Mengapa tablet grafis disebut sebagai salah satu teknologi jelaskan

GRAPHICS PAD

Tablet grafis (Inggris: Graphic Tablet, atau digitizing tablet, graphics pad, drawing tablet) adalah perangkat keras (hardware) atau input device komputer yang membolehkan pemakainya untuk menggambar dengan tangan dan memasukkan gambar atau sketsa langsung ke komputer, layaknya menggambar di atas kertas menggunakan pensil.

Sebuah graphic tablet terdiri dari tablet digital dan sebuah kursor ataupun sebuah pena digital (pen). Tablet digital memiliki permukaan yang pipih sebagai alas gambar yang terdiri atas perlengkapan elektronik yang dapat mendeteksi gerakan kursor atau pena digital kemudian menerjemahkannya menjadi sinyal digital yang dikirim langsung ke komputer. Setiap titik atau gerakan pada tablet merepresentasikan titik atau gerakan pada layer monitor, inilah yang membedakannya dengan fungsi mouse yang tergantung pada letak kursor. Hasil gambar tidak akan terlihat pada tablet itu sendiri, melainkan pada monitor komputer.

Graphic tablet adalah alat input yang memungkinkan penggunanya untuk menggambar pada komputer dengan tangan, seperti menggambar di atas kertas.

Kursor (disebut juga puck) berfungsi layaknya mouse pada komputer, hanya saja kursor ini dapat memiliki sebanyak 16 tombol dan memiliki jendela dengan helai-helai rambut (crosshairs) di dalamnya sebagai tempat posisi ujung titik yang dituju. Sementara Pena digital (disebut juga stylus) mirip dengan pena ballpoint, hanya saja memakai tidak memakai tinta melainkan dilengkapi oleh ujung elektronik.

Sumber : //id.wikipedia.org/wiki/Tablet_grafis

Sejarah dan Latar Belakang

Pada awalnya tablet umum dikenal sebagai spark (busi/percikan api) atau tablet akustik yang menggunakan stylus dengan cara kerja yang mengubah percikan pada busi (spark plug). Sistem ini relatif rumit dan mahal, selain itu juga sensitif terhadap suara bising dari luar, dikarenakan salah satu instrumen dalam system ini adalah mikrofon yang menerjemahkan percikan tadi ke dalam sinyal listrik.

Graphic tablet yang bisa disebut paling mirip dengan graphic tablet masa kini adalah RAND Tablet yang dikenal juga sebagai Grafacon (Graphic Converter), pertama kali diluncurkan pada 1964. RAND tablet menggunakan susunan kabel yang saling silang di bawah alas yang menerjemahkan koordinat vertikal dan horizontal ke dalam sinyal – sinyal listrik. Stylus kemudian menerima kembali sinyal tersebut, yang kemudian diterjemahkan kembali sebagai informasi posisi koordinat.

Graphic tablet mulai terkenal di akhir 1970 dan awal 1980-an mengikuti kesuksesan ID (Intelligent Digitizer) dan BitPad yang dibuat oleh SummaGraphic Corp. Graphic tablet ini banyak digunakan sebagai alat input untuk banyak program CAD (Computer Aided Design) sebagaimana banyak dijadikan satu paket dengan penjualan PC dan program AutoCAD.

Summagraphic juga membuat versi pabrikan dari BitPad yang dipasarkan oleh Apple Computer sebagai aksesori komputer buatan mereka. Tablet jenis ini menggunakan teknologi ‘magnetostrictive’ yang menggunakan jaringan yang terbuat dari alloy spesial yang diregangkan ke dalam sebuah lapisan padat untuk mengukur secara tepat letak stylus atau kursor.

Tablet untuk PC rumahan yang pertama adalah KoalaPAD, walaupu awalnya ditujugan untuk digunakan pada Apple II, KoalaPad memeperluas penggunaannya hingga dapat digunakan pada TRS-80, Commodore 64 dan komputer Atari 8-bit. Sebenarnya Atari sendiri juga memproduksi Graphic tablet dan diakui kualitasnya cukup baik.

Cara Penggunaan

Jenis inilah yang paling umum digunakan pada saat ini, khususnya buatan Wacom, menggunakan teknologi induksi electromagnetik, di mana baik jaringan vertical dan horizontal dari tablet berfungsi mentransmisikan dan menerima sinyal induksi tersebut.

Adapun kapan saat harus mentransmisikan dan menerima sinyal listrik ditentukan oleh Stylus. Sistem terbaru dari graphic tablet biasanya menambahkan fitur sensitif terhadap tekanan (pressure-sensitive) dan satu atau lebih tombol untuk mengaktifkannya, yang ditempatkan di stylus, bukan pada alasnya. Dengan menggunakan sinyal elektromagnetik, berarti tablet yang menggunakan cara ini tidak membutukan baterai sebagai sumber energi tambahan.

Tablet jenis ini menggunakan sumber energi tambahan berupa baterai untuk menghasilkan kualitas grafis yang lebih baik. Tablet jenis ini biasanya harganya lebih mahal.

Tablet berbeda dengan teknologi layar sentuh (touchscreen), karena graphic tablet memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dan tidak dapat dioperasikan hanya dengan sentuhan tangan, tetapi harus dengan stylus (kecuali bagi yang sudah dilengkapi fitur pressure sensitive).

Selain versi umum, tersedia juga versi khusus anak – anak dengan teknologi yang lebih sederhana dan fitur yang jauh lebih sedikit, sehingga harganya juga lebih murah.

Aksesori

Aksesori yang ertama kali digunakan untuk tablet adalah stylus yang berbentuk seperti mouse, hanya saja cara penggunaannya berbeda. Saat ini, semua graphic tablet dilengkapi dengan stylus dan mouse, selain itu untuk beberapa tipe yang lebih mahal biasanya juga dilengkapi berbagai peralatan lain untuk mendukung kualitas grafis yang lebih baik.

Alat ini berbentuk seperti pulpen biasa, hanya saja tidak menggunakan tinta. Sebagian besar stylus saat ini dilangkapi dengan fitur pressure-sensitive, yang tingkatannya berbeda tergantung pada tingkatan graphic tablet itu sendiri. Stylus dari graphic tablet tingkat rendah biasanya memiliki 256 level sensitivitas, tingkat menengah 512 level dan tingkat tinggi 1024 level.

Sama seperti penghapus pensil, alat ini ditempatkan di bagian atas Stylus dan cara penggunaannya pun tidak ada bedanya dengan penghapus pensil biasa. Selain sebagai penghapus, alat ini juga dapat difungsikan sebagai kuas, yang tentunya juga memiliki tingkat sensitivitas sendiri.

Agak berbada dengan mouse biasa, mouse yang digunakan pada graphic tablet biasanya memiliki tingkat keakuratan yang relatif tinggi dan mampu digunakan dengan dua macam cara; absolute dan relatif. Cara absolute adalah cara penggunaan mouse dengan tingkat kepresisian tinggi (biasanya digunakan untuk mendukung stylus), sedangkan cara relative adalah cara penggunaan mouse seperti biasa.

Sebenarnya ada banyak peralatan lain untuk mendukung pengoperasian graphic tablet, namun seperti yang telah dibicarakan di atas, hal itu bergantung kepada tingkatan graphic tablet itu sendiri. Makin mahal maka peralatan pendukungnya juga makin lengkap.

Sumber : //di2tdrifter.wordpress.com/2008/04/02/graphic-tablet/

Tahun 2010 ini banyak perbincangan mengenai Tablet. Tapi tablet yang akan dibahas disini bukanlah Tablet PC, melainkan Graphics Tablet. Keduanya memang sama-sama menyandang nama Tablet, tapi sebenarnya keduanya berbeda fungsi. Graphics Tablet (selanjutnya saya sebut Tablet) merupakan sebuah alat yang menjadi jembatan antara seni tradisional dan seni digital. Alat ini akan sangat membantu kalau kita berkecimpung di dunia Photoshop, Painter, Art Rage, OpenCanvas, ataupun software menggambar lainnya, dimana kita membutuhkan alat gambar yang memiliki kontrol lebih baik dibandingkan jika memakai mouse. Tablet dianggap sebagai piranti yang memberikan kesan natural dalam menciptakan seni digital.

Graphics tablet terdiri dari dua bagian yaitu :

  • Plastic Pad yaitu semacam alas gambar yang terhubung dengan komputer. Biasanya terhubung dengan memakai koneksi USB atau Bluetooth.
  • Stylus yaitu benda seperti pena dan biasanya memiliki fitur pressure-sensitive. Jadi tergantung software yang digunakan, jika kita menggambar sebuah garis, semakin stylus ditekan maka garis akan semakin tebal (seperti kuas / pensil)

Mungkin sebagian dari kita berpendapat menggambar menggunakan cara tradisional (pensil, pena, kuas, dsb) adalah cara yang paling murah, mantap, dan nyaman. Memang benar, tapi perlu dicatat, dengan menggambar di komputer maka kita bisa bekerja dengan lebih fleksibel. Kita bisa bereksperimen sesuka hati karena jika terdapat kesalahan, maka kita bisa mengulangi dan memperbaikinya lagi. Keuntungan lainnya kita juga bisa dengan leluasa merubah ukuran gambar kita sesuai yang kita harapkan. Dan tentunya masih banyak keuntungan yang bisa kita dapat dari komputer grafis.

Berkat perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat ini sudah ada beberapa produk tablet yang menghadirkan pengalaman menggambar yang rasanya nyaris sama dengan menggambar menggunakan pensil. Walaupun tidak sepenuhnya sama tapi setidaknya jauh lebih bagus ketimbang pake mouse. Setidaknya teknologi yang sebenarnya “bukan barang baru” ini, bisa membuat kegiatan menggambar kita menjadi lebih efisien dan menyenangkan.

Sumber : //pensilpresto.wordpress.com/2010/05/28/sekilas-tentang-graphics-tablet/

Graphic tablet adalah sebuah alat input yang membuat orang bisa menggambar layaknya menggambar di selembar kertas dengan pensil. Alat ini terdiri dari sebuah tablet digital dan sebuah kursor ataupun pena digital. Tablet digital memiliki permukaan yang pipih sebagai alas gambar yang terdiri atas perlengkapan elektronik yang dapat mendeteksi gerakan kursor atau pena digital kemudian menerjemahkannya menjadi sinyal digital yang dikirim langsung ke komputer. Hasil dari gambar yang dibuat dengam menggunakan graphic tablet biasanya tidak ditampilkan di tablet itu sendiri, namun ditampilkan di monitor komputer.

Tentu saja, bentuk graphic tablet yang pertama kali diciptakan tidak seperti yang sering kita lihat sekarang.  Handwriting tablet elektronik yang pertama kali diciptakan adalah Telautograph. Telautograph ini adalah pendahulu dari mesin fax yang fungsinya adalah untuk mentransmisikan impuls elektrik yang direkam oleh potensiometer yang ada di pengirim ke servo yang disambung ke sebuah pena pada penerima, yang membuat pena bergerak dan menghasilkan gambar pada kertas seperti yang dikirimkan oleh si pengirim. Telautograph adalah alat pertama yang mentransmisikan gambar ke sebuah kertas. Benda ini dipatenkan oleh Elisha Gray di tahun 1888.

Sementara itu, graphic tablet pertama yang menyerupai graphic tablet di masa sekarang dan berfungsi untuk handwriting recognition oleh komputer adalah  Stylator, yang diperkenalkan pada tahun 1957. Kemudian ada satu lagi yang lebih umum diketahui, yaitu RAND Tablet, yang juga dikenal sebagai Grafacon.  RAND Tablet yang diperkenalkan tahun 1964 ini terdiri dari kabel-kabel dibawah sebuah alas yang mengkodekan koordinat horizontal dan vertikal dalam sebuah sinyal magnetik kecil. Stilus yang digunakan akan menerima gelombang magnetik tersebut dan akan mengkodekannya kembali sebagai informasi koordinat-koordinat.

Kemudian ada juga tablet akustik yang cara kerjanya berbeda dengan RAND Tablet. Tablet akustik ini menggunakan suara untuk menentukan posisi stilus di daerah menggambar. Karena tablet ini menggunakan suara untuk mendeteksi posisi stilus, tablet ini terdiri dari stilus yang menghasilkan suara dan mikrofon yang digunakan untuk merekam suara. Posisi dari stilus dapat ditentukan dengan cara menghitung perbedaan timing dari suara yang terekam. Tablet akustik ini dipatenkan oleh Science Accessories Corporation pada tahun 1971. Namun, tablet akustik ini memiliki beberapa kelemahan—selain sistemnya kompleks dan mahal, dan sensor suara sering terganggu oleh suara lain yang berasal dari luar.

KoalaPad adalah graphic tablet pertama yang diperuntukkan untuk komputer rumah yang dibuat pada tahun 1984. Aslinya, produk ini dan program untuk menggambar yang dibundel bersama alat ini didesain sebagai computer drawing tool untuk sekolah dengan biaya yang rendah. Walaupun begitu KoalaPad ini juga terkenal di kalangan  pengguna komputer rumah. Pada awalnya, KoalaPad ini dibuat untuk komputer Apple II, namun lama-kelamaan diluaskan sehingga KoalaPad bisa juga digunakan untuk berbagai macam komputer dengan graphic support.

Lama-kelamaan, semakin banyak perusahaan yang berkompetisi untuk memproduksi graphic tablet. Dan pada tahun 1980-an, perusahaan yang memproduksi tablet mulai menambahkan fungsi-fungsi tambahan ke tablet yang mereka produksi, termasuk menu on-tablet.

Jika di akhir tahun 1900-an ada berbagai macam tablet dengan cara kerja yang berbeda-beda, di zaman sekarangpun juga demikian. Yang pertama adalah electromagnetic tablets, atau tablet elektromagnetik. Tablet elektromagnetik ini, terutama yang diproduksi oleh Wacom, menggunakan konduksi elektromagnetik. Tablet ini menghasilkan sinyal elektromagnetik yang nantinya diterima oleh stilus. Tablet yang modern juga mempunyai sensitivitas terhadap tekanan, juga tombol yang berfungsi mirip dengan tombol yang ada di mouse. Yang menyimpan informasi pada tablet ini adalah stilus, bukan tabletnya. Dengan menggunakan sinyal elektromagnetik, tablet bisa mendeteksi posisi stilus walaupun stilus tersebut tidak menyentuh tablet.

Kemudian, tablet juga bisa diklasifikasikan sebagai tablet pasif dan tablet aktif. Pengklasifikasian ini dilihat dari sumber energi untuk mengaktifkan stilus. Pada tablet pasif, atau passive tablet, stilus tidak memerlukan energi dari luar, seperti baterai. Energi yang digunakan untuk mengaktifkan stilus disalurkan melalui sinyal elektromagnetik.

Ada juga tablet aktif (active tablets) yang berlawanan dengan tablet aktif. Jika stilus pada tablet pasif tidak membutuhkan energi dari luar karena energi sudah didapatkan dari sinyal elektromagnetik, stilus pada tablet pasif membutuhkan energi tersendiri yang didapatkannya dari baterai. Karena harus menyimpan baterai di dalamnya, stilus pada tablet aktif lebih besar dibandingkan dengan stilus tablet pasif.

Kemudian, ada juga jenis graphic tablet yang lain, yang dinamakan optical tablets, atau tablet optikal. Tablet yang ini bekerja dengan menggunakan kamera yang berukuran sangat kecil pada stilus, kemudian tablet ini menyamakan gambar sesuai dengan gambar di kertas yang terambil gambarnya oleh kamera tersebut. Tablet optikal yang paling sukses adalah tablet yang diproduksi oleh Anoto.

Tablet akustik, seperti yang sudah dijelaskan diatas, merupakan tablet yang bekerja dengan mendeteksi suara yang dihasilkan oleh stilus. Beberapa desain tablet akustik yang modern juga dapat mendeteksi posisi dalam tiga dimensi.

Semua jenis tablet yang ada ini memiliki kemampuan yang sama dalam mengukur jarak antara stilus dan tablet. Selain itu, graphic tablet juga berbeda dengan touchscreen yang peka dengan sentuhan. Graphic tablet memberikan presisi yang lebih baik dibandingkan dengan touchscreen.

Beberapa graphic tablet mempunyai aksesoris diluar tablet itu sendiri dan stilus. Stilus sendiri mempunyai tingkat sensitivitas terhadap tekanan yang berbeda-beda. Tablet normal dapat menerima 512 level tekanan, sementara pada tablet dengan harga yang lebih rendah, level tekanan yang dapat diterima hanya 256 level tekanan. Tablet profesional dapat menangkap level tekanan yang lebih tinggi, yaitu 1024 level. Kebanyakan stilus memiliki minimal satu tombol, yang berfungsi sama dengan mouse, seperti left-click dan right-click.

Sekarang ini, sudah banyak stilus yang memiliki penghapus yang diletakkan di belakang ujung stilus yang berfungsi sebagai pena, seperti halnya penghapus yang ada di ujung pensil. Penghapus ini dilengkapi oleh sirkuit tambahan agar pena dapat digunakan bergantian dengan penghapusnya. Biasanya beberapa program dapat menyesuaikan mode menjadi mode penghapus ketika penghapus stilus yang digunakan. Selain itu banyak tablet yang dilengkapi dengan stilus yang fungsinya menyerupai kuas atau Airbrush untuk menggambar, seringkali dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti finger-operated wheels untuk menelusuri coretan yang dibuat agar sesuai dengan keinginkan pemakai. Namun airbrush ini sangat langka dan mahal.

Mouse, atau tetikus juga dapat digunakan sebagai pengganti stilus pada tablet. Ada dua mode untuk penggunaan mouse ini. Yang pertama adalah mode absolut, dimana posisi kursor di komputer menyesuaikan dengan posisi fisik mouse yang ada di atas tablet. Mode yang kedua adalah mode relatif, dimana mouse bekerja seperti layaknya mouse biasa.

Beberapa tablet, terutama tablet dengan harga yang tidak mahal yang diperuntukkan untuk anak-anak dilengkapi dengan stilus yang dihubungkan dengan tali, dengan menggunakan teknologi yang mirip dengan RAND Tablets, walaupun desain yang seperti ini sudah tidak digunakan pada graphic tablet pada umumnya.

Beberapa graphic tablet menggunakan layar LCD (liquid crystal display) pada tablet itu sendiri, sehingga pengguna tablet yang seperti ini dapat menggambar langsung di permukaan tampilan. Graphic tablet yang berjenis seperti ini menutupi kelemahan dari masing-masing touchscreen dan tablet biasa, karena tidak seperti touchscreen biasa, graphic tablet dapat mendeteksi tekanan pada tablet, dan biasanya resolusinya lebih besar dibandingkan dengan touchscreen. Sementara, walaupun kemampuan dalam mendeteksi tekanan sama halnya dengan tablet biasa, pengguna bisa melihat langsung dimana stilus harus diletakkan.  Hal ini menambahkan kesan menggambar yang lebih mirip dengan menggambar dengan pensil di atas kertas.

Pada awal penciptaan graphic tablet, tablet ini digunakan hanya sebagai alat input yang fungsi dan kemampuannya kurang lebih sama dengan mouse. Tapi graphic tablet pada zaman sekarang memiliki banyak fitur yang lebih canggih dibandingkan dengan graphic tablet pada tahun 90-an. Karena interface yang menggunakan stilus serta kemampuannya untuk mendeteksi tekanan, kemiringan dan beberapa kemampuan lain yang didapatkan dari interaksi antara stilus dan tabletnya, graphic tablet dianggap sebagai suatu alat yang memberikan kemampuan untuk membuat computer graphics, terutama grafik 2 dimensi. Selain itu banyak program yang dapat menggunakan informasi yang didapatkan dari tablet dengan cara mengubah ukuran, bentuk, opasitas, warna kuas, dan banyak lagi dengan didasari oleh data yang diberikan oleh graphic tablet. Karena itu graphic tablet sangat sering dijumpai di dunia seni. Jika graphic tablet dipadukan dengan program pengedit gambar—contoh yang paling sering digunakan dan umum dijumpai adalah Adobe Photoshop—maka para seniman bisa dengan mudah mendapatkan presisi saat membuat gambar digital.

Di negara Asia bagian timur, graphic tablet digunakan bersamaan dengan IME (input method editor) untuk menulis karakter Cina, Jepang dan Korea. Teknologi ini tergolong tidak mahal dan terkenal. Selain itu, teknologi ini membuat orang bisa berinteraksi dengan menggunakan komputer dengan cara yang lebih natural dibandingkan dengan mengetik dengan menggunakan keyboard.

Tapi, kegunaan graphic tablet yang sangat dirasakan oleh orang-orang pada saat ini adalah sebagai mengganti dari mouse sebagai alat penggerak kursor. Penggunaan tablet ini dirasakan lebih intuitif dibandingkan dengan mouse, karena posisi stilus pada tablet berkorespondensi langsung dengan posisi kursor pada komputer. Walaupun begitu, dengan berkembangnya zaman, kegunaan-kegunaan ini tentu saja akan menjadi lebih luas.

Sumber:

//en.wikipedia.org/wiki/Graphics_tablet

//id.wikipedia.org/wiki/Tablet_grafis

//en.wikipedia.org/wiki/Telautograph

//en.wikipedia.org/wiki/KoalaPad

GRAPHICS PAD

Graphics pads merupakan salah satu bentuk input devices yang berfungsi untuk menggambar objek pada monitor. Graphics pads yang banyak digunakan saat ini mempunyai dua jenis. Jenis yang pertama adalah graphics pad yang menggunakan jarum (stylus) yang dihubungkan ke pad atau dengan memakai bantalan tegangan rendah, yang pada bantalan tersebut terdapat permukaan membrane sensitif sentuhan ( touch sensitive membrane surface). Dan jenis yang kedua adalah menggunakan bantalan sensitif sentuh ( touch sensitive pad) tanpa menggunakan jarum. Cara kerjanya adalah dengan meletakkan kertas gambar pada bantalan, kemudian ditulisi dengan pensil.
.

sumber :

//informatika-knowledge.blogspot.com/2013/01/perangkat-input-pada-komputer.html

//top-ilmu.blogspot.com/2012/09/macam-macam-alat-input-komputer.html

PLOTTER

Plotter sangat mirip sekali dengan mesin printer, mengapa dikatakan sama? Karena jika dlihat sisi fungsi dan ara kerjanya itu sama dengan mesin printer yaitu mencetak gambar dari data masukan. Akan tetapi disini saya akan membahas tentang definisi plotter yang selengkapnya, dan saya kira ketika anda membaca atikel berikut ini, anda akan dapat membedakan apakah itu plotter dengan printer.

Definisi Plotter

Plotter merupakan mesin cetak yang secara output berupa grafis dengan bekerjasama menggunakan beberapa tinta pewarna, dan mesin ini dapat mencetak ukuran lebih besar dibanding dengan mesin printer yang hanya menggunakan media kertas seukuran seperti 4A, berbeda halnya dengan plotter yang dapat mencetak output suatu gambar grafis hingga ukuran yang luas dan besar seperti ukuran gambar arsitektur.

Mesin Plotter

Informasi definisi Plotter juga dapat dikatakan sebuah mesin yang dirancang secara otomatis untuk mencetak grafis / gambar sesuai dengan data file masukan, misal kita sudah membuat gambar pada komputer, maka hanya cukup disambungkan dengan mesin plotter maka dengan pengaturan yang sudah diatur sebelumnya maka akan secara otomatis mesin plotter akan bekerja untuk mencetak gambar yang telah dimasukan tadi.

Cara kerjanya pun pastinya sama dengan cara kerja mesin printer untuk mencetak gambar, hanya yang membedakan adalah dari segi ukuran saja yang jauh lebih lebar dibanding dengan kertas printer.

Disini tidak hanya itu saja Informasi definisi dari Plotter, akan tetapi jenis-jenis plotter pun perlu diketahui. Berikut jenis-jenis Plotter :

1.Plotter Elektrostatis.

Plotter Elektrostatis merupakan sebuah mesin plotter yang menggunakan cara kerja sebagaimana dengan mesin fotocopy yaitu dengan cara menjabarkan kertas cetakan yang telah disediakan kepada sesuatu yang datar seperti lantai atau meja, lalu kertas tersebut diberi tegangan listrik gunanya sebagai penarik tinta pewarna untuk dilekatkan pada kertas, yang mana tinta itu harus dicairkan dahulu dengan pemanas.

Plotter Thermal merupakan plotter yang bekerja dengan cara menggunakan suatu pin yang mana dibentuk dengan cara elektronis guna untuk memanaskan pin yang kemudian pin itu akan diletakkan pada sebuah media yang mudah terkena panas, lalu dari proses itulah terbentuk sebuah gambar. Nah proses ini juga sebagai bentuk media untuk membuat cetakan kedalam bentuk kertas ataupun dalam bentuk film buram.

Plotter Pena merupaka plotter yang digunakan dengan cara kerja menggunakan media seperti halnya pena yang satu atau beberapa, yang mana pena tersebut memiliki warna-warna yang telah diberi, dan plotter pena tersebut biasanya digunakan untuk mencetak kedalam bentuk kertas ataupun dapat digunakan untuk mencetak dalam bentuk plastic yang transparan.

Akan tetapi plotter pena ini tidak menghasilkan gambar melainkan menghasilkan sebuah garis-garis, nah jika dalam pembuatan gambar pada kertas ataupun pada plastic transparan akan membentuk sebuah garis continue.

Dan masih beberapa lagi jenis Plotter yang belum saya sebutkan diatas, akan tetapi saya kira postingan ini sudah cukup membuat anda mengerti tentang Informasi Definisi untuk Plotter dan Fungsi-Fungsinya. Sehingga anda dapat mengetahui apa saja mesin cetak selain mesin printer yang selama ini sering sekali kita jumpai, entah itu didalam rumah, kantor, sekolah ataupun ditempat-tempat umum lainnya.

SUMBER : //komputerlamongan.com/informasi-definisi-untuk-plotter-dan-fungsi-fungsinya/

Dalam perkembangannya ada jenis plotter lain yang akan dibahas, yaitu

1.       Plotter Pemotong

Plotter jenis ini dapat sekaligus memotonh bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, untuk memotong pola atau bahan sekaligus.

2.       Plotter Format Lebar

Plotter format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.

SUMBER : //asneba.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis_25.html

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA