Mengapa saat membuka jendela di pagi hari debu debu di udara dapat terlihat

Danastri Putri Jumat, 18 Februari 2022 | 09:20 WIB

Manfaat Membuka Jendela di Pagi Hari

GridKids.id - Saat pagi hari, sebaiknya buka jendela kamarmu, Kids.

Tanpa disadari, sekadar membuka jendela kamar atau rumah ternyata punya dampak yang besar, lo.

Hal ini enggak cuma baik untuk kesehatan fisik, tapi juga untuk kesehatan mental dan kebersihan ruangan.

Memang, apa saja manfaat dari membuka jendela di pagi hari?

Yuk, kita cari tahu 5 di antaranya!

1. Udara Lebih Segar

Salah satu manfaat membuka jendela adalah untuk mengeluarkan udara pengap dan mendapatkan udara segar.

Kita membutuhkan oksigen agar bisa bernapas dengan baik. Oleh karena itu, udara yang kekurangan oksigen enggak akan banyak membantu.

Saat membuka jendela, kita membuat ruangan menghilangkan udara pengap dan membawa udara baru yang segar.

Baca Juga: Alasan Penutup Jendela Pesawat Dibuka saat Take Off dan Landing #AkuBacaAkuTahu

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

VIVA – Kebiasaan membuka jendela di pagi hari dianggap akan memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan tubuh Anda. Hal ini tertuang dalam sebuah penelitian terbaru dari Amerika. Penelitian itu mengungkapkan bahwa jendela yang Anda buka pada pagi hari akan memberikan kemudahan udara baru dan sinar matahari untuk masuk. Hal ini akan mengurangi resiko yang bisa diakibatkan kontaminasi bakteri di beberapa sudut tempat ruangan.

Penelitian itu juga menunjukkan sinar matahari di pagi hari sangat ampuh untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab penyakit. Biasanya bakteri ini hinggap di debu yang menempel di bagian terluar peralatan rumah tangga.

Bila Anda tidak membuka tirai atau jendela justru akan merugikan kesehatan Anda. Bakteri yang hinggap pada debu itu akan semakin berkembang dengan pesat di ruangan gelap atau tidak mendapatkan sirkulasi udara yang ideal.

Sumber Asli

Debu merupakan partikel koloid. Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Adanya hamburan cahaya tersebut menyebabkan berkas cahaya terlihat dengan jelas. Peristiwa ini dikenal dengan efek Tyndall.

Jadi, jawaban yang benar adalah B.

Merdeka.com - Membuka jendela kamar di pagi hari agar udara segar dan sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan ternyata adalah sebuah kebiasaan yang menyehatkan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa tindakan itu bisa membantu menurunkan risiko kontaminasi bakteri.

Melansir New York Post, Minggu (21/10/2018), studi baru menunjukkan bahwa jika Anda tidak membuka tirai jendela di pagi hari, kemungkinan jatuh sakit bisa lebih besar.

Sinar matahari di pagi hari mampu membunuh bakteri penyebab penyakit yang hidup dalam debu. Sementara itu, kondisi yang lebih gelap malah membuat mereka berkembang.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Microbiome itu juga memperingatkan masalah yang muncul di kantor tanpa jendela.

"Manusia menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan, di mana paparan partikel debu yang membawa bakteri, termasuk patogen yang dapat membuat kita sakit, tidak dapat dihindari," ujar pimpinan studi Ashkaan Fahimipour.

Jadi, bangunan atau rumah yang ditempati berperan penting dalam menentukan kesehatan seseorang. "Penting untuk memahami fitur bangunan yang kita tempati, mempengaruhi ekosistem debu dan bagaimana ini dapat mempengaruhi kesehatan kita," ujar Fahimipour.

Tim di University of Oregon, Amerika Serikat, melakukan penelitian dengan menciptakan sebelas kamar miniatur.

Kamar-kamar itu identik satu sama lain dan ditempatkan di berbagai tingkat cahaya. Setelah 90 hari, ruangan gelap memiliki jumlah bakteri dua kali lipat banyaknya.

"Kami berharap bahwa dengan pemahaman lebih lanjut, kami bisa merancang akses ke sinar matahari di gedung-gedung seperti sekolah, kantor, rumah sakit, dan rumah tinggal dengan cara yang mengurangi risiko infeksi akibat ditularkan oleh debu," kata Fahimipour menambahkan.

Jadi bagi Anda yang terbiasa bangun tidur dalam kamar gelap gulita, mulai sekarang coba biasakan untuk mengangkat tirai dan membuka jendela. Meskipun menyilaukan mata, nyatanya sinar matahari pagi memang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan kita.

Reporter: Giovani Dio Prasasti
Sumber: Liputan6.com (mdk/tsr)

Baca juga:
4 Tips hilangkan ngiler saat tidur
Bangun tidur siang, perempuan ini tiba-tiba lupa cara berjalan
Sering merasa pusing saat bangun tidur? Ini penyebabnya
Sering keluar kotoran mata meski tak bangun tidur? Jangan sepelekan!
Sering sakit kepala saat bangun tidur? Ini sebabnya

Berikut ini yang bukan merupakan zat campuran adalah a Secangkir Kopi B kapur tulis C segelas air sirup D secangkir teh​

zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah​

"pelajaran IPA",Sebutkanlah sistem organ yang ada pada manusia!tolong jawab dengan benar​

"pelajaran IPA"Jelaskanlah perbedaan otot rangka, otot jantung, dan otot polos!tolong jawab dengan benar​

pengelolaan air oleh PDAM secara bahan kimia yang digunakan serta manfaatnyamohon bantuannya kak​

Sebutkanlah macam-macam jaringan tumbuhan!​

habisin poin 100² × 100² : 2/5----------​

tolong bantu jawab kaka no 6-10​

10. Pada uji daya hantar listrik, pernyataan yangbenar mengenai elektrolisis larutan CuCl adalahIon Cuz bergerak ke arah anode.b. Ion Cu2 bergerak ke … arah katode.Ion Cuz melepas elektron ke katode.d. lon Cl- menangkap elektron dari anode.Ion Cl- melepas elektron ke arah katode.C.​

bantu jawab kaka terima kasih​


Sistem koloid memiliki sifat-sifat yang khas, yang membedakannya dari campuran yang lain. Terdapat empat sifat koloid yang akan kita bahas pada artikel kali ini, yaitu

  1. Efek Tyndall
  2. Gerak Brown
  3. Adsorpsi
  4. Koagulasi
Kalian tentu pernah melihat cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar kalian melalui ventilasi jendela di pagi hari. Jika kalian perhatikan baik-baik, kalian akan melihat ada partikel-partikel debu beterbangan di udara. Setiap saat partikel debu juga beterbangan di sekitar kiat namun karena ukurannya yang sangat kecil, maka tidak dapat melihatnya secara langsung.

Tapi tahukah kamu, mengapa partikel debu dapat kita lihat ketika terkena cahaya ?

Cahaya yang melewati partikel debu akan dihamburkan oleh debu tersebut sehingga debu jadi dapat terlihat oleh mata secara langsung.

Penelitian tentang sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya dilakukan oleh Tyndall.

Dalam penelitiannya, memberi nama peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid ini sebagai efek Tyndall.

Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya karena ukurannya yang cukup besar. Berbeda dengan larutan sejati yang tidak dapat menghamburkan cahaya. Sebenarnya larutan sejati juga dapat menghamburkan cahaya karena pada dasarnya semua gas dan cairan dapat menghamburkan cahaya. Namun karena ukuran partikelnya yang sangat kecil maka sifat penghamburan cahaya oleh partikel larutan tidak bisa dideteksi. Sebagai contoh, jika kita melewatkan seberkas cahaya pada larutan pati atau larutan koloid, maka lintasan cahaya tersebut akan tampak melewati larutan karena dihamburkan oleh partikel-partikel pati dalam larutan tersebut. Sebaliknya, ketika percobaan yang sama dilakukan pada larutan garam atau larutan sejati, berkas cahaya tidak akan tampak.

Dengan adanya efek Tyndall, maka kita akan dapat membedakan koloid dan larutan dengan mudah.


Beberapa contoh lain dari efek Tyndall dapat kita amati pada warna langit siang hari. Penghamburan cahaya oleh molekul udara di atmosfer menyebabkan langit berwama biru. Jika kita mengendarai kendaraan bermotor dan lewat jalan yang berkabut, maka cahaya dari kendaraan bermotor akan dihamburkan oleh kabut sehingga cahaya lampu tampak lebih terang. Jika kiat mengamati suatu sistem koloid dengan menggunakan mikroskop ultra, maka kita akan melihat partikel-partikel koloid bergerak secara terus-menerus secara acak dan tidak beraturan dalam lintasan lurus yang berliku-liku.

Gerak acak dari partikel koloid ditemukan pertama kali oleh ahli botani asal Inggris yang bernama Robert Brown (1827) melalui pengamatannya pada gerak partikel serbuk sari dalam suatu cairan.

Gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersi seperti di atas kemudian dikenal dengan sebutan gerak Brown. Dimana partikel-partikel dalam suatu zat selalu bergerak dan menghasilkan tumbukan antar partikel itu sendiri dari segala arah.

Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan antara molekul partikel pendispersi terhadap partikel koloid. Banyaknya tumbukan oleh partikel pendispersi pada satu sisi partikel koloid tidak sama dengan tumbukan pada sisi yang lain sehingga dihasilkan gerak yang tidak beraturan dari partikel koloid. Kecepatan gerak partikel koloid dinyatakan berbanding terbalik dengan ukuran partikel koloid. Jadi, Makin besar partikelnya makin kecepatannya akan semakin berkurang. Gerak Brown juga dipengaruhi suhu sistem koloid. Dimana jika terjadi kenaikan suhu dari sistem koloid, maka akan meningkatkan kecepatan gerak partikel pendispersi dan akibatnya gerakan partikel koloid juga akan semakin cepat. Adanya gerak Brown mengakibatkan partikel-partikel koloid dalam sistem koloid menjadi relatif stabil karena gerakan yang terus-menerus akibat tumbukan dari partikel koloid akan mengurangi pengaruh gaya gravitasi.

Partikel koloid memiliki luas permukaan yang sangat besar. Pada permukaan partikel koloid terdapat gaya Van der Waals yang belum terimbangi atau gaya valensi yang dapat menarik dan mengikat ion atau molekul yang lain.

Peristiwa penyerapan ion atau molekul oleh permukaan partikel koloid disebut sebagai adsorpsi.


Adsorpsi berbeda dengan absorpsi di mana peristiwa penyerapan sampai ke bawah permukaan. Jadi, pada adsorpsi, penyerapan hanya terjadi pada permukaan partikel.

Bila permukaan partikel koloid menyerap ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebut akan menjadi bermuatan positif. Contohnya adalah koloid Fe(OH)3 yang bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.

Sebaliknya, jika permukaan partikel koloid menyerap ion yang bermuatan negatif, maka koloid tersebut menjadi bermuatan negatif. Contohnya, koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-.

Jadi, partikel-partikel koloid dalam suatu sistem koloid memiliki muatan yang sejenis, entah positif atau negatif. Oleh karena muatannya sejenis, maka partikel tersebut akan saling tolak-menolak dan akibatnya mereka tidak akan pernah bergabung satu sama lain sehingga sistem koloid menjadi stabil. Adanya peristiwa adsorpsi ini menyebabkan partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Jika sistem koloid diletakkan dalam medan listrik, maka partikel koloid yang bermuatan tertentu akan bergerak menuju elektroda yang muatannya berlawanan dengan partikel tersebut.

Partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju elektroda negatif (katoda), sedangkan partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak menuju elektroda positif (anoda).

Dengan begitu kita sudah dapat menentukan jenis muatan partikel koloid.

Tahukah kamu!!! Elektroforesis adalah peristiwa gerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda dalam medan listrik.

Prinsip Elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dan jenis aerosol yang lain dalam suatu industri menggunakan alat yang disebut alat Cottrell.

Partikel-partikel koloid bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Jika muatan listrik tersebut menghilang, maka partikel tersebut akan bergabung membentuk gumpalan.

Proses penggumpalan partikel-partikel koloid dalam suatu sistem koloid disebut dengan kongulasi.

Koagulasi berfungsi untuk memisahkan fase terdispersi dari medium pendispersinya.

Partikel koloid dibuat menjadi tidak stabil atai dipecahkan sehingga akan menggumpal dan dapat dipisahkan dari medium pendispersinya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA