Mengapa sumber daya alam suatu daerah mempengaruhi mata pencaharian penduduk malaysia

Kelapa sawit salah satu tanaman ekonomi yang penting di daerah tropis. Kelapa sawit berasal dari Afrika Barat, dibawa ke Malaysia dan Indonesia yang menghasilkan sekitar 85% dari produksi minyak sawit (Crude Palm Oil – CPO) dunia tahun 2014. Tren produksi kelapa sawit terus meningkat, dan Indonesia menempati peringkat teratas produsen utama dunia. Pohon Kelapa Sawit menghasilkan minyak nabati lebih efisien daripada biji-bijian seperti bunga matahari, kacang kedelai atau rapeseed. Kelapa sawit tercatat menghasilkan minyak per hektar sepuluh kali lebih banyak dibandingkan dengan tanaman sumber minyak lain dan memberikan keuntungan ekonomi yang tinggi dalam jangka panjang. Manfaat ekonomi minyak kelapa sawit yang tinggi, sehingga kebijakan pemerintah diarahkan untuk peningkatan produksinya. Harga CPO yang relatif lebih murah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya maka tren permintaannya juga meningkat. Namun, banyak kekhawatiran dari berbagai negara dan kelompok mengenai dampaknya terhadap lingkungan. Produksi kelapa sawit memiliki biaya lingkungan dan sosial, sehingga menimbulkan hubungan yang kompleks antara manfaat dan biaya. Biaya lingkungan dari produksi kelapa sawit dapat dilihat melalui Alih fungsi lahan, sedangkan biaya sosialnya dapat didekati melalui perubahan mata pencaharian. Alih fungsi lahan adalah segala bentuk konversi lahan dari bentuk aslinya dan dapat didefinisikan berdasarkan penyebabnya. Dalam studi ini, diduga bahwa produksi kelapa sawit adalah penyebab utamanya. Di sisi lain, perubahan mata pencaharian dicatat sebagai perubahan akses terhadap modal alam, fisik, finansial, sosial dan sumber daya manusia yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari selama periode waktu tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) menentukan faktor-faktor yang memengaruhi produksi kelapa sawit, alih fungsi lahan dan mata pencaharian masyarakat, dan (2) membuat kebijakan alternatif yang bertujuan untuk produksi kelapa sawit yang berkelanjutan, mengurangi alih fungsi lahan dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Model Kebijakan Kelapa Sawit, Alih Fungsi Lahan dan Mata Pencaharian Masyarakat (Oil Palm Policy, Land Use Change and Community Livelihood (OLCL)) dibangun sebagai sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Analisis menggunakan data historis selama 25 tahun (1990 - 2014). Model OLCL diperoleh melalui tahap-tahap spesifikasi, identifikasi, estimasi, evaluasi, spesifikasi ulang, dan validasi model. Model OLCL terdiri dari 24 persamaan, yaitu 19 persamaan perilaku dan 5 persamaan identitas. Model tersebut terdiri dari 6 blok yang meliputi (1) blok produksi minyak kelapa sawit, (2) blok pasar domestik minyak kelapa sawit, (3) blok perdagangan internasional minyak kelapa sawit, (4) blok lingkungan / emisi, (5) blok mata pencaharian masyarakat, dan (6) blok kerentanan. Dari hasil analisis, diketahui bahwa produksi kelapa sawit memiliki efek tradeoff terhadap alih fungsi lahan dan mata pencaharian masyarakat. Faktor utama yang memengaruhi produksi kelapa sawit yaitu luas panen tahun sebelumnya, produktivitas kelapa sawit tahun sebelumnya dan tingkat suku bunga pinjaman riil (lending rate). Faktor-faktor yang memengaruhi alih fungsi lahan meliputi peningkatan densitas penebangan, kegiatan pertanian lainnya (produksi pangan dan ternak), luas panen kelapa sawit, akses masyarakat terhadap modal fisik, dan kerentanan masyarakat. Secara individu, variabel-variabel penjelas tidak signifikan pada tingkat α 15%, namun dengan R2 sebesar 0.7751 dan F-statistik sebesar 0.0001 menunjukkan semua variabel secara kolektif memiliki pengaruh signifikan terhadap LUC. Faktor utama yang memengaruhi mata pencaharian masyarakat yaitu total lahan pertanian ter-irigasi, akses rumah tangga terhadap sanitasi yang aman, kiriman uang pribadi dari anggota masyarakat dari luar negeri, pajak ekspor, produktivitas kelapa sawit, akses terhadap modal fisik, ekspor makanan dan ternak dari masyarakat, akses terhadap modal keuangan, Belanja pemerintah untuk pendidikan, nilai tukar Rupiah/USD, rasio kepesertaan dalam sekolah menengah, populasi penduduk, upah pekerja, total produksi CPO Indonesia, tingkat morbiditas, dan tingkat suku bunga pinjaman riil (lending rate) sebelumnya. Perhitungan surplus ekonomi menunjukkan kerugian ekonomi nasional bersih sekitar Rp. 15,8 miliar karena kebijakan yang direkomendasikan, namun kenaikan 15% areal panen kelapa sawit dengan asumsi business as usual akan menghasilkan net surplus nasional sekitar Rp. 160,5 miliar. Berdasarkan hasil simulasi kebijakan, kombinasi kenaikan pajak ekspor sebesar 5%, kenaikan ratio kepesertaan dalam sekolah menengah sebesar 5%, dan kenaikan upah pekerja perkebunan sebesar 10% direkomendasikan sebagai pilihan untuk lingkungan dan sosial yang lebih baik. Instrumen kebijakan ini lebih baik bila digabungkan karena bila digunakan secara individu akan menghasilkan hasil yang berbeda. Kerugian ekonomi karena kebijakan yang memprioritaskan kepedulian lingkungan dan sosial dapat menjadi pengorbanan negara, karena biaya lingkungan atau sosial dapat lebih mahal atau kebijakan ini memerlukan kompensasi dari Negara-negara dan kelompok-kelompok yang peduli tetang masalah lingkugan. Kompensasi tersebut akan membantu tercapainya keberlanjutan dan pareto optimal.

Jakarta -

Kawasan Asia Tenggara secara astronomis berada di antara 28°LU-11°LS dan 93°BT-141°BT. Letaknya diapit oleh dua benua yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.


Dengan letak yang berada pada ujung pertemuan tersebut, menurut Drs. Sugiharyanto, M.Si. dalam buku "Geografi dan Sosiologi 3", mengakibatkan kawasan Asia Tenggara menjadi tempat strategis terutama bagi kehidupan perekonomian di dunia yang didukung oleh kekayaan sumber daya alamnya yang cukup melimpah.


Selain itu, posisinya yang berada pada lintang 23,5° LU-23,5° LS juga menyebabkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki iklim tropis.


Hal itu dikarenakan letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa di mana garis jarak bumi dengan garis edar matahari sangat dekat sehingga intensitas sinar matahari yang diterima di kawasan ini cukup tinggi.


Selain itu, pengaruh diapit dua samudra dan dua daratan benua juga mengakibatkan kawasan Asia Tenggara ini memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kering (kemarau).


Pergantian musim ini dalam setahun terjadi sekitar setengah tahun sekali yang ditandai oleh musim pancaroba. Sebagai musim peralihan dari musim kemarau menjadi musim hujan atau sebaliknya.


Mata pencaharian sebagian penduduk kawasan Asia Tenggara


Mata pencaharian sebagian penduduk kawasan Asia Tenggara bergantung pada kondisi alam yang ada. Dengan berada pada pertemuan daratan benua dan samudra menyebabkan kawasan Asia Tenggara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan strategis.


Kekayaan sumber daya alam yang dijumpai di kawasan ini meliputi kekayaan flora, fauna, pertambangan, serta kekayaan lainnya seperti pertanian.


Maka dari itu, sebagian besar penduduk di kawasan Asia Tenggara bermata pencaharian sebagai petani. Bahkan negara-negara kawasan ASEAN memiliki hasil pertanian yang mempunyai nilai tinggi di dunia.


Hal ini dibuktikan dengan 6 negara kawasan Asia Tenggara yang menjadi lumbung padi, yakni Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, Filipina, dan Indonesia.


Di Indonesia sendiri, tingkat produktivitas beras cukup tinggi hingga masuk daftar negara lumbung padi. Data BPS menyatakan, produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG).


Jumlah produksi beras mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen jika dibandingkan dengan 2019. Jika dikonversi menjadi beras, total produksi mencapai 31,33 juta ton pada 2020.


Jumlah tersebut naik sebanyak 21,46 ribu ton atau 0,07 persen daripada 2019 sebesar 31,31 juta ton. Sayangnya total produksi beras belum mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia hingga harus impor.


Sementara itu, untuk menunjang hasil pertanian padi di kawasan Asia Tenggara, terdapat lembaga penelitian padi internasional yang terletak di Los Banos, Filipina.


Lembaga tersebut adalah International Rice Research Institute (IRRI) yang hasil risetnya digunakan banyak negara tak hanya kawasan Asia Tenggara.

Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"



(faz/pay)

3. Tananam obat pada gambar di samping dapat digunakan untuk obat .... A. darah rendah b. kurang darah C. darah tinggi D. kanker darah MOHON DIJAWAB S … ECEPATNYA​

Motif kearifan lokal flora-fauna dari kota Wonosobo​

Berikut ini beberapa jenis bahan tekstil buatan, kecuali ....​

Pola irama tiap lagu

3. Tari kecak dari Bali menggunakan pola lantai .... a. setengah lingkaran b. horizontal c. melingkar d. diagonaltoling jawab kk​

Menyebutkan ciri khusus seorang vokalis

Yang biasa baca not balok tulung :')​

2. Tarian daerah berikut yang level geraknya rendah adalah .... a. sekapur sirih b. seudati c. serampang dua d. remotolong di jawab plissss besok di k … umpulkn​

Tolong dijawab yaa! Mau ditumpuk kak !!

"kesan" dan pendapat lagu if i can't have you Shawn Mendes TLONG BGT YAA ​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA