Mengapa saat kemarau tanah menjadi kering?

Musim Kemarau Juga Berpengaruh pada Kualitas Air Tanah

Share 0
Tweet 0
Share 0
0 Komentar
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Jakarta - Di musim kemarau seperti saat ini, beberapa daerah mengalami defisit air tanah. Selain itu, kekeringan yang terjadi juga berpengaruh pada kualitas air ,terutama untuk kebutuhan rumah tangga.

Diungkapkan pakar air Dr Ir Firdaus Ali, M.Sc, efek musim kemarau terhadap kualitas air berkaitan dengan faktor pengenceran terhadap bahan-bahan yang terserap ke dalam tanah. Sehingga, konsentrasi zat tersebut meningkat.

"Ibaratnya kalau musim hujan, air banyak terus limbah pembuangan bisa terbawa oleh air. Tapi kalau air sedikit, limbahnya sama saja dan nanti akan tetap berada di tanah, lalu terserap lagi oleh airnya," jelas Firdaus usai Konferensi Pers Unilever Pure It di Kembang Goela Resto, Plaza Central, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Baca juga: Ini Penyebab Ada Air yang Berbau Besi dan Berwarna Kuning

Jika air tersebut ingin dikonsumsi, menurut Firdaus sebaiknya digunakan sistem pengolahan air minum yang bagus untuk menetralisir kandungan-kandungan dalam air. Jika memang ingin merebus air guna 'mensterilkan' air, menurut Firdaus hal itu sah-sah saja dilakukan.


Musim kemarau yang terjadi saat ini dikatakan Firdaus lebih panjang karena fenomena El Nino. Pada prinsipnya, El Nino bisa memiliki siklus 10 atau 12 tahun, jika lebih cepat siklusnya menjadi 7-8 tahun. Nah, el nino membuat kenaikan temperatur air laut naik 1-2 derajat di lautan pasifik.

"Uap air terbentuk tapi ditarik ke utara khatulistiwa, sehingga daerah selatan khatulistiwa tidak mendapat curah hujan. Kemungkinan kemarau bisa terjadi sampai Februari 2016," kata Firdaus.

Baca juga: Sering Konsumsi Air Hujan, Apakah Berbahaya? (rdn/vit)
Share 0
Tweet 0
Share 0
0 Komentar

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA