Mengingatkan teman yang berbuat salah adalah

HATI merupakan penentu perilaku kita baik atau tidak. Dalam hadits Nabi SAW telah dijelaskan bahwa di dalam diri kita terdapat segumpal daging yang apabila baik, maka baiklah seluruh tubuhnya dan jika segumpal daging itu buru, maka buruk pula lah seluruh tubuhnya, dan segumpal daging itu adalah hati.

Tak jarang hati kita dipenuhi dengan berbagai penyakit dan virus. Yakinlah, bahwa semakin hati penuh kesombongan, semakin hati suka pamer, ria, penuh kedengkian, kebencian, akan habislah seluruh waktu produktif kita hanya untuk meladeni kebusukan hati ini.
Dan sungguh sangat berbahagia bagi orang-orang yang berhati bersih, lapang, jernih, dan lurus, karena memang suasana hidup tergantung suasana hati. Di dalam penjara bagi orang yang berhati lapang tidak jadi masalah. Sebaliknya, hidup di tanah lapang tapi jikalau hatinya terpenjara, tetap akan jadi masalah.

Salah satu yang harus dilakukan agar seseorang terampil bening hati adalah kemampuan menyikapi ketika orang lain berbuat salah. Sebab, istri kita akan berbuat salah, anak kita akan berbuat salah, tetangga kita akan berbuat salah, teman kantor kita akan berbuat salah, atasan di kantor kita akan berbuat salah karena memang mereka bukan malaikat. Namun sebenarnya yang jadi masalah bukan hanya kesalahannya, yang jadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi kesalahan orang lain.

Sebetulnya sederhana sekali tekniknya, tekniknya adalah tanya pada diri, apa sih yang paling diinginkan dari sikap orang lain pada diri kita ketika kita berbuat salah? Kita sangat berharap agar orang lain tidak murka kepada kita. Kita berharap agar orang lain bisa memberitahu kesalahan kita dengan cara bijaksana. Kita berharap agar orang lain bisa bersikap santun dalam menikapi kesalahan kita.

Kita sangat tidak ingin orang lain marah besar atau bahkan mempermalukan kita di depan umum. Kalaupun hukuman dijatuhkan, kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika. Kita ingin diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga ingin disemangati agar bisa berubah. Nah, kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika orang lain berbuat salah, kita malah mencaci maki, menghina, memvonis, memarahi, bahkan tidak jarang kita mendzalimi?

Seharusnya ketika ada orang lain berbuat salah, apalagi posisi kita sebagai seorang pemimpin, maka yang harus kita lakukan adalah dengan bersikap sabar pangkat tiga. Sabar, sabar, dan sabar. Artinya, kalau kita jadi pemimpin, dalam skala apapun, kita harus siap untuk dikecewakan. Mengapa? Karena yang dipimpin, dalam skala apapun, kita harus siap untuk dikecewakan. Mengapa? Karena yang dipimpin kualitas pribadinya belum tentu sesuai dengan yang memimpin. Maka, seorang pemimpin yang tidak siap dikecewakan dia tidak akan siap memimpin.

Oleh karena itu, andaikata ada orang melakukan kesalahan, maka sikap mental kita, pertama, kita harus tanya apakah orang berbuat salah ini tahu atau tidak bahwa dirinya salah? Karena ada orang yang berbuat salah dan dia tidak mengerti apakah itu suatu kesalahan atau bukan.

Lalu, kalau dia belum tahu kesalahannya, maka kita harus memberi tahu, bukannya malah memarahi, memaki, dan bahkan mendzalimi. Bagaimana mungkin kita memarahi orang yang belum tahu bahwa dirinya salah, seperti halnya, bagaimana mungkin kita memarahi anak kecil yang belum tahu tata nilai perilaku orang dewasa seumur kita?

Maka tahap pertama adalah memberitahu orang yang berbuat salah dari tidak tahu kesalahannya menjadi tahu dimana letak kesalahan dirinya. Selalu kita bantu orang lain mengetahui kesalahannya.

Tahap kedua, kita bantu orang tersebut mengetahui jalan keluarnya, karena ada orang yang tahu itu suatu masalah, tapi dia tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannya? Maka, posisi kita adalah membantu orang yang berbuat salah mengetahui jalan keluarnya. Bantuan yang terbaik adalah memberikan masukan bagaimana cara memperbaiki kesalahan.

Dan tahap yang ketiga adalah membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya. Ini lebih menyelesaikan masalah daripada mencaci, memaki, menghina, mempermalukan, karena apa? Karena anak kita adalah bagian dari diri kita, istri kita adalah bagian dari keluarga kita, saudara-saudara kita adalah bagian dari khazanah kebersamaan kita, kenapa kita harus penuh kebencian, kedengkian, menebar kejelekan, ngomongin kejelekan, apalagi dengan ditambah-tambah, dibeberkan aib-aibnya, bagaimana ini? Lalu, apa yang berharga pada diri kita ? Padahal, justru kalau kita melihat orang lain salah, maka posisi kita adalah ikut membantu memperbaiki kesalahannya.

Yang harus kita lakukan sekarang adalah berusaha membantu agar orang yang berbuat salah mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Membantu orang yang berbuat salah mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan. Membantu orang yang berbuat salah agar ia tahu bagaimana cara memperbaiki kesalahannya. Dan membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya.[]

Sumber: E-Book Kumpulan Tausiyah Aa Gym

Tak Lagi Sungkan, 5 Cara Baik Menegur Teman Tanpa Takut Tersinggung

  1. Tegurlah secara private bukan di depan orang banyak.
  2. 2. Jangan menegur seolah menghakimi atau menyudutkannya.
  3. 3. Sampaikan dengan lugas namun dengan bahasa atau nada bicara yang baik dan sopan.
  4. 4. Jangan lupa berikan pujian atau sanjungan.

Bagaimana cara menasehati teman yg berbuat salah?

Bukan Dijauhi, Ini 5 Cara Merangkul Teman yang Terlanjur Berbuat…

  1. Timbulkan rasa percaya dirinya dengan tetap bersamanya.
  2. 2. Beri pengertian dengan menjelaskan kesalahan dari perbuatannya.
  3. 3. Jangan memberikan perbandingan antara dirinya dan orang lain secara keliru.

Bagaimana cara menasehati orang lain?

Berikut ini adab menasehati dalam Islam yang perlu diikuti, antara lain:

  1. Niat untuk Mengingatkan.
  2. 2. Niat Menasihati.
  3. Memberikan Nasihat Secara Privat.
  4. Menggunakan Bahasa Sopan dan Tidak Kasar.
  5. Menasihati Sesuai Ilmu dan Kehendak Dimiliki.
  6. 6. Bersabar Dalam Menasehati.
  7. 7. Menerima dengan Keikhlasan.

Dan berikut ini adalah lima cara di antaranya, disimak ya!

  1. Menegurnya dengan perkataan dan sikap yang santun.
  2. Memberinya contoh langsung hingga dia sadar kesalahannya.
  3. Membicarakan kesalahannya di ruang private.
  4. 4. Fokus pada kesalahannya saja saat menegur tanpa menyangkut pautkan dengan persoalan lain.

Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?

“Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu me nga takan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS ash-Shaff: 2-3).

Apa tujuan dari hukum Islam?

Tujuan Hukum Islam Sebagai Kebahagiaan Hidup manusia di Dunia dan di Akhirat Kelak. Bustomi SHi.MH Kaprodi STIH Painan dalam pandangannya mengatakan ” Dengan kata lain bahwa tujuan hukum Islam memiliki makna lain yaitu bagi kemaslahatan hidup manusia, baik rohani ataupun jasmani, individual dan sosial.

Janganlah kalian mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?

Firman Allah:“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatuyang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”(QS. As-Shaff: 2-3).

Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan Pernyataan tersebut merupakan salah satu kandungan dari?

Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS ash-Shaff: 2-3). Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, mayoritas ulama menyatakan bahwa ayat ini turun ketika kaum Muslimin mengharapkan diwajibkannya jihad atas mereka.

Ada 5 tujuan syariat Islam Apa saja?

Syariat Islam mempunyai 5 tujuan, yaitu menjaga Agama, Akal, Nyawa, Harta dan Keturunan.

Bagaimana cara mengingatkan teman agar tidak tersinggung?

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan.

  1. Hindari reaksi emosional.
  2. 2. Rencanakan respons yang konstruktif.
  3. Pilih kata-kata yang baik dan tepat.
  4. 4. Bersikap jujur pada teman dan bicara dari hati ke hati.
  5. Berusahalah untuk tidak memasukkannya ke dalam hati (maupun pikiran)

Apa hukum orang mengumbar aib orang lain?

Di dalam Al-Quran dan hadis, Islam melarang umatnya untuk melakukan perbuatan dosa, salah satunya menyakiti hati orang lain dengan lisan kita. Sebab, menyakiti orang lain dilarang dan berdosa dalam Islam. Cara lisan menyakiti hati seseorang adalah dengan bergosip atau mengumbar aib di depan orang lain.

Barang siapa yang mencari kesalahan?

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa mencari-cari kesalahan saudaranya, maka Allah akan menampakan kejelekannya.”

Kenapa orang selalu mencari kesalahan orang lain?

Merasa insecure atau kurang percaya diri Sering kali seseorang tidak menyayangi diri nya sendiri, sehingga ketika melihat orang lain sukses dan memiliki kelebihan yang luar biasa langsung merasa tidak percaya diri. Hal tersebut mengakibatkan seseorang mencari kesalahan orang lain agar dirinya tidak lagi insecure.

Bagaimana cara menasehati teman yang salah?

Cara menegur teman yang baik tanpa menyakiti

  1. Mulai dengan hal-hal positif.
  2. Lakukan dengan pendekatan secara nggak langsung.
  3. Akui kesalahanmu.
  4. Ajukan pertanyaan.
  5. Tetap mempertimbangkan perasaan mereka.
  6. Berikan semangat dan motivasi.
  7. Buatlah saran yang kamu berikan terlihat mudah dilakukan.

Apa arti Tajassasu?

Kata tajassus diambil dari kata jassa, yaitu mencari sesuatu dengan cara tersembunyi. Namun, berdasarkan beberapa dalil secara jelas agama Islam mengatakan bahwa tajassus merupakan suatu perbuatan yang dilarang dalam agama Islam.

Apa ciri orang yang punya sikap tajassus?

Tajassus sendiri berarti sikap mencari-cari aib orang lain. Contoh dari sikap tajassus ialah selalu berseudzon terhadap seseorang yg tidak disukainya, dan selalu merendahkan seseorang tersebut.

Bagaimana menurutmu cara memberi nasehat kepada teman yang salah pergaulan?

  1. berkata dengan sopan, agar nasehat yg kita berikan di terima dengan baik.
  2. Penuh dengan kesabaran, agar tidak memancing amarah org yg kita nasehati.
  3. Tahu betul nasehat apa yg di perlukan oleh orang tersebut.
  4. Lebih baik menasihati org saat sendirian, karna akan lebih mudah untuk di terima.

Manakah potongan ayat berikut yang memiliki arti maka damaikanlah?

Tejemahan ayat 10 surah al hujurat adalah Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.