis senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna oleh manusia.

Selain kalori dan lemak, juga terjadi perubahan kandungan vitamin B12. Kedelai tidak mengandung vitamin B12 tapi setelah diolah jadi tempe kandungan vitamin B12 nya jadi 0,1 mikrogram. Hal ini dikarenakan proses fermentasi meningkatkan penyerapan nutrisi dari kedelai (termasuk phytonutrien isoflavon seperti genistein dan daidzein) serta konsentrasi peptida bioaktif (terbentuk selama pemecahan protein kedelai). Selain itu, proses fermentasi juga menyebabkan pembentukan vitamin B12 pada tempe.

Tempe dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein bagi vegetarian. Dalam 100 gram tempe mengandung 19 gram protein. Kebutuhan minimal protein orang dewasa antara lain 0,8- 1 gram/kg BB.Walau bergizi tinggi dan kaya akan protein, sedikit kekurangan dari tempe adalah komposisi asam amino pada proteinnya masih tidak selengkap sumber hewani sehingga dibutuhkan tambahan asupan protein dari sumber nabati selain tempe untuk melengkapinya. Meskipun begitu, tempe sangatlah sehat dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti yang terdapat pada artikel berikut //lagizi.com/khasiat-luar-biasa-tempe/

 

Bukan hanya itu saja, tempe yang terbuat dari ampas tahu seperti tempe gembus masih memiliki nilai gizi yang cukup baik bagi tubuh. Tempe gembus memiliki kadar protein dan lemak yang lebih rendah, kandungan energinya juga hanya setengah dari yang terdapat pada tempe kedelai murni. Walau begitu, tempe gembus memiliki serat makanan yang tinggi, serta kandungan asam amino yang sama dengan tempe kedelai murni, hanya saja kadarnya lebih rendah. Sehingga tempe gembus masih dapat dikonsumsi.

Berbeda halnya dengan tempe gembus, tempe bongkrek yang juga terbuat dari ampas tahu seringkali menyebabkan keracunan karena terkontaminasi bakteri Burkholderia galdioli yang menghasilkan racun berupa asam bongkrek dan toxoflavin, serta memusnahkan jamur Rhizopus karena efek antibiotik dari asam bongkrek. Sehingga tempe jenis ini akan lebih baik apabila tidak terlalu sering mengonsumsinya.

Tidak ada salahnya menambahkan konsumsi tempe dalam menu harian Anda untuk memperoleh berbagai manfaat tempe.

Semoga bermanfaat.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Shurtleff W, Aoyagi A. 1986, Tempeh production: a craft and technical manual(2nd ed.).  Lafayette: The Soyfoods Center.  ISBN 0933332238
  • Steinkraus, K. H. 1996. Handbook of indigenous fermented foods(2nd ed.). New York: Marcel Dekker, Inc., ISBN 0824793528
  • Hermana & Karmini, M. 1999. The Development of Tempe Technology. Di dalam Agranoff J (editor dan penerjemah). The Complete Handbook of Tempe: The Unique Fermented Soyfood of Indonesia, hlm. 80–92. Singapura: The American Soybean Association.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA